Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Minggu, 02 Juni 2013

Katekismus Gereja Katolik Dalam Setahun - 228

KGK ke 228


IV. * Kehidupan ekonomi dan keadilan sosial

2426. Pengembangan kehidupan ekonomi dan peningkatan produksi harus melayani kebutuhan manusia. Kehidupan ekonomi bukan hanya ada untuk melipatgandakan barang-barang produksi dan meningkatkan keuntungan atau kekuasaan; pada tempat pertama sekali ia
1 Bdk. CA 3.
2 Bdk. SRS 1; 41.
3 Bdk. CA 24.
4 Bdk. GS 63, 3; LE 7; CA 35.
5 Bdk. CA 10; 13;44.
harus melayani manusia: manusia seutuhnya dan seluruh persekutuan manusia. Kegiatan ekonomi harus - menurut metodenya sendiri - dilaksanakan dalam kerangka tata moral dan keadilan sosial sedemikian, sehingga ia sesuai dengan apa yang Allah maksudkan untuk manusia.1

2427. Karya manusia adalah tindakan langsung dari manusia yang diciptakan menurut citra Allah. Mereka ini dipanggil, supaya bersama-sama melanjutkan karya penciptaan, kalau mereka menguasai bumi.2 Dengan demikian pekerjaan adalah satu kewajiban: "Jika seseorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan" (2 Tes 3:10).3 Pekerjaan menghargai anugerah-anugerah dan talenta-talenta yang diterima dari Pencipta. Tetapi ia juga dapat menyelamatkan. Apabila manusia dalam persatuan dengan Yesus, Tukang dari Nasaret dan Yang Tersalib di Golgota, menerima jerih payah pekerjaan,4 ia boleh dikatakan bekerja bersama dengan Putera Allah dalam karya penebusan-Nya. Ia membuktikan diri sebagai murid Kristus, kalau ia, dalam kegiatannya yang harus ia laksanakan hari demi hari, memikul salibnya.5 Pekerjaan dapat menjadi sarana pengudusan dan dapat meresapi kenyataan duniawi dengan semangat Kristus.

2428. Waktu bekerja, manusia melatih dan melaksanakan sebagian dari kemampuan kodrati-nya. Nilai utama dari pekerjaan itu datang dari manusia sendiri yang melaksanakannya dan untuk siapa pekerjaan itu ditentukan. Pekerjaan memang untuk manusia, dan bukan manusia untuk pekerjaan.6
Tiap orang harus dapat menghasilkan melalui pekerjaan itu harta milik secukupnya, supaya dapat memelihara diri sendiri dan orang-orangnya dan supaya ia dapat menyum-bang bagi persekutuan manusia.

2429. Tiap orang berhak atas usaha ekonomi; tiap orang dapat dan harus mempergunakan talenta-talentanya, supaya dapat memberi sumbangan kepada kesejahteraan yang berguna bagi semua orang, dan supaya dapat menuai hasil-hasil yang adil dari jerih payahnya. Ia harus selalu memperhatikan agar berpegang pada peraturan-peraturan, yang otoritas sah telah tetapkan demi kesejahteraan umum.7
2430. Dalam kehidupan ekonomi tercakup beberapa kepentingan yang sering kali bertentangan. Dari situlah timbul konflik-konflik, yang mewarnainya.8 Orang harus berikhtiar supaya menyelesaikannya dengan jalan musyawarah, yang memperhatikan hak dan kewajiban dari tiap pelaku sosial: majikan, buruh, dan wakil-wakilnya, umpamanya serikat buruh, dan jika perlu petugas pemerintah.

2431. Tanggung jawab negara. "Kegiatan ekonomi, terutama yang menyangkut ekonomi pasar, tidak dapat dikembangkan tanpa ketentuan-ketentuan hukum dan norma-norma yuridis maupun politik. Sebaliknya kegiatan itu mengandaikan jaminan yang sungguh andal terhadap kebebasan dan milik perorangan, begitu pula situasi moneter yang stabil dan pelayanan umum yang tepat guna. Maka dari itu, tugas utama negara ialah menjamin keamanan sehingga kaum pekerja maupun para produsen dapat menikmati hasil kerja mereka, dan dengan demikian didorong untuk bekerja secara efektif dan jujur ... Selanjutnya negara wajib juga mengawasi dan mengatur cara-cara merealisasikan hak-hak manusia di bidang perekonomian. Tetapi dalam hal itu tanggung jawab utama tidak ada pada negara, tetapi pada warga perorangan dan pelbagai serikat serta kelompok, yang semuanya membentuk masyarakat" (CA 48).
1 Bdk. GS 64.
2 Bdk. Kej 1:28; GS 34; CA 31.
3 Bdk. 1 Tes 4:11.
4 Bdk. Kej 3:14-19.
5 Bdk. LE 27.
6 Bdk. LE 6.
7 Bdk. CA 32; 34.
8 Bdk. LE 11.

2432. Para majikan bertanggung jawab kepada masyarakat untuk akibat-akibat perekonomian dan ekologi1 dari kegiatan mereka. Mereka berkewajiban supaya memperhatikan kesejahteraan manusia dan tidak hanya peningkatan keuntungan. Memang keuntungan itu penting. Keuntungan memungkinkan investasi yang menjamin masa depan perusahaan dan lapangan kerja.

2433. Tanpa diskriminasi yang tidak adil, semua orang, pria dan wanita yang sehat dan yang cacat, pribumi dan pekerja asing harus bisa mendapat pekerjaan dan profesi.2 Sesuai dengan situasi, masyarakat harus membantu para warga, supaya memperoleh pekerjaan dan tugas.3

2434. Upah yang adil adalah buah pekerjaan yang sah. Tidak memberikannya atau menahannya adalah ketidakadilan yang sangat besar.4 Untuk memperhitungkan pembayaran yang adil, adil, haruslah diperhatikan baik kebutuhan-kebutuhan maupun prestasi dari setiap orang. Pekerjaan harus "mendapat imbalannya sedemikian rupa, sehingga bagi manusia tersedialah kemungkinan untuk secara layak mengembangkan bagi dirinya maupun kaum kerabatnya kehidupan jasmani, sosial, budaya, dan rohani, dengan mempertimbangkan tugas serta produktivitas masing-masing, pun juga situasi perusahaan dan kesejahteraan umum" (GS 67, 2). Persetujuan dari pihak yang bersangkutan saja tidak cukup untuk membenarkan secara moral tingginya upah.

2435. Pemogokan dapat dibenarkan secara moral, apabila ia merupakan satu cara yang tidak dapat dihindarkan, malahan satu cara yang perlu demi satu manfaat yang seimbang. Ia tidak dapat diterima secara moral, kalau ia dibarengi dengan kekerasan atau kalau bersama itu orang mengejar tujuan-tujuan yang tidak langsung berkaitan dengan persyaratan pekerjaan yang bertentangan dengan kesejahteraan umum.

2436. Adalah tidak adil untuk tidak membayar kepada lembaga-lembaga asuransi yuran-yuran yang telah ditentukan oleh otoritas yang berwewenang.
Pengangguran hampir selalu menodai martabat orang yang ditimpanya dan dengan gampang dapat mengguncangkan kehidupannya. Di samping kerugian yang diterimanya secara pribadi, pengangguran itu juga mengakibatkan banyak bahaya untuk keluarga-nya.5

V. * Keadilan dan solidaritas antara bangsa-bangsa

2437. Di tingkat internasional sumber-sumber dan sarana ekonomi tidak dibagi secara merata sehingga terbukalah suatu jurang antara bangsa-bangsa (SRS 14). Di satu pihak terdapat  bangsa-bangsa yang memiliki dan memanfaatkan kemungkinan pengembangan, di lain pihak ada bangsa-bangsa yang semakin bertimbunan utang.
1 Bdk. CA 37.
2 Bdk. LE 19; 22-23.
3 Bdk. CA 48.
4 Bdk. Im 19:13; Ul 24:14-15; Yak 5:4.
5 Bdk. LE 18.

2438. Dewasa ini beberapa sebab-musabab yang bersifat religius, politik, ekonomi, dan financial menyebabkan masalah sosial sudah mencapai "dimensi seluas dunia" (SRS 9). Di antara bangsa-bangsa yang secara politik sudah saling bergantung, dibutuhkan solidaritas. Dan itu lebih mutlak lagi diperlukan, kalau yang dimaksudkan adalah untuk menghentikan "mekanisme buruk" yang menghalang-halangi perkembangan perekono-mian negara-negara lemah.1 Sistem keuangan2 yang disalahgunakan, dan malah bersifat riba, hubungan dagang yang tidak adil antara bangsa-bangsa dan perlombaan senjata harus diganti dengan usaha bersama, supaya dapat dimanfaatkan sumber-sumber untuk tujuan perkembangan moral, kultural, dan ekonomi: sementara itu orang harus menentukan secara baru prioritas-prioritas dan tata nilai-nilai" (CA 28).

2439. Negara-negara kaya mempunyai tanggung jawab moral yang besar terhadap negara-negara yang tidak dapat menghasilkan sendiri sarana-sarana untuk pengembangan atau dihalang-halangi oleh kejadian-kejadian sejarah yang tragis. Itu merupakan kewajiban solidaritas dan cinta kasih, tetapi juga kewajiban keadilan, kalau saja kemakmuran negara-negara maju berasal dari sumber-sumber yang dibayar secara tidak memadai.

2440. Bantuan langsung adalah satu reaksi yang-pantas atas kebutuhan langsung dan luar biasa, umpamanya yang disebabkan oleh bencana alam dan wabah. Tetapi itu tidak cukup untuk mengatasi kerugian-kerugian besar yang timbul karena kecelakaan itu, juga tidak untuk memenuhi kebutuhan secara tetap. Orang pun harus membaharui lembaga perekonomian dan keuangan internasional, supaya lebih giat lagi berusaha demi hubungan-hubungan yang adil terhadap negara negara yang kurang berkembang.3 Segala macam upaya dari negara-negara miskin yang mengusahakan pertumbuhan dan pembebasannya, harus dibantu.4 Ini berlaku paling utama untuk bidang pertanian. Para petani, terutama di dunia ketiga, merupakan kelompok kaum miskin yang terbesar.

2441. Dasar untuk memajukan perkembangan menyeluruh masyarakat manusia, ialah mengem-bangkan kesadaran mengenai Tuhan dan pengenalan diri sendiri. Perkembangan ini memperbanyak harta benda material dan menggunakannya untuk manusia dan kebebasannya. Ia mengurangi kemelaratan dan eksploitasi ekonomi. Ia menumbuhkan penghormatan untuk kekhasan kultural dan keterbukaan untuk yang transenden.5

2442. Bukanlah urusan gembala-gembala Gereja supaya secara langsung campur tangan di dalam struktur politik dan di dalam organisasi kehidupan sosial. Tugas ini termasuk dalam perutusan awam beriman, yang karena dorongan sendiri, bekerja sama dengan sesama warga negaranya. Ada aneka ragam jalan konkret terbuka bagi keterlibatan sosialnya. Ia selalu harus mengarah kepada kesejahteraan umum dan harus sesuai dengan pewartaan Injil dan ajaran Gereja. Adalah tugas awam beriman, "menjiwai kenyataan-kenyataan sementara dengan komitmen Kristen, yang olehnya mereka memperlihatkan bahwa mereka adalah saksi dan pelaku perdamaian dan keadilan" (SRS 47).6
1 Bdk. SRS 17; 45.
2 Bdk. CA 35.
3 Bdk. SRS 16.
4 Bdk. CA 26.
5 Bdk. SRS 32; CA 51.
6 Bdk. SRS 42.

VI * Cinta kasih terhadap orang miskin

2443. Tuhan memberkati mereka yang membantu orang-orang miskin dan mengecam mereka yang memalingkan diri dari mereka: "Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan jangan juga menolak orang yang mau meminjam dari padamu" (Mat 5:42). "Kalian sudah memperoleh semuanya itu dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma" (Mat 10:8). Menurut apa yang telah mereka lakukan kepada orang miskin, Yesus Kristus akan mengenai orang-orang pilihan-Nya.1 Apabila "kepada orang miskin diberitakan kabar baik" (Mat 11:5),2 maka itulah tanda kehadiran Kristus.

2444. Gereja dalam "cinta kasihnya terhadap kaum miskin, yang ... melekat pada pusaka tradisinya" (CA 57), membiarkan diri dibimbing oleh Injil sabda bahagia,3 oleh kemiskinan Yesus4 dan oleh perhatian-Nya kepada kaum miskin.5 Cinta kasih kepada kaum miskin untuk seorang Kristen malahan merupakan salah satu alasan untuk bekerja dan mendapat uang secukupnya, "supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan" (Ef 4:28). Ini tidak hanya menyangkut kemiskinan material, tetapi juga aneka ragam kemiskinan kultural dan religius.6

2445. Cinta kasih kepada kaum miskin tidak dapat berbarengan dengan cinta kepada kekayaan yang tidak terkendalikan dan dengan penggunaannya secara egois:
"Hai kamu orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang menimpa kamu! Kekayaanmu sudah busuk dan pakaianmu telah dimakan ngengat! Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir. Sesunguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu. Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan. Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang yang benar dan ia tidak dapat melawan kamu" (Yak 5:1-6).

2446. Santo Yohanes Krisostomus mengingatkan kewajiban ini dengan kata-kata yang sangat tegas: "tidak membiarkan kaum miskin turut menikmati harta miliknya, berarti mencuri dari mereka dan membunuh mereka. Yang kita miliki, bukanlah harta milik kita, melainkan harta milik mereka" (Laz 1, 6). "Hendaknya tuntutan-tuntutan keadilan dipenuhi, supaya apa yang sudah harus diserahkan berdasarkan keadilan jangan diberikan sebagai hadiah cinta kasih" (AA 8:5).
"Kalau kita memberikan kepada kaum miskin apa yang sangat dibutuhkan, kita tidak memberi kepada mereka secara sukarela pemberian pribadi, tetapi kita mengembalikan kepada mereka, apa yang menjadi hak mereka. Dengan berbuat demikian, kita lebih banyak memenuhi kewajiban keadilan daripada melaksanakan perbuatan cinta kepada sesama" (Gregorius Agung, past. 3, 21).

2447. Karya-karya belas kasihan adalah perbuatan cinta kasih, yang dengannya kita membantu sesama kita dalam kebutuhan jasmani dan rohaninya.7 Mengajar, memberi nasihat, menghibur, membesarkan hati, Serta mengampuni dan menanggung dengan sabar hati adalah karya-karya belas kasihan di bidang rohani. Karya-karya belas kasihan di bidang
1 Bdk. Mat 25:31-36.
2 Bdk. Luk 4:18.
3 Luk 6:20-22.
4 Bdk. Mat 8:20.
5 Bdk. Mrk 12:41-44.
6 Bdk. CA 57.
7 Bdk. Yes 58:6-7; Ibr 13:3.
jasmani terutama: memberi makan kepada yang lapar, memberi tumpangan kepada tunawisma, mengenakan pakaian kepada yang telanjang, mengunjungi orang miskin dan orang tahanan dan menguburkan orang mati.1 Dari semua karya itu, memberi derma kepada orang miskin2 adalah satu dari kesaksian utama cinta kasih kepada sesama; ia juga merupakan satu perbuatan keadilan yang berkenan kepada Allah:3
"Barang siapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barang siapa mempunyai makanan, hendaklah ia juga berbuat demikan" (Luk 3:11). "Akan tetapi berikan isinya sebagai sedekah dan sesungguhnnya semuanya akan menjadi bersih bagimu" (Luk 11:41). "Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, dan seorang dari antara kamu berkata: Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!, tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?" (Yak 2:15-16).4

2448. "Dalam aneka ragam bentuknya - kekurangan material, ketidakadilan dan penindasan, penyakit jasmani dan rohani, dan akhirnya kematian - penderitaan manusiawi adalah bukti nyata tentang keadaan kelemahan bawaan dan perlunya keselamatan, di dalam mana manusia menemukan dirinya sebagai akibat dosa asal. Karena itu, ia menggerak-kan kerahiman Kristus, Penebus, yang hendak menanggung penderitaan ini dan mengidentikkan Diri dengan saudara-Nya yang paling hina. Karen itu, Gereja mengarah-kan pandangan kepada mereka semua, yang memprihatinkan itu, dengan cinta utama. Gereja, yang sejak awal, tanpa memperhitungkan kelemahan dari banyak anggotanya, bekerja tanpa henti-hentinya, supaya membantu, membela, dan membebaskan yang tertindas. Ia melakukan itu melalui karya amal yang tidak terhitung jumlahnya, yang masih dibutuhkan, selalu dan di mana-mana" (CDF, Instr. "Libertatis conscientia" 68).

2449. Di dalam Perjanjian Lama sudah dicanturnkan berbagai peraturan yuridis (tahun pengha-pusan utang, larangan mengambil riba dan memegang jaminan, kewajiban membayar sepersepuluh, pembayaran harian kepada buruh harian, hak atas panen sisa di kebun anggur dan di ladang buah-buahan) yang sesuai dengan nasihat dalam buku Ulangan: "orang-orang miskin tidak hentinya akan ada di dalam negeri itu. Itulah sebabnya aku memberi perintah kepadamu, demikian: haruslah engkau membuka tangan lebar-lebar bagi saudaramu, yang tertindas dan yang miskin di negerimu" (Ul 15: 11). Yesus sendiri menegaskan kata-kata ini: "orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu" (Yoh 12:8). Dengan itu Ia tidak melemahkan tuduhan keras para nabi dahulu terhadap orang-orang yang mengatakan: kita membeli orang lemah karena uang dan orang yang miskin karena sepasang kasut" (Am 8: 6), tetapi dengan itu Ia mengajak kita untuk melihat kehadiran-Nya di dalam saudara-Nya, para fakir miskin.5
Santa Rosa menjawab ibunya, ketika ia menegurnya, karena ia memberi tumpangan di rumah kepada orang miskin dan orang sakit: "Kalau kita melayani orang miskin dan orang sakit, kita melayani Yesus. Kita tidak boleh bosan membantu sesama kita, karena di dalam mereka kita melayani Yesus" (R Hansen, vita mirabilis, Louvain, 1968).

TEKS-TEKS SINGKAT

2450. "Jangan mencuri " (Ul 5:19). "Pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah, dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah " (1 Kor 6:10).
1 Bdk. Mat 25:31-46.
2 Bdk. Tob 4:5-11; Sir 17:22.
3 Bdk. Mat 6:2-4.
4 Bdk. 1 Yoh 3:17.
5 Bdk. Mat 25:40.
KGK – 454

2451. Firman ketujuh memerintahkan agar dalam menggunakan harta benda duniawi dan hasil-hasil usaha manusia, kita selalu memperhatikan keadilan dan cinta kepada sesama.

2452. Harta benda ciptaan ini diperuntukkan bagi seluruh umat manusia. Hak atas milik pribadi tidak menghilangkan kenyataan bahwa harta benda ini diperuntukkan bagi semua orang.

2453. Perintah ketujuh melarang pencurian. Pencurian berarti bahwa orang secara berten-tangan dengan hukum, mengambil sesuatu melawan kehendak wajar pemilik.

2454. Setiap cara, untuk mengambil dan menggunakan milik orang lain, melawan keadilan, melanggar perintah ketujuh. Ketidakadilan yang telah dilakukan menuntut gantinya. Keadilan komutatif menuntut agar benda yang dicuri itu dikembalikan.

2455. Hukum kesusilaan melarang memperhamba manusia dengan cara apa pun, karena ketamakan atau dengan tujuan totaliter, lalu membeli, menjual, atau menukar mereka bagaikan barang.

2456. Pencipta telah memberikan kepada manusia hak untuk menggunakan bahan-bahan mentah, flora, dan fauna dunia ini. Tetapi sementara itu manusia harus memperhatikan kewajiban-kewajiban susila, juga terhadap generasi yang akan datang.

2457. Binatang berada di bawah kuasa manusia, yang harus menunjukkan kemurahan hati terhadap mereka. Mereka dapat melayani kebutuhan yang wajar dari manusia.

2458. Gereja memberi penilaian dalam bidang ekonomi dan sosial, apabila hak asasi manusia atau kebahagiaan jiwa-jiwa menuntutnya. Ia memperhatikan kesejahteraan umum manusia di bidang duniawi, sejauh hal ini terarah kepada kebaikan tertinggi, tujuan terakhir kita.

2459. Manusia itu sendiri adalah pencetus, inti, dan tujuan seluruh kehidupan ekonomi dan kemasyarakatan. Sangat menentukan bagi masalah sosial bahwa benda-benda yang diciptakan Allah bagi semua orang, benar-benar sampai kepada semua orang sesuai dengan keadilan dan melalui cinta kasih.

2460. Nilai pekerjaan yang utama datang dari manusia itu sendiri yang melakukannya dan untuk siapa itu ditentukan. Dengan pekerjaannya manusia mengambil bagian dalam karya penciptaan. Bekerja dalam persatuan dengan Kristus, dapat menyelamatkan.

2461. Pembangunan yang benar menyangkut seluruh manusia. Karena itu yang penting adalah memajukan kemampuan setiap manusia untuk menjawab panggilannya, sebab itu panggilan Allah.1

2462. Memberi amal kepada orang miskin adalah bukti cinta kasih persaudaraan dan pekerja-an keadilan yang berkenan kepada Allah.

2463. Siapa tidak mengenal dalam sejumlah besar manusia tanpa makanan, atap, dan tempat bernaung, Lasarus, pengemis yang kelaparan dalam perumpamaan Yesus?2 Bagaimana  orang tidak dapat mendengar suara Yesus: "Kamu tidak melakukannya juga untuk Aku" (Mat 25:45)
1 Bdk. CA 29.
2 Bdk. Luk 16:19-31.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar