Versi Bahasa Indonesia
Pasal 3. MISTERI-MISTERI KEHIDUPAN KRISTUS
512. Dari kehidupan Kristus, pengakuan iman hanya menyebut misteri penjelmaan menjadi manusia (perkandungan dan kelahiran) dan misteri Paskah (kesengsaraan, penyaliban, kematian, kenaikan ke surga). Tentang misteri-misteri kehidupan tersembunyi dan kehidupan di muka umum tidak dibicarakan dengan jelas. Tetapi artikel-artikel iman, yang menyangkut inkarnasi dan Paskah Yesus, menerangi seluruh kehidupan duniawi Kristus; "segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus sejak awal sampai pada hari Ia terangkat [ke surga]" (Kis 1:1-2), harus dilihat dalam cahaya misteri Natal dan Paskah.
513. Katekese harus, sesuai dengan masing-masing situasi, menyingkapkan kekayaan seluruh isi misteri Yesus. Di sini hanya ditunjukkan beberapa unsur yang terdapat pada semua misteri kehidupan Kristus (I); lalu dijelaskan secara singkat misteri-misteri pokok dalam kehidupan Yesus yang tersembunyi (II) dan di muka umum (III).
I. Seluruh kehidupan Kristus adalah misteri
514. Banyak hal, yang karena sifat ingin tahu kita hendak kita ketahui tentang Yesus, tidak ditemukan dalam Injil-injil. Mengenai kehidupan-Nya di Nasaret hampir tidak ada apa-apa yang diberitakan, malahan mengenai sebagian besar kehidupan-Nya di muka umum tidak diberitakan apa-apa.1 Apa yang dicatat dalam Injil-injil, "dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memper-oleh hidup dalam nama-Nya" (Yoh 20:31).
515. Injil-injil ditulis oleh manusia-manusia, yang termasuk orang-orang beriman pertama2 dan yang hendak menyampaikan imannya kepada orang lain. Karena mereka mengetahui dari iman, siapa Yesus, mereka dapat melihat dalam seluruh kehidupan duniawi-Nya jejak-jejak rahasia batin-Nya dan mengarahkan orang lain kepada-Nya. Dalam kehidupan Yesus segala sesuatu - mulai dari kain lampin waktu kelahiran-Nya3 sampai kepada cuka waktu kesengsaraan-Nya4 dan kain kafan waktu kebangkitan-Nya5 - merupakan tanda-tanda rahasia batin-Nya. Oleh perbuatan-Nya, mukjizat-Nya, perkataan-Nya menjadi nyata, bahwa "di dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allah-an" (Kol 2:9). Kemanusiaan-Nya sendiri tampak sebagai "sakramen", artinya sebagai tanda dan sarana ke-Allah-an-Nya dan keselamatan, yang Ia bawakan. Apa yang kelihatan dalam kehidupan-Nya, menunjukkan misteri keputeraan-Nya sebagai Anak Allah dan perutusan-Nya sebagai Penebus.Ciri-ciri mendasar yang sama dari misteri-misteri Yesus
516. Seluruh kehidupan Yesus - kata-kata-Nya dan perbuatan-Nya, kebungkaman-Nya dan kesengsaraan-Nya, caranya Ia hi dup dan berbicara - adalah wahyu tentang Bapa. Yesus dapat mengatakan: "Yang melihat Aku melihat Bapa" (Yoh 14:9) dan Bapa: "Inilah Putera-Ku yang terkasih, dengarkanlah Dia" (Mrk 9:7). Karena Kristus menjadi manusia untuk memenuhi kehendak Bapa-Nya,1 maka setiap hal kecil dari hidup-Nya menyatakan bagi kita "kasih Allah... di tengah-tengah kita" (1 Yoh 4:9).
517. Seluruh kehidupan Kristus adalah misteri penebusan. Penebusan kita peroleh terutama melalui darah yang tertumpah di salib,2 tetapi misteri ini bekerja dalam seluruh kehidup-an Yesus; sejak penjelmaan-Nya menjadi manusia, dalamnya Ia menjadi miskin, untak memperkaya kita melalui kemiskinan-Nya;3 dalam kehidupan-Nya yang tersembunyi, yang menyilih ketidak-taatan kita dengan ketaatan-Nya; 4 dalam tutur kata-Nya, yang memurnikan para pendengar-Nya; 5 dalam penyembuhan-Nya dan pengusiran setan, dalamnya "Ia memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita" (Mat 8:17); dalam kebangkitan-Nya, yang olehnya kita dibenarkan.6
518. Seluruh kehidupan Kristus adalah misteri pengumpulan baru dari segalanya di bawah satu Kepala. Segala sesuatu yang telah dikerjakan, dikatakan dan diderita Yesus, bermaksud menempatkan kembali manusia yang sudah jatuh ke dalam panggilannya yang asli:
"Dengan menjadi manusia oleh inkarnasi, Ia merangkumkan dalam diri-Nya perkembangan manusia yang begitu lama dan menganugerahkan di dalam rangkuman ini keselamatan untuk kita, supaya kita menerima kembali dalam Kristus Yesus keberadaan kita menurut gambar dan rupa Allah, yang telah kita hilangkan dalam Adam" (Ireneus. haer. 3, 18, 1). "Karena itu, Yesus melewati setiap tangga usia, supaya memperbaiki lagi untuk semua orang persekutuan dengan Allah" (haer. 3, 18, 7).7
Keikutsertaan kita dalam misteri Yesus
519. Seluruh "kekayaan Kristus harus tersedia bagi setiap orang dan harus menjadi milik setiap orang" (RH 11). Kristus tidak menghidupi kehidupan-Nya untuk Diri tetapi untuk kita - sejak inkarnasi-Nya "untuk kita manusia dan untuk keselamatan kita" sampai pada kematian-Nya "untuk dosa-dosa" kita (1 Kor 15:3) dan kebangkitan-Nya "demi pembenaran kita" (Rm 4:25). Sekarang pun Ia adalah "pengantara kita pada Bapa" (1 Yoh 2:1), "karena Ia hidup senantiasa untuk menjadi pengantara kita" (Ibr 7:25). Dengan segala sesuatu yang Ia hidupi dan derita satu kali untuk selamanya bagi semua kita, sekarang ini Ia berada untuk selamanya "di depan hadirat Allah guna kepentingan kita" (Ibr 9: 24).
520. Dalam seluruh kehidupan-Nya Yesus merupakan contoh kita:1 Ia adalah "manusia sempurna" (GS 38), yang mengundang kita supaya menjadi murid-Nya dan mengikuti Dia. Oleh pelayanan-Nya yang rendah hati Ia memberi kepada kita contoh untuk diteladani,2 oleh doa-Nya Ia mengajak kita untuk berdoa,3 oleh kemiskinan-Nya Ia mengajak kita agar menanggung penderitaan dan penganiayaan dengan rela hati.4
521. Kristus mengajak kita untuk menghidupi di dalam diri-Nya segala sesuatu yang pernah Ia hidupi dan sekarang Ia hidupi di dalam diri kita. "Sebab Dia, Putera Allah, dalam penjelmaan-Nya dengan cara tertentu telah menyatukan diri dengan setiap orang" (GS 22, 2). Kita harus menjadi sehakikat dengan Dia; Ia membiarkan kita sebagai anggota-anggota tubuh-Nya mengambil bagian pada apa yang Ia hidupi dalam daging-Nya untuk kita dan sebagai contoh bagi kita.
"Kita harus meneruskan dan menyelesaikan keadaan dan misteri Yesus di dalam kita dan sering memohon kepada-Nya, agar Ia melaksanakan dan menyelesaikannya di dalam kita dan di dalam seluruh Gereja-Nya... Putera Allah mempunyai maksud, supaya melalui rahmat yang Ia anugerahkan kepada kita melalui misteri-misteri ini, dan melalui buah-buah yang Ia hasilkan di dalam diri kita melalui misteri itu, membiarkan kita mengambil bagian dalam misteri-misteri-Nya, seakan-akan memperluasnya dan melanjutkannya di dalam kita dan di dalam seluruh Gereja-Nya. Dan dengan cara ini Ia hendak menyelesaikannya di dalam kita" (Yohanes Eudes, regn.).
Versi Bahasa Inggris
Read the Catechism: Day 76 |
Part1:The Profession of Faith (26 - 1065)
Section2:The Profession of the Christian Faith (185 - 1065)
Chapter2:I Believe in Jesus Christ, the Only Son of God (422 - 682)
Article3:"He was conceived by the power of the Holy Spirit, and was born of the Virgin Mary" (456 - 570)
Paragraph3:The Mysteries of Christ's Life (512 - 570)
512 Concerning Christ's life the Creed speaks only about the mysteries of the Incarnation (conception and birth) and Paschal mystery (passion, crucifixion, death, burial, descent into hell, resurrection and ascension). It says nothing explicitly about the mysteries of Jesus' hidden or public life, but the articles of faith concerning his Incarnation and Passover do shed light on the whole of his earthly life. "All that Jesus did and taught, from the beginning until the day when he was taken up to heaven", is to be seen in the light of the mysteries of Christmas and Easter.
513 According to circumstances catechesis will make use of all the richness of the mysteries of Jesus. Here it is enough merely to indicate some elements common to all the mysteries of Christ's life (I), in order then to sketch the principal mysteries of Jesus' hidden (II) and public (III) life.
I. CHRIST'S WHOLE LIFE IS MYSTERY
514 Many things about Jesus of interest to human curiosity do not figure in the Gospels. Almost nothing is said about his hidden life at Nazareth, and even a great part of his public life is not recounted. What is written in the Gospels was set down there "so that you may believe that Jesus is the Christ, the Son of God, and that believing you may have life in his name."
515 The Gospels were written by men who were among the first to have the faith and wanted to share it with others. Having known in faith who Jesus is, they could see and make others see the traces of his mystery in all his earthly life. From the swaddling clothes of his birth to the vinegar of his Passion and the shroud of his Resurrection, everything in Jesus' life was a sign of his mystery. His deeds, miracles and words all revealed that "in him the whole fullness of deity dwells bodily." His humanity appeared as "sacrament", that is, the sign and instrument, of his divinity and of the salvation he brings: what was visible in his earthly life leads to the invisible mystery of his divine sonship and redemptive mission
Characteristics common to Jesus' mysteries
516 Christ's whole earthly life — his words and deeds, his silences and sufferings, indeed his manner of being and speaking — is Revelation of the Father. Jesus can say: "Whoever has seen me has seen the Father", and the Father can say: "This is my Son, my Chosen; listen to him!" Because our Lord became man in order to do his Father's will, even the least characteristics of his mysteries manifest "God's love... among us".
517 Christ's whole life is a mystery of redemption. Redemption comes to us above all through the blood of his cross, but this mystery is at work throughout Christ's entire life:
518 Christ's whole life is a mystery of recapitulation. All Jesus did, said and suffered had for its aim restoring fallen man to his original vocation:
When Christ became incarnate and was made man, he recapitulated in himself the long history of mankind and procured for us a "short cut" to salvation, so that what we had lost in Adam, that is, being in the image and likeness of God, we might recover in Christ Jesus. For this reason Christ experienced all the stages of life, thereby giving communion with God to all men.
Our communion in the mysteries of Jesus
519 All Christ's riches "are for every individual and are everybody's property." Christ did not live his life for himself but for us, from his Incarnation "for us men and for our salvation" to his death "for our sins" and Resurrection "for our justification". He is still "our advocate with the Father", who "always lives to make intercession" for us. He remains ever "in the presence of God on our behalf, bringing before him all that he lived and suffered for us."
520 In all of his life Jesus presents himself as our model. He is "the perfect man", who invites us to become his disciples and follow him. In humbling himself, he has given us an example to imitate, through his prayer he draws us to pray, and by his poverty he calls us to accept freely the privation and persecutions that may come our way.
521 Christ enables us to live in him all that he himself lived, and he lives it in us. "By his Incarnation, he, the Son of God, has in a certain way united himself with each man." We are called only to become one with him, for he enables us as the members of his Body to share in what he lived for us in his flesh as our model:
We must continue to accomplish in ourselves the stages of Jesus' life and his mysteries and often to beg him to perfect and realize them in us and in his whole Church... For it is the plan of the Son of God to make us and the whole Church partake in his mysteries and to extend them to and continue them in us and in his whole Church. This is his plan for fulfilling his mysteries in us.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar