Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Minggu, 27 Agustus 2023

SERI 7 : APAKAH BENAR ARTI PENUH RAHMAT ?

Bertentangan dengan Kecharitomene


Menanggapi implikasi yang jelas dari Lukas 1:28, beberapa orang menunjukkan bahwa dalam Kisah Para Rasul 6:8, Stefanus disebut sebagai "penuh dengan kasih karunia dan kuasa."

Kisah Para Rasul 6:8 Dan Stefanus, yang penuh dengan kasih karunia dan kuasa, mengadakan banyak mujizat dan tanda ajaib di antara orang banyak.

Apakah itu berarti dia juga tidak berdosa? Jawabannya adalah, "Tidak." Sebenarnya ada banyak perbedaan di antara kedua ayat ini yang sangat mempengaruhi maknanya.

Perbedaan yang paling jelas adalah dalam bahasa Yunani. Dalam Lukas 1:28, "penuh kasih karunia" adalah terjemahan dari kecharitomene, yang, seperti yang telah kita lihat, adalah bentuk pasif sempurna dari charitoo, dalam bentuk kata kerja. Namun, dalam Kisah Para Rasul 6:8, bahasa Yunani yang mendasarinya adalah plerescharitos (atau dalam beberapa naskah, pleres pisteos, yang menunjukkan iman, bukan kasih karunia). Ketika bahasa Yunaninya berbeda, maka maknanya pun biasanya berbeda.

Dalam Lukas 1:28, Maria sedang ditindaklanjuti oleh Allah. Tindakan ini terjadi di masa lalu dengan hasil yang terus berlanjut hingga saat ini. Kepenuhan dan kesempurnaan tersirat dalam kata kerja, dan kata kerja ini digunakan sebagai nama Maria. Dalam Kisah Para Rasul 6:8, Stefanus tidak disebut "penuh dengan kasih karunia" sebagai namanya. Sebaliknya, frasa ini hanya menggambarkan sesuatu yang terjadi di masa lalu dengan hasil yang telah diselesaikan di masa lalu. Kasih karunia yang terus menerus atau abadi tidak tersirat dalam kata kerja tersebut. Ia dipenuhi dengan kasih karunia pada saat itu dan hanya selama Ia melakukan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda ajaib di antara orang-orang. Implikasi dari bahasa Yunani sama sekali tidak sama. Dan, seperti yang telah di katakan sebelumnya, terjemahan-terjemahan yang lebih tua (lih. KJV, PB Wesley, Alkitab Jenewa, Alkitab Uskup) dan bahkan beberapa Alkitab modern (Alkitab Milenium Ketiga, YLT, Webster) memiliki kata "penuh dengan iman dan kuasa", dalam hal ini sebenarnya tidak ada paralelnya sama sekali.

Ayat lain yang dikutip oleh kaum Protestan sebagai paralel dari Lukas 1:28 adalah Efesus 1:6:

Ef 1:6 untuk memuji kasih karunia-Nya yang mulia, yang dengan cuma-cuma dilimpahkan-Nya kepada kita di dalam Dia yang terkasih.

KJV, yang mengatakan, "di mana Ia telah membuat kita diterima," dan DRB, yang mengatakan, "di mana Ia telah menganugerahi kita," mungkin memberi kita pemahaman yang lebih baik tentang bahasa Yunani yang mendasarinya daripada terjemahan-terjemahan modern. Kata yang digunakan di sini adalah echaritosen. Meskipun kata ini memiliki kata dasar yang sama (charitoo) dengan kecharitomene, namun karena infleksinya berbeda, maka maknanya pun berbeda.

Echaritosen berada dalam bentuk aorist, aktif, dan indikatif. Kata ini tidak menunjukkan kepenuhan (seperti halnya kecharitomene) karena tidak dalam bentuk perfect tense. Melihat konteksnya juga menghalangi makna seperti itu:

Ef 1:3-6 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang telah mengaruniakan kepada kita di dalam Kristus segala berkat rohani yang ada di dalam sorga, 4 sebagaimana Ia telah memilih kita di dalam Dia sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. 5 Di dalam kasih Ia telah menentukan kita di dalam Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan rencana dan maksud kehendak-Nya, 6 untuk memuji kasih karunia-Nya yang mulia, yang dilimpahkan-Nya dengan cuma-cuma kepada kita di dalam Dia, Sang Kekasih.

Perhatikan bahwa Paulus menyebutkan "kasih karunia yang dengan cuma-cuma dianugerahkan Allah kepada kita" (ay. 6) dalam pembahasannya tentang "berbagai macam berkat rohani" (ay. 3) yang Ia anugerahkan kepada kita. Dengan kata lain, orang percaya menerima banyak kasih karunia yang berbeda di sepanjang hidup mereka, dan kasih karunia-kasih karunia ini memiliki ukuran yang berbeda, seperti yang ditunjukkan oleh ayat-ayat lain:

Rm. 5:20 Hukum Taurat datang untuk menambah pelanggaran, tetapi di mana dosa bertambah banyak, di situ kasih karunia makin bertambah,

Ef 4:7 Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.

Yak. 4:6 Tetapi Ia memberikan kasih karunia yang lebih besar lagi, sebab itu dikatakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi memberikan kasih karunia kepada orang yang rendah hati."

2 Pet 3:18 Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan pengetahuan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.

Maka, kasih karunia yang "dianugerahkan secara cuma-cuma" dalam Efesus 1:6 tidak mungkin dapat dianggap setara dengan "kepenuhan kasih karunia" yang diberikan kepada Maria. Luk. 1:28 merujuk kepada satu karunia anugerah kepenuhan kasih karunia di dalam kehidupan seseorang. Ef. 1:6 merujuk kepada beberapa ukuran kasih karunia yang diberikan kepada orang-orang percaya selama masa hidup mereka, dan dibagikan kepada setiap orang secara individu sesuai dengan kehendak Roh Kudus (bdk. 1 Kor. 12:11). Ini merujuk kepada sekelompok besar orang, dengan karunia-karunia yang berbeda dan berbagai tingkat anugerah yang diberikan. Karena setiap karunia diberikan kepada setiap orang percaya dengan takaran yang berbeda, maka karunia tersebut tidak menghasilkan kepenuhan seperti halnya satu karunia yang diberikan kepada Maria.

Kamis, 24 Agustus 2023

SERI 6 : DIBERKATILAH ENGKAU DIANTARA PARA WANITA

Diberkatilah Engkau di Antara Para Wanita

Kata-kata Elisabet kepada Maria terus menjadi hal yang penting di sini:

Luk. 1:42 dan ia berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara perempuan dan diberkatilah buah rahimmu!... "

Kita telah melihat bagaimana kata-kata Elisabet menggemakan seruan yang sama dari Perjanjian Lama dan bagaimana hal ini menegaskan identitas Maria sebagai "WANITA" dalam Kej. 3:15; Why. 12 dan Tabut Perjanjian Baru. Bahkan dengan semua ini, kita belum menyelesaikan implikasi dari ayat ini terhadap ketidakberdosaan Maria. Yang ingin kita bahas di sini adalah apa arti frasa, "Diberkatilah engkau di antara para wanita" bagi orang-orang pada zaman dan budaya Elisabet.

Bahasa Yunani di sini mencoba mengungkapkan sebuah ungkapan bahasa Hewi/Aram yang digunakan Elisabet sebagai tanggapannya ketika melihat Maria. Ungkapan tersebut adalah baruchah att minnashim.... בַּנָשִׁים אַתְּ בְּרוּכָה "diberkatilah engkau dari pada perempuan," yang merupakan cara lain untuk mengatakan, "Engkau [lebih] diberkati dari pada perempuan [lain atau semua]." 

Bahasa Ibrani dan Aram tidak memiliki kata superlatif, tetapi mereka memiliki cara untuk mengekspresikan pengertian superlatif: misalnya, "Mahakudus" berarti "Yang Mahakudus". Secara teknis, frasa dalam Lukas 1:42 ini adalah sebuah komparatif, tetapi ketika kita memiliki komparatif di mana satu pihak adalah individu dan pihak lainnya adalah semua orang, maka frasa ini akan memiliki kekuatan superlatif. Jika Maria lebih diberkati daripada wanita lain, maka ia adalah yang paling diberkati dari semua wanita. Ini adalah perbandingan tata bahasa dengan kekuatan superlatif.

Kita mungkin bertanya pada diri sendiri, "Mengapa hal ini penting?" Untuk beberapa alasan, sebagian besar pembela Katolik hanya menunjukkan bahwa Maria adalah yang paling diberkati di antara semua wanita dan mereka tidak pernah memberi tahu pembaca apa kaitannya dengan dogma Maria Dikandung Tanpa Noda. Saya pikir jawabannya akan ditemukan ketika kita meneliti mengapa Elisabet menyebut Maria sebagai "yang paling diberkati di antara para wanita".

Alasan yang jelas, tentu saja, karena Maria, dari semua wanita yang pernah hidup, dipilih untuk menjadi bunda Tuhan kita. Hal ini tentu saja menjadikannya wanita yang paling diberkati yang pernah ada. Namun, saya pikir ada juga alasan lain. Bagaimanapun juga, Maria berkata tentang dirinya sendiri, "mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia" (Luk. 1:48). Mengapa? "Sebab Dia yang Mahakuasa telah melakukan hal-hal yang besar kepadaku" (Luk. 1:49). Keibuannya yang unik hanyalah satu hal. Jadi, apa lagi yang telah Tuhan lakukan dalam hidupnya yang membuatnya lebih diberkati daripada wanita lain?

Saya pikir hal lain itu adalah kemurahan ilahi yang tak tertandingi, atau kasih karunia, yang telah Dia berikan kepadanya. Dalam konteks kisah Kabar Sukacita dan Visitasi, Inkarnasi dan keibuannya yang ajaib selalu hadir. Namun, keanggunannya yang sangat nyata juga ada di sana. "Salam, hai yang dikaruniai" [atau "penuh rahmat"] (Luk 1:28); "Engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah" (Luk 1:30); "Jiwaku memuliakan Tuhan" (Luk 1:46).

Mengapa Allah memilihnya di atas semua wanita lain untuk menjadi ibu dari Tuhan kita? Apa yang ada dalam diri wanita ini yang membuatnya cocok untuk tugas tersebut? Hanya orang Katolik yang memiliki jawaban untuk pertanyaan itu, dan kami percaya bahwa jawaban itu ditemukan dalam perkataan malaikat. Roh Kudus menaungi dia dan membuat Juruselamat kita dikandung di dalam rahimnya karena Allah telah mempersiapkannya untuk menjadi seorang ibu dan mengisinya dengan rahmat-Nya. Dengan demikian, ia "diberkati di antara para wanita" bukan hanya karena keibuannya, tetapi juga karena persiapan untuk menjadi seorang ibu yang ia terima.


Kesimpulan

Secara keseluruhan, Kitab Suci memberikan beberapa indikasi yang sangat kuat bahwa kehidupan Maria yang dipenuhi dengan kasih karunia menghalangi dosa. Gereja mula-mula, dengan merenungkan contoh-contoh ini dan dengan bimbingan para rasul dan penerus mereka, memahami bahwa Maria adalah makhluk yang telah diluputkan oleh Allah dari noda dosa asal dan, sebagai konsekuensinya, tidak melakukan dosa dalam hidupnya

Tidak ada satu titik pun dalam sejarah di mana hal ini tidak menjadi kepercayaan umum seluruh Kekristenan hingga Reformasi Protestan, seribu lima ratus tahun setelah kelahiran Gereja. Saya menyadari bahwa beberapa orang Protestan tidak peduli dengan hal itu, tetapi bagi kita hal itu sangat signifikan. Kebaruan dari keberatan Protestan, adalah tanda pertama yang menentangnya.

Rabu, 23 Agustus 2023

SERI 5 : SALAM MALAIKAT GABRIEL

PENDAHULUAN

Manusia diselamatkan oleh karena kasih karunia Allah.
Manusia diselamatkan oleh karena rahmat Allah.

Roma 6:14 TB

Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia. 

Efesus 2:8 TB

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: 

2 ayat di atas menunjukkan bahwa mendapat kasih karunia/rahmat :

  • berarti tidak dikuasai oleh dosa lagi
  • berarti diselamatkan

Itu menunjukkan efek yang luar biasa bagi seseorang yang menerima rahmat atau kasih karunia dari Allah.

Bagimana jika seseorang menerima dari Allah : "penuh rahmat" atau "penuh kasih karunia" ???

SALAM MALAIKAT GABRIEL


Sekarang, mari kita lihat salam Malaikat Gabriel kepada Maria:

Luk 1:28 (RSV-CE) Lalu ia datang kepada Maria dan berkata: "Salam, hai engkau yang penuh rahmat, Tuhan menyertai engkau!"

Kata Yunani yang diterjemahkan sebagai "penuh rahmat" di sini adalah κεχαριτωμένη (translasi: kecharitomene), yaitu bentuk pasif sempurna dari χαριτόω (translasi: charitoo), yang menunjukkan kasih karunia. Beberapa versi menerjemahkan kecharitomene sebagai "Salam, engkau yang sangat disukai (highly favored)," tetapi terjemahan ini tidak benar-benar menangkap makna penuh dari apa yang dikatakan malaikat Gabriel di sini.

Pertama, menerjemahkan charitoo sebagai "favor (disukai)" dan bukannya "rahmat" adalah terjemahan yang sangat sederhana. Pada akhirnya, kecharitomene berasal dari kata χάρις (translasi: charis): 

   charis --> charitoo --> kecharitomene. 

 χάρις  --> χαριτόω --> κεχαριτωμένη.

KJV menerjemahkan charis sebagai "rahmat/kasih karunia" lebih dari 83%. Leksikon Yunani KJV PB mendefinisikan charitoo sebagai "membuat mempesona, tampak penuh rahmat" sebagai arti utamanya. Ketika berkat/nikmat/kemurahan yang dimaksud adalah berkat/nikmat/kemurahan ilahi, "rahmat" adalah terjemahan yang lebih baik.

Berbagai karya referensi yang dihormati dan ilmiah mengkonfirmasi pemahaman ini. Sebagai contoh:

"Charitoo can mean to Grace as in Luke 1:28 and Eph. 1:6, provided we understand that this grace is endowed by God..." [The Pocket Word Study of the New Testament, Atlanta Ga., Bernard & Brothers publishing, 1982, pg 348]

- "Charitoo dapat berarti Kasih Karunia seperti dalam Lukas 1:28 dan Efesus 1:6, asalkan kita memahami bahwa kasih karunia ini diberikan oleh Allah..." 

 "Charitoo...Highly favored as in Luke 1:28 meaning to bestow grace upon...it really does not mean to show favor, but to give grace to" [Lexicon To The Old and New Testaments, edited by Spiros Zodhiates, TH.D, 1988 Iowa Falls, Iowa, World Bible Publications Inc.Pg. 1739]

- "Charitoo... Sangat disukai seperti dalam Lukas 1:28 yang berarti melimpahkan kasih karunia kepada... sebenarnya tidak berarti menunjukkan kemurahan hati, tetapi memberikan kasih karunia kepada" 

"Charitoo: Grace. To Grace.. as to the virgin Mary in Luke 1:28,... as in Eph. 1:6 were believers are said to be "accepted in the beloved" i.e., objects of Grace" [The Complete Word Study Dictionary New Testament, copyright 1992, printed by AMG International, Inc. Pg. 1471]

- "Charitoo: Kasih karunia. Kepada Kasih Karunia ... seperti kepada anak dara Maria dalam Lukas 1:28, ... seperti dalam Efesus 1:6 orang percaya dikatakan "diterima dalam yang dikasihi" yaitu, objek dari Kasih Karunia" 

"Luke 1:28 This is all one word in Greek kecharitomene a perfect passive participle of the verb Charitoo (only here and Eph. 1:6)... Abbott- Smith defines Charitoo as follows: endow with charis i.e. 1. (a.) to make graceful; (b.) to endure with Grace (i.e. Divine favor)" [Word Meaning in the New Testament, copyright 1986, printed by Henndrickson Publishing, edited by Ralph Earle Pg. 52]

- "Lukas 1:28 Ini semua adalah satu kata dalam bahasa Yunani kecharitomene, sebuah bentuk pasif sempurna dari kata kerja Charitoo (hanya di sini dan Efesus 1:6)... Abbott-Smith mendefinisikan Charitoo sebagai berikut: menganugerahi dengan charis yaitu 1. (a.) membuat anggun; (b.) menanggung dengan Kasih Karunia (yaitu kemurahan Ilahi)"

 "...Highly favored as in Luke 1:28 meaning to bestow grace upon...it really does not mean to show favor, but to give grace to" [Lexical Aides To the New Testament, copyright 1992, printed by AMG International, Inc., p. 966]

- "... Sangat disukai seperti dalam Lukas 1:28 yang berarti melimpahkan kasih karunia kepada ... ini benar-benar tidak berarti menunjukkan kesukaan, tetapi memberikan kasih karunia kepada" 

 "Charitoo. . . kecharitomene, full of grace, Luke, i. 28 (RV. in margin, endued with grace) " [Greek- English Lexicon to the New Testament, by W.J. Hickie M.A, 1945, p. 208]

- "Charitoo. . kecharitomene, penuh kasih karunia, Lukas, i. 28 

"Charitoo: to bestow grace upon, Lk 1:28 Ep 1:6" [The New Englishman's Greek Concordance and Lexicon, by Wigram - Green, 1982, p. 915]

- "Charitoo: melimpahkan kasih karunia, Luk 1:28 Ep 1:6" 

"28. kecharitomene... to bestow grace" [A Linguistic Key To The New Testament, copyright 1970, printed by Zondervan Publishing House, edited by Cleon L. Rogers, Jr. Vol. 1, Pg. 140]

- "28. kecharitomene... untuk melimpahkan kasih karunia" 

"Charitoo. . . to endue with grace... : Lk 1:28, Eph 1:6" [A Manual Lexicon of the New Testament, by G Abbott- Smith D.D, D.C.L., 1929, p. 480]

- "Charitoo. . untuk memberikan kasih karunia...: Luk 1:28, Ef 1:6" 

"Charitoo: akin to A., to endow with charis, primarily signified to make graceful or gracious... Luke I:28 'Highly favoured' (Marg., 'endued with grace')" [Vine's Expository Dictionary of New Testament Words, (unabridged edition), by W. E. Vine, printed by Riverside Book and Bible House, Pg. 424]

- "Charitoo: mirip dengan A., to endow with charis, terutama berarti membuat anggun atau ramah... Lukas I:28 'Sangat disukai'


Kita sudah mengerti maksudnya. Sekarang setelah kita tahu bahwa charitoo lebih baik dipahami dalam hal ini sebagai "rahmat/kasih karunia" dan bukan sekedar "kemurahan", sekarang kita harus mempertimbangkan apa arti dari bentuk pasif yang sempurna ini.

Situs web NTGreek.org, yang menyediakan instruksi tentang bahasa Yunani Koine dari Injil, memberi tahu kita di bagian "Grammatical Voice of Verbs" bahwa bentuk pasif menunjukkan bahwa subjek dari kalimat tersebut sedang ditindaklanjuti (dan bukannya melakukan tindakan, yang merupakan bentuk aktif). Lebih jauh lagi di halaman yang sama, di bagian "Bentuk Kata Kerja" kita belajar bahwa bentuk perfect tense menunjukkan bahwa tindakan ini telah selesai di masa lampau, dengan hasil yang terus berlanjut hingga saat ini dan masih berlaku sepenuhnya. Tindakan itu adalah pemberian anugerah. Jadi, kecharitomene, bentuk pasif sempurna dari charitoo, secara harfiah berarti, "kamu yang telah dan terus dipenuhi dan disempurnakan dalam kasih karunia." Tata Bahasa Yunani Perjanjian Baru karya Blass dan DeBrummer mengatakan [penekanan dari saya]: "Boleh saja, dengan dasar tata bahasa dan gramatika Yunani, untuk memparafrasekan kecharitomene sebagai sepenuhnya, secara sempurna, secara terus-menerus dikaruniai kasih karunia."

Ini adalah satu-satunya contoh di dalam Alkitab PB di mana kata kerja charitoo digunakan dengan cara ini. Ada kelengkapan di sini dengan hasil yang permanen. Ada kepenuhan dan kesempurnaan pada kasih karunia yang telah diterima Maria. Ia tidak diberi kasih karunia seperti kita diberi kasih karunia. Ia dipenuhi dengan kasih karunia, digenapi dalam kasih karunia, disempurnakan dalam kasih karunia, dan kepenuhan kasih karunia ini terus berlanjut, terus berlanjut hingga saat ini.

Singkirkan sejenak prasangka .... dan lihatlah buktinya. Sungguh menakjubkan apa yang telah terjadi di sini! Perhatikan bahwa dosa dan kasih karunia bertentangan (Rm. 5:20-21), dan kasih karunia menyelamatkan kita dari dosa (Ef. 2:5,8). Di mana ada kepenuhan kasih karunia, di situ tidak ada ruang untuk dosa. Itulah mengapa kami menyatakan bahwa Lukas 1:28 menunjukkan ketidakberdosaan Maria.


Hal lain yang menarik dari kata kecharitomene adalah kata ini menggunakan bentuk kata kerja. NTGreek.org memberi tahu kita (di sini) bahwa kata kerja adalah "bentuk kata ganti orang yang digunakan untuk menyapa secara langsung. Kata ini digunakan ketika seseorang berbicara kepada orang lain, memanggil atau menyebut nama mereka, atau secara umum menyapa mereka." Dengan kata lain, Gabriel secara harfiah memanggil Maria "penuh kasih karunia" seolah-olah itu adalah namanya.


Hal ini penting karena di dalam Alkitab, nama seseorang sering kali menunjukkan elemen penting dari sifat orang tersebut, atau karakteristik yang menentukan orang tersebut

  • Nama Yakub diubah menjadi "Israel" karena ia bergumul dengan Tuhan. 
  • Abram disebut "Abraham" karena ia akan menjadi bapa banyak bangsa. 

Sekarang malaikat memanggil Maria dengan nama yang berbeda: kecharitomene

Tidak ada seorang pun di dalam Alkitab yang begitu ditentukan oleh kasih karunia yang telah diterimanya sehingga keadaan kasih karunia ini menjadi nama orang tersebut. 

Namun, itu diterapkan pada Maria. 

Saya semakin berpikir bahwa, ............  ketika kita menggali lebih dalam makna kecharitomene, kita menemukan bahwa Maria adalah seorang individu yang dianugerahi secara unik.


Minggu, 20 Agustus 2023

SERI 4 : TABUT PERJANJIAN BARU

Tabut Perjanjian


Indikasi lain dari ketidakberdosaan Maria dapat ditemukan dalam paralel antara Maria dan Tabut Perjanjian dari Perjanjian Lama:

  • Luk 1:28, 31, 42, 45, 48 (DRB) dan Mzm 93:5 : Maria adalah bait Tuhan, dan bait Tuhan adalah kudus untuk selama-lamanya.
  • Luk 1:35 dan Kel 40:35 : Allah menaungi Maria sama seperti Ia menaungi TABUT.
  • Luk 1:39 dan 2 Sam 6:2 : Maria dan TABUT bangkit dan pergi ke Yehuda.
  • Luk 1:41 dan 2 Sam 6:16 : Daud melompat kegirangan di hadapan TABUT, sama seperti Yohanes melonjak kegirangan dihadapan Maria.
  • Luk 1:43 dan 2 Sam 6:9 : Apa yang dikatakan Daud tentang kedatangan TABUT hampir persis seperti yang dikatakan Elisabet tentang kedatangan Maria.
  • Luk 1:56 dan 2 Sam 6:11 : Baik Maria maupun TABUT tinggal selama 3 bulan di lokasi baru mereka.
  • Ibr 9:4 dan Yoh 1:1; 6:51; Ibr 5:4-5 : Sama seperti tabut Perjanjian Lama berisi firman Allah di loh batu, manna dari surga, dan tongkat Harun, Imam Besar Agung, demikian pula Maria mengandung Yesus Kristus, yang adalah Firman Tuhan, Manna dari Surga, dan Imam Besar yang Agung.

Jika itu tidak cukup untuk menetapkan Maria sebagai Tabut Perjanjian Baru, ada kata yang sangat menarik dari Luk 1:42 yang lebih jauh menegaskan hal ini.  Perhatikan bahwa ketika Elisabet melihat Maria untuk pertamakalinya, Elisabet "berseru" dengan seruan nyaring. Hal ini tampaknya tidak perlu diperhatikan sampai Anda melihat kata Yunani yang Lukas putuskan untuk digunakan di sini.  ἀνεφώνησεν (transliterasi: anaphonesen ) hanya digunakan sekali di seluruh Perjanjian Baru dan itu ada di sini dalam Luk 1:42.  Kehadirannya dalam Perjanjian Lama Yunani (Septuaginta) juga jarang, hanya muncul lima kali. Mengapa ini penting?  Scott Hahn dan Curtis Mitch menjelaskan:

Setiap kali ungkapan itu digunakan dalam Perjanjian Lama, itu menjadi bagian dari cerita seputar Tabut Perjanjian. Secara khusus, ini mengacu pada suara melodi yang dibuat oleh penyanyi dan musisi Lewi ketika mereka memuliakan Tuhan dalam lagu. Dengan demikian menggambarkan suara "gembira" dari instrumen yang dimainkan di depan Tabut ketika Daud membawanya dalam prosesi ke Yerusalem (1 Taw 15:28; 16:4-5) dan ketika Salomo memindahkan Tabut ke tempat peristirahatan terakhirnya di Bait Suci (2 Taw 5:13).  

Menyinggung episode-episode ini, Lukas menghubungkan ungkapan yang sama ini dengan seruan melodi dari keturunan Lewi lainnya, Elizabeth yang sudah lanjut usia (Luk 1:5). Dia juga menyerukan suaranya dalam pujian liturgi, bukan di depan peti emas, tetapi di hadapan Maria. ( Ignatius Catholic Study Bible , "The Gospel of Luke," hal. 21).

Tapi apa hubungan "Maria sebagai TABUT" dengan ketidakberdosaannya? Jangan lupa: loh-loh, manna, dan tongkat imam yang ada di dalam Tabut adalah yang paling suci dari semua peninggalan Yahudi dan mewakili kehadiran Tuhan bagi orang-orang Yahudi. Dengan demikian, wadah atau "TABUT" yang menampung mereka layak terbuat dari bahan yang paling murni dan paling sempurnaTABUT  itu sendiri dianggap begitu suci sehingga tidak seorang pun diizinkan menyentuhnya, yang berani menyentuhnya akan mati (lih. 2 Sam 6:7; 1 Taw 13:9-10 ).

Sama seperti isi TABUT perjanjian lama menuntut wadah yang benar-benar murni, demikian pula Kristus, bukan karena kebutuhan yang mutlak (Allah dapat mengambil daging manusia dari wanita mana pun) tetapi karena kekudusan-Nya menuntut dan layak mendapatkannya. Dengan menjaga Maria dari dosa, Tuhan telah mempersiapkannya untuk menjadi Tabut Perjanjian Baru yang murni.







SERI TIGA : TENTANG SETAN DAN WANITA, MUSUHNYA

 Iblis dan Wanita


Tempat terbaik untuk memulainya adalah di awal, dengan sabda Tuhan kepada ular dan manusia setelah kejatuhan manusia ke dalam dosa di Taman Eden:

Kej 3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara kamu dan perempuan itu, dan antara benihmu dan benihnyadia akan meremukkan kepalamu, dan kamu akan meremukkan tumitnya."

I will put enmities between thee and the woman, and thy seed and her seedshe/he/it shall crush thy head, and thou shalt lie in wait for her heel.

Bagian ini disebut Protoevangelium (atau "Injil pertama") karena ini adalah pertama kalinya dalam Kitab Suci di mana kita melihat janji munculnya Juruselamat bagi umat manusia

Sedangkan, secara harfiah, wanita yang dimaksud adalah Hawa, banyak sarjana mengakui bahwa Maria menggenapi nubuatan ini

Bagaimanapun, benihnya/her seed, 

Yesus Kristus

gereja-Nya (Mat 16:18 ... And I say to thee: That thou art Peter; and upon this rock I will build my church, and the gates of hell shall not prevail against it.), 

murid2nya (Luk 10:19-20 TB Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu. ......” ) 

keturunannya yang lain, yang menuruti hukum2 Allah dan memiliki kesaksian Yesus (Why 12:17

yang akan meremukkan kepala ular, mengalahkan Setan dengan Sengsara, Kematian, dan Kebangkitan-Nya sendiri.


Tapi, bagian ini juga mengatakan sesuatu tentang wanita itu.  Dikatakan bahwa Tuhan akan menempatkan "permusuhan" antara dia dan ular. Permusuhan adalah keadaan pertentangan dan oposisi langsung. Wanita dan ular benar-benar bertentangan satu sama lainMereka adalah musuh. Terlebih lagi, ular itu tidak dapat menaklukkannya, tidak peduli seberapa keras dia mencoba. Kita melihat permusuhan ini terlihat dalam Kitab Wahyu di mana, sekali lagi, wanita dan ular (kali ini, seekor naga tua) bertentangan satu sama lain
:

Why 12:13-17 Dan ketika naga itu melihat, bahwa ia telah dilemparkan kebumi, ia mengejar perempuan yang melahirkan anak laki-laki itu14 Tetapi perempuan itu diberi dua sayap rajawali besar agar dia dapat terbang dari ular kepadang gurun, ke tempat di mana dia akan dipelihara untuk sementara waktu, satu waktu, dan setengah waktu. 15 Ular itu mengalirkan air seperti sungai dari mulutnya kearah perempuan itu, untuk menghanyutkannya dengan air bah. 16 Tetapi bumi datang membantu wanita itu, dan bumi membuka mulutnya dan menelan sungai yang telah dicurahkan naga itu dari mulutnya17Kemudian naga itu marah kepada wanita itu, dan pergi berperang melawan keturunannya yang lain, terhadap mereka yang menuruti perintah Allah dan bersaksi tentang Yesus.

Betapapun iblis menginginkannya, dia tidak bisa memilikinya. Mengapa? Karena wanita itu telah diampuni/diselamatkan oleh Tuhan . 

Ketika kita melihat semua ini terjadi, kita dibiarkan bertanya-tanya: Jika "wanita" itu sebenarnya adalah Maria, bagaimana permusuhan ditempatkan antara dia dan Setan? 

Bagaimana Maria diselamatkan oleh Tuhan? 

Mungkinkah Tuhan melindunginya dari noda dosa asal?  

Mungkinkah dia adalah "wanita" yang tidak bisa dimiliki iblis?

Secara tidak langsung ....
Kenyataannya, yang jelas bahwa dia adalah ibu dari anak yang akan meremukkan kepala ular, dukungan lebih lanjut untuk mengidentifikasi Maria dengan "perempuan" ini terlihat dalam kata-kata Elizabeth kepada Maria dalam Luk 1:42 dan cara Yesus sendiri menyapa Maria dalam Injil Yohanes. 

Kita telaah masing-masing secara berurutan.

Dalam Luk 1:42, Elizabeth menyapa Maria dengan kata-kata yang pernah diucapkan kepada Yael dan Judith dalam Perjanjian Lama. Mari kita bandingkan ayat ini dengan Hakim-hakim 5:24 dan Yudit 13:18:

Luk 1:42 dan dia berseru dengan suara nyaring, "Diberkatilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah rahimmu !"

Hakim 5:24 " Wanita yang paling diberkati adalah Ya'el, istri Heber, orang Ken'ite , dari wanita penghuni tenda yang paling diberkati.

Judith 13:18 Dan Uzia berkata kepadanya, "Hai putri, Anda diberkati oleh Allah Yang Mahatinggi di atas semua wanita di bumi; dan terpujilah Tuhan Allah, yang menciptakan langit dan bumi, yang telah membimbing Anda untuk menyerang kepala pemimpin musuh kita."

Yang menarik dari Jael dan Judith adalah kedua wanita tersebut dinyatakan paling diberkati di atas semua wanita. Kenapa ini? Karena dengan iman dan keberanian mereka menangkis pasukan  yang memusuhi Israel, bagaimana bisa mereka melakukan hal ini?  Dengan benar-benar memberikan pukulan mematikan ke kepala komandan setiap pasukan. 

  • Yael " meletakkan tangannya kepatok tenda dan tangan kanannya kepalu pekerja; dia memukul Sis'era, dia meremukkan kepalanya, dia meremukkan dan menusuk pelipisnya " (Hakim 5:26). 
  • Judith, seperti yang baru saja kita lihat, dibimbing oleh Tuhan untuk "memukul kepala pemimpin musuh kita" (Judith 13:18).


Sekarang, Elizabeth yang dipenuhi Roh Kudus menyatakan Maria "diberkati di antara wanita." Namun bagaimana Maria dapat berdiri sejalan dengan Yael dan Judith, yang diberi pernyataan serupa, terkecuali jika dia, Maria, ... juga memberikan pukulan telak kepada musuh? 

Jika Maria adalah "perempuan" dari Kej 3:15, maka kita tahu persis bagaimana dia melakukan ini: yaitu ... dengan melahirkan keturunan yang akan meremukkan kepala ular.

Kini, perhatikan, ... kata-kata panggilan Yesus sendiri kepada ibu-Nya juga penting di sini. Dalam Injil Yohanes, 

Ketika Yesus menyebut Maria sebagai "wanita". Pada awal pelayanan-Nya (lih. Yoh 2:4), Dia berkata kepadanya, "Hai wanita, apa urusanmu dengan-Ku?" ... atau, secara lebih harfiah, 

  • And Jesus saith to her: Womanwhat is that to me and to thee? my hour is not yet come ("Wanita, apa artinya itu bagiku dan bagimu?" [Douay-Rhimms Bible] atau 
  • "Wanita, apa hubungannya dengan kita?" [NAS]). 

Di Kayu Salib, pada puncak pekerjaan penyelamatan-Nya, Dia menyapanya lagi: 

... he saith to his mother: Woman, behold thy son...  

"Wanita, lihatlah, anakmu!" (Yoh 19:26). 

Dalam hal ini, kesejajaran yang menarik muncul antara "wanita" yang adalah ibu Yesus dan "wanita" dari Kej 3:15 dan Wahyu 12:

  • Sama seperti "wanita" yang muncul dalam kitab Kejadian dan Wahyu, di awal dan di akhir "Firman" (Wahyu Ilahi yang tertulis dari Tuhan), demikian pula Maria, "wanita", muncul di awal dan akhir dari "Firman" Yesus Kristus, firman terakhir dari Bapa.

  • Rasul Yohanes, simbol Gereja, menjadi putra "wanita" Maria sama seperti semua orang yang "menuruti perintah-perintah Allah dan memberikan kesaksian tentang Yesus" adalah keturunandari "wanita" dari Wahyu 12 (lih. ayat 17).

Maka dengan sederhana/mudah, berdasarkan penjelasan di atas dan pada identitas Yesus yang jelas sebagai "keturunan perempuan" yang akan "meremukkan kepala ular" dalam kehancuran-Nya atas pekerjaan iblis (lih. 1 Yoh 3:8 ), bahwa Maria adalah "wanita" dari Kej 3:15 dan Wahyu 12, dimana sengat maut tidak dapat menahannya dan racun ular tidak dapat menginfeksi.

Sabtu, 05 Agustus 2023

SERI 2 TULISAN TENTANG BUNDA MARIA : THEOTOKOS


Doktrin Theotokos
:

Theotokos adalah bahasa Yunani dan artinya adalah 'Pembawa ALLAH'. Dan siapakah 'Pembawa ALLAH' itu? Maria, Bunda ALLAH. Siapa lagi yang melahirkan ALLAH? Hal ini ditunjukkan dalam Yohanes 1:1, "... Firman itu adalah ALLAH", dan dalam Yohanes 1:14, "Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita." Jadi Firman itu, yang adalah ALLAH, telah menjadi manusia. Dari manakah substansi daging itu berasal? Itu berasal dari substansi Maria. Layakkah substansi daging dan darah Yesus Kristus berasal dari seseorang yang ternoda oleh dosa asal?

Ibu melahirkan pribadi, bukan kodrat. Pribadi Yesus Kristus adalah ilahi, bukan manusia. Maria melahirkan seorang pribadi ilahi. Hal ini menjadikan Maria sebagai 'Theotokos', 'Pembawa ALLAH', 'Bunda ALLAH'.

Dalam Lukas 1:41-43, '... Elisabet, yang penuh dengan Roh Kudus, berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara perempuan, dan diberkatilah anak yang ada di dalam rahimmu! Dan bagaimanakah aku layak, sehingga ibu Tuhanku datang kepadaku?"

Elisabet, yang dipenuhi dengan Roh Kudus, menyebut Maria sebagai 'Bunda Tuhanku'. Karena 'dipenuhi Roh Kudus' memiliki arti yang sama di seluruh Alkitab, maka Roh Kuduslah yang memberinya kata-kata untuk diucapkan, bukankah itu benar?

"Maka penuhlah mereka semua dengan Roh Kudus dan mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang dikehendaki Roh Kudus," Kisah Para Rasul 2:4.

Siapakah 'Tuhanku' itu, bukankah itu ALLAH? Bukankah ia kemudian memanggil Maria, 'BUNDA ALLAH'? Jika itu yang dikatakannya, maka Roh Kudus menyebut Maria sebagai 'Bunda ALLAH', bukan? Jika Anda menjawab 'tidak' untuk pertanyaan-pertanyaan di paragraf ini, maka tolong jelaskan alasan Anda kepada saya.

Jika pribadi ketiga dari Tritunggal Mahakudus menyebut Maria sebagai 'Bunda ALLAH', apakah ada di antara kita yang berani menyangkalnya?

Dapatkah 'Bunda ALLAH' memiliki dosa asal dalam jiwanya?

Doktrin Maria, 'Bunda ALLAH' pertama kali diproklamasikan oleh Gereja pada Konsili Efesus pada tahun 431.

Saya akan bertanya kepada Anda, 'Apakah ALLAH akan menyatukan diri-Nya dengan sesuatu yang najis'?

Ada dua cara untuk menangani suatu penyakit:

Dosa dapat disembuhkan dengan pengobatan, dan dapat ditangani dengan pencegahan.
Dosa asal dapat dilihat sebagai penyakit jiwa dan dapat ditangani dengan dua cara. Dosa ini dapat dibersihkan dengan Pembaptisan, sebagai obatnya, atau dapat dicegah dengan rahmat ALLAH. Cara pencegahan inilah yang kita umat Katolik percaya dianugerahkan kepada Maria.

Ketika pembuahan terjadi, ALLAH menciptakan jiwa bagi yang dikandung. Adalah hal yang sederhana bagi Pencipta Alam Semesta untuk mencegah dosa asal menodai jiwa manusia Yesus Kristus, dan tidak diragukan lagi, Dia melakukan hal yang sama untuk Maria ketika dia dikandung.

Yesaya 64:8, "Dan sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami, dan kami ini tanah liat, dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami semua adalah buatan tangan-Mu."

Yeremia 18:4-6, "Lalu pecahlah bejana yang dibuatnya dari tanah liat dengan tangannya, lalu ia membuat bejana yang lain, seperti yang kelihatannya baik pada pemandangannya. Maka datanglah firman TUHAN kepadaku: "Tidak dapatkah Aku berbuat seperti tukang periuk itu kepadamu, hai kaum Israel, demikianlah firman TUHAN? Lihatlah, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel."

Jadi, ALLAH adalah Tukang Periuk, dan kita adalah tanah liat yang dibentuk sesuai kehendak-Nya.

Roma 9:21, "Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?"

Tukang periuk dan tanah liat, dan Roma 9:21 memberikan pembenaran Alkitabiah terhadap doktrin Dikandung Tanpa Noda.

"Sebab tidak ada yang mustahil bagi ALLAH." Lukas 1:37.

Ingatlah bahwa Dia tahu bahwa Maria akan menjadi ibu dari Sang Sabda yang Menjelma.

Yang Mulia Paus Pius IX mendeklarasikan dogma Maria Dikandung Tanpa Noda pada tanggal 8 Desember 1854:

Dekrit banteng itu berbunyi:

"Oleh karena itu, dengan ilham Roh Kudus, demi kehormatan Tritunggal Mahakudus dan tak terbagi, demi kemuliaan dan perhiasan Perawan Bunda ALLAH, demi peninggian iman Katolik dan demi kemajuan agama Katolik, dengan otoritas Yesus Kristus Tuhan kita, Rasul Petrus dan Paulus yang terberkati dan kita sendiri, kami menyatakan, mengumumkan, dan menetapkan bahwa doktrin yang menyatakan bahwa Perawan Maria yang paling Terberkati, pada saat pertama kali dikandung, oleh rahmat dan hak istimewa yang diberikan oleh ALLAH Yang Mahakuasa, mengingat jasa-jasa Yesus Kristus, Juruselamat umat manusia, dipelihara bebas dari segala noda dosa asal, adalah sebuah doktrin yang diwahyukan oleh ALLAH dan oleh karena itu harus diimani dengan teguh dan terus-menerus oleh semua umat beriman. "

'Perawan Maria yang Terberkati' menampakkan diri kepada St Bernadette di Lourdes, Perancis, empat tahun kemudian pada tahun 1858. Ketika St Bernadette menanyakan namanya, Bunda Maria menjawab, "AKULAH PERAWAN YANG TIDAK BERSALAH." Hal ini mengukuhkan dogma tersebut.


Doktrin Dikandung Tanpa Noda ini bukanlah "batu sandungan" bagi umat Katolik.
Mengapa JADI BATU SANDUNGAN bagi sebagian orang non-Katolik?