Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Minggu, 18 November 2012

Katekismus Gereja Katolik Dalam Setahun - 039

KGK ke - 39

Versi Bahasa Indonesia

IV. Karya-karya Allah dan pengutusan-pengutusan trinitaris

257. "O Cahaya yang membahagiakan, Tritunggal dan Kesatuan asli" (LH Madah "O lux beata, Trinitas"). Allah adalah kebahagiaan abadi, kehidupan yang tidak dapat mati, cahaya yang tidak pernah pudar. Allah adalah cinta: Bapa, Putera, dan Roh Kudus. [221] Karena kehendak bebas, Allah hendak menyampaikan kemuliaan kehidupan-Nya yang bahagia. Inilah "keputusan belas kasihan",1 yang telah Ia ambil dalam Putera kekasih-Nya sebelum penciptaan dunia. [758] "Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya" (Ef 1:5), artinya "menjadi serupa dengangambaran anak-Nya" (Rm 8:29), berkat "Roh yang menjadikan kamu anak Allah" (Rm 8:15). Rencana ini adalah "kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita sebelum permulaan zaman" (2 Tim 1:9) dan yang langsung berasal dari cinta trinitaris. Rencana itu dilaksanakan dalam karya penciptaan, dalam seluruh sejarah keselamatan setelah manusia berdosa, dalam pengutusan-pengutusan Putera dan Roh Kudus yang dilanjutkan dalam pengutusan Gereja.1 [292; 850]

258. Seluruh karya ilahi adalah karya bersama ketiga Pribadi ilahi. [236] Sebagaimana Tritunggal mempunyai kodrat yang satu dan sama, demikian juga Ia hanya memiliki kegiatan yang satu dan sama.2 "Bapa, Putera, dan Roh Kudus bukanlah tiga pangkal ciptaan, melainkan satu pangkal" (Konsili Firense 1442: DS 1331). [686] Walaupun demikian, tiap Pribadi ilahi melaksanakan karya bersama itu sesuai dengan kekhususan Pribadi. Seturut Perjanjian Baru3 Gereja mengakui: "Satu Allah dan Bapa, dari-Nya segala sesuatu, satu Tuhan Yesus Kristus, oleh-Nya segala sesuatu, dan satu Roh Kudus, di dalam-Nya segala sesuatu berada" (Konsili Konstantinopel II 553: DS 421). Terutama pengutusan-pengutusan ilahi, penjelmaan menjadi manusia dan pemberian Roh Kudus menyatakan kekhususan Pribadi-Pribadi ilahi itu.
259. Sebagai karya yang serentak bersama dan pribadi, maka kegiatan ilahi menyatakan, baik kekhususan Pribadi-pribadi maupun kodrat-Nya yang satu. [236] Karena itu, seluruh kehidupan Kristen berada dalam persekutuan dengan tiap Pribadi ilahi, tanpa memisah-misahkan mereka. Siapa yang memuja Bapa, melakukannya melalui Putera dalam Roh Kudus; siapa yang mengikuti Kristus, melakukannya karena Bapa menariknya4 dan Roh menggerakkannya5

260. Tujuan akhir seluruh kegiatan ilahi ialah penerimaan makhluk ciptaan ke dalam persatuan sempurna dengan Tritunggal yang bahagia.6 [1050, 1721] Tetapi sejak sekarang ini kita sudah dipanggil untuk menjadi tempat tinggal Tritunggal Maha Kudus. [1997] Tuhan mengatakan: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti Firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia" (Yoh 14:23).

"O Allahku, Tritunggal, yang aku sembah, bantulah aku, melupakan diri sehabis-habisnya, supaya tertanam di dalam Engkau, tidak tergoyangkan dan tenteram, seakan-akan jiwaku sudah bermukim dalam keabadian. Semoga tak sesuatu pun dapat mengganggu kedamaianku, membujuk aku keluar dari Dikau, o Engkau yang tidak dapat berubah; semoga setiap saat Engkau membawa aku masuk lebih jauh ke dalam dasar rahasia-Mu. Puaskanlah jiwaku, bentuklah surga-Mu darinya, tempat tinggal-Mu yang terkasih dan tempat ketenangan-Mu. Aku tidak pernah akan membiarkan Engkau seorang diri di sana, tetapi aku akan hadir sepenuhnya, sepenuhnya sadar dalam iman, sepenuhnya penyembahan, sepenuhnya penyerahan kepada karya-Mu yang menciptakan (Elisabeth dari Tritung-gal, Doa). [2565]

Versi Bahasa Inggris

Read the Catechism: Day 39

Part1:The Profession of Faith (26 - 1065)
Section2:The Profession of the Christian Faith (185 - 1065)
Chapter1:I Believe in God the Father (198 - 421)
Article1:"I believe in God the Father almighty, Creator of heaven and earth" (199 - 421)
Paragraph2:The Father (232 - 267)
IV. THE DIVINE WORKS AND THE TRINITARIAN MISSIONS
257     "O blessed light, O Trinity and first Unity!" God is eternal blessedness, undying life, unfading light. God is love: Father, Son and Holy Spirit. God freely wills to communicate the glory of his blessed life. Such is the "plan of his loving kindness", conceived by the Father before the foundation of the world, in his beloved Son: "He destined us in love to be his sons" and "to be conformed to the image of his Son", through "the spirit of sonship". This plan is a "grace [which] was given to us in Christ Jesus before the ages began", stemming immediately from Trinitarian love. It unfolds in the work of creation, the whole history of salvation after the fall, and the missions of the Son and the Spirit, which are continued in the mission of the Church.
258     The whole divine economy is the common work of the three divine persons. For as the Trinity has only one and the same natures so too does it have only one and the same operation: "The Father, the Son and the Holy Spirit are not three principles of creation but one principle." However, each divine person performs the common work according to his unique personal property. Thus the Church confesses, following the New Testament, "one God and Father from whom all things are, and one Lord Jesus Christ, through whom all things are, and one Holy Spirit in whom all things are". It is above all the divine missions of the Son's Incarnation and the gift of the Holy Spirit that show forth the properties of the divine persons.
259     Being a work at once common and personal, the whole divine economy makes known both what is proper to the divine persons, and their one divine nature. Hence the whole Christian life is a communion with each of the divine persons, without in any way separating them. Everyone who glorifies the Father does so through the Son in the Holy Spirit; everyone who follows Christ does so because the Father draws him and the Spirit moves him.
260     The ultimate end of the whole divine economy is the entry of God's creatures into the perfect unity of the Blessed Trinity. But even now we are called to be a dwelling for the Most Holy Trinity: "If a man loves me", says the Lord, "he will keep my word, and my Father will love him, and we will come to him, and make our home with him":
O my God, Trinity whom I adore, help me forget myself entirely so to establish myself in you, unmovable and peaceful as if my soul were already in eternity. May nothing be able to trouble my peace or make me leave you, O my unchanging God, but may each minute bring me more deeply into your mystery! Grant my soul peace. Make it your heaven, your beloved dwelling and the place of your rest. May I never abandon you there, but may I be there, whole and entire, completely vigilant in my faith, entirely adoring, and wholly given over to your creative action.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar