Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Jumat, 17 Maret 2017

RUMUSAN DOA JALAN SALIB USKUP FULTON J SHEEN

Salah satu rumusan Doa Jalan Salib yang paling saya suka ialah hasil karya almarhum Uskup Fulton J Sheen, seorang romo Amerika yang masih dalam proses menjadi orang suci.

Renungannya sangat menyentuh hati, mudah-mudahan membawa kebaikan bagi kita semua, yakni semakin mengasihi Yesus, Tuhan kita. Dan semakin intim bergaul dengan-Nya. Selamat menjalankan doa yang sangat menyentuh ini. Selamat berpantang dan berpuasa. AMDG.

Rumusannya sbb :

Doa sebelum jalan Salib

Tuhan Yesus,

Sekarang tirai pengorbanan-Mu untuk menyelamatkan umat manusia akan diangkat , dengan peristiwa hebat yang mengerikan dan cinta penebusan-Mu yang abadi. Dan ketika kami mendengar kata-kataMu : Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku! “

Kami berdiri ketakutan. Kalau-kalau bebannya terlampau berat dan malunya terlalu menyakitkan.

Kalau saja kami dapat melihat, bahwa perintah-Mu untuk mengikuti ke Kalvari bukanlah semata-mata hukum keras dari nasib yang kejam, melainkan suatu syarat untuk kebahagiaan yang abadi, maka barangkali kami dapat membuat perjalanan dengan lebih baik. Namun kami takut, ya Yesus, bahwa dengan memiliki Engkau, kami harus tidak memiliki apa-apa lagi. Tolonglah usir ketakutan kami agar dengan, melihat kematian sebagai fakta dari kehidupan.  Karena melalui rasul-Mu, Paulus, Engkau mengatakan kepada kami ; bahwa merupakan kegembiraan di akhir perjalanan yang membuat kami tahan memikul beban salib, karenanya, kami akan memikul salib kami.

Oh Yesus yang baik …....
Mengapakah kami harus mengasihi Dikau seperti ini

P   :  Kasihanilah kami Ya Tuhan, kasihanilah kami
U   : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa



Perhentian Pertama


YESUS DI HUKUM  MATI



Menghadapi pengadilan agama, dan pengadilan Pilatus

P   :  Kami menyembah Dikau ya Tuhan, dan bersyukur kepada-Mu
U   :  Sebab dengan Salib Suci, Engkau telah menebus dunia
P   : 

Pilatus, pejabat politik pada masa itu, melangkah kedepan serambinya, yang disinari cahaya matahari. Disebelah kanannya berdiri  Yang Maha Adil, yang datang untuk memberikan hidup-Nya, demi keselamatan umat manusia.

Di sebelah kiri-Nya berdirilah Barabas, sang penjahat besar yang menghasut revolusi dan membunuh.

Pilatus minta kepada khalayak ramai untuk memilih di antara keduanya : “ Siapa yang kamu kehendaki untuk kubebaskan bagimu?  Yesus Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus? “

Kami tidak dapat lari dari pertanyaan itu dengan mengatakan bahwa pertanyaan itu diajukan hanya pada saat yang lampau. Karena pertanyaan itu aktual juga untuk saat ini dan bahkan selamanya. HATI NURANI kami adalah pengadilan Pilatus.

Setiap hari, setiap jam dan tiap menit dari sepanjang hari, Kristus datang menghadap pengadilan itu, sebagai kebaikan, kejujuran dan kemurnian ; Barabas datang sebagai kejahatan, kecurangan dan keburukkan.

Apabila setiap saat kami memilih perkataan yang tak berbelas kasihan, melakukan perbuatan yang tidak jujur atau mengijinkan pemikiran yang jahat berlanjut, artinya kami mengatakan,

                                            “ Lepaskan Barabas bagiku.”

Tetapi ingatlah ! Memilih Barabas, berarti Menyalibkan Kristus !

Saat hening   …………………………………….

Berdoa bersama – sama :

Ya Yesus, seringkali dalam masa hidup kami, kami lebih memilih Barabas daripada memilih-Mu. Seakan-akan tak ada jalan agar kami menggagalkan pilihan kami. Namun saat ini kami dapat mengikuti langkah-Mu dan memohon pengampunan. Tetapi kelihatan begitu memalukan, karena Engkau mengenakan pakaian seorang gila dan memegang buluh sebagai tongkat kuasa, seorang  Raja Cemoohan! Alangkah beratnya bagi kami untuk melakukan silih dan mengakui bahwa kami bersalah ! Begitu berat untuk terlihat bersama-Mu, yang mengenakan mahkota duri.! Sungguh berat ! Tapi mampukan kami untuk melihat Ya Yesus, bahwa “Adalah jauh lebih berat lagi bagi-Mu, mengenakan mahkota duri itu “ yang datang akibat jatuhnya Hukuman Mati, yang seharusnya kami terima, karena dosa kami. Tapi kini Engkau yang menanggungnya.

…………………………    Hening

Bapa kami ………………..
Salam Maria ……………..
Kemuliaan  ……………….

P :   Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami
U :   Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa

Perhentian Kedua

YESUS  MEMANGGUL  SALIB

P   :  Kami menyembah Dikau ya Tuhan, dan bersyukur kepada-Mu
U   :  Sebab dengan Salib Suci, Engkau telah menebus dunia
P   : 

Tuhan baru menjadi pengunjung di bumi kita  ini selama 40 hari, ketika Simeon dengan vision, ramalannya mengatakan bahwa “(anak ini) …….  akan menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan.”

Hari itu sekarang tiba, karena “Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya..”

Sebagai lambang dari penolakan dunia terhadap warta damai yang diberikan Yesus melalui kehidupan-Nya, para lawan-Nya memberi sebuah Salib, dimana satu batang bersilang dengan batang yang lain. Batang yang mendatar melambangkan kematian, (karena semua kematian adalah datar dan tidak berdaya). Batang yang tegak lurus melambangkan kehidupan (karena kehidupan tumbuh).

Namun dengan suatu tindakan ilahi, Tuhan membuat tanda perbantahan itu menjadi lambang penebusan dan mengubah penyaliban menjadi Salib !

Penyaliban merupakan problema penderitaan dan kematian ; tetapi Salib adalah cara pemecahan. Karena pada saat Putera Manusia memuliakan Salib dengan kematian-Nya, DIA mengungkapkan bahwa kepedihan adalah keadaan yang menyenangkan, karena : “ Kematian justru merupakan permulaan kehidupan dan terlebih lagi  apabila kita mau memanggul salib kita, menyangkal diri dan mengikuti-Nya, jika tidak, kita tak dapat menjadi murid-Nya !!!”

Saat hening   …………………………………….

Berdoa bersama – sama :

Ya Yesus, kami tahu bagaimana salib dibuat.
Kehendak-Mu adalah batang yang menegak ;
Kemauan kami adalah batang yang mendatar.
Bila kami menempatkan batang kemauan kami berlawanan dengan kehendak-Mu, maka kami membuat sebuah Salib

Ya Yesus, hingga saat ini kami tidak melakukan apapun, kecuali mencipta salib – salib  yakni dengan tidak mematuhi perintah-perintahMu yang suci dan memuaskan keinginan-keinginan kami sendiri.

Anugerahkanlah rahmat-Mu kepada kami, hingga kami tidak lagi membuat salib-salib bagi-Mu, melainkan sejak saat ini akan menempatkan batang kemauan kami searah dengan kehendak-Mu yang Mulia dan menjadikan pikulan senantiasa manis dan beban selalu terasa ringan.

…………………………    Hening

Bapa kami ………………..
Salam Maria ……………..
Kemuliaan  ……………….

P :   Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami
U :   Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa



Perhentian Ketiga

YESUS  JATUH  PERTAMA  KALI

P   :  Kami menyembah Dikau ya Tuhan, dan bersyukur kepada-Mu
U   :  Sebab dengan Salib Suci, Engkau telah menebus dunia
P   : 

Tiga kali Tuhan digodai di padang gurun, dan tiga kali pula DIA jatuh pada perjalanan ke Kalvari, karenanya, DIA menebus tiga bentuk kejatuhan kita, atas godaan daging, godaan dunia dan godaan iblis.
                                                                                                                                                     
Setelah berpuasa 40 hari di padang gurun, Tuhan merasa lapar. Setan mencobai-Nya, pertama dari sudut kelemahan daging, dengan minta Yesus melakukan hal alamiah saat lapar, yaitu menggunakan kekuasaan-Nya, untuk mengubah batu menjadi roti. Tetapi Tuhan menolak dan memarahi setan dengan mengatakan bahwa makanan yang memuaskan keinginan hati kita, bukan datang dari keinginan daging, melainkan dari Roh Allah.

Seringakali kitapun tergoda untuk mengalah pada tuntutan alamiah kita yang lebih rendah, keinginan daging, justru pada saat Roh-lah yang seharusnya dilayani. Namun tidak seperti Tuhan yang ilahi, kita jatuh, dengan mengijinkan desakan daging menang, daripada menuruti dorongan rahmat-Nya, dan melakukan perbuatan yang kodrati, dimana seharusnya kita melakukan yang adikodrati. Dan …ah … kita yang seharusnya senantiasa menemukan kebenaran, ternyata menyerah kepada dorongan-dorongan yang mementingkan diri sendiri, yang akhirnya hanya meninggalkan diri kita berada dalam keadaan kelaparan, daripada kepuasan.

Dari roti, keinginan-keinginan yang rendah itu, orang tak dapat hidup

Saat hening   …………………………………….

Berdoa bersama – sama :

Ya Tuhan, kuatkanlah kami jika tubuh fisik kami diganggu oleh kuasa setan dan biarlah kami selalu ingat bahwa tubuh kami adalah sebuah Bait bagi Roh Kudus dan hanya hati yang bersih yang akan memampukan kami untuk melihat Dikau.

Mulai sekarang, anugerahkanlah agar oleh jasa-jasa kejatuhan-Mu di bawah salib ini, kami dapat diselamatkan dari kejatuhan daging. Tidak oleh roti yang dibuat dari batu ; melainkan oleh Roti  Kehidupan .

…………………………    Hening

Bapa kami ………………..
Salam Maria ……………..
Kemuliaan  ……………….

P :   Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami
U :   Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa


Perhentian Keempat

YESUS  BERTEMU  IBU-NYA

P   :  Kami menyembah Dikau ya Tuhan, dan bersyukur kepada-Mu
U   :  Sebab dengan Salib Suci, Engkau telah menebus dunia
P  : 




Pada pesta perkawinan di Kana, ketika pertama kali Maria mencatat rasa malu tuan rumah dan mohon kepada Puteranya yang ilahi itu, agat melakukan mujizatNya yang pertama, Dia menjawab : “ Saat-Ku belum tiba. “. Namun karena permintaan ibu Maria, Yesus mendahului ‘waktu’ dan mengubah air menjadi anggur.

Dia mengatakan saatNya belum tiba, tetapi saatnya adalah saat ibu Maria. Juga dan sekarang saat itu tiba di Kana! Di Kana, Dia mengubah air menjadi anggur. Di perjalanan menuju Kalvari anggur diubah menjadi darah.

Itulah saat :

Pengabdian yang khidmat, dimana Bunda Maria menyatukan diri dengan penderitaan Puteranya yang terkasih. Menyelamatkan dunia dari dosa amat memalukan dan demi kehendak anggur Allah yang menyelamatkan, karena Cinta Kasih-Nya kepada manusia.

Itulah saat dimana angan-angan dunia mengenai cinta, menjadi terbalik ………., dimana Sang Putera mengundang ibu-Nya untuk menderita. Karenanya cinta tidak berarti “memiliki” melainkan berarti “dimiliki”. Itulah pemberian diri sendiri kepada orang lain. Tak ada satu manusia pun yang pernah mencintai Yesus sedalam ibu Maria; karena itu kita melihat, tak ada orang yang pernah menderita demi Yesus, lebih berat dari ibu Maria.

Saat hening   …………………………………….

Berdoa bersama – sama :

Ibu Maria terkasih, pada saat penderitaanmu ini, engkau sedang membayar dengan penuh kerelaan atas hak istimewa dari keadaanmu, yang tidak bernoda ! Deritamu sekarang adalah kesakitan dari kelahiran, dimana engkau menerima tugas menjadi ibu umat manusia. Seperti di Betlehem, engkau menjadi ibu Yesus, Putera Sulungmu. Karenanya engkau menjadi ibu kami juga.

Ajarilah kami ibu, untuk melihat bahwa Yesus memanggil untuk menderita, justru mereka-mereka yang DIA KASIHI. Dan sebagaimana Yesus menyimpan anggur terbaik Cinta-Nya pada saat kami paling memerlukan, maka anugerahkanlah agar DIA pun membiarkan engkau mendampingi kami pada saat kami paling membutuhkanmu. Yakni dalam segala pencobaan dan godaan, tetapi terutama pada saat kematian kami !

…………………………    Hening

Bapa kami ………………..
Salam Maria ……………..
Kemuliaan  ……………….

P :   Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami
U :   Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa

Perhentian Kelima

SIMON   DARI  KIRENE  MEMBANTU  YESUS  MEMANGGUL  SALIB

P   :  Kami menyembah Dikau ya Tuhan, dan bersyukur kepada-Mu
U   :  Sebab dengan Salib Suci, Engkau telah menebus dunia
P  : 





Kematian bukanlah semata-mata hasrat yang diinginkan oleh orang-rang jahat itu bagi Yesus, melainkan kematian khusus yang di dasari tanda pertentangan tadi. Karena itu, takut bahwa kelelahan dan kelemahan tubuh Yesus mencegah mereka untuk membentang-Nya, maka bagaikan panji-panji peringatan yang terpancang di atas bukit Kalvari itu, mereka memaksa Simon dari Kirene untuk membantu Yesus dengan tugas-Nya memanggul salib. Simon melihat salib, pada mulanya, hanyalah sebagai kayu beban yang memalukan, tetapi tidak sebagai beban dosa-dosa dunia. Sebab itu, mula-mula ia menjadi penolong yang terpaksa. Namun beberapa menit bersama Yesus, telah mengubah pandangannya; perbudakannya menjadi bebas, keterpaksaannya menjadi cinta dan keengganannya menjadi penyerahan yang manis.

Kitapun mula-mula seperti Simon. Tidak tahu mengenai Yesus, tidak mengenal Yesus, kita takut menjadi persero dari salib-Nya ; oleh karena itu, kita hanya mencintai Dia sedikit. Kita seringkali telah menuntut kesenangan pada permulaan, padahal kesenangan itu segala sesuatu yang baru kita dapatkan setelah selesai perjuangan.

Saat hening   …………………………………….

Berdoa bersama – sama :

Ya Yesus, berilah pengertian kepada kami mengenai misteri besar ini : bahwa hanya bila berjarak, maka salib menakutkan … bahwa bayangannyalah yang kelihatnannya lebih menakutkan daripada kenyataannya …. Bahwa serpihannya lebih mengerikan daripada baloknya ……. Bahwa keseluruhan salibnya lebih mudah diangkat daripada sebagiannya. Penyelamat kami yang baik, telah Kau katakan bahwa kami masing-masing harus mengangkat salib kami sehari-hari dan mengikuti-Mu. Maka bila sebuah salib datang menyilang diantara Dikau dan kami, anugerahkanlah kepada kami, sebagimana telah terjadi antara Simon dan diri-Mu. Kami mungkin akan mau mengikuti jejak-Mu seperti Simon, hingga akhirnya kami makin lama, makin menjadi seorang tawanan yang tak terlepaska lagi di tangan-Mu yang penuh kasih.

…………………………    Hening

Bapa kami ………………..
Salam Maria ……………..
Kemuliaan  ……………….

P :   Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami
U :   Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa


Perhentian Keenam

VERONIKA  MENGUSAP  WAJAH  YESUS

P   :  Kami menyembah Dikau ya Tuhan, dan bersyukur kepada-Mu
U   :  Sebab dengan Salib Suci, Engkau telah menebus dunia
P   : 

Simon orang Kirene menolong Yesus dengan mengangkat beban-Nya. Bagi kita, hal ini merupakan tanda bahwa  setiap orang terpanggil untuk tugas mulia memanggul salib. Pada hari yang menakutkan itu. Veronika dengan daya lihat khusus seorang wanita , memandang sebuah wajah yang babak belur dan dekil, penuh dengan debu dan darah, tapi ia melihat pada wajah itu sesuatu yang amat ilahi.

Tanpa memperdulikan apa anggapan orang, ia menyapukan kain ke wajah Yesus, dan seolah hendak mengingatkan kita, bahwa keserupaan Yesus dengan kita  adalah dalam penderitaan dan kesedihan. Maka dalam perjalanannya ke Kalvari, Juruselamat Yang Agung ini telah meninggalkan cetakan gambar wajah-Nya yang ilahi dalam kesedihan. Dengan tindakan yang satu ini, Tuhan hendak menyatakan :

Bahwa kita tidak pernah menjadi seperti Dia, dalam keagungan kelahiran-Nya, ketika para malaikat menyanyi  kepada para gembala, juga demikian dalam kemuliaan-Nya pada wakt dimuliakan di atas gunung, ketika wajah-Nya bercahaya sepert matahari dan baju-Nya putih bagaikan salju. Hanya ada satu jalan, agar kita dapat menjadi sungguh-sungguh seperti Yesus, dan itu adalah melalui penderitaan.

Saat hening   …………………………………….

Berdoa bersama – sama :
Ya Tuhan, pada hari kami lahir kembali oleh air dan Roh Kudus, gambaran dari salib-Mu telah dicetak dalam jiwa kami dan prasasti kesedihan-Mu telah terukir dalam hati kami. Pada hari ini Engkau bertanya kepada kami : “ Prasasti siapa yang terukir di sana ?”. Jika itu dari Engkau, maka baiarlah kami menyerahkan kepada Allah, semua yang menjadi milik Allah. Seperti Veronica, anugerahkanlah kepada kami agar kami berani menantang setiap respek manusia karena menyandang gambaran-Mu di dalam diri kami. Bukan di atas kain, melainkan di dalam lembaran hati kami !

Limpahkanlah rahmat, supaya kami dapat sungguh-sungguh menyerupai Engkau. Hingga orang-orang lain di dalam hidup kami, dapat melihat diri-Mu pada kami, seperti halnya hamba yang melihat Dikau dalam diri Petrus. Jika mereka tidak melihat tanda-tanda kesucian-Mu, biarlah setidaknya mereka melihat percikan cinta-Mu !

…………………………    Hening

Bapa kami ……………….
Salam Maria ……………..
Kemuliaan  ……………….

P :   Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami
U :   Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa



Perhentian Ketujuh

YESUS  JATUH  KEDUA  KALI
P   :  Kami menyembah Dikau ya Tuhan, dan bersyukur kepada-Mu
U   :  Sebab dengan Salib Suci, Engkau telah menebus dunia
P   : 

Pada pencobaan kedua, setan minta supaya Tuhan melepaskan diri sepenuhnya kepada Allah dan tidak usah perduli atau memikirkan diri sendiri. Dikatakannya : "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."

Tetapi Tuhan menjawaba: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"

Dengan jawaban-Nya itu DIA memperingatkan setan dan kita, bahwa Allah tidak menyelamatkan kita jika melawan, melainkan akan menyelamatkan kita, apabila kita bekerjasama dengan Rahmat-Nya.   
    
Godaan ini datang bukan dari daging, melainkan dari dunia, yang begitu seringnya mengatakan kepada kita :” Berbuatlah dosa semaumu ; lalu serahkan dirimu kepada Allah, Allah itu penuh belas kasihan ; Dia akan mengampuni dan mengangkat engkau, masih ada banyak waktu untuk bertobat … Allah akan mengurusi dirimu.”

Dan seringkali, tidak seperti Yesus, kita menyerah pada bujukan semacam itu. Kita berdosa oleh kepongahan, lalu membuat keputusan setengah hati untuk mengubah hidup kita ……. Dan lalu kita berbuat dosa lagi.
Saat hening   …………………………………….

Berdoa bersama – sama :

Juruselamat yang baik, dengan jatuh-Mu yang kedua kali ini, Engkau menebus cinta kami yang berlebihan kepada dunia, dan acapkali kami menyalahgunakan belas kasihan dan kebaikan-Mu sebagai alasan untuk berbuat dosa lagi ! Dengan bangkit berdiri lagi Engkau memberi kami rahmat untuk mengangkat diri kami sekali lagi dan melanjutkan perjalanan bersama-Mu ke Kalvari.

Bebaskanlah kami dari roh duniawi, biarlah kami melihat bahwa memenangkan seluruh dunia ini, tidak menguntungkan kami dan malahan kehilangan jiwa kami selama-lamanya. Engkau mengatakan kepada kami bahwa dunia akan membenci kami jika kami mengasihi-Mu. Maka kami mohon, bila dunia sangat menghina kami, kami dapat terhibur oleh ingatan bahwa merekapun telah membenci Dikau sebelum kami.

…………………………    Hening

Bapa kami ………………..
Salam Maria ……………..
Kemuliaan  ……………….

P :   Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami
U :   Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa


Perhentian Kedelapan

YESUS  BERTEMU  DENGAN  WANITA-WANITA  YERUSALEM

P   :  Kami menyembah Dikau ya Tuhan, dan bersyukur kepada-Mu
U   :  Sebab dengan Salib Suci, Engkau telah menebus dunia
P   : 

Dari semua hal dibumi ini, yang paling sedikit kita ketahui adalah diri kita sendiri, kita mengetahui dosa  dan cacad orang lain jauh lebih daripada kita mengetahui yang ada pada diri kita ; dan kita segera melihat pasir kecil dimata tetangga kita. Namun balok di mata kita sendiri tidak kita lihat. Kebenaran yang hebat ini, diperjelas pada perjalanan ke Kalvari ini.

Wanita-wanita Yerusalaem yang saleh, walaupun tidak takut untuk memperlihatkan kesalehan mereka dihadapan para pria yang tak beriman, hanya melihat penderitaan Yesus yang mereka cintai.

Mereka tidak melihat Kristus yang menderita untuk mereka. Mereka bersimpati dengan kesakitan-Nya. Namun mereka tidak melihat bahwa diri merekalah penyebab dari semuanya, itu karena dosa mereka, … dan dosa kita yang ditanggung-Nya sendiri.

Dan seolah-olah untuk mengembalikan kebenaran kepada kita semua, terangkat dari kedalaman hatiNya yang kudus dengan kata-kata ini :

“Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu! “

Saat hening   …………………………………….
Berdoa bersama – sama :

Ya Yesus, biarlah kami melihat hubungan antara dosaku dan Kalvari-Mu. Janganlah kami menangisi-Mu, terlepas dari diri kami, melainkan menangisi – Mu karena kami. Biarlah kami melihat bahwa : Jika kami kurang sombong, maka mahkota duri akan berkurang menususk-Mu, jika kami kurang mementingkan diri sendiri, salib akan berkurang beratnya bagi-Mu, jika kami kurang berdosa, maka jalan-Mu menuju Kalvari akan lebih pendek. Berilah kami rahmat untuk menangisi dosa-dosa kami. Dan melalaui contoh-contoh Cinta kasih-Mu, biarlah sumber air mata kami menjadi suatu sumber kegembiraan yang abadi.

…………………………    Hening

Bapa kami ………………..
Salam Maria ……………..
Kemuliaan  ……………….

P :   Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami
U :   Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa


Perhentian Kesembilan

YESUS  JATUH  KETIGA  KALI

P   :  Kami menyembah Dikau ya Tuhan, dan bersyukur kepada-Mu
U   :  Sebab dengan Salib Suci, Engkau telah menebus dunia
P  : 

Percobaan ketiga kalinya di padang gurun, bukanlah percobaan oleh daging atau dunia, melainkan oleh setan sendiri. Setan minta supaya Tuhan menyembah dan memuja dia, dengan menjanjikan akan memberi-Nya seluruh kerajaan dimuka bumi. Tapi Yesus berkata kepadanya : "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

Tak terhitung banyaknya kesempatan dalam hidup ini, dimana kita telah menukar harta yang tak ternilai, yakni rahmat Allah, dengan mainan atau kesenangan yang sedang melintas dalam hidup kita.
        
Tidak seperti Kristus, kita telah percaya kepada dusta setan dan menukar keabadian dengan yang sementara ; damai dengan penyesalan dan kebebasan kami sebagai anak Allah dengan perbudakan dosa yang menyedihkan.

Dan setiap waktu kita belajar bahwa bilamana setan menjanjikan kerajaan kesenangan, ia sebenarnya hanyalah memberi tanah yang sia-sia dari kesakitan dan ketidak bahagiaan.

Saat hening   …………………………………….

Berdoa bersama – sama :

Ya Yesus, yang baik, seringkali kami berjanji pada-Mu, setelah jatuh dari percobaan daging dan dunia, berkata kami tidak akan jatuh lagi. Jatuh-Mu yang ketiga kalinya ini, Ya Yesus, adalah bukti bahwa kami  telah jatuh oleh perangkap setan. Namun dengan bangkit kembali, Dikau memberi kami alasan supaya berharap. Engkau telah mengajarkan kepada kami, ada dua jenis manusia : seorang yang jatuh dan tetap tinggal dalam kejahatan atau seorang yang jatuh dan bangkit lagi. Dengan jatuh-Mu yang ketiga kalinya ini, Engkau membayar bagi kami rahmat kebangkitan-Mu kembali setiap kali kami jatuh. Setan mau menyerahkan dunia untuk memiliki kami.

Tapi Engkau menyerahkan hidup-Mu sendiri untuk tetap mempertahankan kami menjadi milik-Mu, menunjukkan kepada kami bahwa kami begitu berharga untuk diselamatkan !

…………………………    Hening

Bapa kami ………………..
Salam Maria ……………..
Kemuliaan  ……………….

P :   Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami
U :   Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa


Perhentian Kesepuluh

PAKAIAN  YESUS  DITANGGALKAN

P   :  Kami menyembah Dikau ya Tuhan, dan bersyukur kepada-Mu
U   :  Sebab dengan Salib Suci, Engkau telah menebus dunia
P   : 

Urusan Allah dengan kemanusiaan merupakan proses yang terus berkelanjutan, oleh kebaikan-Nya yang melimpah. Kelimpahan-Nya yang pertama adalah dengan mengijinkan segala-hal ada, dan itulah penciptaan. Kelimpahan yang kedua adalah dengan mengatakan kepada kita rahasia cinta-Nya bagi kita, dan itulah wahyu. Akhirnya cinta ini yang tidak mempunyai batasan menghasilkan inkarnasi. Seperti ditulis oleh Santo Paulus, bahwa Allah, “mengosongkan diri-Nya sendiri”, meninggalkan ke-Agungan-Nya dan mengambil rupa bagi Diri-Nya bentuk dan kebiasaan seorang manusia.

Sekarang, di atas bukit yang disebut Kalvari, Yesus bukan saja mau mengosongkan bagi diri-Nya, dari kemuliaan surgawi, malahan melepaskan hak-Nya pada setiap kepemilikan duniawi, Dia, Gelandangan Surga yang tidak mempunyai tempat untuk menyandarkan kepala-Nya, dilucuti pakain-Nya, hingga dalam kematian-Nya, Dia sama sekali tak mempunyai apa-apa lagi, namun memberikan semuanya.

Saat hening   …………………………………….

Berdoa bersama – sama :

Yesus penyelamat kami, jika Engkau mengosongkan diri-Mu  supaya dengan demikian kami memiliki kehidupan yang ilahi, tidakkah Engkau bermaksud agar kami di isi oleh-Nya? Karenanya Yesus yang baik, anugerahilah kami supaya dapat mengosongkan diri dari ego kami, hingga dengan demikian kami dapat diisi dengan sikap-Mu yang tidak mementingkan diri sendiri sama sekali itu ; anugerahilah kami agar kami dapat mengosongkan diri dari keduniawian dan dipenuhi dengan segala sesuatu yang surgawi.

Lucutilah kami dari jubah keduniawian dan kenakanlah Jubah Putih Pembaptisan kepada kami, melalui ketidak bergantungan akan hal-hal duniawi, kami akan menjadi kaya di dalam Roh. Kuatkanlah kami agar dapat menyambut pengorbanan dan menerima penderitaan fisik sebagai  jalan kami dalam membalas-Mu kembali dan bergabung dengan Dikau dalam sengsara-Mu secara pantas

…………………………    Hening

Bapa kami ………………..
Salam Maria ……………..
Kemuliaan  ……………….

P :   Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami
U :   Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa


Perhentian Kesebelas

YESUS  DI PAKU  PADA  KAYU  SALIB


P   :  Kami menyembah Dikau ya Tuhan, dan bersyukur kepada-Mu
U   :  Sebab dengan Salib Suci, Engkau telah menebus dunia
P   : 

Tuhan bersandar pada mimbar-Nya untuk terakhir kali. Sekarang bukan diperahu Petrus atau di bukit Galilea, melainkan mimbar dari Salib. Seperti kata-kata yang akan Dia keluarkan dari sana ; mimbar itu sendiri akan mengesankan – bahkan hingga jaman berakhir – Sang Firman adalah Firman Allah yang Hidup.

“Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala, mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!". Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata: "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya. Ia menaruh harapan-Nya pada Allah: baiklah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah berkata: Aku adalah Anak Allah." Bahkan penyamun-penyamun yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela-Nya demikian juga.

Jemaat-Nya (pendengar-Nya) terdiri dari :

Para prajurit yang bermain dadu untuk mengundi Jubah-Nya, yang tanpa jahitan itu. …… “..Sesudah menyalibkan Dia mereka membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi.”

Orang-orang tak beriman yang mulutnya. Adalah terompet kebencian dan kutukan.

Dan tiga orang yang setia, … Maria, Maria Magdalena dan Yohanes.     ……

Yoh 19 : 25
Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketiga orang yang setia ini adalah ketiga jenis jiwa yang yang senantiasa diketemukan di bawah salib. Mereka mewakili jiwa-jiwa yang setia, yang mampu memberi silih dosa dan imamat.

Kata-kata terakhir yang diucapkan oleh Yesus, pertama-tama adalah atas nama para pembuang undi dan para pengejek serta pengutuk itu. "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”

Kepada pendosa yang berharap kepada-Nya ia berkata : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

Dan kepada murid-murid-Nya yang setia ;” Ibu, inilah, anakmu! “

Saat hening   …………………………………….

Berdoa bersama – sama :

Tuhan Yesus, kata-kata yang Engkau ucapkan dari Salib, menyatakan kehausan-Mu yang hebat atas penyelamatan umat manusia. Dari perbuatan-perbuatan-Mu di atas mimbar Salib – yang bagi kami menjadi contoh – kami mulai melihat arti sebenarnya dari Cinta-Mu, dan makin sadar betapa sering kami menyalibkan Cinta-Mu ! Tangan-Mu yang terangkat memberkati kami, telah kami paku dengan cepat. Kaki-Mu yang telah mencari kami, ketika kami terperangkap dalam jerat dosa, telah kami tusuk dengan pancang besi. Bibir-Mu yang begitu seringnya memanggil kami kembali dari jalan kejahatan, telah kami lepuh dengan debu.

Kata-kata pengampunanlah yang sekarang kami dengar dari pada-Mu! Dan kami mulai mengerti bahwa jika kami menusuk hati-Mu, itulah diri kami yang kami bunuh sendiri. Jadi sekarang kami kembali pada Salib, piala segala kedukaan, harapan dari para pendosa yang hampir tak berpengharapan. Kami berdiri di bawah salib-Mu ya Tuhan, supaya kami dapat belajar bahwa hanya sedikit waktu yang dibutuhkan untuk menjadi seorang kudus, tetapi banyak cinta. Dan sekarang kami mengerti, bahwa bila kami tidak pernah berdosa, kami tidak pernah memanggil-Mu : “ Penyelamat !” 

…………………………    Hening

Bapa kami ………………..
Salam Maria ……………..
Kemuliaan  ……………….

P :   Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami
U :   Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa

Perhentian Keduabelas

YESUS  WAFAT  DI  SALIB

P   :  Kami menyembah Dikau ya Tuhan, dan bersyukur kepada-Mu
U   :  Sebab dengan Salib Suci, Engkau telah menebus dunia
P   : 

Secara berangsur-angsur, onggokan besar penderitaan menuju kematian itu telah terbakar habis dan Darah Putera Manusia mengering di kayu Salib, suatu tanda kematiaan-Nya. Jubah-Nya diserahkan kepada para algojo-Nya, Darah-Nya  kepada bumi, Tubuh-Nya kepada makam, Ibu-Nya kepada Yohanes dan Nyawa-Nya kepada Bapa di sorga.

Setelah mengucapkan kata terakhirNya. Dia menundukkan kepala dan wafat. Roh-Nya turun ke tempat orang buangan dan pengawal-Nya yang menghantar adalah seorang penyamun !!! Semua telah selesai, sekarang. Allah telah melakukan pembalasan terhadap setan dan dosa.

Tiga hal bekerja sama dalam kejatuhan umat manusia ke dalam dosa. Kejatuhan yang menjadikan manusia jauh dari rahmat Allah.

Ketidaktaatan pria : Adam
Kesombongan wanita : Hawa … dan
Pohon pengetahuan baik dan jahat 

Untuk mengembalikan rahmat itu kepada kita, Allah menitahkan :

Seseorang pria yang patuh : Yesus
Wanita yang rendah hati : Maria
Salib dari batang pohon.

Namun pada saat kematian Kristus, kemenangan-Nya masih tersembunyi dari mata manusia. Suara cemoohan dilontarkan : “"Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah.”

Saat hening   …………………………………….

Berdoa bersama – sama :

Ya Yesus, alangkah benarnya Engkau mengajar kami : “ Tak ada orang yang dapat menyelamatkan dirinya, jika ia harus menyelamatkan orang-orang lain !!!”

Kelemahan-Mu di ambang kematian, ternyata tak lain adalah ketaatan kepada permintaan hukum pengorbanan yang Agung. Daun-daun dan pohon tak dapat  menyelamatkan diri mereka, jika karena jatuhnya, mereka harus menyemikan dahan dan ranting. Biji Ace tidak dapat menyelamatkan diri mereka, jika mereka harus menjadi buah Ace. Dan begitulah rupanya Ya Yesus, bahwa Engkaupun tak dapat menyelamatkan diri-Mu sendiri dari kematian, Bila Engkau harus menyelamatkan kami dari dosa !! Berilah kami cinta abadi bagi penebusan yang telah Dikau menangkan bagi kami ini. Dan biarlah kami senantiasa ingat bahwa dengan menerima salib pribadi kami dalam hidup ini, kami akan … oh, suatu paradoks yang paling ganjil …………..  justru menyelamatkan hidup kami selama-lamanya.

…………………………    Hening
Bapa kami ………………..
Salam Maria ……………..
Kemuliaan  ……………….

P :   Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami
U :   Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa


Perhentian Ketigabelas

YESUS   DI TURUNKAN  DARI  SALIB

P   :  Kami menyembah Dikau ya Tuhan, dan bersyukur kepada-Mu
U   :  Sebab dengan Salib Suci, Engkau telah menebus dunia
P  : 

Lebih dari 30 tahun sebelumnya, Yesus telah meningalkan Rumah Bapa-Nya di Sorga dan berkelana di dunia ini. Kita mungkin menganggap-Nya sebagai Anak Allah Yang Hilang, yang pergi jauh ke negeri asing dan mempergunakan diri-Nya demi kebaikan penduduk negeri itu. Dia membuka mata mereka yang buta pada Terang Allah dan Dia membuka telinga mereka untuk kata-kata Injil. Akhirnya di atas gundukan bumi kecil Kalvari, Dia menyerahkan bagian terpenting diri-Nya yakni Tubuh dan Darah-Nya, atas nama orang-orang berdosa itu..

Tubuh-Nya diturunkan dari Salib, tempat kematian-Nya dan di tempatkan dipelukkan ibu-Nya, yang masih teringat pada waktu pertama kali memeluk Dia di Betlehem. Mungkin masih teringat bahwa tangan-tangan Yesus yang tertusuk itu, pernah dihangati oleh nafas lembu-lembu! Matanya dipenuhi airmata segar, ketika ia mengenang betapa ia pernah menyusui dan membesarkan-Nya“

Saat hening   …………………………………….

Berdoa bersama – sama :

Ya Maria, ini bukanlah Betlehem, melainkan Kalvari. Tangan-tangan yang pernah menerima hadiah orang-orang Majus itu, sekarang ditembusi dengan paku-paku yang kasar. Kening dimana ke-Agungan ilahi membuat singgasana-Nya, sekarang sedang mengenakan Mahkota Duri yang menusuk. Kaki anak-anak itu yang pernah terlalu kecil untuk memikul beban ke Maha Kuasaan Yang Ilahi, kembali sekarang tidak bisa berjalan.

Antara Betlehem dan Kalvari ya Maria, terbentang jurang dosa! Jadilah perantara kami di Singgasana keadilan dan belas kasihan, ya Ibu kesedihan dan pertolongan orang berdosa.!!

Sekarang kami datang kepadamu Ibu, sebagai anak yang hilang, yang bertobat, yang ingin menarik ketujuh pedang dari hatimu !!

…………………………    Hening

Bapa kami ………………..
Salam Maria ……………..
Kemuliaan  ……………….

P :   Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami
U :   Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa

Perhentian Keempatbelas

YESUS  DI  MAKAMKAN

P   :  Kami menyembah Dikau ya Tuhan, dan bersyukur kepada-Mu
U   :  Sebab dengan Salib Suci, Engkau telah menebus dunia
P   : 

Dunia memperlihatkan sedikit keramahan kepada Tuhan yang adalah Penguasa Kehidupan dan Kematian.  Untuk kelahiran-Nya hanya tersedia kandang sebagai tempat bernaung yang kasar, yang biasa digunakan bagi binatang : untuk kematian-Nya, Dia diberi salib sebagai tempat tidur, kematian yang keras, dengan Mahkota Duri sebagai bantal-Nya, tangan-tangan dan kaki-Nya diselipkan pada tempat tidur itu dengan paku !!

Kemuliaan kelahiran-Nya tersembunyi di tempat yang terpencil di Israel. Makna kematian-Nya tersembunyi dari mata manusia di kota terbesar, dunia ini. Lahir di Gua seorang asing, mati di makam orang asing, karena-Nya Kristus mengajar kita, bahwa kelahiran manusia dan kematiannya adalah sama asingnya bagi kita, karena hal-hal itu adalah asing bagi Allah

Saat hening   …………………………………….

Berdoa bersama – sama :

Yesus yang manis, sekarang kami mengerti – ketika tubuh-Mu yang tak bernyawa itu di tempatkan di kuburan orang asing – bahwa hukum kehidupan adalah juga hukum kematian : bahwa semua yang hidup juga harus mati ! Dan bahwa tak ada kematian tanpa datangnya kehidupan. Dengan hidup-Mu, Dikau telah menunjukkan kepada kami bahwa kecuali ada salib, tak akan ada makam kosong ; bahwa kecuali ada mahkota duri, tak akan ada mahkota sorgawi !

Dengan kegembiraan yang meluap karena kebangkitan-Mu, yang terjadi dihadapan kami, kami mohon kekuatan untuk menahan salib kami dan berbagi sengsara dengan-Mu, hingga tiba-Nya hari kebangkitan yang lain, ketika semua airmata terhapus di Yerusalem yang Sorgawi.

Ya Tuhan, kamipun berdoa untuk semua orang yang ditolak dunia dan kepada siapa dunia ini tidak memberikan keramahannya. Sambutlah mereka dalam kerajaan-Mu ya Penyelamat yang Pengasih, dimana Dikau memerintah untuk selama-lamaNya

…………………………    Hening

Bapa kami ………………..
Salam Maria ……………..
Kemuliaan  ……………….

P :   Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami
U :   Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa

DOA  PENUTUP

Yesus yang baik, Engkaulah firman Allah yang hidup. Engkau telah berkata kepada kami bahwa Firman Allah adalah sebutir benih yang membawa kehidupan, hanya jika benih itu jatuh ke tanah. Engkaulah benih kehidupan abadi dan Engkau jatuh ke bumi dengan kematian-Mu pada hari Jumat Besar. Namun Engkau bangkit dalam kehidupan yang mulia pada hari minggu Paskah. Engkau mengajar kami bahwa kehidupan kristiani yang sebenarnya adalah suatu kematian bagi dunia dalam ‘Masa Kalvari’ ini. Dan bahwa hidup ini tak lain adalah pendahuluan menuju Paskah Abadi yang panjang, yang menanti kami di Kerajaan Sorga-Mu.

Pada hari Akhir kelak, ketika Engkau datang kembali dalam kemuliaan di atas awan-awan Sorga untk mengadili orang hidup dan mati, dengan memanggul salib-Mu sebagi tanda kemenangan-Mu terhadap dosa dan kematian. Anugerahilah kami, supaya sanggup memperlihatkan salib kami dan mendengar-Mu bersabda : “ Datanglah engkau, yang diberkati Bapa-Ku, menuju kerajaan yang dipersiapkan bagi-mu, sejak permulaan.” Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar