KGK ke 143
ARTIKEL 11 : "AKU PERCAYA... [AKAN] KEBANGKITAN BADAN"
988. Syahadat Kristen - pengakuan iman kita akan Bapa, Putera, dan Roh Kudus, serta karya-Nya yang menciptakan, menebus, dan menguduskan - berpuncak pada pewartaan bahwa orang-orang yang mati akan bangkit pada akhir zaman dan bahwa ada kehidupan abadi.
989. Kita percaya dengan pasti dan berharap dengan penuh kepercayaan: seperti Kristus telah bangkit dengan sesungguhnya dari antara orang mati dan hidup selama-lamanya, demikianlah orang-orang benar, sesudah kematiannya akan hidup untuk selama-lamanya bersama Kristus yang telah bangkit kembali dan Ia akan membangkitkan mereka pada akhir zaman.1 Seperti kebangkitan-Nya, demikian pula kebangkitan kita adalah karya Tritunggal Maha kudus.
1 Bdk. Yoh 6:39-40.
"Dan jika Roh Dia yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Yesus Kristus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu" (Rm 8:11)1
990. Ungkapan "daging" berarti, manusia dalam kelemahannya dan keadaannya yang fana.2 "Kebangkitan daging" (sebagaimana bunyi rumusan secara harafiah dalam pengakuan iman apostolik) dengan demikian berarti, bahwa sesudah kematian tidak hanya jiwa kita yang hidup terus, tetapi bahwa "tubuh kita yang fana" ini juga akan hidup kembali (Rm 8:11).
991. Iman akan kebangkitan orang-orang mati sejak awal merupakan satu bagian hakiki dari iman Kristen.
"Kebangkitan orang-orang mati adalah harapan orang Kristen; dalam iman akan kebangkitan itu kami hidup" (Tertulianus, res. 1, 1):
"Bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati. Kalau tidak ada kebangkitan orang mati maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. ... Tetapi yang benar ialah bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal" (1 Kor 15:12-14.20).
Di sini, dirumah ini,di Gereja Katolik Roma, telah kutentukan, dengan iman, pemikiran, dengan segenap hati, segenap kekuatan dan segenap akalbudiku, pilihanku masuk dalam gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus di atas sang batukarang rasul Petrus. Gereja ini akhirnya dinamakan Gereja Katolik Roma. Penamaan ini digunakan untuk menunjukkan identitas gereja yang setia kepada ajaran semula dari Yesus Kristus dan yang diteruskan para rasul.
Mengasihi Sesama
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar