Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Kamis, 07 Maret 2013

Katekismus Gereja Katolik Dalam Setahun - 144

KGK ke 144


I. * Kebangkitan Kristus dan kebangkitan kita

Wahyu bertahap tentang kebangkitan

992. Allah mewahyukan kepada umat-Nya tentang kebangkitan dari antara orang mati langkah demi langkah. Harapan akan kebangkitan badan dari orang-orang yang telah meninggal, muncul sebagai akibat dari iman akan satu Allah, yang menciptakan seluruh manusia dengan jiwa dan badan. Juga Pencipta langit dan bumi memegang teguh dan dengan setia akan perjanjian-Nya kepada Abraham dan keturunannya. Sambil memandang kedua kenyataan ini, mulailah iman akan Kebangkitan menyata.

Dalam mati syahidnya orang Makabe menyatakan: "Raja alam semesta membangkitkan kami untuk kehidupan kekal, karena kami mati demi hukum-hukum-Nya" (2 Mak 7:9). "Sungguh baiklah berpulang oleh tangan manusia dengan harapan yang dianugerahkan Allah sendiri, bahwa kami akan dibangkitkan kembali olehnya" (2 Mak 7:14)3 297

993. Para Farisi4 dan banyak orang sezaman Yesus5 mempunyai harapan akan kebangkitan. Yesus ajarkan itu dengan sangat tegas. Kepada orang Saduki yang menolaknya, Ia menjawab: "Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah" (Mrk 12:24). Iman akan kebangkitan orang-orang yang telah meninggal berdasar atas iman, bahwa Tuhan "bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup" (Mrk 12:27). 575, 205

994. Yesus menghubungkan iman akan kebangkitan itu dengan pribadi-Nya: "Akulah kebangkitan dan hidup" (Yoh 11:25).

1 Bdk. 1 Tes 4:14; 1 Kor 6:14; 2 Kor 4:14; Flp 3:10-11.
2 Bdk. Kej 6:3; Mzm 56:5; Yes 40:6.
3 Bdk. 2 Mak 7:29; Dan 12:1-13.
4 Bdk. Kis 23:6.
5 Bdk. Yoh 11:24.

Pada hari kiamat Yesus sendiri akan membangkitkan mereka, yang percaya kepada-Nya1 yang telah makan tubuh-Nya dan minum darah-Nya.2 Dalam kehidupan-Nya di dunia ini Yesus telah memberikan tanda dan jaminan untuk itu, waktu Ia membangkitkan beberapa orang mati3 dan dengan demikian mengumumkan kebangkitan-Nya sendiri, tetapi yang termasuk dalam tatanan yang lain. Kejadian yang sangat khusus ini Ia bicarakan sebagai "tanda nabi Yunus" (Mat 12:39), tanda kanisah:4 Ia mengumumkan bahwa Ia akan dibunuh, tetapi akan bangkit lagi pada hari ketiga.5 646, 652

995. Saksi Kristus berarti "saksi kebangkitan-Nya" (Kis 1:22),6 "makan dan minum bersama dia setelah kebangkitan-Nya dari antara orang mati" (Kis 10:41). Harapan akan kebangkitan Kristen diwarnai seluruhnya oleh pertemuan-pertemuan dengan Kristus yang bangkit. Kita akan bangkit seperti Dia, bersama Dia dan oleh Dia. 860, 655

996. Iman Kristen akan kebangkitan sejak awal bertemu dengan salah paham dan perlawanan.7 "Tidak ada satu topik pun dalam iman Kristen yang mengalami lebih banyak perlawanan dari pada yang berhubungan dengan kebangkitan daging" (Agustinus, Psal. 88, 2, 5).

Pada umumnya orang berpendapat bahwa kehidupan pribadi manusia sesudah kematian bersifat rohani. Tetapi bagaimana orang dapat percaya bahwa tubuh ini yang nyata-nyata mati, akan bangkit lagi untuk kehidupan abadi? 643

Bagaimana orang-orang mati akan bangkit?

997. Apa artinya "bangkit"?
Pada saat kematian, di mana jiwa berpisah dari badan, tubuh manusia mengalami kehancuran, sedangkan jiwanya melangkah menuju Allah dan menunggu saat, di mana ia sekali kelak akan disatukan kembali dengan tubuhnya. Dalam kemaha-kuasaan-Nya, Allah akan menganugerahkan kepada tubuh kita secara definitif kehidupan yang abadi, waktu Ia menyatukannya lagi dengan jiwa kita berkat kebangkitan Yesus.

998. Siapa akan bangkit? Semua manusia yang telah meninggal: "Mereka yang, berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang abadi, tetapi mereka yang berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum" (Yoh 5:29).8

999. Bagaimana? Kristus telah bangkit dengan tubuh-Nya sendiri: "Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku; Aku sendirilah ini" (Luk 24:39), tetapi Ia tidak kembali lagi kepada kehidupan di dunia ini.
Atas cara demikian "semua orang akan bangkit... dengan tubuhnya sendiri, yang sekarang mereka miliki" (Konsili Lateran IV: DS 801). Tetapi tubuh mereka akan diubah ke dalam "rupa tubuh yang mulia" (Flp 3:21), ke dalam "tubuh rohani" (1 Kor 15:44):
"Tetapi mungkin ada orang yang bertanya: Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali? Hai orang bodoh! Apa yang engkau sendiri taburkan,

1 Bdk. Yoh 5:24-25; 6:40.
2 Bdk. Yoh 6:54.
3 Bdk. Mrk 5:21-42; Luk 7:11-17; Yoh 11.
4 Bdk. Yoh 2:19-22.
5 Bdk. Mrk 10:34.
6 Bdk. Kis 4:33.
7 Bdk. Kis 17:32; 1 Kor 15:12-13.
8 Bdk. Dan 12:2.

tidak akan tumbuh dan hidup, kalau ia tidak mati dahulu. Dan yang engkau taburkan bukanlah tubuh tanaman yang akan tumbuh, tetapi biji yang tidak berkulit... yang ditaburkan akan binasa, yang dibangkitkan tidak akan binasa... Orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa... Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati" (1 Kor 15:35- 37.42.52-53).

1000. "Cara" ini melampaui gambaran dan pengertian kita: kita hanya dapat menerimanya dalam iman. Namun penerimaan Ekaristi sudah memberi kepada kita satu gambaran terlebih dahulu mengenai perubahan rupa badan kita oleh Kristus:
"Seperti roti yang berasal dari bumi, kalau ia menerima panggilan Allah, bukan lagi roti biasa, melainkan Ekaristi, yang terdiri dari dua unsur, unsur duniawi dan unsur surgawi, demikian juga tubuh kita, kalau menerima Ekaristi, tidak lagi takluk kepada kehancuran, tetapi memiliki harapan akan kebangkitan" (Ireneus, haer. 4, 18, 5).

1001. Bilamana? Secara definitif "pada hari kiamat" (Yoh 6:39-40.44.54; 11:24).
"Pada akhir zaman" (LG 48). Kebangkitan orang-orang yang telah meninggal berkaitan dengan kedatangan Kristus kembali:
"Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari surga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit" (1 Tes 4:16). 1038, 673

Bangkit bersama Kristus

1002. Kristus akan membangkitkan kita "pada hari kiamat"; tetapi di pihak lain kita telah bangkit bersama Kristus dalam arti tertentu. Oleh Roh Kudus, kehidupan Kristen di dunia ini sudah merupakan keikut-sertaan pada kematian dan kebangkitan Kristus:
"Karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati. ... Karena itu kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus duduk, di sebelah kanan Allah" (Kol 2:12; 3:1). 655

1003. Umat beriman telah disatukan dengan Kristus melalui Pembaptisan dan karena itu sekarang juga telah mengambil bagian dalam kehidupan surgawi Kristus yang telah dibangkitkan.1 Tetapi kehidupan ini "tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah" (Kol 3:3). "Di dalam Kristus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di surga" (Ef 2:6). Sebagai orang yang telah dipuaskan dengan tubuh-Nya di dalam Ekaristi, kita sudah termasuk Tubuh Kristus. Kalau kita bangkit pada hari kiamat, kita pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan" (Kol 3:4). 1227, 556, 2796

1004. Sambil merindukan hari itu, jiwa dan badan umat beriman sudah mengambil bagian dalam "martabat Kristus".
Karena itu, kita harus memelihara tubuh kita dengan hormat, tetapi juga tubuh orang lain, terlebih mereka yang menderita:
"Tubuh adalah untuk Tuhan... dan Tuhan untuk tubuh. Allah yang membangkitkan Tuhan, akan membangkitkan kita juga oleh kuasa-Nya. Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota-anggota Kristus?... Kamu bukan milik kamu sendiri... Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu" (1 Kor 6:13-15.19-20). 364, 1397
1 Bdk. Flp 3:20.

II. * Meninggal dalam Yesus Kristus

1005. Supaya bangkit bersama Kristus, kita harus mati bersama Kristus; untuk itu perlu "beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan" (2 Kor 5:8). Dalam "kepergian" ini (Flp 1:23), dalam kematian, jiwa dipisahkan dari tubuh. Ia akan disatukan kembali dengan tubuhnya pada hari kebangkitan orang-orang yang telah meninggal.1

Kematian

1006. "Di hadapan mautlah teka-teki kenyataan manusia mencapai puncaknya" (GS 18). Dalam arti tertentu kematian badani itu sifatnya alami; tetapi untuk iman, itu adalah "upah dosa" (Rm 6:23).2 Dan untuk mereka yang mati dalam rahmat Kristus, kematian adalah "keikut-sertaan" dalam kematian Kristus, supaya dapat juga mengambil bagian dalam kebangkitan-Nya.3

1007. Kematian adalah akhir kehidupan duniawi.
Kehidupan kita berlangsung selama waktu tertentu, dan di dalam peredarannya kita berubah dan menjadi tua. Kematian kita, seperti pada semua makhluk hidup di dunia ini, adalah berakhirnya kehidupan alami. Aspek kematian ini memberi kepada kehidupan kita sesuatu yang mendesak: keyakinan akan kefanaan dapat mengingatkan kita bahwa untuk menjalankan kehidupan kita, hanya tersedia bagi kita suatu jangka waktu terbatas.
"Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu... sebelum debu kembali menjadi tanah seperti semula, dan napas kembali kepada Allah, yang mengaruniakannya" (Pkh 12:1.7).

1008. Kematian adalah akibat dosa.
Sebagai penafsir otentik atas pernyataan Kitab Suci4 dan tradisi, magisterium Gereja mengajarkan bahwa kematian telah masuk ke dalam dunia, karena manusia telah berdosa.5 Walaupun manusia mempunyai kodrat yang dapat mati, namun Pencipta menentukan supaya ia tidak mati. Dengan demikian kematian bertentangan dengan keputusan Allah Pencipta. Kematian masuk ke dunia sebagai akibat dosa.6 "Kematian badan, yang dapat dihindari seandainya manusia tidak berdosa" (GS 18), adalah "musuh terakhir" manusia yang harus dikalahkan.7

1009. Kematian telah diubah Kristus.
Juga Yesus, Putera Allah, telah mengalami kematian, yang termasuk bagian dari eksistensi manusia. Walaupun Ia merasa takut akan maut,8 namun Ia menerimanya dalam ketaatan bebas kepada kehendak Bapa-Nya. Ketaatan Yesus telah mengubah kutukan kematian menjadi berkat.9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar