Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Senin, 04 Februari 2013

Katekismus Gereja Katolik Dalam Setahun - 117

KGK Hari ke 117

Versi Bahasa Indonesia


PASAL 2* GEREJA – UMAT ALLAH, TUBUH KRISTUS, KANISAH ROH KUDUS

I. Gereja Adalah Umat Allah

781. "Di segala zaman dan pada semua bangsa Allah berkenan akan siapa saja yang menyegani-Nya dan mengamalkan kebenaran (lih. Kis 10:35). Namun Allah bermaksud menguduskan dan menyelamatkan orang-orang bukannya satu per satu, tanpa hubungan satu dengan lainnya. Tetapi Ia hendak membentuk mereka menjadi umat yang mengakui-Nya dalam kebenaran dan mengabdi kepada-Nya dengan suci. Maka Ia memilih bangsa Israel menjadi Umat-Nya, mengadakan perjanjian dengan mereka, dan mendidik mereka langkah demi langkah... Tetapi itu semua telah terjadi untuk menyiapkan dan melambangkan perjanjian baru dan sempurna, yang akan diadakan dalam Kristus... dalam darah-Nya. Dari bangsa Yahudi maupun kaum kafir Ia memanggil suatu bangsa, yang akan bersatu padu bukan menurut daging, melainkan dalam Roh" (LG 9).

Kekhususan Umat Allah

782. Umat Allah ditandai dengan kekhususan-kekhususan, yang membedakannya dari semua kelompok agama dan bangsa, dari semua kelompok politik dan budaya dalam sejarah:
- Ia adalah Umat Allah. Allah bukan milik suatu bangsa secara khusus. Tetapi Ia telah membentuk satu umat dari mereka yang sebelumnya bukan merupakan bangsa: "bangsa yang terpilih, imamat yang rajawi, bangsa yang kudus" (1 Ptr 2:9).
- Orang menjadi anggota umat ini bukan melalui kelahiran jasmani, melainkan melalui "kelahiran dari atas", "dari air dan roh" (Yoh 3:3-5), artinya oleh iman kepada Kristus dan Pembaptisan.
- Umat ini memiliki Yesus, sang Kristus [Terurapi, Mesias] sebagai Kepala. Karena minyak urapan yang satu dan sama, Roh Kudus, mengalir dari Kepala ke dalam Tubuh, ia adalah "umat mesianis".
- "Sebagai status hidup umat ini memiliki martabat dan kemerdekaan putera-puteri Allah, dan Roh Kudus berdiam di dalam hati mereka sebagaimana di dalam kanisah.
- "Hukumnya perintah baru untuk mencintai, seperti Kristus sendiri telah mencintai kita" (LG 9)1. Itulah hukum "baru" Roh Kudus.2
- Perutusannya ialah menjadi garam dunia dan terang bumi.3 "Bagi seluruh bangsa manusia [ia] merupakan benih kesatuan, harapan, dan keselamatan yang amat kuat."
- "Tujuannya Kerajaan Allah, yang oleh Allah sendiri telah dimulai di dunia, untuk selanjutnya disebarluaskan, hingga pada akhir zaman diselesaikan oleh-Nya juga” (LG 9).

1 Bdk. Yoh 13:34. 2 Bdk. Rm 8:2, Gal 5:25. 3 Bdk. Mat 15: 13-16.

Umat sebagai imam, nabi dan raja

783. Yesus Kristus diurapi oleh Bapa dengan Roh Kudus dan dijadikan "imam, nabi, dan raja". Seluruh Umat Allah mengambil bagian dalam ketiga jabatan Kristus ini, dan bertanggung jawab untuk perutusan dan pelayanan yang keluar darinya.1

784. Siapa yang oleh iman dan Pembaptisan masuk ke dalam Umat Allah, mendapat bagian dalam panggilan khusus umat ini ialah panggilannya sebagai imam. "Kristus Tuhan, Imam Agung yang dipilih dari antara manusia (lih. Ibr 5:1-5), menjadikan umat baru kerajaan dan imam-imam bagi Allah dan Bapa-Nya (Why 1:6; lih. 5:9- 10). Sebab mereka yang dibaptis karena kelahiran kembali dan pengurapan Roh Kudus disucikan menjadi kediaman rohani dan imamat suci" (LG 10).

785. "Umat Allah yang kudus mengambil bagian juga dalam tugas kenabian Kristus", terutama karena cita rasa iman adikodrati yang dimiliki seluruh umat, awam dan hierarki. Karena cita rasa iman itu "umat berpegang teguh pada iman yang sekali telah diserahkan kepada para kudus" (LG 12), memahaminya semakin dalam dan menjadi saksi Kristus di tengah dunia ini.

786. Umat Allah juga mengambil bagian dalam fungsi Kristus sebagai raja. Kristus menjalan-kan fungsi raja-Nya dengan menarik semua orang kepada diri-Nya oleh kematian dan kebangkitan-Nya.2 Kristus, Raja dan Tuhan semesta alam, telah menjadikan Diri pelayan semua orang, karena "Ia tidak datang untuk dilayani, tetapi untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang" (Mat 20:28). Untuk seorang Kristen, mengabdi Kristus berarti "meraja" (LG 36) - terutama "dalam orang-orang yang miskin dan menderita", di mana Gereja "mengenal citra Pendiri-Nya yang miskin dan menderita" (LG 8). Umat Allah mempertahankan "martabatnya sebagai raja", apabila ia setia kepada panggilannya, untuk melayani bersama Kristus.

"Semua orang, yang dilahirkan kembali dalam Kristus, dijadikan raja oleh tanda salib, sementara urapan Roh Kudus mentahbiskan mereka menjadi imam. Karena itu, semua orang Kristen yang rohani dan berakal budi harus yakin bahwa mereka - terlepas dari tugas-tugas khusus jabatan kami - berasal dari turunan rajawi dan mengambil bagian dalam tugas-tugas seorang imam. Apa yang lebih rajawi daripada jiwa yang dalam ketaatan terhadap Allah menguasai badannya? Dan apa yang lebih sesuai dengan tugas-tugas imam daripada menyerahkan kepada Tuhan hati nurani yang murni dan di atas altar hati mempersembahkan kepada Tuhan kurban tak bercela yakni kesalehan?" (Leo Agung, serm. 4, 1).


Versi Bahasa Inggris

Read the Catechism: Day 117

Part1:The Profession of Faith (26 - 1065)
Section2:The Profession of the Christian Faith (185 - 1065)
Chapter3:I Believe in the Holy Spirit (683 - 1065)
Article9:"I believe in the Holy Catholic Church" (748 - 975)
Paragraph2:The Church — People of God, Body of Christ, Temple of the Holy Spirit (781 - 810)
I. THE CHURCH — PEOPLE OF GOD
781     "At all times and in every race, anyone who fears God and does what is right has been acceptable to him. He has, however, willed to make men holy and save them, not as individuals without any bond or link between them, but rather to make them into a people who might acknowledge him and serve him in holiness. He therefore chose the Israelite race to be his own people and established a covenant with it. He gradually instructed this people. ... All these things, however, happened as a preparation for and figure of that new and perfect covenant which was to be ratified in Christ ... the New Covenant in his blood; he called together a race made up of Jews and Gentiles which would be one, not according to the flesh, but in the Spirit."
Characteristics of the People of God
782     The People of God is marked by characteristics that clearly distinguish it from all other religious, ethnic, political, or cultural groups found in history:
  • It is the People of God: God is not the property of any one people. But he acquired a people for himself from those who previously were not a people: "a chosen race, a royal priesthood, a holy nation."
  • One becomes a member of this people not by a physical birth, but by being "born anew," a birth "of water and the Spirit," that is, by faith in Christ, and Baptism.
  • This People has for its Head Jesus the Christ (the anointed, the Messiah). Because the same anointing, the Holy Spirit, flows from the head into the body, this is "the messianic people."
  • "The status of this people is that of the dignity and freedom of the sons of God, in whose hearts the Holy Spirit dwells as in a temple."
  • "Its law is the new commandment to love as Christ loved us." This is the "new" law of the Holy Spirit.
  • Its mission is to be salt of the earth and light of the world. This people is "a most sure seed of unity, hope, and salvation for the whole human race."
  • Its destiny, finally, "is the Kingdom of God which has been begun by God himself on earth and which must be further extended until it has been brought to perfection by him at the end of time."
A priestly, prophetic, and royal people
783     Jesus Christ is the one whom the Father anointed with the Holy Spirit and established as priest, prophet, and king. The whole People of God participates in these three offices of Christ and bears the responsibilities for mission and service that flow from them.
784     On entering the People of God through faith and Baptism, one receives a share in this people's unique, priestly vocation: "Christ the Lord, high priest taken from among men, has made this new people 'a kingdom of priests to God, his Father.' The baptized, by regeneration and the anointing of the Holy Spirit, are consecrated to be a spiritual house and a holy priesthood."
785     "The holy People of God shares also in Christ's prophetic office," above all in the supernatural sense of faith that belongs to the whole People, lay and clergy, when it "unfailingly adheres to this faith ... once for all delivered to the saints," and when it deepens its understanding and becomes Christ's witness in the midst of this world.
786     Finally, the People of God shares in the royal office of Christ. He exercises his kingship by drawing all men to himself through his death and Resurrection. Christ, King and Lord of the universe, made himself the servant of all, for he came "not to be served but to serve, and to give his life as a ransom for many." For the Christian, "to reign is to serve him," particularly when serving "the poor and the suffering, in whom the Church recognizes the image of her poor and suffering founder." The People of God fulfills its royal dignity by a life in keeping with its vocation to serve with Christ.
The sign of the cross makes kings of all those reborn in Christ and the anointing of the Holy Spirit consecrates them as priests, so that, apart from the particular service of our ministry, all spiritual and rational Christians are recognized as members of this royal race and sharers in Christ's priestly office. What, indeed, is as royal for a soul as to govern the body in obedience to God? And what is as priestly as to dedicate a pure conscience to the Lord and to offer the spotless offerings of devotion on the altar of the heart?
Dig deeper: Scriptural and other references for today's section here.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar