kita sambung lagi ya ...
Pelajaran 3 : Bapa Kita Abraham
Tujuan :
1.Membaca kitab kejadian 12 – 50 dengan penuh pengertian
2.Mengerti Covenant Allah dengan Abraham dan melihat bagaimana Covenant itu Dipenuhi dalam Covenant baru pada Yesus
3.Menghargai gambaran kunci dalam kisah Abraham : Melkisedek, penyunatan, Pengorbanan Isak dan bagaiman Gereja menginterpestasikannya.
I. Review
Marilah kita mulai pelajaran dgn mengingat lagi beberapa hal : Kita sedang mempelajari sejarah keselamatan - kisah yg diceritakan Kitab Suci – degan cara mempelajari Covenant yang menjadi “tulang belakang” atau struktur rangka dari Kitab suci.
Pd jaman dulu, Covenant2 membangun hubungan kekeluargaan. Melalui CovenantNya Allah membangun hubungan kekeluargaan dengan ciptaanNya. Manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah. Melalui CovenantNya Allah telah – dan tetap memimpin sebagai Bapa keluarga. Melalui Covenant2 di Kitab suci, Allah melimpahkan berkatNya – membagikan kehidupan dan rahmat yang kudus – ke atas umatNya. Melalui berkatNya, Allah menjadikan kita lebih dari ciptaan yang lainnnya. Dia menjadikan kita Ahli waris dan keturunanNya, putra dan putri Allah.
Kita sedang mempelajari sejarah ini untuk mengerti lebih baik dan hidup lebih baik, Covenant baru yang diberikan Allah dalam pribadi Yesus yang kita masuki melalui pembaptisan. Dan seluruh Covenant yang kita baca di dalam sejarah perjanjian lama Kitab suci dimaksudkan sebagai tanda, dalam menantikan Covenant baru.
Mengambil kisah dalam Kitab Suci : sebagai dosa awal dari Adam dan Hawa, keluarga yang Allah inginkan telah pecah dan tercerai berai. Sekarang ada ketegangan yang tetap antara orang yang meragukan janji-janji Allah dengan yang mencari kemuliaan nama mereka, yaitu mereka yang dihidup di luar keluarga Allah dengan mereka yang “ menyerukan nama Tuhan “, mereka yang ingin hidup sebagai anak-anakNya ( kej 4 : 26 )
Ketegangan ini semakin memuncak pada kisah menara Babil pada pelajaran yang lalu – dimana bangsa-bangsa di dunia mencoba “ membuat nama untuk diri mereka “. Seperti Adam dan Hawa mencari hidup tanpa Allah, sekarang laki-laki dan perempuan bertindak bersama sebagai satu bangsa untuk berbuat hal yang sama.
Namun dalam ayat-ayat setelah peristiwa tsb, kita diperkenalkan kepada Abram atau Abraham ( untuk selanjutnya kita akan sebut Abraham dalam pelajaran ini, meskipun Ia dipanggil Abram sampai Allah mengganti namanya ( kej 17 : 5 ).
Abraham dipanggil untuk menolak cara hidup yang mengagungkan diri sendiri. Jika ia mengikuti Allah dengan Iman dan taat, Allah berjanji akan mengagungkan Abraham – membuat namanya Besar ( kej 12 : 2 ).
Dengan Abraham, sejarah manusia menjadi sejarah keselamatan. Sampai sekarang sejarah kita dihadapkan dan menuju ke kematian, kembali menjadi debu seperti penciptaan manusia pertama. (kej 1 : 19 ; katekismus No 1079 – 1080 ). Oleh karena kepenuhan imannya, Abraham menjadi bapa generasi baru dari laki2 & perempuan, generasi yang hidup dengan iman kepada janji-janji Allah, seperti kepercayaan anak laki2 dan perempuan. Allah menjanjikan Abraham akan menjadi “ bapa dari bangsa – bangsa yang besar ( kej 17 : 5 ). Melalui keturunannya, ia akan membawa berkat kudus kepada seluruh bangsa di dunia ( kej 12 : 3 ). Berkat apa yang ingin Allah limpahkan ? Memberikan relasi sebagai anak yang kudus. Inilah janji Allah, yang menjadi pusat perhatian kita dalam pelajaran ini , janji tsb dipenuhi dalam Yesus, seperti yang kita baca pada kalimat pertama pada perjanjian baru, “ Anak Abraham” ( Mat 1 : 1 )
II. Bapa kita Abraham.
a. Janji Besar.
Covenant Allah dengan Abraham terdiri atas 3 bagian, dan dimulai dengan 3 janji :
1.Membuat Abraham dan keturunannya menjadi bangsa yang besar ( 12 : 1 )
2.Memberi Abraham nama yang besar (12 : 2 )
3.Membuat Abraham menjadi sumber berkat untuk seluruh dunia ( 12 : 3 )
Kemudian Allah meningkatkan 3 janji tsb – memasukkan mereka ke dalam Covenant kudus – Allah tidak hanya berjanji membuat abraham menjadi bangsa besar. Allah membuat Covenant dengan janji akan membebaskan keturunan Abraham dari penindasan di tanah asing dan memberikan mereka daerah teritorial ( kej 15 : 7 – 21 ) Tidak hanya namaya menjadi besar, tapi Allah melalui CovenantNya bersumpah akan menjadikan Abraham “bapa dari bangsa yang besar” sebuah kerajaan “ raja-raja akan muncul dari keturunanmu “ ( kej 17 : 1 – 21 )
Allah meninggikan ke-3 janjiNya dengan berjanji membuat keturunan Abraham seperti bintang di langit yang tdk terhitung serta pasir dipantai. Melalui keturunannya semua bangsa di dunia akan menemukan berkat. ( kej 22 : 16 – 18 ). Melalui sumpah pada ke-3 janji tsb, Allah menuntun mata kita kepada masa depan sejarah penyelamatan.
Abraham membuat bangsa yang besar di dalam kitab keluaran, pada saat Allah membuat Covenant dengan Musa, Allah membuat keturunan Abraham menjadi bangsa yang memiliki tanah perjanjian yang dijanjikan kepada Abraham ( kej 46 : 3 – 4 ). Kita akan membacanya pada pelajaran selanjutnya, pada saat kita melihat kitab keluaran melalui kitab ulangan.
Janji ke-2 Allah dipenuhi pada saat daud menjadi raja dengan nama yang besar ( 2 Sam 7 : 9 ) dan sebuah tahta abadi ( Maz 89 : 3 – 4; 132 : 11 – 12 ),
Dan akhirnya Covenant2 ini mengarahkan kita kepada Yesus. Yesus adalah kepenuhan dari Covenant baru yang dijanjikan untuk membuat keturunan Abraham menjadi sumber berkat bagi seluruh bangsa. Itulah sebabnya pada kalimat pertama pada perjanjian baru kita menemukan kalimat “ Yesus …. Anak Abraham “ ( Mat 1 : 1 )
b. Anak terkasih.
Pada kidung Maria dan Zakaria yang terkenal, diceritakan kepada kita bahwa kedatangan yesus merupakan pemenuhan dari janji-janji Allah kepada Abraham ( Luk 1 : 55, 72 – 73 dan kej 12 : 3; 13 : 15; 22 : 16 – 18 )
Yesus adalah keturunan Abraham yang kepadaNya berkat divine sonship akan mengalir kepada seluruh bangsa di dunia. Yesus sendiri mengajarkan kita untuk melihat simbol kedatanganNYa dalam kelahiran Ishak : “ Abraham bapamu, gembira melihat hari kedatanganKu, ia melihat dengan bahagia “ tentu saja secara teks Abraham tidak melihat kelahiran Yesus. Abraham bergembira pada saat kelahiran dari keturunannya. Ishak ( kej 17 : 7 ). Namun Yesusberkata kepada kita bahwa di dalam Ishak kita akan melihat tanda dari kelahiran Yesus.
Diawali teks Kitab suci dan kemudian dipenuhi oleh bunga dari tulisan para Bapa Gereja seperti St Agustinus, banyak yang terlihat hubungan yang dalam antara kehidupan Ishak dan kehidupan Yesus. Kelahiran Ishak merupakan keajaiban yang terjadi pada saat Abraham berusia 100 th dan dari istri yang mandul. Demikian juga Yesus dilahirkan melalui kehamilan kudus. Seperti Ishak disunat untuk menjadi anggota bangsa pilihan Allah, emikian juga Yesus ( Luk 2 : 21 )
Ini bahkan lebih dalam dari hanya simbol, dalam test yang mengerikan yang diberikan Allah kepada Abraham – menyerahkan anak tercintanya, Ishak, sebagai kurban persembahan. Kisah ini sudah sejak lama diinterpretasikan sebagai ramalan / tanda penyerahan Anak Allah tercinta untuk disalibkan di kalvari.
Pertama, perhatikan dalam kisah ini berapa kali kata “bapa” dan “anak” digunakan ( kej 22 ). Ishak digambarkan sebagai hanya anak terkasih dari Abraham ( Kej 22 : 2, 12, 16 ). Dihalaman depan perjanjian baru kita akan menemukan Allah menggunakan kata yang sama – “ AnakKU terkasih “ – ditujukan kepada Yesus pada 2 kejadian penting dalam hidupNya, pada saat Yesus dibaptis, dan perubahan rupa Yesus ( Mat 3 : 17; 17 : 5 )
Bahasa ini bukan kebetulan , ini adalah petunjuk apa yang akan terjadi dalam kisah Abraham, yang merupakan salah satu yang paling sulit dimengerti di seluruh Kitab suci. Tanpa petunjuk ini kita dapat berkesimpulan yg kejam : bagaimana mungkin Allah meminta seseorang untuk mengorbankan anaknya terkasih atau anak-anaknya ? Allah semacam apa yang akan meminta test kesetian seperti itu ?
Namun test ini, seperti banyak hal yang tertulis dalam perjanjian lama, telah ditulis sebagai bentuk cara untuk mengajar kita tentang rencana cinta Allah ( 1 Kor : 11; Rom 4 : 23 – 24 ). Pengarang perjanjian baru, mengerti dengan jelas bahwa kisah ini bukan tentang Allah yg kejam yg meminta pengikutnya untuk melakukan sesuatu yg mengerikan dalam melayaniNya.
Mereka mengetahui dalam kisah Abraham dan Ishak, Allah menyatakan kepada kita suatu misteri dari sifat keBapaanNya yang kudus.
Allah 2x memuji Abraham sebagai orang yang penuh iman – “Kamu tidak menyembunyikan anakmu terkasih dari Ku” ( Kej 22 : 12,15 ). St Paulus menyebutkan terjemahan bahasa Yunani dari kata-kata ini pada saat ia berbicara mengenai penyaliban Yesus : Dia yang tidak menyayangkan AnakNya sendiri namun menyerahkannya bagi kita … ( Rom 8 : 32 ). Kita juga dapat mendengar gaung dari pujian Allah dalam teks yang terkenal dai Injil Yohanes : “ Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah menyerahkan …. “ ( Yoh 3 : 16 )
Dan di Kitab Suci ada yang lebih halus, kesejajajran ke-2 cerita tsb seperti, gunung di mana Allah berfirman kepada abraham untuk melakukan kurban : Gunung Muria, adalah tempat yang sama dengan tempat asal Melkisedek yang datang dari Salem. Pada kenyataannya tradisi Yahudi yang dipegang bahwa Gunung Muria adalah puncak tempat Salomo membangun bait Allah ( 2 taw 3 : 1 ), juga memegang tradisi bahwa nama Yerusalem berasal dari Kata – kata iman Abraham – “ Allah akan menyediakan “ ( Kej 2 : 8, dalam bahasa Ibrani = Yir’eh atau jira ) untuk kata Salem.
Kalvari, tempat di mana Yesus disalibkan adalah salah satu bukit dari Gunung Muria. Dan seperti Ishak, membawa kayu untuk pegurbanan dirinya, dan memohon untk diikat pada kayu. Demikian juga Yesus membawa salibNya dan membiarkan orang memakunya pada salib tsb. Tradisi yahudi mempercayai bahwa Ishak berusia antara 27 – 35 tahun pada saat kejadian tsb dan ia mengijinkan dirinya diikat dan dikurbankan Abraham. Hal ini akan memberi kesan lebih jauh mengeani kesejajajran ke-2 kisah ini antara Ishak dengan Yesus, keduanya menyerahkan diri mereka, secara bebas menerima kematian mereka sebagai tawaran kurban bagi Allah.
Abraham berkata kepada pelayannya : “ Kami akan memuja dan kemudian akan kembali kepadamu “ ( Kej 22 : 5 ) dapat didengar sebagai janji dari kebangkitan. Mengapa ia berkata kami, “ jika ia berharap Ishak akan dibunuh ? dalam surat Ibrani diterangkan karena Abraham memiliki iman dalam kebangkitan : “ Dia beralasan bahwa Allah dapat membangkitkan bahkan dari kematian , dan ia akan menerima kembali Ishak ( Ibr 11 : 17 – 19 ). Pada kenyataannya Ishak diselamatkan, seperti juga Yesus akan diselamatkan pada hari ke-3. ( Kej 22 : 4 )
c. Tanda dari daging dan roh.
Abraham percaya bahwa Allah akan memberikan kembali anaknya terkasih kepadanya, dan dengan iman ini, ia melaksanakan kewajibannya kepada Covenant Allah dengannya.
Allah membuat iman dalam janjiNya sebagai syarat dari CovenantNya dengan Abraham. Iman yang seperti ini yang menjadi syarat bagi mereka yang akan memasuki Covenant baru dalam Yesus.
Kita lihat karya ini dalam surat-surat Rasul Paulus, khususnya dalam suratnya kepada umat di Roma dan Galatia. Abraham kata Paulus adalah “ Bapa bagi seluruh ….. yang percaya (Rom 4 : 11 – 12 ). Apa yang dikatakan teks Kitab Suci tentang Abraham-“ Iman sudah diperhitungkan kepada Abraham sebagai suatu kebajikan “ – hal ini juga merupakan syarat yang diminta dari kita, Kita juga harus percaya akan janji Allah, “ Percaya kepada Yesus Tuhan kita yang telah bangkit dari kematian ) (Rom 4 : 9, 23 – 24 )
Berkat yang Allah janjikan akan dilimpahkan ke atas dunia melalui keturunan Abraham, datang kepada kita melalui iman kita pada salib dan kebangkitan Yesus. Pengorbanan Yesus membawa kita kepada “ Berkat dari Abraham ” ( Gal 3 : 14 ). Berkat-berkat Abraham ini, membawa kita kepada pembaptisan, yang menjadi tanda dari Covenant baru, seperti penyunatan yang menjadi tanda dari Covenant Allah dengan Abraham.
Allah membuat penyunatan sebagai tanda dari sumpah CovenantNya untuk membuat keturunan Abraham menjadi sebuah dinasti kerajaan : “Maka dalam dagingmu lah CovenantKu menjadi Covenant yang kekal “ ( Kej 17 : 1 – 4 ). Namun seperti St Paulus ajarkan, tanda Covenant ini dalam daging juga berarti untuk melambangkan tanda spiritual dan sakramental yang dengan mana kita memasukiCovenant baru, keluarga Kerajaan Allah.
Di dalam kitab para nabi “ penyunatan hati “ telah menjadi tanda dedikasi seseorang kepada Allah ( Ul 10 : 16; Yer 4 : 4; Rom 2 : 25 – 29; 1 Kor 7 : 18 – 19 ). Nabi Yeremia berkata bahwa hukum dari Covenant yg baru akan dituliskan dalam hati. ( Yer 31 : 31 – 34 )
Dan hal ini terjadi pada pembaptisan yg merupakan sunat kristus ( Kol 2 : 11 ) dan melalui penyunatan yg benar ( Fil 3 : 3 ). Seperti penyunatan merupakan tanda dari keanggotaan dalam umat Abraham, “ Penyunatan baru “ - pembaptisan – adalah tanda keanggotaan Gereja, Umat Allah yang baru.
Di dalam pembaptisan di Gereja , janji kepada Abraham digenapi. Itu merupakan jumlah yg besar, tidak seorangpun mampu menghitung, dari setiap bangsa, ras, orang dan setiap bahasa akan menemukan berkat dan keselamatan dalam Allah Abraham (Bdk Kej15:5 dgn Wah7:9–10 ).
d. Berkat dari Shem.
Allah berjanji memberkati Abraham, dan kita tahu bahwa berkat tsb untuk keturunannya, terutama dalam Yesus. Namun selama kursus kitab kejadian, berkat yg nyata bahwa Abraham menerima berkat tsb dari Imam-raja yg misterius, Melkisedek ( Kej 14 : 18 – 20 )
Jika kita perhatikan, pada kitab kejadian Allah mempunyai banyak masala dengan “anak sulungNya” - dimulai dengan Adam, yg melakukan dosa asal , anak sulung Adam, Kain pada gilirannya menkadi pembunuh. Pada masa nenek moyang, menjadi anak sulung adalah menjadi pewaris tunggal seluruh asset, hak istimewa dan kekuasaan dari ayah. Menerima berkat dari ayahnya adalah tujuan setiap anak sulung, dalam Kitab Suci ini merupakan pola alamiah .
Allah bermaksud melimpahkan berkatNya pada dunia melalui “Anak SulungNya”-Adam- namun karena ketidakpatuhannya gagal berbuat sesuai dengan kewajiban hak asasinya. Jadi Allah, mengangkat seorang anak sulung baru, Nuh , yg membuktikan diri sebagai orang benar dan tidak bersalah pada masanya. ( Kej 6 : 9 ).
Melalui kesetiaan Nuh, Allah memperbahaui CovenantNya terhadap ciptaanNya dan keluarga manusia. ( Kej 9 : 1 – 17 ). Namun anak sulung Nuh, seperti Adam, jatuh ke dalam dosa ( Kej 9 : 20 – 22 ). Meskipun manusia tidak setia namun Allah tetap selalu setia terhadap janji CovenantNya. Sehingga Allah berbalik kepada Shem, anak sulung Nuh yang benar menjadi anak sulung yang baru.
Shem menerima berkat dari Nuh - “Terpujilah Allah Shem “ – yang menjadi pertama kalinya dalam teks Kitab Suci bahwa Allah diidentifijasikan dengan seseorang ( Kej 9 : 26 – 27 ). Allah disebutkan dengan “ Allah Shem “ – sebuah tanda bahwa Shem seorang yang benar dan tinggi di hadapan Allah.
Namun kemudian Shem menghilang, tidak seperti anak sulung lainnya – Adam, Kain, Nuh – kita tidak melihat Shem jatuh ke dalam dosa. Pada kenyataannya, kuta tidak mendengar apapun lagi tentangnya – kecuali bahwa ia memiliki anak2 laki2 dan 10 generasi keturunan berikutnya adalah Abraham ( Kej 11 : 26 – 27 ). Ini merupakan sesatu yg ingin kita ketahui, meskipun kita tidak pernah melihat Shem – kemashurannya sebagai orang paling benar sejak air bah – memberkahi anak sulungnya atau kepada setiap anaknya.
Sekarang saatnya bermatematika : menjumlahkan angka2 yg diberikan oleh uraian Kitab Suci dari garis keturunan Shem ( Kej 11 : 10 – 26 ) : Abraham dilahirkan 290 th setelah anak sulung Shem – Arpakhsad - dilahirkan. Jika Shem berusia 100 th pada saat Arpakhsad dilahirkan, out artinya Shem berusia 390 th pada saat Abraham dilahirkan. Dan jika Shem hidup 500 th setelah jelahiran Arpakhsad, dan Abraham hidup selama 175 th ( Kej 25 : 7 ), hal itu berarti bahwa Shem tetap hidup 35 th lagi setelah Abraham meningggal.
Siapa yang peduli ? Mengapa ini jadi masalah ? Memang, bagi para rabbi pada masa nenek moyang dan selama berabad-abad menurut ahli tafsir Kristen pertama , kemungkinan termasuk pengarang surat kepada orang Ibrani, ini masalah kesepakatan yang juga merupakan kunci untuk memperhitungkan apa yang terjadi antara Abraham dengan Melkisedek dalam Kej 14.
Menurut tradisi lama – Yahudi dan Kristen – Melkosedek yg misterius, Kepala suku yg besar, pewaris dari janji berkat dari Allah setelah air Bah.
Mari kita lihat beberapa tanda pada teks Kitab suci. Perhatikan dengan hati2 kerajaan yg dihadirkan pada awal kej 14, terutama bagaimana mereka dapat ditelusuri sebagai silsilah dari anak2 laki2 Nuh – Ham, Yafet, dan Shem.
Sodom, Gomorah, Admah dan Zeboliim adalah kerajaan2 yg diturunkan dari Kanaan, keturunan anak laki2 Nuh yang jahat. Ham ( Kej 10 : 6, 19 ) Sinear adalah kerajaan lain keturunan Ham (kej 10 : 6, 10). Elam ditampilkan sebagai keturunan dari Shem ( kej 10 : 22 ). Dan kerajaan Goyim ( dalam huruf Ibrani = bangsa2 ) ditampilkan sebagai keturuna yafet, bapa dari bangsa2 maritim ( kej 10 : 5 )
Garis pertempuran digambarkan pada kej 14 sangat berbelit, namun inilah yg terjadi : Raja Elam bersekutu dengan 3 kerajaan lainnya mengalahkan aliansi dati kerajaan Sosdom, Gomora, Adma, Zeboim dan Zoar, dan dijadikan budak ( kej 14 : 17 ). Abraham, pada gilirannya mengalahkan aliansi yg dipimpin Raja Elam, dalam rangka menyelamatkan keponakan laki2 nya, Lut , yang telah ditangkap sebagai tawanan perang pada pertempuran terdahulu.
Sebagai hasilnya, keturunan Shem, Abraham , sekarang memerintah seluruh keturunan Ham dan Yafet – seperti yg diramalkan Nuh akan terjadi. ( Kej 9 : 25 – 27 ). Tepat pada kejadian ini, Melkisedek muncul, dan apa yang ia lakukan ? Dia mengumumkan berkat atas Abraham yg bunyinya mirip seperti berkat yang Nuh umumkan atas Shem ( Kej 14 : 19 – 20 ).
e. Anak sulung imam agung.
Apa arti semua ini ?
Jika Melkisedek, sebuah nama yang berarti “ Raja kebenaran “ ( Ibr 7 : 2 ), adalah benar-benar Shem, “Anak besar” dari Nuh, yg berarti bahwa berkat Allah diberikan kepada Nuh, dan Nuh memberikannya kepada Shem yang sekarang diteruskan kepada Abraham . Berkat kebenaran dari anak sulung akan diteruskan kepd Ishak ( kej 25 : 5 ) dan Yakub ( Kej 27 : 27 – 29 ).
Namun melalui Melkisedek berkat anak sulung ini menjadi sesuatu yang bersifat kerajaan dan keimaman. Hal ini menjadi penting untuk alur cerita dan arti dari sisa kitab suci.
Melkisedek adalah seorang Imam Agung dan seorang raja. Jika ia putra sulung dari Nuh, kemudian berkatnya atas Abraham adalah semacam pentahbisan, yang melalui sebuah pentahbisan Abrahamjuga tidak hanya menjadi anak sulung yg benar namun juga imam Allah yg paling agung.
Setelah kitab kejadian, kita melihat Abraham membangun altar dan menyerukan nama Tuhan ( Kej 12 : 8; 13 : 4 ). Namun dengan berkat ini tugas keimaman menjadi bagian yg paling menunjukkan identitasnya dan bagian dari warisan dan keturunan raja yg telah dijanjikan Allah kepadanya. Kita akan melihat Ishak mengikuti langkah ayahnya. ( Kej 26 : 25 ).
Dipelajaran selanjutnya, pada saat kita membaca Covenant dengan Musa, kita akan melihat bahwa bangsa Israel direncanakan menjadi “anak sulung Allah” ( Kel 4 : 22 ) dan sebuah kerajaan Imam. ( Kel 19 : 6 )
Pada saat kita membaca Covenant dengan Daud, kita akan melihat bahwa Daud dan anaknya Salomo dianggap sebagai “anak - anak sulung” ( Maz 89 : 6 )yang ke-2nya merupakan raja dan imam ( 2 sam 6 : 12 – 19; 1 Raj 3 : 15; 8 : 62 – 63 ). Sangat menarik, dalam perjanjian lama, Melkisedek diinterpretasikan sebagai seorang figur yg menjadi tanda bagi Daud, yang mendeklarasikan “ Sorang imam selamanya menurut Melkisedek “ ( Maz 76 : 2 )
Perhatikan Melkisedek muncul dimanapun juga. Dia tidak punya silsilah dan ibu kota kerajaannya, Salem tidak disebutkan lebih dulu dalam kitab suci. Namun Salem seperti nanti yg akan kita lihat dalam kitab suci adalah kependekan dari Yerusalem, ibukota kerajaan imam dari bangsa terpilih. ( Maz 76 : 2 )
Akhirnya, dalam perjanjian baru, Yesus dilihat sebgai “anak sulung” , Imam Agung dan Raja ( Ibr 1 : 2 – 13; 5 : 5 – 6 )dan Dia, juga dilihat sebagai Imam dari garis keturunan Melkisedek ( Ibr 7 )
Perhatikan bahwa Melkisedek mengeluarkan roti dan anggur pada saat mengucapkan syukur sebelum mengumumkan berkat atas Abraham, teks tsb menunjukkan tindakannya sebagai “ seorang Imam Allah yang paling tinggi “ ( Kej 14 : 18 )
Yesus juga mengeluarkan roti dan anggur kita sebagai simbol dari Covenant baru. Bapa2 Gereja, dengan mudah melihat tindakan Melkisedek memberi tanda tentang Ekaristi. Dan liturgi Gereja mencerminkan tradisi ini dalam doa ekeristi I , yg menyerahkan” Roti dan anggur yg ditawarkan imam Melkisedek ( Kat No 1333 )
Saudara2 dari Yesus dalam Gereja, “jemaat – jemaat anak sulung” ( Ibr 12 : 23 ) juga sebuah bangsa yg terpilih, imamat yg suci, bangsa yg kudus, umat kepunyaan Allah (1 Pet 2:9; Wah1: 6 )
Semua ini, pada gilirannya, merujuk kembali ke taman Eden, awal sejarah manusia. Ini merupakan hal yg sangat menarik untuk mengamati bahwa Adam ditempatkan di taman untuk “mengolah dan menjaganya” ( Kej 2 : 15 ) sesuatu yg penting menjadi hilang pd saat menterjemahkan kata2 tsb.
Pada teks yahudi asli, kata yg digunakan adalah abodah dan shamar. Dan kata2 tsb diasosiasikan dengan tugas pelayanan keimaman. Pada kenyataannya ke-2 kata tsb dibagian lain kitab suci terdapat pada kitab bilangan, dan diterjemahkan sebagai “pelayanan” dan “tanggung jawab”, dan digunakan untuk menggambarkan tugas-tugas kaum Lewi, yg diangkat sebagai imam bangsa Israel. (Bil 3 : 7 – 8; 8 : 26; 18 : 5 – 6).
Adam, muncul, digambarkan sebagai seorang imam anak sulung. Perintah untuk beranak-cucu dan bertambah banyak ( Kej 1 : 28 ) tidak lain bermaksud agar Adam menjadi seorang bapa dari sebuah bangsa imam. Ini adalah tujuan dari manusia. Sebuah tujuan yg akhirnya dicapai dalam Yesus –“Putra Sulung” Kerajaan dan Imam.
III. Masa kesukuan.
a. Yakub yang lebih muda.
Dengan kisah Abraham, kita kembali pada sejarah penyelamatan. Sisa dari kitab kejadian ( pasal 12 – 50 )menceritakan kisah kesukuan yg didirikan oleh bapa bangsa terpilih. Di kej 12 - 25 :18, kita akan membaca tentang Abraham dengan 2 anaknya, Ismail dan Ishak. Dalam kej 25 : 19 – 36 : 43 , kitamendengar kisah Ishak dengan 2 anak laki2nya, Esau dan Yakub, dan kitab Kejadian ditutup, kej 37 – 50, dengan kisah dari 12 anak Yakub, pendiri suku2 di Israel, terutama anak Yakub, yaitu Yusuf.
Ishak tumbuh dewasa dan menikahi Rebeka. Seperti ibunya Sarah, Rebeka seorang wanita mandul, namun Ishak, seperti bapanya Abraham sebelum memilikinya, memohon kepada Alllah untuk memberikan mereka anak – anak ( kej 25 : 21; 15 : 3 ). Semetara ke-2 anak kembarnya berkelahi dalam rahimnya, Allah berfirman kepada Rebeka bahwa ke-2 anak tsb masing2 akan menjadi sebuah bangsa ,namun yang lebih muda, Yakub, akan memerintah yang lebih tua, Esau ( kej 25 : 23 )
Ini adalah suatu bagian alur cerita yg lain, dihubungkan dgn apa yg telah kita bicarakan tentang “anak sulung”. Perhatikan setelah kegagalan dari anak sulungNya di Eden, Allah nampaknya lebih menyukai anak laki2 yg lebih muda. Persembahan Habil lebih disukai dibandingkan Kain. Ishak lebih dipilih dibandingkan Ismail. Anak laki2 Yakub yang paling kecil, Yusuf, menjadi pahlawan pada bagian akhir kitab kejadian. Sementara Ruben anak sulung Yakub, gagal melindungi Yusuf dari saudara – saudaranya ( kej 37 ).
Mengapa Allah melakukan hak ini ? Dia memilih yg muda, yg lemah dan penuh dosa untuk menunjukkan bahwa sejarah keselamatan ditentukan oleh kebebasan rahmatNya dan cintaNya.
St Paulus memberi kita prinsip umum pada saat ia mengatakan bahwa Allah memilih Ishak dari pada Esau “ Supaya rencana Allah tentang pemilihanNya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilanNya …Jadi tidak bergantung kepada keinginan seseorang, namun bergantung Allah. ( Rom 9 : 11 – 13 )
Jangan bingung dengan drama dan penipuan bagaiman Yakub mengunci berkat Ishak. Esau sudah membuktikan dirinya tidak berharga untuk menerima berkat, dgn menjual hak anak sulungnya kepada Yakub untuk semangkuk makanan rebusan. Seperti kata teks kitab suci : “Esau memandang ringan hak kesulungannya” ( kej 29 : 25 ). Kemudian pada saat anaknya Yusuf dijual menjadi budak, anak laki2 lainnya akan menipunya dengan membasahi mantel Yusuf dengan darah kambing. Tentu saja ironi tdk hilang pada pencerita kitab kejadian – Kecurangan Yakub kepada bapanya juga dengan menggunakan kulit domba. (kej 27 : 15-16; 37 : 31 – 35 ).
Namun kebohongan Yakub melayani tujuan Allah. Allah memilih Ishak dari pada Esau ( Mal 3 : 1 ; Roma 9 : 13 ). Melalui Yakub Allah akan memperpanjang berkat yg diberikan kepada Abraham ( Kej 28 : 3 – 4 ) Allah menegaskan dirinya dengan menunjukkan kepada Yakub tangga ke surga ( Kej 28 : 10 – 15 ). Kemudian Yesus akan menggunakan mimpi Yakub ini, dgn menyatakan bahwa dalam diriNya surga dan bumi bersentuhan. Manusia dan Tuhan bertemu. Dia adalah yang dilihat Yakub sebagai pintu gerbang surga.( Yoh 1 : 51; kej 28 : 17 )
Allah mengubah nama Yakub menjadi Israel setelah pergumulan yg misterius sepanjang malam. Nama Israek berarti “ Dia yg berjuang bersama Allah “ ( Kej 35 : 10; Hos 12 : 5 ).
b. Yusuf dan Yudea.
12 Anak Yakub dilahirkan dari 2 istri, Lea dan Rachel – membentuk12 suku Israel (Kej 47:27; Ul 1:1) dan di dalam kisah Yusuf dan saudara – saudaranya, sekali lagi kita melihat Allah memilih yg paling muda untuk melaksanakan rencana penyelamatanNya.
Yusuf setipe dengan Yesus. Apa yg terjadi padanya merupakan tanda tidak hanya apa yg akan terjadi kepada anak Israel, tetapi juga penderitaan dan keselamatan dimenangkan bagi kita oleh Yesus.
Yusuf merupakan korban keirihatian dan penolakan oleh saudara2nya, anak2 Israel.,ia dijual dengan harga seorang budak ( Bdk kej 37 : 28 dgn Mat 26 : 14 – 15 ) Bandingkan perkataan saudara2 Yusuf dengan perkataan dari penyewa2 tanah garapan yg jahat dalam perumpamaan Yesus ( kej 37 : 20; Mat 21 : 38 ).
Keduanya Yusuf dan Yesus, tetap mengampuni saudara2 mereka dan menyelamatkan mereka dari kematian. Firaun memerintahkan kepada para pelayan Mesirnya untuk melakukan apapun yg diperintahkan Yusuf kepada mereka. Dan Maria akan mengulangi perintah ini, menyuruh para pelayan pada sebuah pesta pernikahan untuk melakukan apapun yang Yesus perintahkan kepada mereka ( Bdk kej 41 : 55 dgn Yoh 2 : 5 ).
Selanjutnya Yusuf menjelaskan kepada saudara2nya, kisah ini menunjukkan kepada kita bahwa sekalipun manusia merencanakan kejahatan, Allah dapat menggunakanNya untuk tujuan rencana penyelamatanNya ( Kej 50 : 19 – 21 ).
Kitab pertama perjanjian lama sudah selesai denngan Israel di atas menjanjikan sebuah dinasti kerajaan yg akan abadi ( Kej 49 : 9 – 12 ). Dia akan memerintah seluruh bangsa di dunia – teks Kitab Suci yg diinterpretasikan Gereja sebagai sebuah janji tentang Yesus, Raja dan Mesias. Garis keturunan Yudea adalah garis keturunan raja Daud dan Salomo ( 2 Sam 8 : 1 – 14; 1 Raj 4 : 20 – 21 ). Yesus akan datang sebagai putra raja Daud (Mat 1:1 – 16) dan singa Yudea (Wah 5:5)
Dalam pelajaran selanjutnya, kita akan melihat bagaimana Allah menggenapi janjiNya pada Abraham, Janji bhawa cucunya, Yakub, menulangi pada saar ia berkata jepd Yusuf : Allah akan menyertaimu dan membawa kamu kembali ke negeri nenek moyangmu” ( Kej 48 : 21 ).
Namun ini penting untuk diingat, “negeri” yg sering sekali kita bahas dalam Covenant2 awal ini bukan semata-mata dalam pengewrtian geografis dunia ini, seperti yg diungkapkan Paus Yohannes Paulus II dalam kotbah luar biasanya. Commemoration of Abraham.
Pada saat kita membaca kisah Abraham dan kisah2 yg mengikutinya kita selalu perlu menyadari, seperti yang Paus katakana “ Abraham, seorang yg percaya yg menerima undangan Allah, adalah seseorang yg menuju negeri terjanji yg bukan di dunia ini … di dalam iman Abraham, Allah yg maha kuasa benar2 membuat sebuah Covenant yg abadi dgn umat manusia, dan penggenapannya secara pasti adalah Yesus Kristus. Yang melalui salib dan kebangkitanNya memimpin kita masuk ke dalam tanah keselamatan yg Allah, penuh pengampunan, telah janjikan kepada manusia sejak awal mula.
IV. Pertanyaan2
1 Apa 3 bagian dari Covenant yang dibuat Allah dengan Abraham ?
2 Bagaimana , menurut tradisi Gereja awal, apalah pengirbanan Ishak sama dengan Pengorbanan Yesus di salib ?
3 Mengapa konsep “anak sulung laki2” dan “Imam” penting untuk mengerti alur cerita dan Arti kitab Suci ?
4 Untuk doa dan renungan : Liturgi dari jam ke jam Gereja selalu memasukkan kidung Zakaria (Luk 1 : 68 – 79) dalam doa pagi dan Magnificat (Luk 1 : 46 – 55) da;am doa malam. Ke-2 kidung tsb melihat kedatangan Yesus sebagai penggenapan dari Covenant Allah dgn Abraham & minta bantuan Tuhan utk lebih mengerti Covenant tsb.
Akan di lanjutkan ke seri 04
Di sini, dirumah ini,di Gereja Katolik Roma, telah kutentukan, dengan iman, pemikiran, dengan segenap hati, segenap kekuatan dan segenap akalbudiku, pilihanku masuk dalam gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus di atas sang batukarang rasul Petrus. Gereja ini akhirnya dinamakan Gereja Katolik Roma. Penamaan ini digunakan untuk menunjukkan identitas gereja yang setia kepada ajaran semula dari Yesus Kristus dan yang diteruskan para rasul.
Mengasihi Sesama
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar