Versi Bahasa Indonesia
Perjuangan berat ...
407. Ajaran mengenai dosa asal - dalam hubungan dengan ajaran mengenai penebusan oleh Kristus - memberi pandangan jelas, bagaimana keadaan manusia dan tindakannya di dunia ini. [2015] Melalui dosa nenek moyang kita, setan mendapat kekuasaan tertentu atas manusia, walaupun manusia tetap tinggal bebas. Dosa asal menghantar kepada "perhambaan di bawah kekuasaan dia, yang sesudah itu "berkuasa atas maut, yaitu setan (Ibr 2:14)" (Konsili Trente: DS 1511). [2852] Tidak memperhatikan bahwa manusia memiliki kodrat yang terluka dan condong kepada yang jahat, akan mengakibatkan kekeliruan yang buruk dalam bidang pendidikan, politik, tingkah laku sosial,1 dan kesusilaan. [1888]
408. Akibat-akibat dosa asal dan semua dosa pribadi manusia membawa dunia secara menyeluruh ke dalam keadaan dosa, yang bersama penginjil Yohanes dapat dinamakan "dosa dunia" (Yoh 1:29). Dengan istilah ini orang menggambarkan pengaruh negatif atas diri manusia oleh situasi dan struktur kemasyarakatan yang adalah akibat dari dosa manusia.2 [1869]
409. Situasi dramatis "seluruh dunia" ini, yang berada "di bawah kekuasaan si jahat" (1 Yoh 5:19),3 membuat kehidupan manusia menjadi suatu perjuangan: [2516]
"Sebab seluruh sejarah manusia sarat dengan perjuangan sengit melawan kekuasaan kegelapan. Pergulatan itu mulai sejak awal dunia, dan menurut amanat Tuhan akan tetap berlangsung hingga hari kiamat. Terjebak dalam pergumulan itu, manusia tiada hentinya harus berjuang untuk tetap berpegang pada yang baik. Dan hanya melalui banyak jerih payah, berkat bantuan rahmat Allah, ia mampu mencapai kesatuan dalam dirinya" (GS 37,2).
IV. “Engkau tidak menyerahkan dia kepada kekuasaan maut”
410. Sesudah jatuh, manusia tidak dibiarkan Allah. Sebaliknya, Allah memanggil dia4 dan memberitahukan kepadanya atas cara yang penuh rahasia, kemenangannya atas yang jahat dan kebangkitan dari kejatuhannya. [55, 705, 1609, 2568] Teks dalam buku Kejadian5 ini dinamakan "protoevangelium", karena ia adalah pengumuman mengenai permusuhan antara ular dan wanita dan kemenangan akhir dari turunan wanita itu
411. Tradisi Kristen melihat dalam teks ini pengumuman tentang "Adam baru"6 yang oleh "ketaatan-Nya sampai mati di salib" (Flp 2:8) [359] berbuat lebih daripada hanya memulihkan ketidak-taatan Adam.7 [615] Selanjutnya banyak bapa Gereja dan pujangga Gereja melihat wanita Yang dinyatakan dalam "protoevangelium" adalah Bunda Kristus, Maria, sebagai "Hawa baru". Kemenangan yang diperoleh Kristus atas dosa diperuntukkan bagi Maria sebagai yang pertama dan atas cara yang luar biasa: ia dibebaskan secara utuh dari tiap noda dosa asal8 dan oleh rahmat Allah yang khusus ia tidak melakukan dosa apa pun selama seluruh kehidupan duniawinya.9 [491]
412. Tetapi mengapa Allah tidak menghalangi manusia pertama berdosa? [310, 395]Santo Leo Agung menjawab: "Lebih bernilailah apa yang kita terima melalui rahmat Tuhan yang tidak terlukiskan, daripada kehilangan yang kita alami karena iri hati setan" (serm. 73, 4).Dan santo Tomas dari Aquino: "Juga sesudah dosa masih terdapat kemungkinan pengangkatan kodrat. [272] Allah hanya membiarkan yang jahat itu terjadi, untuk menghasilkan darinya sesuatu yang lebih baik: 'Di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah' (Rm 5:20). Karena itu waktu pemberkatan lilin Paskah dinyanyikan: 'O kesalahan yang membahagiakan, yang dikaruniai seorang Penebus yang sekian besar"' (s.th. 3, 1, 3 ad 3). [1994]
Versi Bahasa Inggris
Read the Catechism: Day 61 |
Part1:The Profession of Faith (26 - 1065)
Section2:The Profession of the Christian Faith (185 - 1065)
Chapter1:I Believe in God the Father (198 - 421)
Article1:"I believe in God the Father almighty, Creator of heaven and earth" (199 - 421)
Paragraph7:The Fall (385 - 421)
III. ORIGINAL SIN
A hard battle...
407 The doctrine of original sin, closely connected with that of redemption by Christ, provides lucid discernment of man's situation and activity in the world. By our first parents' sin, the devil has acquired a certain domination over man, even though man remains free. Original sin entails "captivity under the power of him who thenceforth had the power of death, that is, the devil". Ignorance of the fact that man has a wounded nature inclined to evil gives rise to serious errors in the areas of education, politics, social action and morals.
408 The consequences of original sin and of all men's personal sins put the world as a whole in the sinful condition aptly described in St. John's expression, "the sin of the world". This expression can also refer to the negative influence exerted on people by communal situations and social structures that are the fruit of men's sins.
409 This dramatic situation of "the whole world [which] is in the power of the evil one" makes man's life a battle:
The whole of man's history has been the story of dour combat with the powers of evil, stretching, so our Lord tells us, from the very dawn of history until the last day. Finding himself in the midst of the battlefield man has to struggle to do what is right, and it is at great cost to himself, and aided by God's grace, that he succeeds in achieving his own inner integrity.
IV. "YOU DID NOT ABANDON HIM TO THE POWER OF DEATH"
410 After his fall, man was not abandoned by God. On the contrary, God calls him and in a mysterious way heralds the coming victory over evil and his restoration from his fall. This passage in Genesis is called the Protoevangelium ("first gospel"): the first announcement of the Messiah and Redeemer, of a battle between the serpent and the Woman, and of the final victory of a descendant of hers.
411 The Christian tradition sees in this passage an announcement of the "New Adam" who, because he "became obedient unto death, even death on a cross", makes amends superabundantly for the disobedience, of Adam. Furthermore many Fathers and Doctors of the Church have seen the woman announced in the Protoevangeliumas Mary, the mother of Christ, the "new Eve". Mary benefited first of all and uniquely from Christ's victory over sin: she was preserved from all stain of original sin and by a special grace of God committed no sin of any kind during her whole earthly life.
412 But why did God not prevent the first man from sinning? St. Leo the Great responds, "Christ's inexpressible grace gave us blessings better than those the demon's envy had taken away." And St. Thomas Aquinas wrote, "There is nothing to prevent human nature's being raised up to something greater, even after sin; God permits evil in order to draw forth some greater good. Thus St. Paul says, 'Where sin increased, grace abounded all the more'; and the Exsultet sings, 'O happy fault,... which gained for us so great a Redeemer!'"
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar