KURSUS KITAB SUCI BY Dr Scott Hahn & David Scott COURSE INSTRUCTOR
Founder and President of The St. Paul Centre for Biblical Theology
Diterjemahkan OLEH YOHANNES PAULUS
Covenant adalah kunci master untuk memahami kitab suci.
I. Kursus perkenalan dan gambaran secara keseluruhan.
a. Bagaimana cara membaca kitab suci dari awal sampai akhir ?Berapa kali anda telah mulai mencoba kitab suci dari awal sampai akhir, hanya menemukan diri kita sampai pada bab terakhir dari kitab keluaran sebelum akhirnya terlarut pada pertengahan kitab Imamat ?
Anda tidak sendirian ! banyak pembaca kitab suci yg penuh minat, membaca kitab suci secara terperinci ayat demi ayat, seperti ukuran tabut perjanjian tempat tinggal barang –barang yang disucikan / dikuduskan, cara membuat pakaian Imam; aturan cara mempersiapkan kurban bakaran dan sejenisnya.
Banyak pembaca mengambil jalan pintas dengan melewatinya dan langsung membaca Amsal dan
Mazmur , kitab para Nabi yang sangat sulit dipahami !
Pada kursus ini , kami akan memberikan anda petunjuk arah yg diperlukan dalam membaca kitab suci
dari awal sampai selesai.
Kompas itu adalah satu kata COVENANT / PERJANJIAN
Covenant adalah jawaban dari pertanyaan. Apakah isi seluruh alkitab ? Covenant menerangkan
mengapa Allah berbuat dan berkata sesuatu seperti yang tertulis dalam kitab suci.
Jika kita mengerti arti dari kata COVENANT , maka semuanya akan menjadi jelas.
b. Prinsip dari COVENANT : kesaksian dari terks kitab suci dan tradisi
Satu kata sebagai jawaban atas pertanyaan kompleks dari bagaimana cara membaca kitab suci ? Ini
kelihatannya agak berlebihan dan terlalu menyederhanakan yaitu Perjanjian.
Pada perjamuan terakhir, Yesus menyatakan dirinya sebagai Covenant baru, pada kata -kataNya yang
selau kita ingat pada saat misa – “ Cawan ini adalah PERJANJIAN BARU oleh darahKu …. “ ( Mat 26 :
28; Mrk 14 : 24; Luk 22 : 20 )
Pada kenyataannya, seperti sarjana kitab suci dan liturgy yang terkenal, Kardinal Jean Danielou, SJ,
memberi catatan “ Kita tidak boleh lupa pada realitas bahwa COVENANT ( PERJANJIAN ) adalah
salah satu nama Allah kita pada masa kristianitas primitive, seperti yg tertulis pada teks Nabi Yesaya : “
Aku ini Tuhan …Aku telah membentuk engkau & memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia
… “ ( Yes 42 : 6 ) lihat Danielou “Sacraments and the History of Salvation !
Para Bapa Gereja ( Uskup – Uskup dan pemimpin Gereja generasi pertama setelah setelah masa para
Rasul ) mengerti sejarah kitab suci dalam pengertian sederetan Perjanjian yang dibuat oleh Allah dengan
orang / bangsa pilihannya yang berpuncak pada Yesus di Perjanjian Baru.
St Ireneus, Uskup Lyon, Perancis, pada akhir abad ke-2 berkata bahwa untuk mengerti “ Rencana
Kudus untuk keselamatan manusia “ kita harus mengerti Beberapa Perjanjian Allah dengan manusia
dan juga “ Sifat-sifat khusus dari tiap – tiap Covenant “ ( Against the Heresies , Book I m Chapter 10, No
3 )
Pemahaman pertama tentang sejarah penyelamatan dalam kitab suci dicerminkan doa yang kita
panjatkan pada rumusan Doa Syukur Agung ke-4.
“ Bapa …. Engkau menjadikan manusia menurut gambaran – Mu; Engkau menyerahkan kepadanya tugas menguasai alam raya…. Meskipun manusia kehilangan persahabatan dengan Dikau karena tidak setia, ia tidak Kau biarkan merana di bawah kekuasaan maut…. Berulang kali Engkau menawarkan Perjanjian kepada mereka …. Sehingga ketika tiba waktunya, Engkau mengutus Putra – Mu yang tunggal menyelamatkan kami .. ”
Itulah ringkasan yang akan anda temukan dalam keseluruhan kitab suci !
Seperti Romo Yves Congar,OP,dalam tulisannya yg monumental “ Tradition and Traditions “ para Rasul dan teks kitab suci adalah semuanya tentang “ Perjanjian penting yang berbicara bahwa Allah ingin membangun hubungan dengan manusia “ Romo tsb menambahkan “ Isi dan arti teks Kitab Suci adalah tentang rencana Allah , yang akhirnya diwujudkan di dalam Yesus dan di dalam Gereja “
Akhirnya kita dapat menyebutkan pada Katekismus Gereja katolik yang memanggil Allah sebagai “ Allah dari Perjanjian “ ( No 401 )dan menggambarkan – Nya sebagai Allah yang “ Datang menemui manusia karena Perjanjian - Nya”
Perjanjian Cinta Allah dinyatakan dalam berbagai ciptaan – Nya di dunia ( No 288 ), katekismus menyatakan, dan setiap dari kita “ Dipanggil oleh rahmat kepada Perjanjian dengan Allah pencipta, dan menawarkan pada – Nya tangapan Iman dan cinta yang tidak dapat diberikan oleh ciptaan2 Nya yang lain ( No 357 )
Perjanjian pribadi ini, ditawarkan kepada Kita di dalam Sakramen Gereja. Seperti yang tertulis pada Konsili Vatikan kedua “ Pembaharuan di dalam Ekaristi dari Perjanjian antara Allah dan manusia menggambarkan orang-orang beriman dan membuat mereka berkobar dengan cinta Yesus yang bertubi-tubi / terus menerus. ( Sacrosanctum Concilium, scroll down to no 10 )
II. Apakah yang dimaksud dengan Covenant ( Perjanjian ) ?
Kita telah membahas bahwa kata Perjanjian adalah KUNCI, tidak hanya kunci untuk memahami Kitab Suci, melainkan juga konsep utama yg kita perlukan agar mengerti dan menghidupkan kenyataan pernyataan Kitab Suci kepada kita dan Gereja membawa kita ke dalam Sakramen.
Tapi apa itu Perjanjian ?
Mari kita mulai dari kata. Covenant berasal dari kata latin Covenire ( datang bersama / menyetujui ). Pada masa ini kita menggunakan kata Covenant yang hampir disamakan dengan kata kontrak. Namun hal itu dapat menyesatkan jika kita mencoba memyamakan pengertian kita tentang kontrak dengan pengertian Alkitab tentang Covenant. Covenant dalam bahasa latin disebut Berith dan kata Yunaninya adalah Diatheke.
Perbedaan antara Covenant dengan kontrak dalam Perjanjian Lama dan seluruh Kitab Suci sangat besar. Begitu besarnya perbedaan tsb seperti kalau kita membandingkan perbedaan antara prostitusi ( kontrak ) dengan perkawinan ( Covenant ) atau antara memiliki budak ( Kontrak ) dengan mempunyai anak ( Covenant ). Ada dua perbedaan besar antara pengertian kontrak dengan Covenant, yaitu :
1. Pada kontrak, melibatkan Janji, sedangkan pada Covenant melibatkan OATH / SUMPAH Pada saat anda membuat kontrak, katakanlah anda akan membeli rumah, anda membuat janji pada penjual “ saya berikan janji bahwa saya akan membayarnya “. Penjual akan berjanji “ Jika anda membayar sesuai dengan kesepakatan kita, saya akan menyerahkan rumah ini pada anda “ Ke-2 belah pihak saling berjanji ARAS NAMANYA MASING-MASING. Jika ke-2 belah pihak menandatangani surat kontrak itu sebagai tanda bahwa ke-2 belah pihak akan mematuhi dan melaksanakannya.
Covenant sanagt berbeda, dalam Covenant kita mengangkat janji kita tidak hanya memberikan janji, kita juga BERSUMPAH KEPADA OTORITAS YANG LEBIH TINGGI. Kita katakana bahwa ALLAH AKAN MENJADI SAKSINYA. Kita juga meminta bantuan ALLAH agar kita dapat memegang janji kita. Jadi jika kita melanggar sumpah tsb maka kita AKAN DIHUKUM ALLAH, SAYA AKAN DIKUTUK ALLAH. Pada masa lalu para politisi bersumpah di atas Kitab Suci yang terbuka pada kitab Ulangan pasal 28, dimana rahmat dan kutukan tertulis.
Tahukah anda kata sumpah / oath diterjemahkan ke dalam bahasa latin menjadi SACRAMENTUM, yang menjadi kata sakramen ? Di lain waktu kita akan melihat sakramen sebagai Sumpah. Namun sekarang ingat lah bahwa pengertian Covenant dan sumpah menjadi sangat penting untuk memahami sakramen dan hubungan kita dengan ALLAH.
2. Pada kontrak kita menukar properti, sedangkan pada Covenant kita “menukar” orang . Kontrak menharuskan anda membayar sejumlah uang dan orang yg kontrak dengan kita memberikan produk atau jasa tertentu.
Covenant berbeda pada saat manusia masuk ke dalam Covenant, mereka berkata “ saya milikmu dan kamu milikku”. Pada kontrak kita menukar sesuatu yg kita punya – skill, property, uang. Pada Covenant kita memberikan diri kita sendiri kepada orang lain.
Arti Covenant dalam Kitab Suci .
Sekarang kita telah siap untuk melihat bagaimana fungsi Covevnant dalam Kitab Suci. Kita akan focus pada Apa yang ALLAH kerjakan pada saat membuat Covenant seperti yg kita lihat pada Kitab suci, jadi tidak terlalu membahas bagaimana Covenant itu dibuat ?
Apa yang membuat ALLAH membuat Covenant2 ini ? ALLAH INGIN IKATAN KEKELUARGAAN YANG KUDUS. Dia yang berkata kepada umat Nya “ Saya akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat Ku … ( lihat 2 Kor 6 : 16 )
Melalui Covenant Nya Allah mengambil ciptaan yang dibuatNya dan mengangkat status mereka menjadi keturunan yang kudus, anak-anak kudus. Melalui Covenant Nya Pencipta menjadi Bapa sebuah keluarga. Manusia mengalami transformasi dari sesuatu yg secara fisik dan alami menjadi sesuatu yang spiritual dan supranatural, dari hanya 1 jenis spesies yang mempunyai sifat – sifat yg biasa menjadi persaudaraan kudus, sebuah keluarga Allah.
Alur kisah dan drama pada Kitab Suci semuanya dilatarbelakangi perlawanan terhadap kekudusan pencipta keluarga kudus ini.
Kitab suci mulai dengan Covenant Allah dengan Adam dan Hawa ( walaupun kata Covenant tidak digunakan, seperti yg akan kita lihat ). Pada halaman2 akhir Kitab Suci, kita melihat bahwa Allah membuat Perjanjian Baru dalam Yesus melingkupi seluruh dunia.
Ingat semua detil2 dari kitab suci menggambarkan hukum – hukum dan perintah – perintah, aturan2 ritual, Allah yang bersumpah kepada umatNya, dan umatNya berjanji kepada Nya; episode sejarah mengenai dosa dan pengkhianatan dan penyesalan serta pengampunan; hukuman dan pembebasan; ajaran – ajaran kebijaksanaan dan mazmur – mazmur ; ramalan tentang perjanjian penebusan yang baru dan terakhir.
Membuat kita dapat memahami hal – hal tsb sebagai bagian dari rencana kudus Allah untuk membuat semua manusia menjadi anak-anakNya yg semuanya disimpulkan melalui perjanjian baru, dimana dari Allah kita menerima “ Roh yang menjadikan kamu Anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru : Ya Abba, ya Bapa “ ( Rom 8 : 15; Galatia 4 : 5; Efesus 1 : 5 )
III. Sebuah introduksi tentang Covenant dalam kitab suci.
a. Jumlah Covenant dalam kitab suci.
Menurut St Ireneus, sekarang kita sudah siap untuk melihat junlah Covenant yang dibuat Allah dalam kitab suci dengan masing-masing sifat-sifat khususnya
Allah membuat 6 Covenant didalam kitab suci :
- Adam dan Hawa ( Kejadian 1 : 26 – 2 : 3 )
- Nuh dan keluarganya ( Kejadian 9 : 8 – 17 )
- Abraham dan keturunannya ( Kejadian 12 : 1 – 3; 17 : 1 – 14; 22 : 16 – 18 )
- Musa dan bangsa Israel ( Keluaran 19 : 5 – 6; 3 : 4 – 10; 6 : 7 )
- Daud dan Kerajaan Israel ( 2 Samuel 7 : 8 – 19 )
- Yesus dengan GerejaNYa ( Matius 26 : 28; 16 : 17 – 19 )
Sangat penting mengetahui Covenant2 ini dengan baik, Apa yang Allah janjikan dan apa yang diminta dari mereka yang masuk dan menerima Covenant2 tsb.
b. Sifat dari Covenant2 dalam kitab suci.
Sekarang kita akan menyoroti beberapa sifat khusus dari masing2 Covenant. Masing2 Covenant ini memiliki 5 ciri-ciri khusus :
1. Adanya perantara Covenant ( Allah membuat perjanjian dengan siapa ) dan peranan
Perantara tsb dalam Covenant atau perantara tsb mewakili siapa .
2. Janji Berkat dalam Covenany
3. Syarat atau kutukan pada Covenant
4. “Tanda” , tanda yang akan menjadi peringatan dan perayaan dari Covenant
5. “Bentuk” Keluarga Allah sebagai hasil dari Covenant
Covenant dengan Adam. ( Kejadian 1 : 26 – 2 : 3 )
Kata Covenant tidak digunakan, namun kita akan melihatnya nanti secara lebih terperinci pada pelajaran berikutnya. Kisah Adam dan Hawa diceritakan dalam bahasa Convenatal. Adam sebagai perantara Covenant dalam peranannya sebagai suami. Allah menjanjikan berkat bahwa persatuan mereka akan berhasil dan keturunan mereka akan memenuhi dan menguasai bumi. Allah memberi tanda yg akan menjadi peringatan dan perayaaan Covenant yaitu hari Sabat, hari ke-7 hari untuk istirahat.
Allah memberikan suatu syarat mereka harus menjalankan kewajiban dari Covenant bahwa mereka tidak boleh makan buah pohon pengetahuan akan kebaikan dan kejahatan, dan Allah menyertakan kutukan, jika mereka melanggar, mereka akan mati. Melalui Covenant ini Bentuk keluarga Allah adalah ikatan pernikahan antara suami dan istri.
Covenant dengan Nuh ( Kejadian 9 : 8 – 17 )
Dalam kasus Nuh, kata Covenant digunakan, seperti Allah berjanji tidak akan pernah lagi menghancurkan bumi dengan air / “banjir”. Covenant ini dibuat untuk seluruh manusia dengan Nuh sebagai perantara, dan peranannya sebagai bapa sebuah keluarga.
Berkat dari Covenant ini adalah Nuh dan keluarganya akan berhasil dan memenuhi bumi dan syaratnya harus menurut ( tidak boleh minum darah beberapa binatang, dan jangan membunuh manusia ) Tanda dari Covenant ini adalah pelangi. Melalui Covenant ini bentuk keluarga Allah adalah rumah tangga.
Covenant dengan Abraham ( Kejadian 12 : 1 – 3; 17 : 1 – 14; 22 : 16 – 18 )
Allah bersumpah untuk memberi Abraham tanah yang luas serta memberkati keturunannya yang akan menjadi bangsa yang besar. Allah membuat Covenant dengan Abraham sebagai perantara dan peranannya sebagai kepala suku. Allah berjanji akan memberkati tanah dan bangsa yang besar bagi keturunannya, dan melalui mereka Allah akan memberkati seluruh bangsa di bumi.
Tanda dari Covenant ini adalah penyunatan. Penyunatan juga merupakan syarat bahwa Abraham dan keturunannya harus menurut dan memelihara Covenant ini. Melalui Covenant ini keluarga Allah mengambil bentuk suku bangsa.
Covenant dengan Musa ( Keluaran 19 : 5 – 6; 3 : 4 – 10; 6 : 7 )
Pada Covenant ini Musa berperan sebagai perantara dan peranannya sebagai hakim dan pembebas bangsa Israel. Allah berjanji akan menjadi Allah orang Israel dan bangsa Israel berjanji hanya menyembah Allah, bukan yang lain. Berkatnya adalah janji bahwa bangsa Israel akan menjadi bangsa terpilih dan berharga bagi Allah.
Syarat dari Covenant ini adalah mereka harus memelihara hukum dan perintah Allah. Tanda dari Covenant ini adalah Paskah, yang setiap tahun dirayakan dan diperingati sebagai kelahiran bangsa Israel. Melalui Covenant ini keluarga Allah mengambil bentuk “ bangsa yang kudus, Kerajaan Imam “
Covenant dengan Daud ( 2 Samuel 7 : 8 – 19 )
Allah berjanji membangun “ rumah Daud” atau “Kerajaan Daud” untuk selamanya. Daud sebagai perantara, melalui keturunan Daud yg akan membangun Bait Allah . Peranan Daud adalah sebagai Raja, Allah berjanji untuk menganggap anak Daud sebagai anakNya, dan akan menghukumnya jika ia berbuat salah namun tidak akan mengambil tahta kerajaannya.
“Rumahmu dan kerajaanmu akan tetap abadi” dan melalui berkat Allah pada kerajaan ini, Allah berjanji akan memberikan kebijaksanaan kepada seluruh bangsa. Tanda dari Covenant ini adalah tahta dan Bait Allah akan dibangun oleh Salomo, putra Daud. Melalui Covenant ini keluarga Allah tumbuh dan mengambil bentuk kekaisaran, sebuah kerajaan bangsa.
Covenant baru dari Yesus ( Matius 26 : 28; 16 : 17 – 19 )
Covenant ke-6 dan terakhir dibuat dengan mediatornya Yesus yang melalui salib dan kebangkitanNya mengambil peran sebagai Imam Kerajaan tertinggi dan sebagai pemenuhan dari seluruh janji Allah yang terdapat pada Covenant2 sebelumnya.
Para Nabi, terutama Yesaya dan Yeremia telah mengajarkan Bangsa Israel untuk tetap berharap pada Mesias yang akan membawa “Covenant baru” melalui hukum Allah yang akan ditulis dalam hati setiap manusia. ( Yeremia 31 : 31 – 34; Ibrani 8 : 8 – 12 )
Syarat dari Covenant ini adalah manusia harus percaya kepada Yesus, dibaptis, makan dan minum tubuh dan darahNya pada saat Ekaristi, dan hidup sesuai dengan AjaranNya. Ekaristi adalah tanda dari Covenant baru. Melalui Covenant ini Allah membangun bentuk keluargaNya yang terakhir sebagai Keluarga dunia yg universal ( Katholicos atau catholic dalam bahasa Yunani ) yang dinamakan Yesus sebagai “GerejaNya”
IV. Kitab suci : Penglihatan seekor burung.
a.Sebuah buku tentang Covenant.
Melalui 6 Covenant ini kita mempunyai pandangan seperti penglihatan seekor burung tentang keseluruhan kitab suci dan kisah asal mula dan tujuan hidup manusia.
Jika kita membaca kitab suci sebagai buku Covenant ini akan memberikan kita suatu sudut pandang yang sama sekali baru.
Kitab suci menjadi bukan hanya sebuah koleksi puisi yang terpisah dan sejarahnya, dan tulisan para Nabi selama berabad-abad. Ini adalah suatu buku yg menceritakan satu kisah. Kisahnya adalah Kasih Allah kepada umatNya. Ini adalah kisah yang menceritakan bagaimana Allah dengan perlahan dan sabar membuka rencanaNya untuk dunia, bagaimana Dia mengajar umatNya tentang alas an mengapa Allah menciptakan mereka adalah untuk membagi hidupnya dengan Allah, menjadi bagian dari keluargaNya, menjadi anakNya.
Membaca kitab suci dari awal sampai akhir sebagai buku Covenant, maka kita akan melihat bahwa dengan masing2 Covenant baru, Allah menyatakan sedikit demi sedikit tentang DiriNya dan tentang hubunganyang ingin dibangunNYa dengan umatNya, sampai akhirnya di dalam Yesus, Allah menunjukkan kepada kita bahwa Dia ingin kita untuk berbagi di dalam hati dari Tritunggal yang terberkati.
b. Kursus selanjutnya.
Pada 5 pelajaran yad, kita akan membaca seluruh kisah ini, Covenant demi Covenant, kita akan mepunyai pandangan sekilas atas setiap kitab yang ada di dalam kitab suci dan kita akan mempunyai bingkai yang baru untuk melanjutkan kursus kita.
Namun ingat, ini bukan hanya latihan membaca. Tujuan kita membaca Kitab Suci adalah dengan maksud supaya Tuhan kita menjadi “pengalaman hidup yang merubah”. Jadi jika belajar Kitab Suci dan berhasil dalam kursus ini, berusahalah martabat dan hati nurani kita seperti putra dan putri Allah, dan hak istimewa kita yang sangat mengagumkan menjadi penuh dalam bersatu dengan Allah dalam keluargaNya, Gereja Katolik.
- Pertanyaan – pertanyaan.
- Menurut Pater Yves Congar, apa “ isi dan arti” dari tulisan pada Kitab Suci ?
- Apa 2 perbedaan utama antara Covenant dengan kontrak ?
- Apa yang Allah lakukan memalui CovebabtNya ?
- Apa saja 6 Covenant utama pada Kitab suci ?
- Apa 5 ciri yang perlu diingat tentang masing2 Covenant tsb ?
- Apa kata dalam bahasa Yunani dari universal ?Apa kata yang menceritakan tentang
Gereja yang didirikan Tuhan ?
Bacalah :
- Kejadian 1 : 1 – 21 mazmur tanggapan : maz 104 : 1 – 2, 5 – 6 , 10 – 14, 24, 35
- Kejadian 22 : 1 – 18 mazmur tanggapan : maz 16 : 5, 8, 9 – 11
- Keluaran 14 : 15 – 15 : 1 bacaan tanggapan : keluaran 15 : 1 – 6, 17 – 18
- Yesaya 54 : 5 – 14, maz tanggapan : maz 30 : 2 – 6, 11 – 13
- Yesaya 55 : 1 – 11 bacaan tanggapan : Yesaya 12 : 2 – 6
- Barukh 3 : 9 – 15 , 32 – 4 : 4 maz tanggapan : maz 19 : 8 – 10 , 17
- Yehezkiel 36 : 16 – 28 maz tanggapan : maz 42 : 3,5 ; 43 : 3 – 4
- Roma 6 : 3 – 11 maz tanggapan : maz 118 : 1 – 2 , 16 – 17 , 22 – 23
- Matius 28 : 1 – 10 atau Markus 16 : 1 – 7 atau Lukas 24 : 1 – 12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar