Versi Bahasa Indonesia
IV. Misteri Penciptaan
Allah mencipta dalam kebijaksanaan dan cinta
295. Kita percaya bahwa Allah menciptakan dunia menurut kebijaksanaan-Nya2. Dunia bukanlah hasil dari salah satu kebutuhan, satu takdir yang buta atau kebetulan. Kita percaya bahwa ia berasal dari kehendak Allah yang bebas, yang berkenan membuat makhluk ciptaan mengambil bagian dalam ada-Nya, dalam kebijaksanaan-Nya dandalam kebaikan-Nya: "Sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan" (Why 4:11). [216, 1951] "Tuhan, betapa banyak perbuatan-Mu, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan" (Mzm 104:24). "Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya" (Mzm 145:9).
Allah mencipta "dari ketidakadaan"
296. Kita percaya bahwa Allah dalam mencipta segala sesuatu tidak membutuhkan sesuatu yang sudah ada lebih dahulu dan tidak membutuhkan bantuan apa pun1. Ciptaan itu pun tidak mengalir secara paksa dari substansi ilahi.2 Allah mencipta dengan bebas "dari ketidakadaan" (DS 800; 3025). [285]
"Seandainya Allah menciptakan dunia ini dari bahan yang sudah ada sebelumnya, lalu apakah sebenarnya yang luar biasa? Kalau memberikan bahan kepada seorang tukang, ia akan membuat dari bahan itu segala sesuatu yang ia kehendaki. Akan tetapi kekuasaan Allah menyatakan diri, karena Ia bertolak dari ketidakadaan untuk membuat segala sesuatu yang Ia kehendaki" (Teofilus dari Antiokia, Autol. 2, 4).
297. Iman mengenai penciptaan "dari ketidakadaan" dinyatakan dalam Kitab Suci sebagai satu kebenaran yang penuh dengan janji dan harapan. [338] Demikianlah seorang ibu dalam buku kedua Makabe menguatkan ketujuh anaknya untuk menerima penderitaan demi iman dengan kata-kata:
"Aku tidak tahu bagaimana kamu muncul dalam kandunganku. Bukan akulah yang memberi kepadamu napas dan hidup atau menyusun bagian-bagian pada badanmu masing-masing. Melainkan pencipta alam semestalah yang membentuk kelahiran manusia dan merencanakan kejadian segala sesuatunya. Tuhan akan memberikan kembali roh hidup kepadamu, justru oleh karena kamu kini memandang dirimu bukan apa-apa demi hukum-hukum-Nya... Aku mendesak, ya anakku, lihatlah ke langit dan ke bumi dan kepada segala sesuatu yang kelihatan di dalamnya. Ketahuilah bahwa Allah tidak menjadikan kesemuanya itu dari barang yang sudah ada. Demikianlah bangsa manusia dijadikan juga" (2 Mak 7:22-23.28).
298. Karena Allah dapat mencipta dari ketidakadaan, dapatlah Ia oleh Roh Kudus memberikan kepada para pendosa kehidupan jiwa, dengan menciptakan hati yang murni di dalam mereka,3 [1375] dan memberikan kehidupan badan kepada yang meninggal, dengan membangkitkan badan itu, karena Ia adalah "Allah yang menghidupkan orang mati dan menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada" (Rm 4:17). [992]Dan karena Ia mampu memancarkan cahaya dari kegelapan melalui Sabda-Nya,4 Ia juga dapat menganugerahkan cahaya iman kepada mereka yang tidak mengenal-Nya.5
Allah menciptakan satu dunia yang teratur dan baik
299. Karena Allah mencipta dengan kebijaksanaan, maka ciptaan itu teratur: "Akan tetapi segala-galanya telah Kauatur menurut ukuran, jumlah, dan timbangan" (Keb 11:20).[339] Dalam Sabda abadi dan melalui Sabda abadi, "gambar Allah yang tidak kelihatan" itu (Kol 1:15), terjadilah ciptaan. Ciptaan ditentukan untuk manusia, yang adalah citraAllah;1 [41, 1147] ia yang dipanggil untuk hubungan pribadi dengan Allah, disapanya. Apa yang Allah katakan kepada kita melalui ciptaan-Nya,2 dapat diketahui oleh akal budi kita, yang mengambil bagian dalam cahaya budi ilahi, walaupun bukan tanpa susah payah yang besar dan hanya dalam satu sikap yang rendah hati dan khidmat terhadap pencipta dan karya-Nya.3 Karena ciptaan itu berasal dari kebaikan Allah, maka ia mengambil bagian dalam kebaikan itu "Allah melihat bahwa semuanya itu baik ... baik sekali": Kej 1:4.10.12.18.21.31.. Ciptaan dikehendaki oleh Allah sebagai hadiah kepada manusia,[358] sebagai warisan, yang ditentukan untuknya dan dipercayakan kepadanya. Untuk itu Gereja berulang kali harus membela bahwa ciptaan, termasuk dunia jasmani, itu baik.4 [2415]
Allah itu agung, melebihi ciptaan dan hadir di dalamnya
300. Allah jauh melampaui segala karya-Nya.5 [42] "Ya Tuhan, betapa mulia nama-Mu di seluruh bumi" (Mzm 8:2); "kebesaran-Nya tidak terduga" (Mzm 145:3). [233] Tetapi karena Ia adalah Pencipta yang bebas dan mulia, sebab pertama dari segala sesuatu, yang ada, Ia pun hadir dalam hakikat makhluk ciptaan-Nya: "Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada" (Kis 17:28). Menurut santo Agustinus, Allah itu "lebih tinggi daripada diriku yang tertinggi dan lebih akrab daripada diriku yang terakrab" (conf. 3, 6, 11).
Allah memelihara dan menopang ciptaan
301. Sesudah mencipta, Allah tidak menyerahkan ciptaan-Nya begitu saja kepada nasibnya. Ia tidak hanya memberi kepadanya adanya dan eksistensi, tetapi Ia juga memeliharanya setiap saat dalam adanya itu, memberi kepadanya kemungkinan untuk bergiat dan mengantarnya menuju tujuannya. Mengakui ketergantungan yang sepenuhnya itu kepada Pencipta, menghasilkan kebijaksanaan dan kebebasan, kegembiraan dan kepercayaan. [396, 1951]
"Engkau mengasihi segala yang ada dan Engkau tidak benci kepada barang apa pun yang telah Kau buat. Sebab andaikata Kau benci sesuatu, niscaya tidak Kau ciptakan. Bagaimana sesuatu dapat bertahan, jika tidak Kau kehendaki, atau bagaimana dapat tetap terpelihara, kalau tidak Kau panggil? Engkau menyayangi segala-galanya sebab itu adalah milik-Mu" (Keb 11:24-26)
Versi Bahasa Inggris
Read the Catechism: Day 45 |
Part1:The Profession of Faith (26 - 1065)
Section2:The Profession of the Christian Faith (185 - 1065)
Chapter1:I Believe in God the Father (198 - 421)
Article1:"I believe in God the Father almighty, Creator of heaven and earth" (199 - 421)
Paragraph4:The Creator (279 - 324)
IV. THE MYSTERY OF CREATION
God creates by wisdom and love
295 We believe that God created the world according to his wisdom. It is not the product of any necessity whatever, nor of blind fate or chance. We believe that it proceeds from God's free will; he wanted to make his creatures share in his being, wisdom and goodness: "For you created all things, and by your will they existed and were created." Therefore the Psalmist exclaims: "O LORD, how manifold are your works! In wisdom you have made them all"; and "The LORD is good to all, and his compassion is over all that he has made."
God creates "out of nothing"
296 We believe that God needs no pre-existent thing or any help in order to create, nor is creation any sort of necessary emanation from the divine substance. God creates freely "out of nothing":
If God had drawn the world from pre-existent matter, what would be so extraordinary in that? A human artisan makes from a given material whatever he wants, while God shows his power by starting from nothing to make all he wants.
297 Scripture bears witness to faith in creation "out of nothing" as a truth full of promise and hope. Thus the mother of seven sons encourages them for martyrdom:
I do not know how you came into being in my womb. It was not I who gave you life and breath, nor I who set in order the elements within each of you. Therefore the Creator of the world, who shaped the beginning of man and devised the origin of all things, will in his mercy give life and breath back to you again, since you now forget yourselves for the sake of his laws... Look at the heaven and the earth and see everything that is in them, and recognize that God did not make them out of things that existed. Thus also mankind comes into being.
298 Since God could create everything out of nothing, he can also, through the Holy Spirit, give spiritual life to sinners by creating a pure heart in them, and bodily life to the dead through the Resurrection. God "gives life to the dead and calls into existence the things that do not exist." And since God was able to make light shine in darkness by his Word, he can also give the light of faith to those who do not yet know him.
God creates an ordered and good world
299 Because God creates through wisdom, his creation is ordered: "You have arranged all things by measure and number and weight." The universe, created in and by the eternal Word, the "image of the invisible God", is destined for and addressed to man, himself created in the "image of God" and called to a personal relationship with God. Our human understanding, which shares in the light of the divine intellect, can understand what God tells us by means of his creation, though not without great effort and only in a spirit of humility and respect before the Creator and his work. Because creation comes forth from God's goodness, it shares in that goodness — "And God saw that it was good... very good" — for God willed creation as a gift addressed to man, an inheritance destined for and entrusted to him. On many occasions the Church has had to defend the goodness of creation, including that of the physical world.
God transcends creation and is present to it
300 God is infinitely greater than all his works: "You have set your glory above the heavens." Indeed, God's "greatness is unsearchable". But because he is the free and sovereign Creator, the first cause of all that exists, God is present to his creatures' inmost being: "In him we live and move and have our being." In the words of St. Augustine, God is "higher than my highest and more inward than my innermost self".
God upholds and sustains creation
301 With creation, God does not abandon his creatures to themselves. He not only gives them being and existence, but also, and at every moment, upholds and sustains them in being, enables them to act and brings them to their final end. Recognizing this utter dependence with respect to the Creator is a source of wisdom and freedom, of joy and confidence:
For you love all things that exist, and detest none of the things that you have made; for you would not have made anything if you had hated it. How would anything have endured, if you had not willed it? Or how would anything not called forth by you have been preserved? You spare all things, for they are yours, O Lord, you who love the living.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar