Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Selasa, 06 November 2012

Katekismus Gereja Katolik Dalam Setahun - 027

KGK Dalam Setahun hari ke - 27

Mari kita melanjutkan pemahaman iman katolik kita

Versi Bahasa Indonesia


SEKSI DUA 
PENGAKUAN IMAN KRISTEN 

CREDO 

Pengakuan iman apostolik 
Aku percaya akan Allah, Bapa yang maha 
kuasa, Pencipta langit dan bumi. 
Dan akan Yesus Kristus, Putera-Nya yang 
tunggal, Tuhan kita,  

yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan 
oleh Perawan Maria;  
yang menderita sengsara dalam pemerintahan 
Pontius Pilatus, disalibkan, wafat dan 
dimakamkan;  
yang turun ke tempat penantian,  
pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati;
yang naik ke surga, duduk di sebelah kanan 
Allah Bapa yang maha kuasa;  
dari situ Ia akan datang mengadili orang hidup 
dan mati. 
Aku percaya akan Roh Kudus,  

Gereja Katolik yang kudus, persekutuan para
kudus, pengampunan dosa,  
kebangkitan badan, kehidupan kekal. 
Amin. 


Pengakuan iman Nicea - Konstantinopel 
Kami percaya akan satu Allah, Bapa yang 
maha kuasa, pencipta langit dan bumi dan 
segala sesuatu yang kelihatan dan tak 
kelihatan. 
Dan akan satu Tuhan Yesus Kristus, Putera 
Allah yang tunggal. 
Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad. 
Allah dari Allah, terang dari terang, Allah 
benar dari Allah benar. 
Ia dilahirkan, bukan dijadikan, sehakikat 
dengan Bapa 
segala sesuatu dijadikan oleh-Nya. 
Ia turun dari surga untuk kita manusia, dan 
untuk keselamatan kita. 
Dan Ia menjadi daging oleh Roh Kudus dari 
Perawan Maria:  
dan menjadi manusia. 

Ia pun disalibkan untuk kita. 
Waktu Pontius Pilatus Ia wafat kesengsaraan 
dan dimakamkan. 
Pada hari ketiga Ia bangkit, menurut Kitab 
Suci. 
Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa. 
Ia akan kembali dengan mulia, mengadili 
orang yang hidup dan yang mati;  
Kerajaan-Nya takkan berakhir. 
Kami percaya akan Roh Kudus, Ia Tuhan yang 
menghidupkan;  
Ia berasal dari Bapa dan Putera. 
Yang serta Bapa dan Putera disembah dan 
dimuliakan;  
Ia bersabda dengan perantaraan para nabi. 
Kami percaya akan Gereja yang satu, kudus, 
katolik, dan apostolik. 
Kami mengakui satu Pembaptisan akan 

penghapusan dosa. 
Kami menantikan kebangkitan orang mati. 

Dan hidup di akhirat. 
Amin. 









SIMBOLA IMAN 

185. Yang  berkata: "Aku percaya", berkata: "Saya setuju dengan apa, yang  kita  percaya". Persekutuan dalam iman membutuhkan bahasa iman yang sama, yang mengikat semua dan yang mempersatukan dalam pengakuan iman yang sama. [171, 949]

186. Sejak awal, Gereja apostolik sudah mengungkapkan dan meneruskan imannya dalam rumus-rumus  yang singkat dan baku untuk semua.  Tetapi dengan segera Gereja juga hendak memasukkan inti sari dari imannya dalam ringkasan yang organis dan tersusun, yang dimaksudkan terutama untuk calon Pembaptisan:
"Bukan kesewenang-wenangan manusiawi telah menyusun  ringkasan iman ini, melainkan ajaran-ajaran terpenting dari seluruh Kitab Suci dihimpun di dalamnya, menjadi ajaran iman yang satu-satunya. Bagaikan biji sesawi membawa banyak cabang dalam sebuah biji kecil, demikianlah ringkasan iman ini mencakup dalam kata-kata yang sedikit semua pengetahuan dari Perjanjian Lama dan Baru" (Sirilus d. Yerusalem, catech. ill. 5, 12).

187. Ringkasan-ringkasan iman ini dinamakan "pengakuan iman" karena mereka meringkaskan iman yang diakui umat Kristen. Orang menamakannya juga "Credo", karena dalam bahasa Latin mereka biasanya mulai dengan kata "Credo" [Aku percaya]. Nama lain ialah "Simbola iman".


188. Kata Yunani  "sumbolon" menggambarkan separuh dari sebuah benda yang utuh yang dipecahkan menjadi dua (umpamanya segel), yang dipakai  sebagai tanda pengenal. Kedua bagian itu dihubungkan untuk memeriksa identitas pemakai. Jadi, "simbolon iman" adalah tanda pengenal dan tanda persekutuan untuk orang beriman. "Simbolon" lalu berarti juga himpunan, ringkasan, ikhtisar. Dalam "simbolon iman"  diringkaskan kebenaran-kebenaran iman yang pokok. Karena itu, ia dipakai sebagai pegangan pertama, sebagai teks pokok katekese.

189. Pengakuan iman untuk pertama kalinya diucapkan pada kesempatan Pembaptisan.  [1237, 232] Pada tempat pertama ia merupakan pengakuan Pembaptisan. Karena Pembaptisan dilaksanakan dalam "nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus" (Mat 28:19), maka kebenaran-kebenaran iman yang diakui waktu Pembaptisan disusun sesuai dengan hubungannya dengan tiga Pribadi Tritunggal Maha Kudus.

190. Dengan demikian, simbolon mempunyai tiga bagian pokok: "Dalam bagian pertama dibicarakan tentang Pribadi pertama dalam Allah dan tentang karya penciptaan yang mengagumkan; dalam bagian kedua tentang Pribadi kedua dan tentang rahasia penebusan manusia;  dalam bagian ketiga tentang Pribadi ketiga, pangkal dan sumber pengudusan kita" (Catech. R. 1, 1, 4). Itulah "ketiga bagian pokok dari meterai [Pembaptisan] kita" (Ireneus, dem. 100).


191. Tiga bagian ini berbeda satu dengan yang lain, tetapi saling berhubungan. "Kita menamakan mereka sesuai dengan perumpamaan yang sering dipakai oleh para bapa articuli  [anggota]. Sebagaimana orang membedakan anggota-anggota sebuah badan menurut bagian-bagiannya, demikian juga kita menamakan dalam pengakuan iman kita ini setiap bagian khusus, yang disampaikan kepada kita untuk diimani, sebagai articulus" (Catech. R. 1, 1, 4). Sesuai dengan tradisi lama yang sudah disaksikan oleh santo Ambrosius,  orang biasanya menghitung dua belas artikel Credo supaya jumlah para Rasul itu melambangkan seluruh iman apostolik.





Versi Bahasa Inggris

Read the Catechism: Day 27

Part1:The Profession of Faith (26 - 1065)
Section2:The Profession of the Christian Faith (185 - 1065)
THE CREEDS
185     Whoever says "I believe" says "I pledge myself to what we believe." Communion in faith needs a common language of faith, normative for all and uniting all in the same confession of faith.
186     From the beginning, the apostolic Church expressed and handed on her faith in brief formula normative for all. But already very early on, the Church also wanted to gather the essential elements of her faith into organic and articulated summaries, intended especially for candidates for Baptism:
This synthesis of faith was not made to accord with human opinions, but rather what was of the greatest importance was gathered from all the Scriptures, to present the one teaching of the faith in its entirety. And just as the mustard seed contains a great number of branches in a tiny grain, so too this summary of faith encompassed in a few words the whole knowledge of the true religion contained in the Old and the New Testaments.
187     Such syntheses are called "professions of faith" since they summarize the faith that Christians profess. They are called "creeds" on account of what is usually their first word in Latin: credo ("I believe"). They are also called "symbols of faith".
188     The Greek word symbolon meant half of a broken object, for example, a seal presented as a token of recognition. The broken parts were placed together to verify the bearer's identity. The symbol of faith, then, is a sign of recognition and communion between believers. Symbolon also means a gathering, collection or summary. A symbol of faith is a summary of the principal truths of the faith and therefore serves as the first and fundamental point of reference for catechesis.
189     The first "profession of faith" is made during Baptism. The symbol of faith is first and foremost the baptismal creed. Since Baptism is given "in the name of the Father and of the Son and of the Holy Spirit", the truths of faith professed during Baptism are articulated in terms of their reference to the three persons of the Holy Trinity.
190     And so the Creed is divided into three parts: "the first part speaks of the first divine Person and the wonderful work of creation; the next speaks of the second divine Person and the mystery of his redemption of men; the final part speaks of the third divine Person, the origin and source of our sanctification." These are "the three chapters of our [baptismal] seal".
191     "These three parts are distinct although connected with one another. According to a comparison often used by the Fathers, we call them articles. Indeed, just as in our bodily members there are certain articulations which distinguish and separate them, so too in this profession of faith, the name articles has justly and rightly been given to the truths we must believe particularly and distinctly." In accordance with an ancient tradition, already attested to by St. Ambrose, it is also customary to reckon the articles of the Creed as twelve, thus symbolizing the fullness of the apostolic faith by the number of the apostles.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar