Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Kamis, 18 Oktober 2012

Katekismus Gereja Katolik Dalam Setahun - 008

Hari ke 8

Versi Bahasa Indonesia


II. Tahap-tahap wahyu 

Allah membiarkan Diri dikenal sejak awal mula 


54. "Allah, yang menciptakan segala sesuatu melalui Sabda-Nya (lih.  Yoh 1:3)  serta melestarikannya dalam makhluk-makhluk, [32] senantiasa memberikan kesaksian tentang diri-Nya kepada manusia (lih. Rm 1:19-20). Lagi pula karena Ia bermaksud membuka jalan menuju keselamatan di surga, Ia sejak awal mula telah menampakkan Diri kepada manusia pertama" (DV3). Ia menghimpun mereka dalam suatu persatuan yang erat dengan diri-Nya,[374]  sambil menghiasi mereka dengan rahmat dan keadilan yang gemilang.


55. Wahyu ini tidak diputuskan oleh dosa leluhur kita.[410] "Karena sesudah mereka jatuh, [397]  dengan menjanjikan penebusan [Allah] mengangkat mereka untuk mengharapkan keselamatan (lih. Kej 3:15). Tiada putus-putusnya Ia memelihara umat manusia, untuk mengaruniakan hidup kekal kepada semua, yang mencari keselamatan dengan bertekun melakukan apa yang baik (lih. Rm 2:6-7)" (DV 3). Ketika manusia "kehilangan persahabatan dengan Dikau karena tidak setia, ia tidak Kaubiarkan merana di bawah kekuasaan maut. ... Berulang kali Engkau menawarkan perjanjian kepada mereka"
(MR, Doa Syukur Agung IV, 118). [761]

 Perjanjian dengan Nuh 

56. Ketika  kesatuan umat manusia terpecah belah oleh dosa,[401] Allah coba meluputkan umat manusia sebagian demi sebagian.[1219] Dalam perjanjian yang Ia lakukan dengan Nuh sesudah air bah (1)
, kehendak keselamatan ilahi dinyatakan kepada "bangsa-bangsa", artinya kepada manusia-manusia, yang tinggal di "negerinya masing-masing dan mempunyai bahasa serta suku-sukunya sendiri" (Kej 10:5)(2
.
57. Tata aturan bangsa-bangsa yang banyak(3, yang dipercayakan oleh penyelenggaraan ilahi kepada pengawalan para malaikat(4, adalah sekaligus kosmis, sosial, dan religius. Aturan ini dimaksudkan untuk membendung kesombongan umat manusia yang sudah jatuh, yang bersatu dalam cita-citanya yang jahat(5 untuk membentuk dirinya menjadi kesatuan seturut model Babel.6 Tetapi karena dosa,7 maka aturan sementara ini selalu terancam dan dapat jatuh ke dalam penyimpangan kafir yakni politeisme dan pendewaan bangsa serta pemimpinnya.

58. Perjanjian dengan Nuh berlaku selama waktu bangsa-bangsa(8 sampai kepada pewartaan Injil di seluruh dunia.[634] Kitab Suci menghormati beberapa tokoh besar dari "bangsa-bangsa": "Abel yang adil", raja dan imam Melkisedek(9 sebagai lambang Kristus,10
 "Nuh, Daniel, dan Ayub" yang adil (Yeh 14:14). Dengan demikian Kitab Suci menegaskan kesucian agung yang dapat dicapai oleh mereka yang hidup tekun sesuai dengan perjanjian Nuh sambil menantikan Kristus yang akan datang "untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai" (Yoh 11:52).[2569]

Allah memilih Abraham 

59. Supaya mengumpulkan kembali umat manusia yang tercerai-berai, Allah memilih Abram dan memanggilnya keluar dari negerinya, dari kaum keluarganya dan dari rumah bapanya,11[145, 2570] untuk menjadikannya Abraham yang berarti "bapa sejumlah besar bangsa" (Kej 17:5): "Karena engkau Aku akan memberkati semua bangsa di bumi" (Kej 12:3 LXX).12

60. Bangsa yang berasal dari Abraham menjadi pembawa janji yang Allah ikrarkan kepada para bapa bangsa, menjadi bangsa terpilih13[706]  yang dipanggil dengan maksud mempersiapkan pengumpulan semua anak Allah dalam kesatuan Gereja 14.[762,  781]
                                           
1
   Bdk. Kej 9:9.
2
   Bdk. Kej 10:20-31.
3
   Bdk. Kis 17:26-27.
4
   Bdk. Ul 4:19; 32:8 LXX.
5
   Bdk. Keb 10:5.
6
   Bdk. Kej 11:4-6.
7
   Bdk. Rm 1:18-25.
8
   Bdk. Luk 21:24.
9
   Bdk. Kej 14:18.
10
   Bdk. Ibr 7:3.
11
   Bdk. Kej 12:1.
12
   Bdk. Gal 3:8.
13
   Bdk. Rm 11:28.
14
   Bdk. Yoh 11:52; 10:16.


Bangsa ini menjadi akar pohon, yang padanya akan dicangkokkan orang-orang kafir, kalau mereka sudah percaya 1
.
61. Para bapa bangsa, para nabi dan tokoh-tokoh besar yang lain dalam Perjanjian Lama dari dulu dan terus dihormati dalam semua tradisi liturgi sebagai orang-orang kudus.

Versi Bahasa Inggris

Read the Catechism: Day 8

Part1:The Profession of Faith (26 - 1065)
Section1:"I Believe" — "We Believe" (26 - 184)
Chapter2:God Comes to Meet Man (50 - 141)
Article1:The Revelation of God (51 - 73)
II. THE STAGES OF REVELATION
In the beginning God makes himself known
54     "God, who creates and conserves all things by his Word, provides men with constant evidence of himself in created realities. And furthermore, wishing to open up the way to heavenly salvation — he manifested himself to our first parents from the very beginning." He invited them to intimate communion with himself and clothed them with resplendent grace and justice.
55     This revelation was not broken off by our first parents' sin. "After the fall, [God] buoyed them up with the hope of salvation, by promising redemption; and he has never ceased to show his solicitude for the human race. For he wishes to give eternal life to all those who seek salvation by patience in well-doing."
Even when he disobeyed you and lost your friendship you did not abandon him to the power of death... Again and again you offered a covenant to man.
The Covenant with Noah
56     After the unity of the human race was shattered by sin God at once sought to save humanity part by part. The covenant with Noah after the flood gives expression to the principle of the divine economy toward the "nations", in other words, towards men grouped "in their lands, each with [its] own language, by their families, in their nations".
57     This state of division into many nations is at once cosmic, social and religious. It is intended to limit the pride of fallen humanity united only in its perverse ambition to forge its own unity as at Babel. But, because of sin, both polytheism and the idolatry of the nation and of its rulers constantly threaten this provisional economy with the perversion of paganism.
58     The covenant with Noah remains in force during the times of the Gentiles, until the universal proclamation of the Gospel. The Bible venerates several great figures among the Gentiles: Abel the just, the king-priest Melchisedek — a figure of Christ — and the upright "Noah, Daniel, and Job". Scripture thus expresses the heights of sanctity that can be reached by those who live according to the covenant of Noah, waiting for Christ to "gather into one the children of God who are scattered abroad".
God chooses Abraham
59     In order to gather together scattered humanity God calls Abram from his country, his kindred and his father's house, and makes him Abraham, that is, "the father of a multitude of nations". "In you all the nations of the earth shall be blessed."
60     The people descended from Abraham would be the trustee of the promise made to the patriarchs, the chosen people, called to prepare for that day when God would gather all his children into the unity of the Church. They would be the root on to which the Gentiles would be grafted, once they came to believe.
61     The patriarchs, prophets and certain other Old Testament figures have been and always will be honored as saints in all the Church's liturgical traditions.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar