Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Minggu, 09 Juni 2013

Katekismus Gereja Katolik Dalam Setahun - 236

KGK ke 236

ARTIKEL 3 : PADA MASA GEREJA

2623. Pada hari Pentekosta dicurahkanlah atas para murid, Roh yang dijanjikan. Mereka "semua berkumpul di satu tempat" (Kis 2:1), "bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama" (Kis 1:14) dan menantikan Roh Kudus. Roh yang mengajarkan Gereja dan yang mengingatkan dia akan segala sesuatu yang telah dikatakan Yesus,1 serta mendidiknya menuju suatu kehidupan doa.
2624. Orang beriman dari umat perdana di Yerusalem "bertekun dalam pengajaran Rasul-Rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa" (Kis 2:42). Urutan ini sangat berarti: doa Gereja berdasarkan atas iman para Rasul, disahkan oleh cinta kasih, dan dipelihara dalam Ekaristi.

2625. Umat beriman pada mulanya mempertahankan doa-doa yang mereka dengar dan baca dalam Kitab Suci. Tetapi mereka menghubungkannya dengan waktu sekarang. Ini berlaku terutama untuk mazmur-mazmur yang sudah dipenuhi di dalam Kristus.2 Roh Kudus yang memperingatkan Gereja-Nya yang berdoa kepada Kristus, mengantar dia juga ke dalam seluruh kebenaran. Ia mengajak, agar mengungkapkan secara baru misteri Kristus yang tidak terduga, yang sedang bekerja dalam kehidupan, dalam Sakramen-Sakramen dan dalam perutusan Gereja. Cara ungkapan yang baru ini berkembang dalam tradisi-tradisi liturgis dan rohani yang besar. Bentuk-bentuk doa yang ditradisikan dalam buku-buku kanonis para Rasul menjadi patokan bagi doa Kristen.

I. * Berkat dan penyembahan

1 Bdk. Yoh 14:26.
2 Bdk. Luk 24:27.44.

2626. Berkat merupakan tindakan dasariah doa Kristen: pertemuan antara Allah dan manusia. Di dalam berkat itu, anugerah Allah dan penerimaannya oleh manusia bersatu dalam sapaan timbal balik. Doa yang memberkati adalah jawaban manusia atas anugerah-anugerah Allah. Karena Allah memberkati, maka hati manusia dapat memuja Dia yang adalah sumber segala berkat Perkataan Latin "benedicere" mempunyai arti ganda "memberkati" dan "memuji" (catatan penerjemah).

2627. Pertemuan ini pada hakikatnya mempunyai dua arah: pada satu pihak ia naik - dibawa oleh Roh Kudus - melalui Kristus kepada Bapa: kita memuja Dia, karena Ia memberkati kita.1 Di lain pihak, kita memohon rahmat Roh Kudus yang turun dari Bapa melalui Kristus: Allah memberkati kita.2

2628. Penyembahan adalah sikap pertama manusia, yang mengakui diri sebagai makhluk di depan Pencipta-Nya. Ia memuliakan kebesaran Tuhan yang menciptakan kita,3 dan kemahakuasaan Penyelamat yang membebaskan kita dari yang jahat. Dalam penyembahan, roh menundukkan diri di depan "Raja kemuliaan" (Mzm 24:9-10). Penyembahan Allah yang kudus dan yang harus dicintai di atas segala-galanya, memenuhi kita dengan kerendahan hati dan memberi kepercayaan teguh kepada permohonan kita.

II. * Doa permohonan

2629. Dalam Perjanjian Baru kita temukan pelbagai kata untuk permohonan: memohon, meminta, meminta dengan sangat, menyeru, menjerit, berteriak, malahan juga "bergumul dalam doa".4 Tetapi ungkapan yang paling biasa dan paling cocok adalah "memohon". Dalam doa permohonan terungkap kesadaran akan hubungan kita dengan Allah. Kita adalah makhluk, dan karena itu, bukan asal-usul kita sendiri, bukan tuan atas keberadaan kita, dan juga bukan tujuan kita yang terakhir. Sebagai orang berdosa, kita orang Kristen pun tahu bahwa kita selalu saja memalingkan diri dari Bapa kita. Permohonan itu sendiri sudah merupakan langkah berbalik kepada Allah.

2630. Perjanjian Baru hampir tidak mengenal doa keluhan, seperti yang sering ditemukan dalam Perjanjian Lama. Dalam Kristus yang bangkit, doa Gereja diwarnai oleh harapan, meskipun kita masih menanti dan masih harus menobatkan diri hari demi hari. Doa Kristen muncul dari kedalaman yang lebih besar. Santo Paulus menamakan asal doa ini "mengeluh"; yang ia maksudkan, ciptaan yang "mengeluh dan merasa sakit bersalin" (Rm 8:22). Ia juga maksudkan kita, karena kita "mengeluh dalam hati sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Sebab kita diselamatkan dalam harapan" (Rm 8:23-24). Akhirnya santo Paulus juga maksudkan Roh Kudus, yang, menggantikan kita "dalam kelemahan kita, sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan" (Rm 8:26).

2631. Mohon pengampunan adalah bentuk pertama dari doa permohonan. Itu ditemukan misalnya dalam doa pemungut cukai: "Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini" (Luk 18:13). Doa itu merupakan prasyarat untuk doa yang baik dan jujur. Kerendahan hati yang penuh kepercayaan, menempatkan kembali kita dalam terang persekutuan dengan Bapa dan Putera-Nya Yesus Kristus, dan dengan demikian dalam persekutuan antara kita manusia.1 Lalu, "apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari-Nya" (1 Yoh 3:22). Doa mohon pengampunan harus mendahului perayaan Ekaristi dan doa pribadi.
1 Bdk. Ef 1:3-14; 2 Kor 1:3-7; 1 Ptr 1:3-9.
2 Bdk. 2 Kor 13:13; Rm 15:5-6.13; Ef 6:23-24.
3 Bdk. Mzm 95:1-6. 4 Bdk. Rm 15:30; Ko14:12.

2632. Menurut ajaran Yesus, dalam pusat doa Kristen terdapat kerinduan akan dan pencarian Kerajaan Allah.2 Untuk itu terdapat satu hierarki permohonan: pertama-tama kita memohon Kerajaan dan sesudah itu segala sesuatu yang kita butuhkan untuk menerimanya dan untuk turut bekerja demi kedatangannya. Turut serta dalam perutusan Kristus dan Roh Kudus, yang kini meqiadi perutusan Gereja, adalah pokok doa umat apostolik.3 Doa santo Paulus menunjukkan kepada kita, bagaimana keprihatinan ilahi untuk semua Gereja harus menjiwai doa Kristen.4 Melalui doa, setiap orang yang dibaptis ikut bekerja demi kedatangan Kerajaan Allah.

2633. Setiap orang yang atas cara demikian mengambil bagian dalam cinta kasih Allah yang menyelamatkan, mengerti bahwa setiap kebutuhan dapat menjadi pokok doa. Kristus yang telah menerima segala sesuatu, menebus segala sesuatu, dimuliakan oleh permohonan yang kita ajukan kepada Bapa dalam nama-Nya.5 Untuk itu santo Yakobus6 dan santo Paulus7 mengajak kita, agar berdoa setiap waktu.

III. * Doa syafaat

2634. Doa syafaat adalah doa permohonan yang membuat doa kita serupa dengan doa Yesus. Ia adalah Perantara satu-satunya pada Bapa untuk semua manusia, terutama untuk orang berdosa.8 Ia sanggup "menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab, Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka" (Ibr 7:25). "Roh [Kudus sendiri] membantu kita dalam kelemahan kita; ... sesuai dengan kehendak Allah, Ia berdoa untuk orang-orang kudus" (Rm 8:26-27).

2635. Setiap hati yang sesuai dengan kerahiman Allah, sejak Abraham, dapat membantu orang-orang lain dan memohon bagi mereka. Pada masa Gereja, doa syafaat orang Kristen mengambil bagian dalam doa syafaat Kristus; ialah ungkapan persekutuan orang-orang kudus. Dalam doa syafaat setiap pendoa "tidak memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga" (Flp 2:4) - ya, ia malahan berdoa bagi mereka yang berbuat jahat terhadapnya.9

2636. Umat Kristen pertama tetap saling mendoakan dengan tekun.10 Dengan cara ini Rasul santo Paulus mengikutsertakan mereka dalam pelayanan Injil,11 tetapi ia juga senantiasa berdoa untuk mereka.12 Doa syafaat warga Kristen tidak mengenal tapal batas: ia berlaku "untuk semua orang, untuk raja-raja, dan untuk semua pembesar" (1 Tim 2:1-2). Warga Kristen berdoa pula untuk para penghambat1 dan untuk keselamatan mereka yang menolak Injil.2
1 Bdk. 1 Yoh 1:7-2:2.
2 Bdk. Mat 6:10.33; Luk 11:2.13.
3 Bdk. Kis 6:6; 13.3.
4 Bdk. Rm 10:1; Ef 1:16-23; Flp 1:9-11; Kol 1:3-6; 4:3-4.12.
5 Bdk. Yoh 14:13.
6 Bdk. Yak 1:5-8. 7 Bdk. Ef 5:20; Flp 4:6-7; Ko13:16-17; 1 Tes 5:17-18.
8 Bdk. Rm 8:34; 1 Yoh 2:1; 1 Tim 2:5-8.
9 Bdk. St. Stefanus yang sama seperti Yesus mendoakan mereka yang menyiksanya: Kis 7:60; Luk 23:28.34.
10 Bdk. Kis 12:5; 20:36; 21:5; 2 Kor 9:14.
11 Bdk. Ef 6:18-20; Kol 4:3-4; 1 Tes 5:25.
12 Bdk. 2 Tes 1:11; Kol 1:3; Flp 1:3-4.

IV. * Doa syukur

2637. Ucapan syukur merupakan ciri khas doa di dalam Gereja, yang dalam perayaan Ekaristi [= ucapan syukur] menyatakan hakikatnya dan terbentuk menurut apa yang dinyatakan itu. Sesungguhnya melalui karya penyelamatan-Nya, Kristus membebaskan ciptaan dari dosa dan kematian, menahbiskannya secara baru dan mengembalikannya kepada Bapa, demi kemuliaan-Nya. Ucapan terima kasih anggota-anggota tubuh mengambil bagian dalam ucapan terima kasih Kepalanya.

2638. Tiap kejadian dan kebutuhan dapat menjadi kurban syukur, sama seperti mereka dapat menjadi pokok doa permohonan. Surat-surat santo Paulus sering kali mulai dan berakhir dengan ucapan terima kasih, yang selalu menunjuk kepada Yesus. "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu" (1 Tes 5:18). "Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur" (Kol 4:2).

V * Doa pujian

2639. Pujian adalah bentuk doa yang mengakui Allah secara paling langsung. Pujian mengagungkan Allah demi diri-Nya sendiri. Ia memberikan hormat kepada-Nya, bukan hanya karena perbuatan-perbuatan-Nya, melainkan karena Ia ada. Siapa memuji Allah, mengambil bagian dalam kebahagiaan mereka yang murni hatinya: ia mencintai Allah dalam iman, sebelum ia memandang-Nya dalam kemuliaan. Melalui doa pujian, Roh Kudus mempersatukan diri dengan roh kita, untuk menyaksikan bahwa kita adalah anak-anak Allah.3 Ia memberi kesaksian untuk Putera yang tunggal; di dalam Dia kita menjadi anak angkat dan oleh-Nya kita memuliakan Bapa. Pujian mencakup bentuk-bentuk doa yang lain dan membawanya menuju sumber dan tujuannya: "satu Allah yaitu Bapa. Dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan untuk Dialah kita hidup" (1 Kor 8:6).

2640. Santo Lukas sering menyinggung dalam Injilnya, keheranan dan pujian, yang disebabkan oleh mukjizat-mukjizat Kristus. Keheranan dan pujian itu disebabkan juga oleh perbuatan-perbuatan para Rasul, yang pada dasarnya merupakan perbuatan Roh Kudus: misalnya pembentukan umat di Yerusalem4 dan penyembuhan orang lumpuh oleh Petrus dan Yohanes.5 Kerumunan orang banyak memuliakan Allah karena penyembuhan ini.6 Ketika diwartakan kabar gembira kepada orang-orang kafir di Pisidia, "bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan" (Kis 13:48).

2641. "Berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian, dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati" (Ef 5:19).7 Sebagaimana pengarang Perjanjian Baru yang diilhami, demikian pula umat Kristen pertama membaca buku Mazmur secara baru:
1 Bdk. Rm 12:14.
2 Bdk. Rm 10: 1.
3 Bdk. Rm 8:16.
4 Bdk. Kis 2:47.
5 Bdk. Kis 3:9.
6 Bdk. Kis 4:21.
7 Bdk. Kol 3: 16.
dengan lagu-lagu ini mereka menyanyikan misteri Kristus. Dalam kekuatan Roh, mereka sendiri menyusun madah dan kidung pujian. Dalam pada itu mereka bertitik tolak dari kejadian unik, yang telah Allah selesaikan dalam penjelmaan Putera-Nya menjadi manusia, kematian-Nya yang mengalahkan maut, kebangkitan dan kenaikan-Nya ke sisi kanan Bapa.1 Dari "mukjizat segala mukjizat" dalam tata keselamatan ini, muncullah doksologi, pujian bagi Allah.2

2642. Pewahyuan tentang "peristiwa-peristiwa yang akan terjadi" (Why 1:1), buku Wahyu diwarnai oleh lagu-lagu liturgi surgawi3 dan oleh doa syafaat "para saksi" [Martir].4 Para nabi dan para kudus, semua orang yang karena kesaksian untuk Yesus telah dibunuh di atas bumi,5 himpunan orang yang tak terhitung jumlahnya, yang keluar dari kesulitan-kesulitan besar, sudah mendahului kita masuk ke dalam Kerajaan. Mereka mengagungkan kemuliaan dari Dia yang duduk di atas takhta, dan dari Anak Domba.6 Dalam persekutuan dengan mereka, Gereja di bumi juga menyanyikan lagu pujian dalam iman dan dalam percobaan. Dalam permohonan dan dalam syafaat, orang beriman berharap meskipun tidak ada dasar untuk berharap, dan berterima kasih kepada "Bapa segala terang", dari Siapa datang "setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna" (Yak 1:17). Dengan cara ini iman menjadi pujian murni.

2643. Ekaristi mencakup dan menyatakan semua bentuk doa ini: Ia adalah "persembahan murni" Tubuh Kristus paripurna, "demi kehormatan nama-Nya".7 Menurut tradisi Timur dan Barat, ia adalah benar-benar "kurban pujian".

TEKS-TEKS SINGKAT

2644. Roh Kudus yang mengajar Gereja dan mengingatkan segala sesuatu yang telah Yesus katakan, juga mendidiknya dalam kehidupan doa. Di dalam kerangka bentuk-bentuk yang tetap sama yakni berkat, permohonan, syafaat, ucapan terima kasih, dan pujian, Roh membangkitkan cara-cara ungkapan baru.

2645. Oleh karena Allah memberkati hati manusia, maka dari pihaknya, manusia juga dapat memberkati dan memuji Allah, yang adalah sumber segala berkat.
2646. Pengampunan, datangnya Kerajaan Allah, dan setiap kebutuhan yang benar adalah obyek doa permohonan.

2647. Doa syafaat merupakan permohonan untuk kepentingan orang lain. Ia tidak mengenal tapal batas dan mencakup pula musuh-musuh.

2648. Tiap kegembiraan dan tiap kesusahan, tiap kejadian dan kebutuhan, dapat menjadi pokok ucapan terima kasih, yang mengambil bagian dalam ucapan terima kasih Kristus dan yang harus memenuhi seluruh kehidupan: "Mengucap syukurlah dalam segala hal " (1 Tes 5:18).

2649. Doa pujian sama sekali tidak ingat diri, ia secara murni terarah kepada Allah. Ia memu-ji-Nya karena diri-Nya sendiri; ia memuliakan-Nya, bukan hanya karena perbuatan-Nya, melainkan karena Ia ada.
1 Bdk. Flp 2:6-11; Kol 1:15-20; Ef 5:14; 1 Tim 3:16.
2 Bdk. Ef 1:3-14; Rm 16:25-27; Ef 3:20-21; Yud 24-25.
3 Bdk. Why 4:8-11; 5:9-14; 7:10-12.
4 Bdk. Why 6:12.
5 Bdk. Why 18:24.
6 Bdk. Why 19:1-8.
7 Bdk. Mal 1:11.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar