Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Kamis, 02 Mei 2013

Katekismus Gereja Katolik Dalam Setahun - 200

KGK ke 200

V. * Penyebarluasan dosa

1865. Dosa menciptakan kecondongan kepada dosa; pengulangan perbuatan-perbuatan jahat yang sama mengakibatkan kebiasaan buruk. Hal ini mengakibatkan terbentuknya kecenderungan yang salah, menggelapkan hati nurani dan menghambat keputusan konkret mengenai yang baik dan yang buruk. Dosa cenderung terulang lagi dan diperkuat, namun ia tidak dapat menghancurkan seluruh perasaan moral.

1866. Kebiasaan buruk dapat digolongkan menurut kebajikan yang merupakan lawannya, atau juga dapat dihubungkan dengan dosa-dosa pokok yang dibedakan dalam pengalaman Kristen menurut ajaran santo Yohanes Kasianus dan santo Gregorius Agung.3 Mereka dinamakan dosa-dosa pokok, karena mengakibatkan dosa-dosa lain dan kebiasaan-kebiasaan buruk yang lain. Dosa-dosa pokok adalah kesombongan, ketamakan, kedengkian, kemurkaan, percabulan, kerakusan kelambanan, atau kejemuan [acedia].

1867. Tradisi kateketik juga mengingatkan, bahwa ada dosa-dosa yang berteriak ke surga. Yang berteriak ke surga adalah darah Abel,4 dosa orang Sodom,5 keluhan nyaring dari umat yang tertindas di Mesir,6 keluhan orang-orang asing, janda dan yatim piatu,7 dan upah kaum buruh yang ditahan.8

1868. Dosa adalah satu tindakan pribadi. Tetapi kita juga mempunyai tanggung jawab untuk dosa orang lain kalau kita turut di dalamnya,
- kalau kita mengambil bagian dalam dosa itu secara langsung dan dengan suka rela,
- kalau kita memerintahkannya, menasihatkan, memuji, dan membenarkannya,
- kalau kita menutup-nutupinya atau tidak menghalang-halanginya, walaupun kita berkewajiban untuk itu,
- kalau kita melindungi penjahat.

1869. Dengan demikian dosa membuat manusia menjadi teman dalam kejahatan dan membiarkan keserakahan, kekerasan, dan ketidakadilan merajaleIa di antara mereka. Di tengah masyarakat, dosa-dosa itu mengakibatkan situasi dan institusi yang bertentangan dengan kebaikan Allah. "Struktur dosa" adalah ungkapan dan hasil dosa pribadi, Mereka
1 Bdk. Mat 12:32; Luk 12:10.
2 Bdk. DeV 46. 3 Bdk. mor 31, 45.
4 Bdk. Kej 4:10.
5 Bdk. Kej 18:20; 19:13.
6 Bdk. Kel 3:7-10.
7 Bdk. Kel 22:20-22.
8 Bdk. Ul 24:14-15; Yak.5:4.
menggoda kurban-kurbannya, supaya ikut melakukan yang jahat. Dalam arti analog mereka merupakan "dosa sosial".1

TEKS-TEKS SINGKAT

1870. "Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjuk-kan kemurahan-Nya atas mereka semua" (Rm 11:32).

1871. Dosa adalah satu "perkataan, perbuatan, atau satu keinginan yang bertentangan dengan hukum abadi" (Agustinus, Faust. 22, 27) Dikutip oleh Tomas Aqu., s.th. 1-2, 71, 6, obj. 1: sc.. Satu penghinaan terhadap Allah. Ia membangkang terhadap Allah dalam ketidaktaatan, yang berlawanan dengan ketaatan Kristus.

1872. Dosa adalah satu tindakan melawan akal budi. Ia melukai kodrat manusia dan meng-ganggu solidaritas manusia.

1873. Akar dari semua dosa terletak di dalam hati manusia. Macamnya dan beratnya ditentu-kan terutama menurut obyeknya.

1874. Siapa yang dengan sengaja, artinya dengan tahu dan mau, menjatuhkan keputusan kepada sesuatu yang bertentangan dengan hukum ilahi dan dengan tujuan akhir manusia dalam hal yang berat, ia melakukan dosa berat. Dosa itu merusakkan kebajikan ilahi di dalam kita, kasih, dan tanpa kasih tidak ada kebahagiaan abadi. Kalau ia tidak disesali, ia akan mengakibatkan kematian abadi.

1875. Dosa ringan merupakan gangguan moral yang dapat diperbaiki lagi dengan kasih ilahi, yang bagaimanapun tetap ada di dalam kita.
1876. Pengulangan dosa, juga dosa ringan, membawa kepada kebiasaan buruk, antara lain kepada apa yang dinamakan dosa-dosa pokok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar