Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Senin, 29 Oktober 2012

Katekismus Gereja Katolik Dalam Setahun - 019

KGK dalam Setahun hari ke 19

Versi Bahasa Indonesia


Kesatuan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru 

128. Sudah sejak zaman para Rasul 1  dan juga dalam seluruh tradisi, kesatuan rencana ilahi dalam kedua Perjanjian itu  dijelaskan oleh Gereja melalui  tipologi.[1094]Penafsiran macam ini menemukan dalam karya Tuhan dalam Perjanjian Lama "Prabentuk" (tipologi) dari apa yang dilaksanakan Tuhan dalam kepenuhan waktu dalam pribadi Sabda-Nya yang menjadi manusia. [489]

129. Jadi umat Kristen membaca Perjanjian Lama dalam terang Kristus yang telah wafat dan bangkit.  [651] Pembacaan tipologis ini menyingkapkan kekayaan Perjanjian Lama yang tidak terbatas. Tetapi tidak boleh dilupakan, bahwa Perjanjian Lama memiliki nilai wahyu tersendiri yang Tuhan kita sendiri telah nyatakan tentangnya.2  [2055]   Selain itu Perjanjian Baru juga perlu dibaca dalam cahaya Perjanjian Lama. Katekese perdana Kristen selalu menggunakan Perjanjian Lama.3  Sesuai dengan sebuah semboyan lama Perjanjian Baru terselubung dalam Perjanjian Lama, sedangkan Perjanjian Lama tersingkap dalam Perjanjian Baru: "Novum in Vetere latet et in Novo Vetus patet" (Agustinus, Hept. 2, 73) 4 [1968]


130. Tipologi berarti adanya perkembangan rencana ilahi ke arah pemenuhannya, sampai akhirnya "Allah menjadi semua di dalam semua" (1 Kor 15:28). Umpamanya panggilan para bapa bangsa dan keluaran dari Mesir tidak kehilangan nilai sendiri dalam rencana Allah, karena mereka juga merupakan tahap-tahap sementara di dalam rencana itu.

V. Kitab Suci dalam kehidupan Gereja 

131. "Adapun sedemikian besarlah daya dan kekuatan Sabda Allah, sehingga bagi Gereja merupakan tumpuan serta kekuatan, dan bagi putera-putera Gereja menjadi kekuatan iman, santapan jiwa, sumber jernih dan kekal hidup rohani" (DV 21). "Bagi kaum beriman kristiani jalan menuju Kitab Suci harus terbuka lebar-lebar" (DV 22).

132. "Maka dari itu pelajaran Kitab Suci hendaklah bagaikan jiwa teologi suci. Namun dengan sabda Kitab Suci juga pelayanan sabda, yakni pewartaan pastoral, katekese, dan semua pelajaran kristiani  [94]  -  di antaranya homili liturgis harus sungguh diistimewakan  - mendapat bahan yang sehat dan berkembang dengan suci" (DV 24).

133. Gereja "menasihati seluruh umat Kristen dengan sangat, agar melalui pembacaan buku-buku ilahi sampai kepada 'pengenalan Yesus Kristus secara menonjol' (Flp 3:8).  [2653, 1792] 'Tidak mengenal Kitab Suci berarti tidak mengenal Kristus' (Hieronimus, Is. prol.)" (DV 25).



Versi Bahasa Inggris

Read the Catechism: Day 19

Part1:The Profession of Faith (26 - 1065)
Section1:"I Believe" — "We Believe" (26 - 184)
Chapter2:God Comes to Meet Man (50 - 141)
Article3:Sacred Scripture (101 - 141)
IV. THE CANON OF SCRIPTURE
The unity of the Old and New Testaments
128     The Church, as early as apostolic times, and then constantly in her Tradition, has illuminated the unity of the divine plan in the two Testaments through typology, which discerns in God's works of the Old Covenant prefigurations of what he accomplished in the fullness of time in the person of his incarnate Son.
129     Christians therefore read the Old Testament in the light of Christ crucified and risen. Such typological reading discloses the inexhaustible content of the Old Testament; but it must not make us forget that the Old Testament retains its own intrinsic value as Revelation reaffirmed by our Lord himself. Besides, the New Testament has to be read in the light of the Old. Early Christian catechesis made constant use of the Old Testament. As an old saying put it, the New Testament lies hidden in the Old and the Old Testament is unveiled in the New.
130     Typology indicates the dynamic movement toward the fulfillment of the divine plan when "God [will] be everything to everyone." Nor do the calling of the patriarchs and the exodus from Egypt, for example, lose their own value in God's plan, from the mere fact that they were intermediate stages.
V. SACRED SCRIPTURE IN THE LIFE OF THE CHURCH
131     "And such is the force and power of the Word of God that it can serve the Church as her support and vigor, and the children of the Church as strength for their faith, food for the soul, and a pure and lasting fount of spiritual life." Hence "access to Sacred Scripture ought to be open wide to the Christian faithful."
132     "Therefore, the study of the sacred page should be the very soul of sacred theology. The ministry of the Word, too — pastoral preaching, catechetics and all forms of Christian instruction, among which the liturgical homily should hold pride of place — is healthily nourished and thrives in holiness through the Word of Scripture."
133     The Church "forcefully and specifically exhorts all the Christian faithful... to learn the surpassing knowledge of Jesus Christ, by frequent reading of the divine Scriptures. Ignorance of the Scriptures is ignorance of Christ.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar