Petikan dari www.ekaristi.org
Keselamatan
Menurut Gereja Katolik
Mat
19:17
’...Tetapi jikalau engkau ingin masuk
dalam hidup (Note: maksudnya hidup abadi, lihat ayat 16) turutilah segala
perintah Allah’
Ketika pemuda itu bertanya perintah yang mana, Yesus
kemudian merinci 10 perintah Allah. Jadi mereka yang menuruti, yang adalah
perbuatan, perintah Allah adalah mereka yang akan memperoleh hidup kekal.
Bukan mereka yang “mengimani” perintah Allah.
Di Rom 8:24 apakah yang bisa kita lihat? “Sebab kita diselamatkan dalam
pengharapan” Bukan oleh iman saja, tapi oleh pengharapan
Matius 24:13 Yesus mengatakan bahwa “orang yang bertahan
sampai kesudahannya akan selamat.” Ini sangat bertentangan dengan
konsep OSAS (Once Saved Always Saved, sekali selamat
akan tetap selamat) yang merupakan doktrin Protestant yang diturunkan dari
konsep Sola Fide.
Mat
25:35-36
35 Sebab ketika Aku lapar kamu memberi aku makan; ketika Aku
haus kamu memberi Aku minum; ketika aku seorang asing kamu memberi Aku
tumpangan; 36 ketika Aku telanjang kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit
kamu melawat Aku; ketika aku didalam penjara kamu mengunjungi Aku.
Dan para umat Katolik hendaknya juga tidak meremehkan iman.
Iman adalah sesuatu yang penting karena iman adalah pemberian supernatural yang
berasal dari Allah (Katekismus 153). Konsili Trent mengatakan:
Council of Trent Session 6:
Chapter 8: How One is to Understand the Gratuitous Justification of a Sinner by
Faith
Tapi ketika sang rasul [St. Paulus] mengatakan bahwa seseorang dibenarkan
“melalui iman” (Kanon 9) dan
“dengan bebas” (Rom 3:22-24), kata-kata ini harus
dimengerti dalam arti yang telah dinyatakan
secara tak terbantahkan dari Gereja Katolik, yaitu, kita dibenarkan melalui
iman karena “iman adalah permulaan dari keselamatan (St Fulgentius),” dasar dan
akar dari semua pembenaran, “tanpanya tidaklah
mungkin untuk menyenangkan Tuhan (Ibr 11:6)” dan masuk dalam persaudaraan dengan PutraNya; dan karenanya dikatakan telah
terbenarkan secara gratis, karena tidak ada satupun hal berikut yang mendahului
pembenaran, yaitu iman, atau perbuatan bisa mendatangkan rahmat pembenaran itu
sendiri; karena, kalau itu adalah rahmat, maka itu bukanlah karena perbuatan;
kalau tidak (seperti yang dikatakan rasul yang sama) rahmat bukanlah rahmat
(Rom 11:6)
Lalu apa lagi? Lihat Rom 2:13, Karena
bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar dihadapan Allah, tetapi
orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan. Jelas sekali bahwa perbuatan (ie: melakukan
hukum Taurat) adalah pembenaran dihadapan Allah.
Rom 2:6
6
Ia [Allah] akan membalas setiap orang menurut perbuatannya
Sebenarnya tidak ada perbedaan konotasi antara Paulus
dan Yakobus. Paulus mengatakan bahwa manusia dibenarkan karena iman di Rom
3:28, sementara Yakobus 2:24 dinyatakan bahwa manusia dibenarkan TIDAK DENGAN
‘IMAN SAJA’ (Sola Fide).
Rom 3:20
20 Sebab tidak seorangpun yang dapat
dibenarkan dengan melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Tauratlah
orang mengenal dosa
Di sebelumnya pun:
Rom 3:27-28
27 Jika demikian apakah dasarnya untuk
bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan
perbuatan? Tidak melainkan berdasarkan iman! 28 Karena kami yakin bahwa manusia
dibenarkan karena iman dan bukan karena melakukan hukum Taurat.
Rom 2:13
”Karena
bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar dihadapan Allah, tetapi
orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar