Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Sabtu, 04 September 2021

Keselamatan Menurut Gereja Katolik

 Petikan dari www.ekaristi.org

Keselamatan  Menurut  Gereja Katolik

 

Mat 19:17

’...Tetapi jikalau engkau ingin masuk dalam hidup (Note: maksudnya hidup abadi, lihat ayat 16) turutilah segala perintah Allah

Ketika pemuda itu bertanya perintah yang mana, Yesus kemudian merinci 10 perintah Allah. Jadi mereka yang menuruti, yang adalah perbuatan, perintah Allah adalah mereka yang akan memperoleh hidup kekal. Bukan mereka yang “mengimani” perintah Allah.


Di Rom 8:24 apakah yang bisa kita lihat? “Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan” Bukan oleh iman saja, tapi oleh pengharapan

 

Matius 24:13 Yesus mengatakan bahwa “orang yang bertahan sampai kesudahannya akan selamat.” Ini sangat bertentangan dengan konsep OSAS (Once Saved Always Saved, sekali selamat akan tetap selamat) yang merupakan doktrin Protestant yang diturunkan dari konsep Sola Fide.

Mat 25:35-36


35 Sebab ketika Aku lapar kamu memberi aku makan; ketika Aku haus kamu memberi Aku minum; ketika aku seorang asing kamu memberi Aku tumpangan; 36 ketika Aku telanjang kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit kamu melawat Aku; ketika aku didalam penjara kamu mengunjungi Aku.

Dan para umat Katolik hendaknya juga tidak meremehkan iman. Iman adalah sesuatu yang penting karena iman adalah pemberian supernatural yang berasal dari Allah (Katekismus 153). Konsili Trent mengatakan:

Council of Trent Session 6:

Chapter 8: How One is to Understand the Gratuitous Justification of a Sinner by Faith



Tapi ketika sang rasul [St. Paulus] mengatakan bahwa seseorang dibenarkan “melalui iman”
(Kanon 9) dan “dengan bebas” (Rom 3:22-24), kata-kata ini harus dimengerti dalam arti yang telah dinyatakan secara tak terbantahkan dari Gereja Katolik, yaitu, kita dibenarkan melalui iman karena “iman adalah permulaan dari keselamatan (St Fulgentius),” dasar dan akar dari semua pembenaran, “tanpanya tidaklah mungkin untuk menyenangkan Tuhan (Ibr 11:6)” dan masuk dalam persaudaraan dengan PutraNya; dan karenanya dikatakan telah terbenarkan secara gratis, karena tidak ada satupun hal berikut yang mendahului pembenaran, yaitu iman, atau perbuatan bisa mendatangkan rahmat pembenaran itu sendiri; karena, kalau itu adalah rahmat, maka itu bukanlah karena perbuatan; kalau tidak (seperti yang dikatakan rasul yang sama) rahmat bukanlah rahmat (Rom 11:6)

 

Lalu apa lagi? Lihat Rom 2:13, Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar dihadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan. Jelas sekali bahwa perbuatan (ie: melakukan hukum Taurat) adalah pembenaran dihadapan Allah.

 

Rom 2:6

 

6 Ia [Allah] akan membalas setiap orang menurut perbuatannya

 

Sebenarnya tidak ada perbedaan konotasi antara Paulus dan Yakobus. Paulus mengatakan bahwa manusia dibenarkan karena iman di Rom 3:28, sementara Yakobus 2:24 dinyatakan bahwa manusia dibenarkan TIDAK DENGAN ‘IMAN SAJA’ (Sola Fide).

 

Rom 3:20

 

20 Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan dengan melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Tauratlah orang mengenal dosa



Di sebelumnya pun:

Rom 3:27-28

 

27 Jika demikian apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak melainkan berdasarkan iman! 28 Karena kami yakin bahwa manusia dibenarkan karena iman dan bukan karena melakukan hukum Taurat.

 

Rom 2:13

 

Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar dihadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar