Mari kita melanjutkan pemahaman iman katolik kita
Versi Bahasa Indonesia
SEKSI DUA
PENGAKUAN IMAN KRISTEN
CREDO
Pengakuan iman apostolik
Aku percaya akan Allah, Bapa yang maha
kuasa, Pencipta langit dan bumi.
Dan akan Yesus Kristus, Putera-Nya yang
tunggal, Tuhan kita,
yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan
oleh Perawan Maria;
yang menderita sengsara dalam pemerintahan
Pontius Pilatus, disalibkan, wafat dan
dimakamkan;
yang turun ke tempat penantian,
pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati;
yang naik ke surga, duduk di sebelah kanan
Allah Bapa yang maha kuasa;
dari situ Ia akan datang mengadili orang hidup
dan mati.
Aku percaya akan Roh Kudus,
Gereja Katolik yang kudus, persekutuan para
kudus, pengampunan dosa,
kebangkitan badan, kehidupan kekal.
Amin.
Pengakuan iman Nicea - Konstantinopel
Kami percaya akan satu Allah, Bapa yang
maha kuasa, pencipta langit dan bumi dan
segala sesuatu yang kelihatan dan tak
kelihatan.
Dan akan satu Tuhan Yesus Kristus, Putera
Allah yang tunggal.
Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad.
Allah dari Allah, terang dari terang, Allah
benar dari Allah benar.
Ia dilahirkan, bukan dijadikan, sehakikat
dengan Bapa
segala sesuatu dijadikan oleh-Nya.
Ia turun dari surga untuk kita manusia, dan
untuk keselamatan kita.
Dan Ia menjadi daging oleh Roh Kudus dari
Perawan Maria:
dan menjadi manusia.
Ia pun disalibkan untuk kita.
Waktu Pontius Pilatus Ia wafat kesengsaraan
dan dimakamkan.
Pada hari ketiga Ia bangkit, menurut Kitab
Suci.
Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa.
Ia akan kembali dengan mulia, mengadili
orang yang hidup dan yang mati;
Kerajaan-Nya takkan berakhir.
Kami percaya akan Roh Kudus, Ia Tuhan yang
menghidupkan;
Ia berasal dari Bapa dan Putera.
Yang serta Bapa dan Putera disembah dan
dimuliakan;
Ia bersabda dengan perantaraan para nabi.
Kami percaya akan Gereja yang satu, kudus,
katolik, dan apostolik.
Kami mengakui satu Pembaptisan akan
penghapusan dosa.
Kami menantikan kebangkitan orang mati.
Dan hidup di akhirat.
Amin.
SIMBOLA IMAN
185. Yang berkata: "Aku percaya", berkata: "Saya setuju dengan apa, yang kita percaya". Persekutuan dalam iman membutuhkan bahasa iman yang sama, yang mengikat semua dan yang mempersatukan dalam pengakuan iman yang sama. [171, 949]
186. Sejak awal, Gereja apostolik sudah mengungkapkan dan meneruskan imannya dalam rumus-rumus yang singkat dan baku untuk semua. Tetapi dengan segera Gereja juga hendak memasukkan inti sari dari imannya dalam ringkasan yang organis dan tersusun, yang dimaksudkan terutama untuk calon Pembaptisan:
"Bukan kesewenang-wenangan manusiawi telah menyusun ringkasan iman ini, melainkan ajaran-ajaran terpenting dari seluruh Kitab Suci dihimpun di dalamnya, menjadi ajaran iman yang satu-satunya. Bagaikan biji sesawi membawa banyak cabang dalam sebuah biji kecil, demikianlah ringkasan iman ini mencakup dalam kata-kata yang sedikit semua pengetahuan dari Perjanjian Lama dan Baru" (Sirilus d. Yerusalem, catech. ill. 5, 12).
187. Ringkasan-ringkasan iman ini dinamakan "pengakuan iman" karena mereka meringkaskan iman yang diakui umat Kristen. Orang menamakannya juga "Credo", karena dalam bahasa Latin mereka biasanya mulai dengan kata "Credo" [Aku percaya]. Nama lain ialah "Simbola iman".
188. Kata Yunani "sumbolon" menggambarkan separuh dari sebuah benda yang utuh yang dipecahkan menjadi dua (umpamanya segel), yang dipakai sebagai tanda pengenal. Kedua bagian itu dihubungkan untuk memeriksa identitas pemakai. Jadi, "simbolon iman" adalah tanda pengenal dan tanda persekutuan untuk orang beriman. "Simbolon" lalu berarti juga himpunan, ringkasan, ikhtisar. Dalam "simbolon iman" diringkaskan kebenaran-kebenaran iman yang pokok. Karena itu, ia dipakai sebagai pegangan pertama, sebagai teks pokok katekese.
189. Pengakuan iman untuk pertama kalinya diucapkan pada kesempatan Pembaptisan. [1237, 232] Pada tempat pertama ia merupakan pengakuan Pembaptisan. Karena Pembaptisan dilaksanakan dalam "nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus" (Mat 28:19), maka kebenaran-kebenaran iman yang diakui waktu Pembaptisan disusun sesuai dengan hubungannya dengan tiga Pribadi Tritunggal Maha Kudus.
190. Dengan demikian, simbolon mempunyai tiga bagian pokok: "Dalam bagian pertama dibicarakan tentang Pribadi pertama dalam Allah dan tentang karya penciptaan yang mengagumkan; dalam bagian kedua tentang Pribadi kedua dan tentang rahasia penebusan manusia; dalam bagian ketiga tentang Pribadi ketiga, pangkal dan sumber pengudusan kita" (Catech. R. 1, 1, 4). Itulah "ketiga bagian pokok dari meterai [Pembaptisan] kita" (Ireneus, dem. 100).
191. Tiga bagian ini berbeda satu dengan yang lain, tetapi saling berhubungan. "Kita menamakan mereka sesuai dengan perumpamaan yang sering dipakai oleh para bapa articuli [anggota]. Sebagaimana orang membedakan anggota-anggota sebuah badan menurut bagian-bagiannya, demikian juga kita menamakan dalam pengakuan iman kita ini setiap bagian khusus, yang disampaikan kepada kita untuk diimani, sebagai articulus" (Catech. R. 1, 1, 4). Sesuai dengan tradisi lama yang sudah disaksikan oleh santo Ambrosius, orang biasanya menghitung dua belas artikel Credo supaya jumlah para Rasul itu melambangkan seluruh iman apostolik.
Versi Bahasa Inggris
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar