Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Rabu, 18 Mei 2011

Komuni Lidah - buah Pena JB Susanto-03

[ApiK] PB XVI
"Menganjurkan" : Menyambut Ekaristi Langsung Ke Lidah ! (Bukan Keharusan)
Vatican City, Jun 25, 2008 / 04:51 pm (CNA).

Pope prefers Communion on the tongue, Msgr. Marini says
In interview published in the Wednesday edition of L'Osservatore Romano, Pope Benedict's new Master of Pontifical Liturgical Celebrations, Monsignor Guido Marini, says he believes that people receiving Communion kneeling and on the tongue will become common practice at the Vatican.

Msgr. Marini's comments were made during an interview with Gianluca Biccini on some of Pope Benedict XVI's recent liturgical decisions and their meaning.

Biccini noted in the exchange that Pope Benedict distributed Holy Communion to people who knelt and received the host on their tongues during his visit to Brindisi (Southern Italy) last week. 

When he was asked if this would become a common practice at the Vatican, Marini responded, "I believe so." 

"In this regard it is necessary not to forget the fact that the distribution of Communion on the hand remains, up to now, from the juridical standpoint, an exception (indult) to the universal law, conceded by the Holy See to those bishops' conferences who requested it," the liturgical master of ceremonies reminded. 

Canada, Mexico, the Philippines and the United States are all countries that have been granted an exception from the universal practice of receiving Communion on the tongue. It seems though that the Pope wants to provide an example for the Church, according to Msgr. Marini, "The form adopted by Benedict XVI is meant to highlight the force of this valid norm for the whole Church." 

"It could also be noted that the (Pope's) preference for such form of distribution which, without taking anything away from the other one, better highlights the truth of the real presence in the Eucharist, helps the devotion of the faithful, and introduces more easily to the sense of mystery. Aspects which, in our times, pastorally speaking, it is urgent to highlight and recover."


KOMENTAR  PARA KUDUS  DIDALAM MENYAMBUT KOMUNI KUDUS DI LIDAH SAMBIL BERLUTUT :

Santo Agustinus, 430
"…namun tidak seorang pun makan daging ini sebelum dia menyembah-Nya…., Kita berdosa jika kita tidak menyembah-Nya."

Santo Fransiskus, 1226
"Dan ketika Ia dipersembahkan oleh imam di altar dan dibawa ke tempat lain, maka semua orang harus berlutut dan memberikan kepada Tuhan, Allah yang hidup dan sejati, segala pujian, kemuliaan dan bakti."

Santo Thomas Aquino, 1274
Ia menekankan bahwa Yang Maha Kudus hanya dapat disentuh oleh tangan-tangan yang Telah diurapi, kecuali untuk "saat-saat darurat"

(Yesus kepada….) Santa Brigitta dari Swedia, 1373
"Lihatlah, puteri-Ku, Aku meninggalkan lima karunia kepada para imam-Ku,….dan yang Kelima adalah hak istimewa untuk menyentuh Daging-Ku Yang Maha Kudus dengan tangan mereka."

Santa Katarina dari Sienna, 1380
Ia menerima Komuni Kudus dari Yesus sendiri di dalam mulutnya.

Santo Kardinal Yohanes Fisher, Martir, 1535
"Saat-saat kejayaan atau kehancuran dalam sejarah Gereja selalu berhubungan dengan cara memberlakukan Ekaristi Kudus."

Santo Johanes Maria Vianney, Pastor dari Ars, 1859
Sebuah hosti yang telah dikonsekrasikan terbang dengan sendirinya meninggalkan jari-jarinya dan masuk kedalam mulut seseorang penerima Komuni Pertama. Seorang yang tidak percaya, menyaksikan peristiwa ini, saat itu ia bertobat dan pada akhirnya  ia menjadi IMAM.

Santo Padre Pio Komuni Kudus merupakan satu-satunya hal yang tanpa-Nya dunia menjadi tidak ada !

Paus Yohanes Paulus II
"Namun saya katakan bahwa saya tidak setuju dengan cara komuni ditangan, dan juga tidak dapat merekomendasikan hal itu"
(Sumber : Harta Ilahi, menyambut Komuni Kudus di lidah sambil berlutut, dibandingkan  dengan menyambut Komuni di tangan sambil berdiri)

Menerima komuni dg tangan
Monday, March 21, 2011 1:32 AM
From: "karnadi@cbn.net.id"
To: "J.B Soesanto"

Santo, artikel yg bagus. Memang aturan liturgi skrg ini banyak yg aneh, sbg contoh pd saat konsekrasi dan berkat penutup umat berdiri. Setahuku berkat sambil berdiri itu tradisi kelompok sola scriptura.  Salam saya - steve k

Powered by Telkomsel BlackBerry®

MENYAMBUT KOMUNI DI TANGAN VS MENYAMBUT KOMUNI DI LIDAH
Monday, March 21, 2011 12:08 AM
From: "Frans Yayang"
 
Terima kasih pak JB utk kiriman artikel yg memang sangat menarik dan menantang. Apakah kita bisa dan mau menerima kenyataan ini melebihi aturan main dari Vatikan yg sudah berakar sd sekarang. Artikel ini saya usulkan utk di muat di Sesawi.net sebagai bagian dari informasi dan masukan informasi spiritual yang diperlukan kita semua.

Lanjutkan dengan info lain pak JB!!
Salam,
yyg


MENYAMBUT KOMUNI DI TANGAN VS MENYAMBUT KOMUNI DI LIDAH
Monday, March 21, 2011 8:30 AM
From: "yohanes pudyo"
To: sesawi@yahoogroups.com
 
Mengenai beberapa alasan dilakukannya komuni di tangan saya pernah mendengarnya sekitar th 70-an, antara lain : 
  • penerimaan komuni di lidah dan dengan berlutut akan memakan waktu yang bukan main untuk melayani umat yang begitu banyak, kalau di Eropa yang umatnya tinggal beberapa gelintir saja masih sangat dimungkinkan.
  • Lidah tidak selalu lebih bersih dari tangan, bahkan bisa lebih kotor (caci-maki, menghakimi, merendahkan dll.)
  • Dengan sikap berdiri menunjukkan kesiap-siagaan untuk menerima tugas perutusan memberikan kesaksian hidup (ada yang mengaitkan dengan sikap bangsa Israel sewaktu  akan meninggalkan Mesir)
  • Sikap berlutut maupun berdiri menunjukkan bentuk kedekatan kita dengan Tuhan Yesus, 
  • sebagai sesembahan kita (= jauh) atau sebagai sahabat (= dekat) yang kita tunggu 
‘perintah’Nya. Ada saat-saat untuk berlutut (Adorasi) dan ada saat untuk berdiri (tentative)  sebelum perutusan. Kalau ada keraguan katanya harus kembali ke Kitab Suci dan Tradisi gereja perdana (= komuninya sambil duduk mengelilingi meja perjamuan ?) sebagai batu uji iman kita. Wah…ternyata tidak sederhana ya masalah ini.
Pudyo
"adinto@gmail.com"
To: sesawi@yahoogroups.com

Dear sesawi,
Saya yakin menyambut komuni dengan tangan sangat baik, dan saya tidak pernah ragu melakukannya, karena saya menyambutnya dgn khidmat. Menurut saya, tdk relevan juga, menyalahkan lidah atau tangan. Atas dasar apa? Toh, semua organ dicipta oleh Dia. Baik adanya. Tdk perlu terjebak pada sarana2 seperti itu rasanya.

Sekadar berbagi, but thanks for the informtns.
From: "H. h. Tan"
Sender: sesawi@yahoogroups.com
Date: Mon, 21 Mar 2011 08:13:25 -0700 (PDT)
Subject: Re: [SESAWI] MENYAMBUT KOMUNI DI TANGAN VS MENYAMBUT KOMUNI DI LIDAH
Sahabat saya JB Susanto, saya sampaikan salam dan hormat saya atas studinya tentang "MENYAMBUT KOMUNI DI TANGAN VS MENYAMBUT KOMUNI DI LIDAH" ... sampai2 memberikan kesan bahwa "menyambut komuni di tangan" itu perbuatan yang tidak dibenarkan didasari begitu banyak kutipan detail dari dalam a.l. pesan2 Bunda Maria (Our Lady of Roses 1976 ... apakah tidak salah interpretasi? ) sampai begitu banyak tulisan otoritas "klerikal" Gereja Katolik kelompok tertentu yang sampai-sampai ada yang menyatakan berdosa besarlah penerimaan komuni di tangan ....( ."the admittance that Communion in the hand is truly an abuse. and, by the way, is still objectively and grievously sinful at this time"..... ) Saya terkesimak dan terus terang tidak bisa mengikuti pandangan-pandangan dalam tulisan/kutipan tersebut ...... Maaf, dalam hal ini saya merasa terbelakang dan apa yang salah dalam pendidikan saya tentang Gereja Katolik yang selama ini pernah saya nikmati ( dari Mertoyudan - Giri Sonta - Berchmanianium sampai Katholieke Theologische Hogeschool ... ) dan baru pertama kali saya ketahui ada pandangan2 yang begitu lugas tentang cara-cara menyambut Komuni yang "salah/disalahkan" .... 

Namun demikian, saya ingin menyampaikan suatu artikel dari internet yang barangkali kurang "ilmiah" seperti di atas, tapi, menurut saya lebih masuk akal dan lebih dapat diterima akal sehat dan wajar ... y.i Holy Communion in the Hand: The True Story (terlampir) mudah-mudahan bisa dibaca dengan relax. Ini mengenai praktik-prakrik penerimaan Tubuh Kristus di tangan sejak zaman murid-murid Yesus dan pada waktu Gereja Perdana sampai ke perkembangannya di abad-abad berikutnya.

Selain itu, saya lampirkan pula tentang gerakan satanistik dan diabolik Freemasonry .... yang dikutuk oleh hampir semua gereja Kristen termasuk Katolik .... Kalau di-pikir2, agak aneh gerakan ini sampai bisa-bisanya mempengaruhi orang-orang Katolik "menerima komuni di tangan" sebagai hasil pekerjaan syaitan Freemasonry ....

Syalom,
Tan

Subject:    Freemanson
From:    JB Susanto
Date:        22/03/2011 01:04
Mas Bambang yth,
'Freemanson' adalah kelompok uskup dan Kardinal yang tidak mau taat pada Paus dan ingin menguasai Vatican. Disebut juga dalam film 'Davinci Code' dan' Yesus dan Maria Magdalena yang punya keturunan'
AMDG
J.B. Susanto

"Bambang Andianto"
To: "JB Susanto"
Terima kasih pak Santo atas penjelasannya
AMDG
bambang






MENYAMBUT KOMUNI DI TANGAN VS MENYAMBUT KOMUNI DI LIDAH
Monday, March 21, 2011 10:47 PM
From: "mazmurin@yahoo.com"
To: sesawi@yahoogroups.com

Keberatan menerimakan hosti suci ke lidah adalah jari bisa kena lidah dan menjadi media menularkan segala macam penyakit yang diderita si penerima hosti suci.
 
Keberatan menerimakan hosti ke tangan kiri karena katanya tidak sopan, tapi yang berat adalah ada kesempatan bim salabim, dan hosti itu tidak disantap tapi dimasukkan kantong.
Ada ibu yang ditanya katanya untuk orang di rumah. Ada ibu yang secara begitu saja memecah roti/ dicuil dan mendulangkan ke anak balitanya yg selalu merengek minta dibagiin roti yang diterima ibunya.
Ada orang yang bukan katolik juga bisa menerima dengan tangan dan membawa pergi dengan mengantonginya. Ada prodiakon yang kejar orang yang menerima hosti tapi tidak disantap segera setelah menerimanya.
 
Ada bagusnya karena bisa mendeteksi langsung orang yang gamblang terlihat sebagai bukan katolik karena cara menerima hosti aneh diluar kebiasaan yang ada, kalau sudah melet dan masuk mulut kan lebih berabe karena tidak bisa disita kembali.

Bagiku begini, Yesus bukan bodoh. Kalau yang menerima orang kagak bener ya mosok Yesus tidak segera pergi dari Hosti Suci dan membiarkanNya menjadi roti biasa lagi?

MENYAMBUT KOMUNI DI TANGAN VS MENYAMBUT KOMUNI DI LIDAH
Monday, March 21, 2011 11:58 PM
From: "Augustinus Widyaputranto"
To: sesawi@yahoogroups.com
 
Dalam General Instruction of the Roman Missal (GIRM), art.160, disebutkan bahwa penerimaan komuni boleh dilakukan baik lewat lidah maupun dengan tangan. Saya tidak melihat adanya masalah dengan penerimaan komuni di tangan kalau mendasarkan informasi pada GIRM yang masih berlaku dan valid ini.

When receiving Holy Communion, the communicant bows his or her head before the Sacrament as a gesture of reverence and receives the Body of the Lord from the minister. The consecrated host may be received either on the tongue or in the hand, at the discretion of each communicant. 

Dan saya sungguh tidak tertarik dengan klaim  "dosa besar" bila menerima komuni di tangan....kok ini terdengar aneh sekali dan malah kurang "kristiani" ya??
Saya yakin GIRM sedang tidak bermaksud untuk membuat orang berdosa berat :)
membaca artikel ini saya malah teringat kalau di kalangan muslim indonesia  selalu santer apa yang namanya "arabisasi", nah kalau di kalangan katolik indonesia (bahkan juga di Amerika dan gereja katolik global) ada gerakan "latinisasi".....sebagai contoh adalah penterjemahan versi roman missal bahasa inggris yang baru yang sekarang sedang menimbulkan gonjang ganjing gereja amerika sana karena kualitas terjemahan yang orientasinya hanya mendekatkan pada teks latin daripada "simple and noble" dan dimengerti umat setempat sebagaimana menjadi amanat dokumen liturgi dalam Konsili Vatikan II. Bukankah kasus yang sama juga terjadi dengan TPE kita yang beberapa tahun lalu diperbaharui......(atau malah diper-usang-kan ya??...karena menurut beberapa teolog, terjemahan yang melulu mendekatkan pada text latin adalah sebuah kemunduran)...masih ingat dengan "dan bersama roh mu" dll...??? maka akan tidak mengherankan kalau sekarang ada orang katolik indonesia yang ke"latin-latinan" (hahaha)..merasa lebih "marem" dan mantap kalau misa dengan bahasa latin dan nyanyi-nya gregorian......mungkin hampir sama dengan golongan habaib yang kearab-araban....mungkin saja besok-besok kita bertemu orang dengan tonsura dan satunya dengan jenggot lebat.....(hahahaha)

salam Wid

Nah , selesai juga. Catatan : Jika kita mempelajari dengan tekun, juga dari www.ekaristi.org maka, komuni di tangan pun tetap bisa di jalankan, gereja merestuinya, dan ada bukti-bukti di sana (EDO) maksud saya, jadi silakan belajar yang lengkap ya, sebagaimana kita tidak boleh asal kutip tanpa menunjukkan sumbernya yang dapat di percayai (Saranku Lho)

Salam

Saulus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar