Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Selasa, 04 Juni 2013

Katekismus Gereja Katolik Dalam Setahun - 231

KGK ke 231

BAGIAN EMPAT
DOA KRISTEN
Miniatur dari Biara Dionisius di atas gunung Athos (Kodex 587), dilukis di Konstantinopel sekitar tahun 1059.
Kristus mengarahkan pandangan-Nya dalam doa kepada Bapa (Bdk. 2599). Ia berdoa seorang diri di sebuah tempat sunyi; murid-murid-Nya memperhatikan-Nya dari kejauhan dengan penuh hormat. Seorang Rasul berpaling kepada yang lain dan menunjukkan kepada mereka Dia, yang adalah Guru dan Jalan doa Kristen (Bdk. 2607): "Tuhan, ajarlah kami berdoa" (Luk 11:1).

SEKSI SATU

DOA DALAM KEHIDUPAN KRISTEN

2558. Besarlah "rahasia iman". Gereja mengakuinya dalam simbolum para Rasul (Bagian I) dan merayakannya dalam liturgi Sakramen-Sakramen (Bagian II), supaya kehidupan umat beriman dalam Roh Kudus ditata menjadi serupa Kristus demi kehormatan Allah Bapa (Bagian III). Umat beriman harus percaya kepada rahasia ini, merayakannya dan hidup darinya dalam satu hubungan yang hidup dan pribadi dengan Allah yang hidup dan benar. Hubungan ini adalah doa.

APA ITU DOA?

"Bagiku doa adalah ayunan hati, satu pandangan sederhana ke surga, satu seruan syukur dan cinta kasih di tengah percobaan dan di tengah kegembiraan" (Teresia dari Anak Yesus, ms. autob. 25r).

Doa sebagai anugerah Allah

2559. "Doa adalah pengangkatan jiwa kepada Tuhan, atau satu permohonan kepada Tuhan demi hal-hal yang baik" (Yohanes dari Damaskus, f.o.3, 24). Dari mana kita berbicara, kalau kita berdoa? Dari ketinggian kesombongan dan kehendak kita ke bawah atau "dari jurang" (Mzm 130:1) hati yang rendah dan penuh sesal? Siapa yang merendahkan diri akan ditinggikan.1 Kerendahan hati adalah dasar doa, karena "kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa" (Rm 8:26). Supaya mendapat anugerah doa, kita harus bersikap rendah hati: Di depan Allah, manusia adalah seorang pengemis.2 2613, 2736

2560. "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah" (Yoh 4:10). Mukjizat doa justru menunjukkan diri di sana, di pinggir sumur, tempat kita mengambil air. *Di sana Kristus
1 Bdk. Luk 18:9-14.
2 Bdk. Agustinus, serm. 56, 6, 9.
bertemu dengan setiap orang; Ia mencari kita, sebelum kita mencari Dia, dan Ia meminta: "Berilah Aku minum!" Yesus kehausan; permohonan-Nya datang dari kedalaman Allah yang merindukan kita. Entah kita tahu atau tidak, di dalam doa kehausan Allah menemui kehausan kita. Allah merasa haus akan kehausan kita akan Dia.1

2561. Niscaya engkau meminta kepada-Nya, dan Ia memberi kepadamu air hidup" (Yoh 4:10). Doa permohonan kita adalah satu jawaban atas cara yang penuh rahasia - jawaban atas Keluhan Allah yang hidup: "mereka meninggalkan Aku sumber air yang hidup untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air" (Yer 2:13). Doa permohonan adalah jawaban atas janji keselamatan yang cuma-cuma; 2 jawaban penuh cinta atas kehausan Putera yang tunggal.3

Doa sebagai Perjanjian

2562. Dari mana datangnya doa manusia? Bagaimanapun bentuk kegiatan dan kata-kata, dengannya doa mengungkapkan diri, yang berdoa itu selalu seluruh manusia. Tetapi untuk melukiskan tempat asalnya doa, Kitab Suci kadang-kadang berbicara tentang jiwa atau roh. Tetapi paling sering - lebih dari seribu kali - tentang hati. Hati berdoa. Jika hati itu jauh dari Allah, doa pun tidak mempunyai arti.

2563. Hati adalah rumah di mana aku berada dan tempat aku tinggal (dalam gaya bahasa semitis atau biblis: di mana aku "turun" [dari kendaraan]). Inilah pusat kita yang tersembunyi, yang tidak dapat dimengerti baik oleh akal budi kita maupun oleh orang lain. Hanya Roh Allah dapat menyelami dan mengetahuinya. Dalam kedalaman cita-cita kita, hati adalah tempat keputusan. Ia adalah tempat kebenaran, di mana kita memilih antara hidup dan mati. Ia adalah tempat pertemuan karena kita hidup dalam hubungan dengan citra Allah. 

Hati adalah tempat perjanjian.

2564. Doa Kristen adalah hubungan perjanjian antara Allah dan manusia di dalam Kristus. Ia adalah tindakan Allah dan tindakan manusia. Ia berasal dari Roh Kudus dan dari kita. Dalam persatuan dengan kehendak manusiawi Putera Allah terjelma, doa mengarahkan diri sepenuhnya kepada Bapa.

Doa sebagai persekutuan

2565. Dalam Perjanjian Baru, doa adalah hubungan yang hidup anak-anak Allah dengan Bapanya yang tidak terhingga baiknya, bersama Putera-Nya Yesus Kristus dan dengan Roh Kudus. Rahmat Kerajaan Allah adalah "persatuan seluruh Tritunggal Mahakudus dengan seluruh jiwa" manusia (Gregorius dari Nasiansa, or. 16, 9). Dengan demikian, kehidupan doa berarti bahwa kita selalu berada dalam hadirat Allah yang tiga kali kudus dan dalam persekutuan dengan Dia. Persekutuan hidup ini memang selalu mungkin, karena melalui Pembaptisan kita sudah menjadi satu dengan Kristus.4 Doa itu Kristen, sejauh ia merupakan persekutuan dengan Kristus dan menyebar luas di dalam Gereja, Tubuh Kristus. Ia merangkum segala sesuatu, sama seperti cinta kasih Kristus.5
1 Bdk. Agustinus, quaest. 64, 4.
2 Bdk. Yoh 7:37-39; Yes 12:3; 51:1.
3 Bdk. Yoh 19:28; Za 12:10; 13:1.
4 Bdk. Rm 6:5.
5 Bdk. Ef 3:18-21.

BAB SATU

PEWAHYUAN DOA

Panggilan umum untuk berdoa

2566. Manusia sedang mencari Tuhan. Melalui penciptaan, Tuhan memanggil setiap makhluk dari ketidakadaan ke dalam keberadaan. "Dimahkotai dengan keagungan dan kehormatan" (Mzm 8:6), sebagaimana malaikat sebelum dia, manusia mampu mengakui: "Tuhan, Allah kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi" (Mzm 8:2). Malahan sesudah manusia kehilangan keserupaannya dengan Allah karena dosanya, ia tetap diciptakan menurut citra Penciptanya. Ia memiliki kerinduan akan Allah, yang telah memanggil dia ke dalam keberadaan itu. [28, 2095-2109, 843] Semua agama memberi kesaksian tentang pencarian ini, yang sesuai dengan hakikat manusia.1

2567. Sebelum manusia memanggil Tuhan, Tuhan memanggil manusia. Juga apabila manusia melupakan Penciptanya atau menyembunyikan diri dari hadapan-Nya, juga apabila ia mengikuti berhalanya atau mempersalahkan Allah, bahwa Ia telah melupakannya, namun Allah yang hidup dan benar tanpa jemu-jemunya memanggil setiap manusia untuk suatu pertemuan penuh rahasia dengan-Nya di dalam doa. Dalam doa gerak cinta kasih Allah yang setia ini pertama-tama datang dari Dia; gerak manusia selalu merupakan jawaban. Sejauh Allah mewahyukan Diri dan menyanggupkan manusia mengenal dirinya sendiri, doa Kelihatan sebagai satu sapaan timbal balik, sebagai peristiwa perjanjian, yang melalui kata dan tindakan, mengikutsertakan hati. Ia menyata dalam perjalanan seluruh sejarah keselamatan. [ 30 ]

ARTIKEL 1 : DALAM PERJANJIAN LAMA

2568. Pewahyuan doa dalam Perjanjian Lama terjadi antara dosa awal dan pemulihan manusia, antara pertanyaan Allah yang sedih kepada anak-anak pertama-Nya: "Di manakah engkau?... Apakah yang telah kauperbuat ini?" (Kej 3:9.13) dan jawaban Putera-Nya yang tunggal pada saat kedatangan-Nya ke dunia: "Sungguh, Aku datang... untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah" (Ibr 10:7). Atas cara ini doa berhubungan dengan sejarah manusia; ia adalah hubungan dengan Allah dalam kejadian-kejadian sejarah.

Penciptaan - Sumber doa

2569. Pada tempat pertama, doa hidup dari kenyataan-kenyataan ciptaan. Sembilan bab pertama dari Kitab Kejadian menggambarkan hubungan ini dengan Allah, sebagai persembahan anak domba sulung oleh Abel,2 sebagai seruan nama ilahi pada zaman Enos,3 dan sebagai "perjalanan bersama Allah" (Kej 5:24). Persembahan Nuh berkenan kepada
1 Bdk. Kis 17:27.
2 Bdk. Kej 4:4.
3 Bdk. Kej 4:26.

Allah. Allah memberkati Nuh dan melalui dia seluruh ciptaan,1 karena ia mempunyai hati yang lurus dan tanpa cela; ia pun "hidup akrab dengan Allah" (Kej 6:9). Cara berdoa ini dilaksanakan oleh banyak orang jujur dari semua agama.
Di dalam perjanjian-Nya yang tak tergoyahkan dengan segala makhluk hidup,2 Allah selalu memanggil manusia untuk berdoa. Dengan cara khusus, doa diwahyukan dalam Perjanjian Lama sejak zaman bapa kita Abraham.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar