Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Minggu, 22 Mei 2011

Bahan Kursus Kitab Suci-Scott Hahn Seri 02 oleh Yohanes Paulus Tjia Swan Tjay

Nah kali ini saya akan meneruskan Bahan Kursus dari Scott Hahn yang lalu, seri 02 nyagitulah kira-kira, mudah-mudahan berguna ...

Pelajaran ke-2
Materi :
1.membaca kitab kejadian 1 – 12 dengan penuh pengertian
2.mempelajari dua Covenant pertama dari sejarah penyelamatan : hari sabat & Covenant dengan Nuh
3.Mulai mengerti pola dari sejarah alkitab

I. Tinjauan.

Pada pelajaran yang terakhir, kita diperkenalkan pada konsep inti dari Covenant. Sekarang teori tsb akan digunakan pada saat membaca 11 pasal pertama dari “ buku tentang perjanjian” yaitu Kitab Suci.

II. Bagaimana cara membaca kitab kejadian ?

Bagaimana cara membaca kitab kejadian yang benar sebagai orang katolik modern ? Kita harus membaca kitab kejadian denagn cara yang tepat yatiu sebagai kitab religious bukan sebagai buku sains atau buku sejarah, sekuler. Kitab kejadian tidak ditulis untuk ditempat Tuhan sebagai textbook untuk kelas sains atau kelas anthropologi

Beginilah cara kitab perjanjian lama ditulis.

Jika kita membaca pasal ke-7 dari kitab Daniel : Dia menggambarkan400 tahun sejarah bangsa Israel dalam bentuk 4 binatang buas yang menindas umat Allah secara bergiliran. Sekarang melalui penelitian, kita dapat melihat bahwa ke-4 binatang tsb masing-masing mewakili bangasa-bangsa : Babilon, Medo Persia, Yunani, dan Romawi, yang menindas Israel. Daniel memberi kita sejarah yang kuat, namun ia memberikan kepada kita dalam bentuk symbol.

Jadi kita tidak akan membahas apakah Allah menciptakan dunia dalam waktu 6 x 24 jam ? atau apakah uraian Kitab suci mendukung teori evolusi . disini kita akan mendekati kitab kejadian sebagai cerita yahudi kuno yang menceritakan sejarah dalam perspektif religious. Ini sejarah keluarga bukan sejarah bangsa-bangsa. Ini meripakan sejarah dengan perspektif Allah.

III. Penciptaan Covenant kasih.

a. Kisah kasih dari Allah dan kemanusiaan.

Inti dari 3 pasal pertama kitab kejadian adalah untuk menunjukkan kepada kita bahwa peristiwa penciptaan itu disengaja dengan maksud tertentu sebagai karya cinta kasih Allah. Dunia tidak begitu saja terjadi, Allah menginginkan dunia bukan karena Ia kesepian bukan karena Ia kekurangan atau butuh sesuatu.

Allah menciptakan dunia karena Allah adalah kasih ( I Yohanes 4 : 18 ) dan kasih itu memiliki daya cipta. Allah membuat dunia sebagai pemberian murni dari kasihNya. Dia menciptakan dunia sebagai rumahNya, yang merupakan sebuah bait Allah dengan Surga sebagai langit2nya dan bumi sebagai lantainya. Dunia dibuat untuk dijadikan sebagai Bait Allah dimana Allah tinggal bersama dengan keturunan manusia yang merupakan mahkota ciptaanNya. Itulah tujuan dari hari sabat hari ke-7. ( Kej 2 : 1 – 3 )

Hari ke-7 sebagai tanda penyelesaian karya cipta Allah yaitu membangaun tempat tinggalNya. Inilah hari Allah membuat Covenant dengan manusia ciptaanNya. Seperti yang telah kita pelajari Covenant adalah cara Allah untuk membuat umatNya menjadi suatu keluarga. Pada hari ke-7 Allah membuat Adam dan Hawa sebagai bagian dari keluargaNya.

Covenant dari penciptaan adalah tanda pertama dari perhatian Allah kepada dunia dan manusia. Memang benar kata Covenant tidak disebut dalam kitab kejadian, namun spirit dari Covenant dapat kita temukan.

Beberapa ahli percaya bahwa catatan kitab kejadian tentang 7 hari penciptaan berasal dari akar kata Ibrani untuk “Janji Sumpah Covenant” yaitu Sheba akar dari kata tujuh. Kemudian Allah menyatakan kepada Musa bahwa sabatharus dipelihara dengan merayakannya turun temurun dan menjadi perjanjian kekal ( kel 31 : 16 – 17 ). Sabat menjadi hari pemujaan, yaitu saat Allah dan umat yang diciptakannya sesuai dengan gambaran diriNya, beristirahat bersama dalam kasihNya. ( lihat kel 20: 8 – 11; 31: 12 – 17; ul 5 : 15; 12 : 9; Yehz 20 : 12 )


Dalam katekismus dikatakan kisah penciptaan merupakan langkah pertama dalam menekankan Covenantdari satu Allah dengan umatNya … yang pertama dan saksi universal dari kekuatan Cinta Allah. ( no 288 ). Itulah sebabnya Yesus berkata : sabat dibuat untuk manusia; bukan manusia untuk sabat “ ( lihat Mark 2 : 27 – 28 )

Oleh sebab itu menjadi sangat penting bagi kita untuk mengertiCpvenant dari penciptaan ini. Karena ini merupakan pola dase yg menjadi sumber model untuk semua Covenant yang akan kita pelajari nanti. Setiap orang dari Covenant2 yad seperti : Nuh, Abraham, Musa, daud, dan Covenant baru dengan Yesus adalah peringatan dan pembaharuan dari Covenant pertama.

Dengan kata lain, pada Covenant yad kita akan menemukan bahwa Akkah selalu menginat kembali, mengabdikan kembali, berjanji kembali kepada DiriNya. Covenant2 berikutnya digambarkan sebagai pembaharuan dari Covenant penciptaan, Covenant yang baru – yg terakhir dan selamanya – digambarkan membawa ciotaan yang baru.

Yesus , anak sulung dari seluruh ciptaan menjadi anak sulung yang bangkit dari kematian dan buah sulung dari kelahiran kembali manusia ( kol 1 : 15 – 20; 1 kor 15 : 20). Jadi siapa yang masuk melalui Covenant baru melalui pembaptisan menjadi ciptaan baru. ( 2 kor 5 : 17; Gal 6 : 15). Akhirnya pada surat kepada orang Ibrani mengatakan kepada kita : Jadi masih tersedia suatu hari penghentian hari ketujuh, bagi umat Allah (Ibr 4 : 9 )

Apa yang kita bicarakan disini telah disimpulkan dengan indah oleh Kardinal Joseph Ratzinger. Ketua kongregasi Vatican untuk doktrin dan Iman, kepala teolog untuk Paus Yohannes Paulus II : “ Ciptaan bergerak maju kea rag sabat…. Sabat adalah tanda dari covenant antara Allah dengan manusia; disimpulkan sebagi inti sari batin dari Covenant…. Keberadaan ciptaan menjadi tempat untuk Covenant yang Allaingin buat dengan manusia. Tujuan dari penciptaan adalah Covenant, kisah cinta Allah terhadap manusia. ( The spirit of liturgy hal 25 – 27 )

Ingat alur berikut ini : Tujuan dan alas an Allah membuat dunia pada awalnya adalah Covenant, persatuan cinta yang Allah inginkan dengan manusia.

b. Pernikahan di dalam taman.

Tanda dari Covenant ciptaan Allah adalag pernikahan.
Jadi pada bagian ini dimulai dengan Allah melembagakan hari sabat, memberkatinya dan menjadikannya kudus ( Kej 2 : 1 – 3 ) berakhir dengan Allah melembagakan pernikahan di mana laki-laki dan perempuan menjadi 1 daging ( Kej 2 : 23 – 24 ). Sekali lagi agar kita mengerti apa yg sedang kita baca sekarang, kita perlu membaca kitab suci sebagai kitab tunggal dengan satu isi. Kita perlu membaca perjanjian lama dalam terang perjanjian baru.

Kita memang tdk menemukan teks yg menunjukkan Allah “melembagakan pernikahan” dan membuatnya tetap, tidak dapat diceraikan antara suami dan istri. Demikain juga teks tentang Covenant pernikahan antara Adam dan Hawa disimbolkan kekekalan dengan Allah , Covenant dengan manusia tidak dapat dibatalkan. Namun pada saat kita membaca pasal ini dalam terang perjanjian baru dan terang dari para Nabi, kota mengerti dengan tepat bahwa memanglah demikian.

Inilah cara kerja Allah dalam kitab suci. Ini adalah cara Ia mengajar kita – cara mengajarNya kudus. Dia membuka sesuatu secara perlahan, sering Allah mula2 memberikan “tanda” DiriNya , untuk kemudian menyatakan kepada kita keseluruhan arti dari “tanda” tsb pada waktunya. ( katekismus 53; 122; 1145 )

Itulah apa yang Allah kerjakan pada kitab kejadian, dia memberi kita “tanda” pernikahan. Baru kemudian di dalam teks kitab xuci akan dinyatakan bahwa pernikahan tidak hanya hubungan suami dengan istri. Allah mengharapkan pernikahan juga menjadi “tanda” dari hubungan Yang Allah ungunkan dengan manusia.

Kata “pernikahan” tidak digunakan pada kitab kejadian. Kita tahu bahwa ini tentang pernikahan, karena Yesus berkata seperti itu ( Mark 10: 2 – 16). Yesus berkataTeks ini mencerminkan keinginan Allah dari awal mula penciptaan & apa yang disatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia.

Sekarang, lebih lanjut dengan perjanjian baru, Allah menunjukkan kepada kita lebih jelas lagi tentang maksud teks tsb. Pada surat rasul Paulus kepada umat di Efesus, ia mengutip yeks ini dan menjelaskan bahwa Covenant pernikahan di taman adalah sebuah referensi kepada Civenent antara Kristus dengan gerejaNya. ( Ef 5 : 21 – 33 )

Paulus tidak berkata bahwa teks kitab kejadian bukan tentang suami dan istri. Pada kenyataannya ia ,e,berikan pengajaran yang indah tentang pembagian cinta suami dan istri, namun ia juga mengajarkan bahwa pernikahan merupakan sombol dari cinta yang jauh lebih besar – cinta Kristus untuk pengantin wanita yaitu GerejaNya. Cinta bahwa Allah untuk umatNya. Akhirnya kita kembalo ke kitab Wahyu. Apa yang kita temukan pada ayat-ayat terakhir dari kitab suci ? PERNIKAHAN SEPERTI YANG TERDAPAT PADA AWAL KITAB SUCI. Apakah kebetulan ? Hampir pasti bukan kebetulan !

Kitab Wahyu menyatakan penyempurnaan pernikahan, pernikahan antara Kristus dengan pengantin wanitanya ( Wah 19 : 9; 21 : 9; 22 : 17 ) Dan apa lagi ? Sebuah ciptaan baru – sebuah langit dan bumi baru. ( Wah 21 : 1 )

Para Nabi selalu mengajar bangsa Israel berharap tentang Covenant yang diperbaharui, membentuk kembali hidup mereka menurut Covenant. Dan satu gambaran favorit mereka adalah Allah atau Mesias dating sebagai pengantin pria yang mengambil umatNya sebagai pengantin wanita. ( Hos 2 : 16 – 24; Yer 2 : 2; yes 54 : 4 – 8 ). Itulah sebabnya pada saat Yesus datang. Dia menggambarkan DiriNya sebagai pengantin pria dan siapa yang bersatu denganNya dalam pembaptisan dipanggil sebagai sahabat mempelai pria. ( Yoh 3 : 29; Mark 2 : 19 ; Mat 22 : 1 – 14; 25:1-13; 1 Kor 6 : 15 – 17; 2 Kor 11 : 2; katekismus no 796 )

Kita akan membahas ini lebih kauh pada bagian akhir kursus. Namu kita perlu melihat sekarang - kebenaran pada awal mula – bahwa pernikahan di Eden, bersama sabat adalah lembaga yang dibuat Allah, sebagai tanda petunjuk bagi kita untuk hal yang lebih besar.

Paus Yohannes Paulus II berkata bahwa kisah sabat menyingkap sesuatu yang berhubungan dengan pernikahan sebagai bentuk hubungan yang ingin Allah bangun dengan ciptaanNya dan memanggil ciptaanNya masuk ke perjanjian cinta ( surat apostolic “ On keeping The Lord’s Day” no 11 – 12 )

c. Gambaran manusia sebagai anak.

Gambaran pernikahan tentang pengantin pria dan suami istri adalah hanyalah salah satu gambaran kitab suci yang melukiskan hubungan Allah dengan umatNya. Gambaran lainnya adalah seorang Bapa kepada anakNya. Kita juga menemukan uraian tsb dalam kitab kejadian. Inilah yg sering dikatakan bahwa di dalam kitab suci sendiri mempunyai kontradiksi dengan adanya 2 uraian yang nampaknya berbeda pada 2 pasal pertama kejadian. Namun sebenarnya bukan kontradiksi melainkan saling melengkapi.

Pada kejadian 1, kita mempunyai Allah pencipta membawa keberadaan alam semesta – membuat “rumah” untuk DiriNya. Pada saat akhir penciptaan kita melohat Allah menciptakan manusia yang segambar dengan Allah, laki-laki dan perempuan.

Pada kejadian 2, kita melihat Allah bekerja secara pribadi, sebagai Bapa, dengan cinta membentuk manusia dari sebu, menciptakan taman firdaus untuk manusia dan akhirnya menciptakan pasangan yang sepadan dengan manusia dari rusuknya. Ini bukan 2 Allah yang bekerja atau 2 kisah yang saling bertentangan. Bukan hanya Allah pencipta yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan. Dia juga seorang Bapa yang mencintai umatNYa setulus hati, sebagai orang tua yang kudus.

Dalam bahasa kitabsuci dialhirkan segambar dan serupa berarti menjadi anak dari pribadi tsb. Ekspresi segambar dan serupa menunjukkan hubungan Bapa-anak dari Tuhan dengan umatNya. ( kej 5 : 1 – 3; Luk 3 : 38 ). Dari awal mula, kita melihat bahwa Allah bermaksud agar manusia menjadi anakNya, keturunanNya yang kudus.

Kita sedang mempelajari halaman2 awal kitab suci, pelajaran paling penting adalah KETERBATASAN BAHASA MANUSIA UNTUK MENGGAMBARKAN CINTA AllAH KEPADA KITA OLEH SEBAB ITU PADA HALAMAN AWAL KITA DIBERI DUA GAMBARAN YG PALING PAS TENTANG KEKUATAN CINTA YAITU ORANG TUA DAN SUAMI ISTRI. ( katekismus no 219)

Dalam pengertian ini, kita dapat berkata bahwa kitab suci yg kit abaca dari awal sampai akhir, menceritakan Allah yang membentuk keluargaNya dari bayi sampai dewasa. Dia mempersiapkan manusia sedikit demi sedikit sampai siap untuk perjamuan makan malam pernikahan Anak Domba di surga, untuk persatuan kudus denganNya yang hanya dilambangkan dengan Pernikahan, hubungan manusia yang paling luar biasa dan intim.

IV. Sebuah Ciptaan baru, sebuah Covenant baru.

a. Jatuh ke arah air bah.

Bagian berikutnya di dalam kejadian (kej 3 – 5) menunjukkan kepada kita kejatuhan dari nenek moyang manusia dari kekudusan yang dibuat anak laki2 perempuan di taman eden, Anak yang menolak kebijakan Bapa mereka dan mensia-siakan hak asasi mereka, sehingga kehilangan rumah mereka.

Iblis, dalambentuk ular, mencobai mereka dan membimbing mereka ke arah kesesatan (katekismus no 391 – 395), dan dosa yg menolak kebapaan dari Allah – memasuki generasi manusia berdosa. Namun sebagai anak-anakNYa yg telh diasingkan dari taman Eden karena dosa, Allah menjanjikanbpenebusan, sebuah peristiwa “pulang ke rumah”. Allah berjanji bahwa seluruh sejarah manusia akan ada permusuhan antara ular, setan dengan wanita,”Ibu dari semua kehidupan” dan antara keturunan mereka. (kej 3 : 15,20)

Disini mulai ada ketegangan yang akan membangun sisa kitab kejadian dan sisa kitab suci- antara benih yang buruk dengan benih kebenaran. Anak sulung dari dosa asal, Kain menjadi pembunuh pertama di dunia. Seperti Adam dan hawa, anak pertama dari Allah, menolak keBapaan Allah, anak-anak Adam dan Hawa menolak ikatan kasih sesama manusia. Yang disimpulkan melalui perkataan Kain yang iri hati kepada Allah : “Apakah Aku penjaga adikku ?” ( kej 4 : 9 ).

Namun disanapun ada benih yang bagus dari Adam dan Hawa yaitu Seth Adalah anak Seth bernama Enos, yang menjadi orang pertama yang menyembah Allah, dan meminta kepada Allah melalui nama ( kej 4 : 26 ). Nama Allah dalam bahasa Ibrani adalah Shem. Ingatlah mulai sekarang, karena hal ini akan menjadi penting di masa yad.

Kekerasan dan pelanggaran hukum serta pelanggaran susila mulai muncul di muka bumi dan akhirnya menulari “anak-anak surga” yaitu anak-anak Seth. ( kej 6 : 1 – 4 ). Ap yang terjadi pada kejadian 6 adalah keturunan Seth tergoda olah kecantikan dari anak-anak perempuan Kain, dan mengambil mereka sebagai istri – istrinya. Lebih buruk lagi mereka memperistri lebih dari satu orang, sebanyak mungkin mereka dapat memilih. Anak2 Seth melangggar kesucian dari Covenant pernikahan yang dibentuk Allah di taman Eden.

Buah dari hubungan badan antara anak2 laki2 Seth dengan anak2 perempuan Kain bahkan lebih kajam dan jahat, seperti yang manusia ketahui melalui tulisan yg berbunyi : Raksasa sombaong …. Ahli berperang ( kebijk 14 : 6, barukh 3 : 26-27 ). Akhirnya Allah menjadi sdih dan menyesal melihat bagaimana kejahatan di bumi, karena semua mahluk hidup menuju kepada kerusakan ahlak. ( kej 6 : 5,7,12 )

b. Dimulai dengan hujan

Panggung sudah disiapkan Allah untuk Covenant ke-2 dengan ciptaanNya - Covenant dengan Nuh. Pada saat menurunkan air bah, Allah digambarkan seperti yang ingin memulai dengan dunia baru yang diisi dengan uraian kisah penciptaan. Dunia baru muncul dari air bah ( bandingkan kej 1 : 2 dan 7 : 11 )

Kita juga memperhatikan banyak kata tujuh pada kisah Nuh: pasangan hewan yg halal ( kej 7 : 2 ), 7 hari sebelum air bah terjadi ( kej 7 : 10 ); 7 bulan bahtera terdampar di gunung Ararat ( kej 8 : 4 ); Nuh mengirim merpati setiap 7 hari sampai salah satu membawa cabang pohon zaitun. ( kej 8 : 10 – 12 ).
Nuh digambarkan sebagai manusia pertama seperti Adam, Nuh diberi kekuasaan atas binatang2 ( kej 9 : 2 . Ia juga diberi perintah yang sama , seperti perintah Allah kepada Adam. Beranak cuculah dan bertambah banyaklah dan penuhilah bumi ( kej 9 : 1 )
Akhirnya seperti dengan Adam, Allah membuat Covenant dengan Nuh dan melalui dia dengan seluruh mahluk hidup ( kej 9 : 13 ).
Dengan Covenant ini, Allah memperbaharui CovenantNya dengan ciptaanNya. Melalui Covenant ini, Allah juga memperluas struktur keluarga Allah dari suami – istri menjadi satu keluarga. Keluarga Nuh - istri dan 3 anaknya serta istri2nya – termasuk kedalam berkat dari Covenant ini.
c. Kisah dari dua nama.
Teks kitab suci juga mengambarkan Nuh, seperti Adam, jatuh dari rahmat. Disini juga kita mendengar gaung dari kisah Adam dalam kisah Nuh. Seperti Adam ( nama dalam bahasa Ibrani yang berarti tanah ) telah diberikan taman untuk bercocok tanam. Nuh membuat kebun anggur dan menjadi petani ( kej 2 : 15; 9 : 20 ) dan seperti buah terlarang yang membuat Adam jatuh, semikian juga kebun anggur Nuhm membuat Nuh terjatuh seperti Adam.Nuh menunjukkan dosanya dan keyelanjangannya ( kej 3 : 6 – 7; 9 : 21 ) yang menghasilkan kutukan ( kej 3 : 14 – 19 ); 9 : 25 )/ Apa artinya bagi Ham, satu diantara 3 anak laki2 Nuh melihat ayahnya “telanjang” ? Di dalam bahasa Ibrani hak itu merupakan ungkapan yang menggambarkan perzinahan ( Im 20 : 17;18 : 6 – 18 ). Sbg catatan Di Alkitab amerika terbaru diterjemahkan dengan kata bersetubuh. Membuka ketelanjangan ayah mu berarti berzinah dengan ibumu.
Agar menjadi jelas- sementara Nuh mabuk, Ham tidur dengan ibunya. Kita hanya dapat menduga-duga motif dari Ham. Hal ini menjadi masuk akal, jika kita melihat pada kitab lainnya, Ham ingin merampas kekuasaan ayahnya. Tidur dengan ibunya merupakan penghinaan terbesar dan tanda tidak hormat ( kej 29 : 32; 35 : 22; 49 : 3 – 4; 2 Sam 16 : 21-22). Anak yang lahir dari perzinahan bernama Kanaan. Dia akan tumbuh sebagai bapa suku bangsa dan dicaci maki atas sifatnya yang buruk ( Im 8:6 – 18;Kel 23:23 – 24 ). Namun seperti Adam yang mempunyai anak Kain, pembunuh saudaranya, dan Seth benih yg baik, Nuh juga mempunyai benuh yg bagus : anak sulungnya Shem yang berusaha menutupi, ketelanjangan ayahnya.(kej 9 : 23 )
Kejadian pasal 10 menceritakan asal – usul suku bangsa beserta silsilah konflik antara 2 keturunan Nuh. Keturunan Ham menjadi musuh besar umat Allah : Mesir, Kanaan, Filistin, Asyur, dan babilon. Bapa besar bangsa Abraham, yang akan kita baca pada pelajaran selanjutnya merupakan garis keturunan dari Shem.
Dari garis leturunan ini menjadi bangsa-bangsa yg mencoba membangun menara Babil yang bertujuan “ mencari nama” ( Bhs Ibr = Shem ) untuk mereka. ( kej 11 : 1 – 9 ), dengan kata lainmereka mencoba membangun sejenis “kerajaan tandingan” untuk berdiri melawan nama Allah. Allah mengalahkan mereka dan menyebarkan mereka melaui bahasa-bahsa yang tidak dimengerti. Ingat apa yang tertulis di atas L Shem adalah kata ibrani untuk Nama. Dan dari keturunan Shem, Allah membangun umat pilihanNya.
Orang Yahudi adalah “Shemit” yang dimasa sekarang muncul kata “anti semit”. Yahudi merupakan keturunan dari Shem, cucu dari Abraham yang “besar” ( kej 11 : 10 – 26 ), yang kepadanya Allah berjanji “ Aku akan memberkati mu, Aku akan membuat namamu ( dalam Ibr = Shem ) besar. Baiklah kita akan mempelajari Bapa Abraham pada pelajaran selanjutnya.
V. Pertanyaan – pertanyaan.
1.Apa arti dari kitab suci mengajar kita kebenaran religius ?
2.Apa tujuan dan bentuk penciptaan, menurut Kardinal Ratzinger ?
3.Apa yang dimaksud dengan cara mengajar Allah yang kudus ?
4.Apa 2 gambaran dalam kitab suci yang melukiskan kasih Allah dan hubungan yang Allah inginkan dengan manusia ?
5.Untuk doa dan refleksi : Kel 9 : 8 – 15; Maz 25 : 4 – 9; 1 Petrus 3 : 18 – 22; Mark 1 : 12 – 15.
Bacalah secara berurutan, dan berdoalah mohon bantuan Allah agar kita mengerti bahwa Gereja mengkaitkan antara air bah dengan pembaptisan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar