Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Selasa, 22 Januari 2013

Katekismus Gereja Katolik Dalam Setahun - 104

KGK hari ke 104

Versi Bahasa Indonesia


II. Nama, gelar, dan lambang Roh Kudus

Nama Roh Kudus

691. "Roh Kudus" adalah nama Dia, yang kita sembah dan kita muliakan bersama Bapa dan Putera. Gereja menerima nama ini dari Tuhan dan mengucapkan-Nya waktu Pembaptis-an anak-anaknya yang baru.1
Ungkapan "Roh" sepadan dengan kata Ibrani "Ruakh" yang berarti, napas, udara, angin. Yesus memakai lambang yang mengesankan ialah angin, supaya membuat Nikodemus merasakan kenyataan baru, ialah napas Allah, Roh ilahi sebagai Pribadi.2 Di pihak lain "roh" dan "kudus" adalah sifat ilahi, yang sama-sama berlaku untuk ketiga Pribadi ilahi. Kitab Suci, liturgi, dan bahasa teologi, menggabungkan kedua istilah itu, untuk dapat menyebut Pribadi Roh Kudus - yang tidak dapat diungkapkan dalam kata-kata itu - tanpa terjadi pencampuran dengan penggunaan yang lain dari kata "roh" dan "kudus".

Gelar-gelar Roh Kudus

692. Kalau Yesus mengumumkan dan menjanjikan kedatangan Roh Kudus, Ia menamakan-Nya "Parakletos", secara harafiah: "ad-vocatus", yang "dipanggil mendampingi seseorang".3 "Parakletos" biasanya diterjemahkan dengan "penghibur" atau "pembantu", tetapi tidak boleh dilupakan bahwa Yesus adalah pembantu yang pertama.4 Tuhan sendiri menamakan Roh Kudus "Roh kebenaran" (Yoh 16:13).

693. Di samping nama yang paling banyak dipergunakan dalam Kisah Para Rasul dan dalam surat-surat, terdapat pada santo Paulus nama-nama seperti: "Roh yang dijanjikan" (Gal 3:14; Ef 1: 13); "Roh yang menjadikan kamu anak Allah" (Rm 8:15; Gal 4:6); "Roh Kristus" (Rm 8:11); "Roh Tuhan" (2 Kor 3:17); "Roh Allah",5 dan pada santo Petrus "Roh kemuliaan" (1 Ptr 4:14).

Lambang-lambang Roh Kudus

694. Air. Dalam upacara Pembaptisan air adalah lambang tindakan Roh Kudus, karena sesudah menyerukan Roh Kudus, air menjadi tanda sakramental yang berdaya guna bagi kelahiran kembali. Seperti pada kelahiran kita yang pertama kita tumbuh dalam air ketuban, maka air Pembaptisan adalah tanda bahwa kelahiran kita untuk kehidupan ilahi, dianugerahkan kepada kita dalam Roh Kudus. "Dibaptis dalam satu Roh", kita juga "diberi minum dari satu Roh" (1 Kor 12:13). Jadi Roh dalam pribadi-Nya adalah air yang menghidupkan, yang mengalir6 dari Kristus yang disalibkan dan yang memberi kita kehidupan abadi.1

1 Bdk. Mat 28:19. 2 Bdk. Yoh 3:5-8. 3 Bdk. Yoh 14:16.26; 15:26; 16:7. 4 Bdk. 1 Yoh 2:1. 5 Bdk. Rm 8:9.14; 15:19; 1 Kor 6:11; 7:40. 6 Bdk. Yob 19:34; 1 Yoh 5:8.

695. Urapan. Salah satu lambang Roh Kudus adalah juga urapan dengan minyak, malahan sampai ia menjadi sinonim dengan-Nya.2 Dalam inisiasi Kristen, urapan adalah tanda sakramental dalam Sakramen Penguatan, yang karenanya dinamakan "Khrismation" dalam Gereja-gereja Timur. Tetapi untuk mengerti sepenuhnya bobot nilai dari lambang ini, orang harus kembali ke urapan pertama, yang Roh Kudus kerjakan: Urapan Yesus. "Khristos" (terjemahan dari perkataan Ibrani "Messias") berarti yang "diurapi dengan Roh Allah". Dalam Perjanjian Lama sudah ada orang yang "diurapi" Tuhan; 3 terutama Daud adalah seorang yang diurapi.4 Tetapi Yesus secara khusus adalah Dia yang diurapi Allah: kodrat manusiawi yang Putera terima, diurapi sepenuhnya oleh "Roh Kudus". Oleh Roh Kudus, Yesus menjadi "Kristus".5 Perawan Maria mengandung Kristus dengan perantaraan Roh Kudus, yang mengumumkan-Nya melalui malaikat pada kelahiran-Nya sebagai Kristus,6 dan yang membawa Simeon ke dalam kanisah, supaya ia dapat melihat yang diurapi Tuhan.7 Ialah yang memenuhi Kristus,8 dan kekuatan-Nya keluar dari Kristus, waktu Ia melakukan penyembuhan dan karya-karya keselamatan.9 Pada akhirnya Ia jualah yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati.10 Dalam kodrat manusiawi-Nya, yang adalah pemenang atas kematian,11 setelah sepenuhnya dan seutuhnya menjadi "Kristus", Yesus memberikan Roh Kudus secara berlimpah ruah, sampai "orang-orang kudus" dalam persatuan-Nya dengan kodrat manusiawi Putera Allah menjadi "manusia sempurna" dan "menampilkan Kristus dalam kepenuhan-Nya" (Ef 4:13): "Kristus paripurna", seperti yang dikatakan santo Agustinus.

696. Api. Sementara air melambangkan kelahiran dan kesuburan kehidupan yang dianugerahkan dalam Roh Kudus, api melambangkan daya transformasi perbuatan Roh Kudus. Nabi Elia, yang "tampil bagaikan api dan perkataannya bagaikan obor yang menyala" (Sir 48:1), dengan perantaraan doanya menarik api turun atas kurban di gunung Karmel12 - lambang api Roh Kudus yang mengubah apa yang Ia sentuh. Yohanes Pembaptis, yang mendahului Tuhan "dalam roh dan kuasa Elia" (Luk 1:17) mengumumkan Kristus sebagai Dia, yang "akan membaptis dengan Roh Kudus dan dengan api" (Luk 3:16). Mengenai Roh ini Yesus berkata: "Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapa Aku harapkan, api itu telah menyala" (Luk 12:49). Dalam "lidah-lidah seperti api" Roh Kudus turun atas para Rasul pada pagi hari Pentekosta dan memenuhi mereka (Kis 2:3-4). Dalam tradisi rohani, lambang api ini dikenal sebagai salah satu lambang yang paling berkesan mengenai karya Roh Kudus.13 "Janganlah padamkan Roh" (1 Tes 5:19).

697. Awan dan sinar. Kedua lambang ini selalu berkaitan satu sama lain, kalau Roh Kudus menampakkan Diri. Sejak masa teofani Perjanjian Lama, awan - baik yang gelap maupun yang cerah - menyatakan Allah yang hidup dan menyelamatkan, dengan menyelubungi kemuliaan-Nya yang adikodrati. Demikian juga dengan Musa di gunung Sinai,14 dalam kemah wahyu15 dan selama perjalanan di padang gurun; 16 pada Salomo waktu pemberkatan kanisah.17 Semua gambaran ini telah dipenuhi dalam Roh Kudus oleh Kristus. Roh turun atas Perawan Maria dan "menaunginya", supaya ia mengandung dan melahirkan Yesus (Luk 1:35). Di atas gunung transfigurasi Ia datang dalam awan, "yang menaungi" Yesus, Musa, Elia, Petrus, Yakobus dan Yohanes, dan "satu suara kedengaran dari dalam awan: Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia" (Luk 9:34-35). "Awan" yang sama itu akhirnya menyembunyikan Yesus pada hari

1 Bdk. Yoh 4:10-14; 7:38; Kel 17:1-6; Yes 55:1; Za 14:8; 1 Kor 10:4; Why 21:6; 22:17. 2 Bdk. 1 Yoh 2:20.27; 2 Kor 1:21. 3 Bdk. Kel 30:22-32. 4 Bdk. 1 Sam 16:13. 5 Bdk. Luk 4:18-19; Yes 61:1. 6 Bdk. Luk 2:11. 7 Bdk. Luk 2:26-27. 8 Bdk. Luk 4:1. 9 Bdk. Luk 6:19; 8:46. 10 Bdk. Rm 1:4; 8:11. 11 Bdk. Kis 2:36. 12 Bdk. 1 Raj 18:38-39. 13 Bdk. Yohanes dari Salib, llama. 14 Bdk. Kel 24:15-18. 15 Bdk. Kel 33:9-10. 16 Bdk. Kel 40:36-38; 1 Kor 10:1-2. 17 Bdk. 1 Raj 8:10-12.

kenaikan-Nya ke surga dari pandangan para murid (Kis 1:9); pada hari kedatangan-Nya awan itu akan menyatakan Dia sebagai Putera Allah dalam segala kemuliaan-Nya.1

698. Meterai adalah sebuah lambang, yang erat berkaitan dengan pengurapan. Kristus telah disahkan oleh "Bapa dengan meterai-Nya" (Yoh 6:27) dan di dalam Dia, Bapa juga memeteraikan tanda milik-Nya atas kita.2 Karena gambaran meterai [bahasa Yunani "sphragis"] menandaskan akibat pengurapan Roh Kudus yang tidak terhapuskan dalam penerimaan Sakramen Pembaptisan, Penguatan, dan Tahbisan, maka ia dipakai dalam beberapa tradisi teologis untuk mengungkapkan "karakter", yang tidak terhapuskan, tanda yang ditanamkan oleh ketiga Sakramen yang tidak dapat diulangi itu.

699. Tangan. Yesus menyembuhkan orang sakit3 dan memberkati anak-anak kecil,4 dengan meletakkan tangan ke atas mereka. Atas nama-Nya para Rasul melakukan yang sama.5 Melalui peletakkan tangan para Rasul, Roh Kudus diberikan.6 Surat kepada umat Ibrani memasukkan peletakkan tangan dalam "unsur-unsur pokok" ajarannya.7 Dalam epiklese sakramentalnya, Gereja mempertahankan tanda pencurahan Roh Kudus ini yang mampu mengerjakan segala sesuatu.

700. Jari. "Dengan jari Allah" Yesus mengusir setan (Luk 11:20). Sementara perintah Allah ditulis dengan "jari Allah" atas loh-loh batu (Kel 31:18), "surat Kristus" yang ditulis oleh para Rasul, "ditulis dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging yaitu di dalam hati manusia" (2 Kor 3:3). Madah "Veni, Creator Spiritus" berseru kepada Roh Kudus sebagai "jari tangan kanan Bapa".
701. Merpati. Pada akhir air bah (yang adalah lambang Pembaptisan), merpati, - yang diterbangkan oleh Nuh dari dalam bahtera, - kembali dengan sehelai daun zaitun segar di paruhnya sebagai tanda bahwa bumi sudah dapat didiami lagi.8 Waktu Kristus naik dari air Pembaptisan-Nya, Roh Kudus - dalam rupa merpati - turun atas-Nya dan berhenti di atas-Nya.9 Roh turun ke dalam hati mereka yang sudah dimurnikan oleh Pembaptisan dan tinggal di dalamnya. Di beberapa gereja, Ekaristi suci disimpan dalam satu bejana logam yang berbentuk merpati [columbarium] dan digantung di atas altar. Merpati dalam ikonografi Kristen sejak dahulu adalah lambang Roh Kudus.


Versi Bahasa Inggris

Read the Catechism: Day 104

Part1:The Profession of Faith (26 - 1065)
Section2:The Profession of the Christian Faith (185 - 1065)
Chapter3:I Believe in the Holy Spirit (683 - 1065)
Article8:"I believe in the Holy Spirit" (687 - 747)
II. THE NAME, TITLES, AND SYMBOLS OF THE HOLY SPIRIT
The proper name of the Holy Spirit
691     "Holy Spirit" is the proper name of the one whom we adore and glorify with the Father and the Son. The Church has received this name from the Lord and professes it in the Baptism of her new children.
The term "Spirit" translates the Hebrew word ruah, which, in its primary sense, means breath, air, wind. Jesus indeed uses the sensory image of the wind to suggest to Nicodemus the transcendent newness of him who is personally God's breath, the divine Spirit. On the other hand, "Spirit" and "Holy" are divine attributes common to the three divine persons. By joining the two terms, Scripture, liturgy, and theological language designate the inexpressible person of the Holy Spirit, without any possible equivocation with other uses of the terms "spirit" and "holy."
Titles of the Holy Spirit
692     When he proclaims and promises the coming of the Holy Spirit, Jesus calls him the "Paraclete," literally, "he who is called to one's side," ad-vocatus. "Paraclete" is commonly translated by "consoler," and Jesus is the first consoler. The Lord also called the Holy Spirit "the Spirit of truth."
693     Besides the proper name of "Holy Spirit," which is most frequently used in theActs of the Apostles and in the Epistles, we also find in St. Paul the titles: the Spirit of the promise, the Spirit of adoption, the Spirit of Christ, the Spirit of the Lord, and the Spirit of God — and, in St. Peter, the Spirit of glory.
Symbols of the Holy Spirit
694     Water. The symbolism of water signifies the Holy Spirit's action in Baptism, since after the invocation of the Holy Spirit it becomes the efficacious sacramental sign of new birth: just as the gestation of our first birth took place in water, so the water of Baptism truly signifies that our birth into the divine life is given to us in the Holy Spirit. As "by one Spirit we were all baptized," so we are also "made to drink of one Spirit." Thus the Spirit is also personally the living water welling up from Christ crucified as its source and welling up in us to eternal life.
695     Anointing. The symbolism of anointing with oil also signifies the Holy Spirit, to the point of becoming a synonym for the Holy Spirit. In Christian initiation, anointing is the sacramental sign of Confirmation, called "chrismation" in the Churches of the East. Its full force can be grasped only in relation to the primary anointing accomplished by the Holy Spirit, that of Jesus. Christ (in Hebrew "messiah") means the one "anointed" by God's Spirit. There were several anointed ones of the Lord in the Old Covenant, pre-eminently King David. But Jesus is God's Anointed in a unique way: the humanity the Son assumed was entirely anointed by the Holy Spirit. The Holy Spirit established him as "Christ." The Virgin Mary conceived Christ by the Holy Spirit who, through the angel, proclaimed him the Christ at his birth, and prompted Simeon to come to the temple to see the Christ of the Lord. The Spirit filled Christ and the power of the Spirit went out from him in his acts of healing and of saving. Finally, it was the Spirit who raised Jesus from the dead. Now, fully established as "Christ" in his humanity victorious over death, Jesus pours out the Holy Spirit abundantly until "the saints" constitute — in their union with the humanity of the Son of God — that perfect man "to the measure of the stature of the fullness of Christ": "the whole Christ," in St. Augustine's expression.
696     Fire. While water signifies birth and the fruitfulness of life given in the Holy Spirit, fire symbolizes the transforming energy of the Holy Spirit's actions. The prayer of the prophet Elijah, who "arose like fire" and whose "word burned like a torch," brought down fire from heaven on the sacrifice on Mount Carmel. This event was a "figure" of the fire of the Holy Spirit, who transforms what he touches. John the Baptist, who goes "before [the Lord] in the spirit and power of Elijah," proclaims Christ as the one who "will baptize you with the Holy Spirit and with fire." Jesus will say of the Spirit: "I came to cast fire upon the earth; and would that it were already kindled!" In the form of tongues "as of fire," the Holy Spirit rests on the disciples on the morning of Pentecost and fills them with himself The spiritual tradition has retained this symbolism of fire as one of the most expressive images of the Holy Spirit's actions. "Do not quench the Spirit."
697     Cloud and light. These two images occur together in the manifestations of the Holy Spirit. In the theophanies of the Old Testament, the cloud, now obscure, now luminous, reveals the living and saving God, while veiling the transcendence of his glory — with Moses on Mount Sinai, at the tent of meeting, and during the wandering in the desert, and with Solomon at the dedication of the Temple. In the Holy Spirit, Christ fulfills these figures. The Spirit comes upon the Virgin Mary and "overshadows" her, so that she might conceive and give birth to Jesus. On the mountain of Transfiguration, the Spirit in the "cloud came and overshadowed" Jesus, Moses and Elijah, Peter, James and John, and "a voice came out of the cloud, saying, 'This is my Son, my Chosen; listen to him!'" Finally, the cloud took Jesus out of the sight of the disciples on the day of his ascension and will reveal him as Son of man in glory on the day of his final coming.
698     The seal is a symbol close to that of anointing. "The Father has set his seal" on Christ and also seals us in him. Because this seal indicates the indelible effect of the anointing with the Holy Spirit in the sacraments of Baptism, Confirmation, and Holy Orders, the image of the seal (sphragis) has been used in some theological traditions to express the indelible "character" imprinted by these three unrepeatable sacraments.
699     The hand. Jesus heals the sick and blesses little children by laying hands on them. In his name the apostles will do the same. Even more pointedly, it is by the Apostles' imposition of hands that the Holy Spirit is given. The Letter to the Hebrews lists the imposition of hands among the "fundamental elements" of its teaching. The Church has kept this sign of the all-powerful outpouring of the Holy Spirit in its sacramental epicleses.
700     The finger. "It is by the finger of God that [Jesus] cast out demons." If God's law was written on tablets of stone "by the finger of God," then the "letter from Christ" entrusted to the care of the apostles, is written "with the Spirit of the living God, not on tablets of stone, but on tablets of human hearts." The hymn Veni Creator Spiritusinvokes the Holy Spirit as the "finger of the Father's right hand."
701     The dove. At the end of the flood, whose symbolism refers to Baptism, a dove released by Noah returns with a fresh olive-tree branch in its beak as a sign that the earth was again habitable. When Christ comes up from the water of his baptism, the Holy Spirit, in the form of a dove, comes down upon him and remains with him. The Spirit comes down and remains in the purified hearts of the baptized. In certain churches, the Eucharist is reserved in a metal receptacle in the form of a dove (columbarium) suspended above the altar. Christian iconography traditionally uses a dove to suggest the Spirit.
Dig deeper: Scriptural and other references for today's section here.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar