Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Rabu, 17 Oktober 2012

Katekismus Gereja Katolik Dalam Setahun - 007

Sampai juga pada hari ke 7
Versi Bahasa Indonesia


BAB DUA
ALLAH MENYONGSONG MANUSIA
50. Dengan bantuan budi kodratinya, manusia dapat mengenal Allah dengan pasti dari segala karya-Nya.  [35-36]  Namun masih ada lagi satu tata pengetahuan, yang tidak dapat dicapai manusia dengan kekuatannya sendiri: yakni wahyu ilahi(2)
. Melalui keputusan yang sama sekali bebas, Allah mewahyukan dan memberikan Diri kepada manusia, dan
menyingkapkan rahasia-Nya yang paling dalam, keputusan-Nya yang berbelas kasih, yang Ia rencanakan sejak keabadian di dalam Kristus untuk semua manusia.[1066]  Ia menyingkapkan rencana keselamatan-Nya secara penuh, ketika Ia mengutus Putera-Nya yang terkasih, Tuhan kita Yesus Kristus dan Roh Kudus.

ARTIKEL 1: WAHYU ALLAH                                                                         KGK – 11


ARTIKEL 1: WAHYU ALLAH

I. Allah Mewahyukan "Keputusan-Nya yang berbelaskasihan"

51. "Dalam kebaikan dan kebijaksanaan-Nya Allah berkenan mewahyukan diri-Nya dan memaklumkan rahasia kehendak-Nya;[2823] berkat rahasia itu manusia dapat menghadap
                                               
1
   Bdk. Konsili Vatikan 1: DS 3026.
2
   Bdk. Konsili Vat I: DS 3015.


Bapa melalui Kristus, Sabda yang menjadi daging, dalam Roh Kudus, dan ikut serta dalam kodrat ilahi" (DV 2).[1996]

52. Allah "yang bersemayam dalam terang yang tak terhampiri" (1 Tim 6:16) hendak menyampaikan kepada manusia, yang Ia ciptakan dalam kebebasan, kehidupan ilahi-Nya sendiri, supaya melalui Putera-Nya yang tunggal Ia mengangkat mereka menjadi anak-anak-Nya(1)
. Dengan mewahyukan Diri, Allah hendak menyanggupkan manusia untuk memberi jawaban kepada-Nya, mengakui-Nya dan mencintai-Nya atas cara yang jauh melampaui kemampuan manusia itu sendiri.

53. Keputusan wahyu ilahi itu diwujudkan "dalam perbuatan dan perkataan yang bertalian batin satu sama lain" (DV2).[1153] Di dalamnya tercakup "kebijaksanaan mendidik" ilahi yang khas: Allah menyatakan Diri secara bertahap kepada manusia;[1950]  Ia memper-siapkan manusia secara bertahap untuk menerima wahyu diri-Nya yang adikodrati, yang mencapai puncaknya dalam pribadi dan perutusan Yesus Kristus, Sabda yang menjadi manusia.

Dengan menggunakan kiasan  bahwa Allah dan manusia seakan-akan saling membiasakan diri satu sama lain, santo Ireneus dari Lyon berbicara berulang kali tentang pedagogi ilahi ini. "Sabda Allah berdiam dalam manusia dan menjadi putera manusia, supaya manusia membiasakan diri untuk menerima Allah, dan Allah membiasakan diri untuk tinggal dalam manusia seturut perkenanan Bapa"
(haer. 3, 20, 2) 2
.
Versi Bahasa Inggris


Read the Catechism: Day 7

Part1:The Profession of Faith (26 - 1065)
Section1:"I Believe" — "We Believe" (26 - 184)
Chapter2:God Comes to Meet Man (50 - 141)
50     By natural reason man can know God with certainty, on the basis of his works. But there is another order of knowledge, which man cannot possibly arrive at by his own powers: the order of divine Revelation. Through an utterly free decision, God has revealed himself and given himself to man. This he does by revealing the mystery, his plan of loving goodness, formed from all eternity in Christ, for the benefit of all men. God has fully revealed this plan by sending us his beloved Son, our Lord Jesus Christ, and the Holy Spirit.
Article1:The Revelation of God (51 - 73)
I. GOD REVEALS HIS "PLAN OF LOVING GOODNESS"
51     "It pleased God, in his goodness and wisdom, to reveal himself and to make known the mystery of his will. His will was that men should have access to the Father, through Christ, the Word made flesh, in the Holy Spirit, and thus become sharers in the divine nature."
52     God, who "dwells in unapproachable light", wants to communicate his own divine life to the men he freely created, in order to adopt them as his sons in his only-begotten Son. By revealing himself God wishes to make them capable of responding to him, and of knowing him and of loving him far beyond their own natural capacity.
53     The divine plan of Revelation is realized simultaneously "by deeds and words which are intrinsically bound up with each other" and shed light on each another. It involves a specific divine pedagogy: God communicates himself to man gradually. He prepares him to welcome by stages the supernatural Revelation that is to culminate in the person and mission of the incarnate Word, Jesus Christ.
St. Irenaeus of Lyons repeatedly speaks of this divine pedagogy using the image of God and man becoming accustomed to one another: The Word of God dwelt in man and became the Son of man in order to accustom man to perceive God and to accustom God to dwell in man, according to the Father's pleasure.
Selamat Merenungkan dan mengolahnya dalam kehidupan menggereja
Saulus



Tidak ada komentar:

Posting Komentar