PROLOG ( no 1 -25)
“Bapa ... Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau,
satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau
utus.” (Yoh 17:3). Allah, Juru Selamat kita “Juruselamat kita, menghendaki
supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran”
(1Tim 2:3-4). Sebab, “di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang
diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Kis 4:12),
selain nama YESUS.
III. Tujuan dan Sasaran Katekismus
11. Katekismus ini hendak menyampaikan dalam terang Konsili Vatikan II dan seluruh tradisi Gereja satu sintesis yang organis mengenai isi yang hakiki dan mendasar tentang ajaran iman dan kesusilaan Katolik. Sumber-sumber utamanya adalah Kitab Suci, bapa-bapa Gereja, liturgi, dan magisterium Gereja. Katekismus ini dimaksudkan sebagai "acuan untuk katekismus atau kompendium yang harus disusun di berbagai wilayah" (Sinode para Uskup 1985, Laporan Akhir II B a 4).
12.
Katekismus ini diperuntukkan terutama bagi
mereka yang bertanggung-jawab mengenai katekese: pada tempat pertama untuk para
Uskup sebagai guru iman dan gembala Gereja. Katekismus ini diberikan kepada
mereka sebagai bantuan kerja dalam tugas mengajar Umat Allah. Selain bagi para
Uskup, katekismus ini juga dimaksudkan bagi pengarang katekismus, para imam,
dan katekis. Tetapi diharapkan, agar juga merupakan bacaan berguna bagi semua
warga Kristen yang lain.
IV. Kerangka Katekismus
13. Katekismus ini disusun sesuai dengan keempat tiang utama dalam tradisi besar penyusunan katekismus: pengakuan iman pembaptisan (pengakuan iman atau syahadat), Sakramen-Sakramen iman, kehidupan iman (perintah-perintah) dan doa orang beriman (Bapa Kami).
Pengakuan Iman (Bagian I)
14. Barang siapa bergabung dengan Kristus melalui iman dan Pembaptisan harus mengakui iman pembaptisannya di depan manusia[1]. Karena itu, katekismus ini berbicara pertama-tama mengenai wahyu, olehnya Allah berpaling kepada manusia dan memberikan Diri kepadanya, dan mengenai iman, dengannya manusia menjawab wahyu Allah itu (Seksi I). Pengakuan iman mencakup semua anugerah yang diberikan Allah kepada manusia sebagai pemrakarsa segala yang baik, sebagai penebus, dan sebagai pengudus. Pengakuan iman tersusun sesuai dengan tiga pokok utama iman pembaptisan kita yaitu: iman kepada Allah yang esa, Bapa yang maha kuasa, dan Pencipta; iman kepada Yesus Kristus, Putera-Nya, Tuhan kita, dan Penebus. Dan iman kepada Roh Kudus dalam Gereja yang kudus (Seksi II).
Sakramen-Sakramen Iman (Bagian II)
15. Bagian kedua dari katekismus menguraikan bagaimana keselamatan, yang dikerjakan satu kali untuk selama-lamanya oleh Allah melalui Yesus Kristus dalam Roh Kudus itu, dihadirkan bagi kita melalui kegiatan-kegiatan kudus liturgi Gereja (Seksi I), terutama melalui ketujuh Sakramen (Seksi II).
Kehidupan dalam Iman (Bagian III)
16.
Bagian ketiga menjelaskan tujuan akhir manusia
yang diciptakan menurut citra Allah: kebahagiaan; bagian ini memperkenalkan
juga jalan menuju ke tujuan itu: tindakan yang bebas dan tepat dengan bantuan
petunjuk dan rahmat Allah (Seksi I). Tindakan ini ialah memenuhi hukum ganda
cinta kasih seperti yang dikembangkan dalam sepuluh perintah Allah (Seksi II).
Doa dalam Kehidupan Iman (Bagian IV)
17. Bagian terakhir katekismus berbicara tentang arti dan nilai doa dalam kehidupan seorang beriman (Seksi I). Bagian ini ditutup dengan satu komentar singkat mengenai ketujuh permohonan doa Tuhan, "Bapa Kami" (Seksi II). Dalam permohonan-permohonan ini terdapat keseluruhan isi harapan kita yang akan dianugerahkan Bapa surgawi kepada kita.
Versi Bahasa Inggris
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar