Versi Bahasa Indonesia
Allah adalah kebenaran
215. "Semua sabda-Mu benar, segala hukum-Mu yang adil tetap selama-lamanya" (Mzm 119:160). [2465] "Ya, Tuhanku dan Allahku, Engkau Allah yang Esa, semua janji-Mu Kautepati" (2 Sam 7:28). Karena itu, Allah selalu memenuhi janji-Nya.3 [1063; 156] Allah adalah kebenaran itu sendiri; Sabda-sabda-Nya tidak bisa menipu. Karena itu, dengan penuh kepercayaan orang dapat menyerahkan diri dalam segala hal kepada kebenaran-Nya dan kepada kepastian Sabda-Nya. Dosa dan kejatuhan manusia disebab-kan oleh dusta penggoda yang membawa kebimbangan terhadap Sabda Allah, terhadap kemurahan hati-Nya dan kesetiaan-Nya. [397]
216. Kebenaran Allah adalah juga kebijaksanaan-Nya, yang menetapkan tata tertib seluruh ciptaan dan peredaran dunia.1 [295] Allah, yang Esa, yang menciptakan langit dan bumi,2 adalah juga satu-satunya yang dapat menganugerahkan pengertian yang benar tentang segala ciptaan dalam hubungannya dengan Dia.3 [32]
217. Allah juga benar, apabila Ia mewahyukan Diri: Ajaran yang datang dari Tuhan, adalah "ajaran yang benar" (Mal 2:6). Ia mengutus Putera-Nya ke dunia, supaya Ia "memberikan kesaksian tentang kebenaran" (Yoh 18:37). [851] "Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal [Allah] Yang Benar" (1 Yoh 5:20)4 [2466]
Allah adalah cinta
218. Dalam peredaran sejarah, Israel dapat mengerti bahwa Allah hanya mempunyai satu alasan untuk mewahyukan Diri kepadanya dan memilihnya dari antara segala bangsa, supaya menjadi milik-Nya: cinta-Nya yang berbelaskasihan.5 Berkat nabi-nabinya Israel mengerti bahwa Allah karena cinta-Nya selalu saja meluputkannya6 dan mengampuni ketidaksetiaannya dan dosa-dosanya.7 [295]
219. Cinta Tuhan kepada Israel dibandingkan dengan cinta seorang bapa kepada puteranya.8 Cinta itu lebih besar daripada cinta seorang ibu kepada anak-anaknya.9 Allah mencintai bangsa-Nya lebih dari seorang pengantin pria mencintai pengantin wanita.10 [239; 796]
Cinta ini malahan akan mengalahkan ketidak-setiaan yang paling buruk.11 Ia akan berlangkah sekian jauh, sampai Ia menyerahkan juga yang paling dicintai-Nya: "Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal" (Yoh 3:16). [458]
220. Cinta Allah itu "abadi" (Yes 54:8): "Biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu" (Yes 54:10). "Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu" (Yer 31: 3).
221. Santo Yohanes berlangkah lebih jauh lagi dan berkata: "Allah adalah kasih" (1 Yoh 4:8-16): Cinta adalah kodrat Allah. [733] Dengan mengutus Putera-Nya yang tunggal dan Roh cinta pada kepenuhan waktu, Allah mewahyukan rahasia-Nya yang paling dalam12; [851] Ia sendiri adalah pertukaran cinta abadi, Bapa, Putera, dan Roh Kudus, dan Ia telah menentukan supaya kita mengambil bagian dalam pertukaran itu. [257]
Versi Bahasa Inggris
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar