Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Senin, 10 Juni 2013

Katekismus Gereja Katolik Dalam Setahun - 237

KGK ke 237

BAB DUA
TRADISI DOA

2650. Doa tidak terbatas pada pengungkapan spontan suatu dorongan batin; doa harus dikehendaki. Juga tidak cukup untuk mengetahui, apa yang Kitab Suci wahyukan tentang doa; doa harus dilatih. Roh Kudus mengajar anak-anak Allah berdoa dalam "Gereja yang beriman dan berdoa" (DV 8) melalui tradisi hidup, tradisi kudus.

2651. Tradisi doa Kristen adalah satu dari bentuk-bentuk, dalamnya pentradisian iman berlangsung. Ini terjadi terutama dengan studi dan renungan kaum beriman, yang menyimpan kejadian-kejadian dan kata-kata keselamatan dalam hatinya dan semakin mendalami kenyataan-kenyataan rohani yang mereka alami.1

ARTIKEL 4 : PADA SUMBER-SUMBER DOA

2652. Roh Kudus adalah "air yang hidup", yang dalam hati pendoa menjadi "sumber yang membual", "yang airnya memberi kehidupan kekal" (Yoh 4:14). Ia mengajar kepada kita, supaya menerima Kristus pada sumber ini. Dalam kehidupan Kristen terdapat sumber-sumber air, di mana Kristus menantikan kita, untuk memuaskan dahaga kita dengan Roh Kudus.
Sabda Allah

2653. Gereja menasihati semua umat beriman Kristen dengan sungguh-sungguh, "agar dengan sering membaca Kitab Suci, mereka sampai kepada suatu pengetahuan yang unggul mengenai Kristus". Mereka harus selalu ingat, "bahwa doa harus menyertai pembacaan Kitab Suci, supaya terwujudlah wawancara antara Allah dan manusia. Sebab kita berbicara dengan-Nya bila berdoa; kita mendengarkan-Nya bila membaca amanat-amanat ilahi (Ambrosius, off. 1, 88)" (DV 25).

2654. Bapa-bapa kehidupan rohani menyimpulkan dalam tafsirannya mengenai Matius 7:7 sikap-sikap hati, yang dalam doa dipelihara oleh Sabda Allah: "Kalau membaca, carilah dan kamu akan menemukan dalam renungan; kalau berdoa, ketuklah dan bagimu akan dibukakan melalui meditasi".2
Liturgi Gereja

2655. Perutusan Kristus dan Roh Kudus, yang mewartakan, menghadirkan dan menyampaikan misteri keselamatan di dalam liturgi sakramental Gereja, dilanjutkan dalam hati yang
1 Bdk. DV 8.
2 Bdk. Guigo Karthai, scala.
berdoa. Kadang-kadang bapa-bapa rohani membanding-bandingkan hati dengan sebuah altar. Doa menampung liturgi selama dan sesudah perayaan dalam dirinya dan menjadikannya miliknya sendiri. Juga apabila doa itu dilakukan "di tempat tersembunyi" (Mat 6:6), ia tetap doa Gereja dan persekutuan bersama Tritunggal Mahakudus.1

Kebajikan ilahi

2656. Kita masuk ke dalam doa seperti ke dalam liturgi: melalui pintu iman yang sempit. Dalam tanda-tanda kehadiran Tuhan kita mencari dan merindukan wajah-Nya. Di dalam tanda-tanda itu kita hendak mendengarkan Sabda-Nya dan menyimpannya.

2657. Roh Kudus mengajar kita, supaya merayakan liturgi dalam penantian akan kedatangan Kristus kembali; dengan demikian ia mendidik kita berdoa dalam harapan. Doa Gereja dan doa pribadi memperkuat harapan di dalam kita. Terutama mazmur-mazmur dengan bahasanya yang konkret dan kaya-raya mengajar kepada kita, supaya menaruh harapan kita kepada Allah: "Aku sangat menanti-nantikan Tuhan; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong" (Mzm 40:2). "Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan" (Rm 15:13).

2658. "Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita" (Rm 5:5). Doa, yang dibentuk oleh kehidupan liturgi, menimba segala-galanya dari cinta kasih, dengannya kita dicintai dalam Kristus. Ia membuat kita menjawab dengan mencinta, sebagaimana Ia mencintai kita. Cinta kasih adalah sumber utama bagi doa; siapa menimba darinya, mencapai puncak doa tertinggi:
"Aku mencintai Engkau, ya Allahku, dan kerinduanku satu-satunya ialah mencintai Engkau sampai hembusan napas terakhir hidupku. Aku mencintai Engkau, ya Allahku, yang patut dicintai tanpa batas, dan aku lebih suka mati dalam cinta kepada-Mu, daripada hidup tanpa cinta kepada-Mu. Aku mencintai Engkau, ya Tuhan, dan rahmat satu-satunya, yang aku mohon dari-Mu ialah rahmat supaya mencintai Engkau sampai kekal... Allahku, kalau lidahku tidak dapat mengatakan setiap saat bahwa aku mencintai Engkau, maka aku mau bahwa hatiku mengulanginya untuk-Mu sekian banyak kali, sebanyak aku bernapas" (Jean Marie Vianney, Doa).

"Hari ini"

2659. Kalau kita mendengar Sabda Tuhan dan mengambil bagian dalam misteri Paska, kita belajar berdoa pada waktu-waktu tertentu. Tetapi Roh-Nya dikaruniakan kepada kita setiap saat, dalam peristiwa-peristiwa setiap hari, sebagai sumber doa. Ajaran Yesus mengenai doa kepada Bapa kita dan mengenai penyelenggaraan2 mengikuti garis pemikiran yang sama: Waktu terletak dalam tangan Bapa; kita menjumpai Dia hari ini, bukan kemarin atau esok, melainkan: "Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya! Janganlah keraskan hatimu" (Mzm 95:7- 8).

2660. Satu dari rahasia-rahasia Kerajaan Allah yang dinyatakan kepada "orang-orang kecil", pelayan-pelayan Kristus, orang-orang miskin menurut sabda bahagia, ialah berdoa dalam
1 Bdk. IGLH 9.
2 Bdk. Mat 6:11.34.
peristiwa-peristiwa setiap hari dan setiap saat. Adalah baik dan layak berdoa agar Kerajaan kebenaran dan perdamaian mempengaruhi perjalanan sejarah; juga penting, meresapi situasi-situasi biasa dan sehari-hari dengan bantuan doa. Semua bentuk doa dapat menjadi ragi, yang dengannya Tuhan membanding-bandingkan Kerajaan Allah.1

TEKS-TEKS SINGKAT

2661. Melalui satu proses hidup, tradisi, Roh Kudus mengajar anak-anak Allah berdoa di dalam Gereja.

2662. Sabda Allah, liturgi Gereja, kebajikan-kebajikan iman, harapan, dan cinta kasih adalah sumber-sumber doa.

ARTIKEL 5 : JALAN DOA

2663. Dalam tradisi doa yang hidup, tiap Gereja mempersembahkan kepada umat berimannya, sesuai dengan wawasan sejarah, masyarakat, dan kultur, satu bahasa doa: kata-kata, madah, sikap doa, dan lukisan. Magisterium Gereja2 bertugas mencermati kesetiaan cara-cara doa ini pada iman apostolik asli; para pastor dan katekis harus menjelaskan artinya, yang selalu berhubungan dengan Yesus Kristus.

Doa kepada Bapa

2664. Tidak ada jalan bagi doa Kristen selain Kristus. Doa kita hanya mendapat kesempatan masuk menuju Bapa, apabila kita berdoa "dalam nama Yesus", bersama-sama atau sendiri, secara lisan atau dalam batin. Kemanusiaan Yesus yang kudus adalah jalan dan melalui jalan itu Roh Kudus mengajar kita berdoa kepada Allah, Bapa kita.

Doa kepada Yesus

2665. Doa Gereja yang hidup dari Sabda Allah dan perayaan liturgi, mengajarkan kita berdoa kepada Yesus, Tuhan kita. Meskipun doa itu terutama tertuju kepada Bapa, namun tercakup pula di dalam tradisi liturgi bentuk-bentuk doa yang menyapa Kristus. Banyak mazmur yang dipergunakan dalam doa Gereja dan Perjanjian Baru meletakkan seruan-seruan doa kepada Kristus ini di atas bibir kita dan menanamkannya dalam hati kita:
Putera Allah Putera Perawan
Sabda Allah Gembala yang baik
Tuhan kami Kehidupan Kami
Penyelamat kami Terang kami
Anak domba Allah Harapan kami
Raja kami Kebangkitan kami
Engkau, Putera tercinta Sahabat manusia ...
1 Bdk. Luk 13:20-21.
2 Bdk. DV 10.

2666. Tetapi nama yang mencakup segala-galanya adalah nama yang Putera Allah terima pada penjelmaan-Nya menjadi manusia, yaitu Yesus. Nama Allah tidak dapat diucapkan oleh lidah manusia,1 tetapi Sabda Allah menyatakannya kepada kita dalam penjelmaan menjadi manusia; sekarang kita dapat berseru kepada-Nya: "Yesus". "YHWH membe-baskan".2 Nama Yesus mencakup segala-galanya: Allah dan manusia dan seluruh tata ciptaan dan penebusan. Mengucapkan "Yesus" berarti berseru kepada-Nya, memanggil Dia masuk ke dalam kita. Hanya nama Yesus mengandung kehadiran Allah yang dinyatakannya. Yesus telah bangkit, dan siapa pun yang menyerukan nama-Nya, menerima Putera Allah yang mencintainya dan yang menyerahkan Diri untuk dia.3

2667. Seruan sangat sederhana yang keluar dari iman, dikembangkan dalam tradisi doa di Timur dan Barat dalam berbagai bentuk. Rumusan yang paling sering, yang dilanjutkan oleh bapa-bapa rohani di atas gunung Sinai, di Siria, dan di atas gunung Athos adalah seruan: "Yesus Kristus, Putera Allah, Tuhan, kasihanilah kami orang berdosa!" Ia menggabungkan himne kristosentris dari surat kepada umat di Filipi4 dengan permohonan pemungut cukai dan orang-orang buta.5 Olehnya hati diarahkan kepada kesusahan manusia dan kepada kerahiman Penyelamatnya.

2668. Menyerukan nama Yesus adalah jalan yang paling gampang untuk berdoa secara tetap. Kalau sering diulangi dengan rendah hati dan penuh perhatian, doa ini tidak tenggelam dalam "banyak kata-kata" (Mat 6:7), tetapi menyimpan Sabda itu dan dalam ketekunan menghasilkan buah.6 Doa ini mungkin "setiap waktu", karena berdoa bukanlah satu kegiatan di samping yang lain, melainkan suatu kegiatan yang unik untuk mencintai Allah yang menjiwai dan menyinari segala perbuatan dalam Kristus Yesus.

2669. Doa Gereja menghormati dan memuja Hati Yesus, sama seperti ia menyerukan nama-Nya yang kudus. Gereja menyembah Sabda yang sudah menjadi manusia dan hati-Nya, yang karena cinta kasih-Nya kepada manusia, membiarkan diri ditembus oleh dosa-dosa kita. Doa Kristen mengikuti Penebus dengan rela dalam jalan salib. Perhentian-perhentian, mulai dari balai pengadilan sampai ke Golgota dan sampai ke makam, melukiskan jalan Yesus yang telah menebus dunia dengan salib-Nya yang kudus.

"Datanglah, Roh Kudus"

2670. "Tidak ada seorang pun dapat mengakui Yesus adalah Tuhan selain oleh Roh Kudus" (1 Kor 12:3). Setiap kali kita mulai berdoa kepada Yesus, Roh Kudus menarik kita ke jalan doa, dengan perantaraan rahmat-Nya yang mendahului kita. Ia mengajar kita berdoa dengan mengingatkan kita akan Yesus; bagaimana mungkin kita tidak berdoa juga kepada-Nya sendiri? Karena itu Gereja mengundang kita berdoa setiap hari memohon Roh Kudus, terutama pada awal dan pada akhir setiap perbuatan yang penting:
"Kalau Roh tidak boleh disembah, bagaimana Ia dapat mengilahikan saya melalui Pembaptisan? Dan kalau Ia harus disembah, bukankah Ia harus merupakan tujuan penghormatan khusus?" (Gregorius dari Nasiansa, or. theol. 5, 28).
1 Bdk. Kel 3:14; 33:19-23.
2 Bdk. Mat 1:21.
3 Bdk. Rm 10:13; Kis 2:21; 3:15-16; Gal 2:20.
4 Bdk. Flp 2:6-11.
5 Bdk. Mrk 10:46-52; Luk 18:13.
6 Bdk. Luk 8:15.

2671. Bentuk permohonan biasa untuk mendapatkan Roh Kudus ialah seruan kepada Bapa melalui Kristus, Tuhan kita, supaya memberikan kita Roh Penghibur.1 Ketika Yesus menjanjikan Roh kebenaran,2 Ia menekankan perlunya kita memohon Roh Kudus dalam nama-Nya. Yang biasa juga ialah doa yang paling gampang dan langsung: "Datanglah, Roh Kudus!" Tiap tradisi liturgi mengembangkannya dalam antifon dan himnenya:
"Datanglah, Roh Kudus, penuhilah hati umat beriman dan nyalakanlah api cinta-Mu di dalam hati mereka!" 3
"Raja surgawi, Roh Penghibur, Roh Kebenaran, yang hadir di mana-mana dan memenuhi segala-galanya, harta segala kebaikan dan sumber kehidupan, datanglah, tinggallah di dalam kami, bersihkanlah dan selamatkaniah kami, Engkau yang baik" (Liturgi Bisantin, Troparion Vesper Pentekosta).

2672. Roh Kudus, yang urapan-Nya memenuhi seluruh diri kita, adalah guru doa Kristen di dalam batin kita. Ialah sumber tradisi doa yang hidup. Banyaknya cara berdoa dapat ditemukan sebanyak manusia yang berdoa, namun Roh yang sama bekerja di dalam semua mereka dan dengan semua mereka. Di dalam persekutuan Ron Kudus, doa Kristen adalah doa di dalam Gereja.

Dalam persekutuan dengan Bunda Allah yang Kudus.

2673. Di dalam doa, Roh Kudus mempersatukan kita dengan pribadi Putera yang tunggal dalam kodrat manusia-Nya yang dimuliakan. Melalui Dia dan di dalam Dia doa kita, sebagai putera-puteri Allah di dalam Gereja, disatukan dengan Bunda Yesus .

2674. Sejak persetujuan yang ia berikan dengan penuh iman pada saat pewartaan dan yang ia pegang teguh di bawah salib, keibuan Maria menyangkut juga saudara dan saudari Puteranya, "yang kini masih mengembara di bumi dan masih diliputi oleh bahaya dan kesukaran" (LG 62). Yesus, Perantara satu-satunya, adalah jalan doa kita; Maria, ibu-Nya dan ibu kita, tidak menghalang-halangi kita. Sebaliknya sesuai dengan lukisan yang biasa di Timur dan Barat, ia adalah "penunjuk jalan" [Hodegetria] dan "rambu" Kristus.

2675. Bertitik tolak dari turut serta Maria yang unik dalam karya Roh Kudus, Gereja-gereja telah mengembangkan doa kepada Bunda Allah yang kudus. Mereka mengarahkan doa ini seluruhnya kepada Kristus, sebagaimana Ia menyatakan diri dalam misteri-misteri-Nya. Dalam himne dan antifon yang tidak terhitung jumlahnya, yang menyatakan doa ini, biasanya dua gerakan berganti-ganti: yang satu memuja Tuhan untuk "hal-hal besar" yang Ia lakukan kepada abdi-Nya yang rendah hati, dan melalui dia untuk semua manusia; 4 yang lain mempercayakan kepada Bunda Yesus, segala permohonan dan pujian anak-anak Allah, karena ia mengetahui kodrat manusia, yang dengannya Putera Allah telah bersatu di dalam dia.

2676. Gerakan ganda dari doa kepada Maria, terungkap secara bagus di dalam "Salam Maria":
Salam Maria. Secara harafiah: "Bergembiralah, Maria". Salam malaikat Gabriel membuka doa Ave. Allah sendiri memberi salam kepada Maria melalui malaikat-Nya. Doa kita berani mengambil alih salam kepada Maria, dengan memandang hamba yang hina, seakan-akan dengan mata Allah1 dan mengambil bagian dalam kegembiraan, yang Allah alami karena Maria.2
Penuh rahmat, Tuhan sertamu. Kedua bagian dari salam malaikat saling menjelaskan. Maria penuh rahmat, karena Tuhan ada sertanya. Rahmat yang memenuhi dia seluruhnya adalah kehadiran Dia yang merupakan sumber segala rahmat. "Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem!... Tuhan Allahmu ada di antaramu" (Zef 3:14.17a). Maria, yang di dalamnya Tuhan sendiri tinggal, adalah puteri Sion secara pribadi, Tabut Perjanjian dan tempat di mana kemuliaan Tuhan bertakhta. Ia adalah "kemah Allah di tengah-tengah manusia" (Why 21:3). "Penuh rahmat", Maria menyerahkan diri sepenuhnya kepada Dia yang mengambil tempat tinggal di dalamnya dan hendak ia berikan kepada dunia.
Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Sesudah salam malaikat kita menggunakan sapaan Elisabet. "Dipenuhi oleh Roh Kudus" (Luk 1:41) Elisabet adalah orang pertama dari sederetan panjang angkatan-angkatan yang menyebut Maria bahagia:3 "Berbahagialah ia yang telah percaya" (Luk 1:45). Maria "diberkati di antara semua perempuan" (1:42), karena ia telah percaya bahwa Sabda Allah akan dipenuhi. Atas dasar iman, "semua bangsa [telah] mendapat berkat" melalui Abraham (Kej 12:2-3). Atas dasar iman, Maria telah menjadi Bunda kaum beriman. Karena jasa Maria, semua bangsa di dunia dapat menerima Dia, yang adalah berkat Allah sendiri: "Yesus, buah tubuhmu yang terpuji".  
1 Bdk. Luk 11:13.
2 Bdk. Yoh 14:17; 15:26; 16:13.
3 Bdk. Bait Pengantar Injil Pentekosta.
4 Bdk. Luk 1:46-55.

2677. Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami... Bersama Elisabet kita merasa heran, "Siapakah aku ini, sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?" (Luk 1:43). Karena Maria hendak memberi kita Puteranya Yesus, maka ia yang adalah Bunda Allah, juga menjadi Bunda kita. Kita dapat menyampaikan kepadanya segala kesusahan dan permohonan kita. Ia berdoa bagi kita, sebagaimana ia berdoa untuk dirinya sendiri: "Jadilah padaku menurut perkataanmu itu" (Luk 1:38). Kalau kita mempercayakan diri kepada doanya, kita menyerahkan diri bersama dia kepada kehendak Allah: "Jadilah kehendak-Mu".
Doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan pada waktu kami mati. Kalau kita memohon kepada Maria supaya mendoakan kita, kita mengakui diri sebagai orang berdosa dan berpaling kepada "Bunda kerahiman", yang kudus seutuhnya. Kita mempercayakan diri kepadanya "sekarang", dalam kehidupan kita hari ini. Dan kepercayaan kita itu meluas lagi, sehingga kita sekarang ini sudah mempercayakan "waktu kematian kita" kepadanya. Semoga ia sungguh hadir, seperti pada waktu kematian Puteranya di salib, dan semoga ia menerima kita pada waktu kematian kita sebagai ibu,4 agar mengiringi kita menuju Puteranya Yesus, masuk ke dalam Firdaus.

2678. Dalam kesalehan Barat selama Abad Pertengahan muncullah Doa Rosario sebagai pengganti populer untuk ibadat harian. Di dunia Timur, Litani Akathistos dan Paraklisis lebih mirip dengan ibadat harian dalam Gereja-gereja Bisantin, sementara tradisi Armenia, Koptik, dan Siria lebih mengutamakan himne dan lagu-lagu rakyat, untuk menghormati Bunda Allah. Tetapi tradisi doa pada hakikatnya tetap sama dalam Salam Maria, dalam theotokia, dalam himne santo Efraim, dan santo Gregorius dari Narek. 971, 1674

2679. Maria adalah pendoa sempurna dan citra Gereja. Kalau kita berdoa kepadanya, kita menyetujui bersama dia keputusan Bapa, yang mengutus Putera-Nya untuk menyelamat-kan semua manusia. Sebagaimana murid yang dicintai Yesus, kita juga menerima Bunda Yesus yang telah menjadi Bunda semua orang hidup, ke dalam rumah kita.5 Kita dapat berdoa dan memohon bersama dia. Doa Gereja seakan-akan didukung oleh doa Maria; ia disatukan dengan Maria dalam harapan.6
1 Bdk. Luk 1:48.
2 Bdk. Zef 3:17b.
3 Bdk. Luk 1:48.
4 Bdk. Yoh 19:27.
5 Bdk. Yoh 19:27.
6 Bdk. LG 68-69.

TEKS-TEKS SINGKAT

2680. Doa terutama ditujukan kepada Bapa dan juga kepada Yesus, teristimewa dengan menyerukan nama-Nya yang kudus: "Yesus, Kristus, Putera Allah, Tuhan, kasihanilah kami orang berdosa ".

2681. "Tidak ada seorang pun dapat berkata: Yesus adalah Tuhan, selain oleh Roh Kudus " (1 Kor 12:3). Gereja mengundang kita untuk berseru kepada Roh Kudus, sebagai guru doa Kristen dalam batin kita.

2682. Berdasarkan turut serta yang unik dari Perawan Maria dalam karya Roh Kudus, Gereja suka berdoa dalam persatuan dengannya, supaya bersama dia memuji hal-hal besar yang telah dikerjakan Allah baginya, dan untuk mempercayakan kepada Maria permohonan dan pujian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar