Inilah
kesaksian para pengajar paling tinggi Gereja Katolik sendiri
Pope Pelagius II (A.D. 578 - 590):
"Consider the fact that whoever has not been in the peace and
unity of the Church cannot have the Lord. ...Although given over to flames
and fires, they burn, or, thrown to wild beasts, they lay down their lives,
there will not be (for them) that crown of faith but the punishment of
faithlessness. ...Such a one can be slain, he cannot be crowned. ...[If]
slain outside the Church, he cannot attain the rewards of the Church."
(Denzinger 246-247)
"Mempertimbangkan fakta bahwa siapapun yang tidak
berada dalam damai dan kesatuan dengan Gereja tidak bisa mendapatkan Tuhan...
Meskipun dilemparkan dalam api membara yang membakar mereka, atau dilemparkan
ke binatang buas, mereka menyerahkan nyawa [pada binatang buas tersebut], tidak
akan ada mahkota Iman (bagi mereka ini), tapi hanya ada penghukuman atas
ke-tak-ber-iman-an... Begitu pula seseorang bisa terbantai tapi dia tidak bisa
mendapatkan mahkota ... [Bila] dia dibantai diluar Gereja, dia tidak
dapat mendapatkan hadiah dari Gereja.
Pope Saint Gregory the Great (A.D. 590 - 604):
"Now the holy Church universal proclaims that God cannot be truly
worshipped saving within herself, asserting that all they that are
without her shall never be saved." (Moralia)
"Sekarang Gereja Kudus universal menyatakan bahwa Allah tidak
bisa disembah dengan layak tanpa berada dalam dirinya (nya = Gereja), bahwa
mereka yang berada tanpa dia (dia = Gereja) tidak akan pernah selamat
Pope Innocent III (A.D. 1198 - 1216):
"With our hearts we believe and with our lips we confess but one Church,
not that of the heretics, but the Holy Roman Catholic and Apostolic
Church, outside which we believe that no one is saved."
(Denzinger 423)
"Dengan hati kita, kita percaya dan dengan bibir kita, kita
mengaku akan satu Gereja bukan yang berasal dari penganut ajaran sesat, tapi
Gereja Katolik Roma yang Kudus dan Apostolik, yang diluarnya (nya =
Gereja) kita percaya bahwa tidak ada satupun yang selamat"
Pope Innocent III and Lateran Council IV (A.D. 1215):
"One indeed is the universal Church of the faithful outside which
no one at all is saved..."
"Inilah satu-satunya Gereja universal dari semua umat,
yang diluarnya tidak ada satupun yang selamat..."
Pope Boniface VIII in his Papal Bull Unam Sanctam (A.D. 1302):
"We declare, say, define, and pronounce that it is absolutely
necessary for the salvation of every human creature to be subject to the Roman
Pontiff."
"Kami mendeklarasikan, mengatakan, mendefinisikan dan mengumumkan
bahwa sangatlah perlu sekali bagi keselamatan seluruh umat manusia
untuk menjadi subyek dari Paus Roma."
Pope Eugene IV and the Council of Florence (A.D. 1438 - 1445):
"[The Holy Roman Church] firmly believes, professes, and proclaims
that those not living within the Catholic Church, not only pagans, but also
Jews and heretics and schismatics cannot become participants in eternal life,
but will depart `into everlasting fire which was prepared for the devil and his
angels' (Matt. 25:41), unless before the end of life the same have been
added to the flock; and that the unity of the ecclesiastical body is so strong
that only to those remaining in it are the sacraments of the Church of benefit
for salvation, and do fastings, almsgiving, and other functions of piety
and exercises of Christian service produce eternal reward, and that no
one, whatever almsgiving he has practiced, even if he has shed blood for the
name of Christ, can be saved, unless he has remained in the bosom and unity of
the Catholic Church."
"[Gereja Roma yang Kudus] benar-benar mempercayai, meyakini
dan menyatakan bahwa mereka yang tidak hidup dalam Gereja Katolik, tidak hanya
Kafir, tapi juga penganut Yudaisme, penganut ajaran sesat dan skismatik tidak
bisa menjadi participant dalam kehidupan kekal, tapi akan pergi 'ke dalam api
yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya' (Mat
25:41), kecuali sebelum akhir hidupnya mereka ditambahkan ke kumpulan
domba; dan kesatuan dari tubuh Gereja begitu kuatnya sehingga hanya kepada
mereka yang berada didalam kesatuan tersebut sakramen Gereja berdaya untuk
keselamatan. Dan [hanya didalam Gerejalah] puasa, kemurahan dan fungsi
kebaikan kristen lain bisa memberikan hadiah, dan bahwa tidak
seorangpun, apapun kemurahan yang dia lakukan, bahkan bila dia telah
menumpahkan darah untuk nama Kristus, bisa diselamatkan, kecuali dia berada
didalam pelukan dan kesatuan dari Gereja Katolik."
Pope Leo XII (A.D. 1823 - 1829):
"We profess that there is no salvation outside the Church. ...For
the Church is the pillar and ground of the truth. With reference to those words
Augustine says: `If any man be outside the Church he will be excluded from
the number of sons, and will not have God for Father since he has not the
Church for mother.'" (Encyclical, Ubi Primum)
"Kita meyakini bahwa tidak ada keselamatan diluar Gereja.
... Karena Gereja adalah tiang penopang dan dasar kebenaran. Dengan merujuk ke
kata-kata tersebut Agustinus berkata: 'Jika seorang berada diluar Gereja dia
akan dikucilkan dari para putra, dan tidak akan mempunyai Allah sebagai Bapa
karena dia tidak mempunyai Gereja sebagai ibu
Pope Gregory XVI (A.D. 1831 - 1846):
"It is not possible to worship God truly except in Her; all who
are outside Her will not be saved." (Encyclical, Summo Jugiter)
"Tidaklah mungkin untuk menyembah Tuhan secara benar kecuali
didalamnya (nya = Gereja); semua yang berada di luarnya (nya = Gereja)
tidak akan selamat."
Pope Pius IX (A.D. 1846 - 1878):
"It must be held by faith that outside the Apostolic Roman Church,
no one can be saved; that this is the only ark of salvation; that he
who shall not have entered therein will perish in the flood."
(Denzinger 1647)
"Ini haruslah diyakini sebagi Iman bahwa diluar Gereja
Roma yang Apostolik, tidak ada yang bisa selamat; [Gereja] ini adalah
satu-satunya bahtera keselamatan; dia yang tidak masuk didalamnya (nya
= bahtera = gereja) akan musnah dalam banjir."
Pope Leo XIII (A.D. 1878 - 1903):
"This is our last lesson to you; receive it, engrave it in your minds, all
of you: by God's commandment
salvation is to be found nowhere but in the Church." (Encyclical,
Annum Ingressi Sumus)
"Ini adalah ajaran terakhir
kami bagi kamu; terimalah, torehkanlah di pikiran kamu, kamu semuanya; Berdasarkan
perintah Allah, keselamatan tidak bisa ditemukan dimanapun kecuali didalam
Gereja."
Pope Saint Pius X (A.D. 1903 - 1914):
"It is our duty to recall to everyone great and small, as the Holy Pontiff
Gregory did in ages past, the absolute necessity which is ours, to have
recourse to this Church to effect our eternal salvation." (Encyclical,
Jucunda Sane)
"Adalah tugas kita untuk mengingatkan pada semua orang, besar
dan kecil, seperti yang dilakukan Paus suci Gregory di jaman terdahulu, kepentingan
absolut yang ada pada kita, untuk memasrahkan pada Gereja ini, keselamatan
abadi kita."
Pope Benedict XV (A.D. 1914 - 1922):
"Such is the nature of the Catholic faith that it does not admit of more
or less, but must be held as a whole, or as a whole rejected: This is
the Catholic faith, which unless a man believe faithfully and firmly, he cannot
be saved." (Encyclical, Ad Beatissimi Apostolorum)
"Begitulah sifat dari iman Katolik bahwa [iman ini] tidak
hanya mengakui lebih atau kurang, tapi harus diyakini secara penuh atau secara
penuh ditolak: Ini adalah iman Katolik, yang kalau seseorang tidak
mempercayai dengan iman dan tegas, dia tidak bisa diselamatkan."
Pope Pius XI (A.D. 1922 - 1939):
"The Catholic Church alone is keeping the true worship. This is the font
of truth, this is the house of faith, this is the temple of God; if any
man enter not here, or if any man go forth from it, he is a stranger to the
hope of life and salvation. ...Furthermore, in this one Church of Christ,
no man can be or remain who does not accept, recognize and obey the authority
and supremacy of Peter and his legitimate successors." (Encyclical,
Mortalium Animos)
"Hanya Gereja Katoliklah yang mempunyai penyembahan yang
sejati. Inilah wadah kebenaran, inilah rumah iman, inilah kuil Allah; Bila
ada orang yang masuk tidak disini, atau bila ada orang yang keluar darinya, dia
akan menjadi asing terhadap hidup dan keselamatan. ... Lebih lanjut,
didalam satu-satunya Gereja Kristus ini, tidak ada orang yang bisa berada
didalamnya tanpa menerima, mengakui dan mematuhi otoritas dan supremasi dari
Petrus dan penerusnya yang sah."
Pope Pius XII (A.D. 1939 - 1958):
"By divine mandate the interpreter and guardian of the Scriptures, and the
depository of Sacred Tradition living within her, the Church alone is
the entrance to salvation: She alone, by herself, and under the protection
and guidance of the Holy Spirit, is the source of truth." (Allocution to
the Gregorian, October 17, 1953)
"Atas mandat Ilahi penafsir dan penjaga Kitab Suci, dan
penyimpan Tradisi Suci yang hidup didalamnya (nya = Gereja), hanya
Gerejalah pintu masuk keselamatan: Hanya dialah (dia = Gereja), oleh
dirinya (nya = Gereja) sendiri, dan dibawah perlindungan dan tuntunan Roh
Kudus, adalah sumber kebenaran."
Pope John XXIII (A.D. 1958 - 1963)
"How beautiful is the Church of Christ, the 'fold of the sheep!' Into this
fold of Jesus Christ no man may enter unless he be led by the Sovereign Pontiff,
and only if they be united to him can men be saved."
"Sebagaimana indahnyakah Gereja Kristus, 'sarang para domba!'
Kedalam sarang dari Yesus Kristus ini tidak seorangpun bisa masuk kecuali kalau
dia dipimpin oleh Paus Utama, dan hanya jika mereka disatukan dengan
dia (Gereja) manusia bisa diselamatkan."
"Outside the true Catholic Faith no one can be saved,
so help me God!"
"Diluar Iman Katolik yang sejati tidak ada seorangpun yang
bisa selamat, tolonglah aku tuhan!"
Pope Paul VI (A.D. 1963 - 1978)
"Is the hierarchy perhaps free to teach what they find most to their
liking on matters of religion, or what they expect will be most pleasing to the
proponents of certain current views opposed to all doctrine? Certainly
not! The prime duty of the episcopate is to transmit strictly and
faithfully the original message of Christ, the sum total of the truths which He
revealed and confided to the Apostles as necessary for salvation."
"Apakah Hierarki bebas mengajarkan apapun menurut kesukaan
mereka mengenai agama, atau apa yang mereka harap bisa menyenangkan sekelompok
golongan dari pemikiran tertentu yang bertentangan dengan doktrin? Tentu saja
tidak! Tugas utama dari episkopat (ke-uskupan) adalah untuk meneruskan
secara langsung dan dengan penuh iman pesan asli dari Kristus, jumlah total
kebenaran yang Dia wahyukan dan serahkan pada para Rasul adalah penting bagi
keselamatan."
"The means of salvation and sanctification are known by all
men, and are necessary to everyone who wishes to be saved."
"Alat untuk keselamatan dan pengudusan sudah diketahui oleh
manusia, dan sangat penting bagi mereka yang ingin selamat."
"Not without sorrow can we hear people continually
claiming to love Christ but without the Church; to listen to Christ but not to
the Church; to belong to Christ but outside of the Church. the absurdity of
this dichotomy is clearly evident in this phrase of the Gospel: 'Anyone who
rejects you, rejects me'." (Apostolic Exhortation, Evangelii
Nuntiandi, December 8, 1975)
"Tidaklah tanpa kesedihan kita mendengar orang terus
menyatakan bahwa dia mencintai Kristus tapi tanpa Gereja; mendengar Kristus
tapi tidak terhadap Gereja; menjadi milik Kristus tapi berada diluar Gereja.
kemustahilan dari dikhotomi ini adalah bukti nyata dari kalimat ini didalam
injil: 'barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku'."
Pope John Paul I (A.D. 1978)
"Jesus and the Church are the same thing; indissoluble, inseparable.
Christ and the Church are only one thing. It is not possible to say: I believe
in Jesus, I accept Jesus, but I do not accept the Church."
"Yesus dan Gereja adalah satu hal yang sama; tidak
terberaikan, tidak terpisahkan. Kristus dan Gereja adalah hanya satu ujud.
Tidaklah mungkin untuk berkata: Aku percaya Yesus, Aku menerima Yesus, tapi aku
tidak menerima Gereja."
"The ship of the Church is guided by Christ and by His
Vicar... It alone carries the disciples and receives Christ. Yes, it is tossed
on the sea, but outside one would perish immediately. Salvation is only
in the Church; outside it one perishes."
"Perahu Gereja dituntun oleh Kristus dan wakilNya... Hanya
inilah yang membawa para murid dan menerima Kristus. Betul bahwa perahu ini
dilemparkan ke laut, tapi diluarnya seseorang akan lenyap dengan
seketika. Keselamatan hanya ada di Gereja; diluarnya siapapun lenyap."
Pope John Paul II (A.D. 1978 - now)
"As a sacrament of intimate union with God, the Church is in
Christ, outside whom there is no salvation."
"Sebagai sakramen persatuan yang intim dengan Allah, Gereja
berada didalam Kristus, diluarnya tidak ada keselamatan."
"The mystery of salvation is revealed to us and
is continued and accomplished in the Church, and from this genuine
and single source, like 'humble, useful, precious and chaste' water it reaches
the whole world. Dear young people and members of the Faithful, like Brother
Francis we have to be conscious of and absorb this fundamental and revealed
truth contained in the phrase consecrated by tradition: there is no
salvation outside the Church. From Her alone there flows surely and fully the
life giving force destined in Christ and in His Spirit, to renew the whole of
humanity, and therefore directing every human being to become a part of the
Mystical Body of Christ."
"Misteri keselamatan dinyatakan kepada kita dan
diteruskan dan tercapai didalam Gereja, dan dari sumber yang asli
dan satu-satunya ini, bagaikan air yang 'rendah hati, berguna, berharga, dan
murni' misteri ini mencapai dunia. Para muda dan umat tercinta, seperti Brother
Francis kita harus sadar akan dan menyerap kebenaran fundamental yang
diwahyukan ini, yang terkandung didalam kata-kata yang di sucikan oleh
tradisi: Tidak ada keselamatan diluar Gereja. Hanya dari dia-lah
(Gereja) kuasa hidup menuju Kristus dan RohNya mengalir secara pasti dan secara
penuh, untuk memperbaharui seluruh kemanusiaan, dan karenanya mengarahkan
setiap manusia untuk menjadi bagian dari Tubuh Mistik Kristus."
"We are the guardians of something given, and given to the
Church universal; something which is not the result of reflection, however
competent, on cultural and social questions of the day, and is not
merely the best path among many, but the one and only path to salvation."
(“I Confirm Yu To Truth
"Kita adalah penjaga dari sesuatu yang diserahkan, dan
diserahkan ke Gereja universal; sesuatu yang bukan dihasilkan dari refleksi,
bagaimana kompletennya, atas pertanyaan kultural dan sosial akhir-akhir ini,
dan bukan hanya jalan terbaik diantara banyak jalan, tapi satu-satunya
jalan keselamatan."
Para Paus sudah mengucapkan satu-satunya kebenaran yang utama
sejak dari dulu. semuanya sudah jelas dan tidak ambigu. harus berkata apa lagi
para Paus supaya mereka yang beranggapan bahwa ada keselamatan diluar Gereja
bisa kembali ke iman yang benar? Kalau
mereka memang tidak percaya pernyataan iman yang sudah diulang-ulang ini, maka
meskipun di ulang seribu kali lagi disebelah telinga mereka, tampaknya mereka
tetap akan tidak mau menerima! karena itulah Yesus bersabda:
Mat 7:24-25
24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia
sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. 25
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu,
tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. 26 Tetapi
setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama
dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. 27 Kemudian
turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga
rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
Quote: |
Baca Konsili Vatikan II, Lumen Gentium 16 ! Saya ini kutip dari buku Rm. Pidyarto O.Carm,
"Mempertanggung jawabkan Iman Katolik" |
Quote: |
Bahkan dijelaskan di halaman 35:”Sebab kalau orang selamat hanya
karena percaya kepada Yesus Kristus dan dibaptis, konsekuensinya besar
sekali. Berapa banyak orang yang tidak sempat mengenal Yesus Kristus atau
yang sudah beragama sebelum mengenal agama Kristen? Tak terhitung jumlahnya,
bukan? |
Jumlah tidaklah masalah.
Kitab Suci memang berkali-kali mengatakan bahwa yang akan selamat jauh lebih
sedikit dari yang tidak. Jadi memang BUUUAAAANNNYYAAAAKKKK sekali yang akan
masuk neraka.
Quote: |
Mereka begitu yakin bahwa agama merekalah yang benar, dan mereka
justeru takut masuk neraka kalau pindah keagama Kristen. Maka mereka dengan
hati nurani yang tulus mengabdi Allah sesuai dengan keyakinan itu. |
Allah tidak akan pernah menginspirasikan
"kebohongan/kesalahan/error" kedalam hati manusia.
Mereka yang mencari Allah, akan menemukanNya Ams 8:17 Mat 7:7
Quote: |
Nah, apakah Tuhan Allah yang maha rahim pasti memasukkan mereka
kedalam neraka? Sulit menerima Allah yang demikian kejam, bukan?....” |
Allah tidak kejam jika semua manusia dimasukkan ke Neraka.
Semua manusia memang pantas mendapatkan neraka.
Quote: |
Di dalam halaman 36 dikatakan:”Jadi ajaran Kosili Vatikan II
(tentang kemungkinan orang untuk selamat tanpa menjadi orang Kristen) tidak
mengurangi……karena kita yakin bahwa agama kristen memberi jalan yang paling
singkat dan pasti menuju keselamatan” |
Ini adalah salah satu kesalahan dari Romo Pid dan dikoreksi
langsung oleh Yohanes Paulus II.
(sumber)
We are the guardians of something given, and given to the Church
universal, something which is not the result of reflection, however competent,
on cultural and social questions of the day, and is not merely the best
path among many, but the one and only path to
salvation. (John Paul II, "I Confirm You to Truth," Address to
Joint Assembly of the U. S. Archbishops and the Department Heads of the Roman
Curia, March 11, 1989, The Pope Speaks, 34 (September/October, 1989)
"Kita adalah penjaga dari sesuatu yang diserahkan, dan
diserahkan ke Gereja universal; sesuatu yang bukan dihasilkan dari refleksi,
bagaimana kompletennya, atas pertanyaan kultural dan sosial akhir-akhir ini,
dan bukan hanya jalan terbaik diantara banyak jalan, tapi
satu-satunya jalan keselamatan."
Quote: |
Dan dihalaman 37 dikatakan:”Dalam Ensiklik Redemptoris Missio
nomer 55 dikatakan:”Kenyataan bahwa para pemeluk agama-agama lain dapat
menerima rahmat Allah dan dapat diselamatkan oleh Kristus terlepas dari
sarana-sarana yang biasa yang telah Dia bangun sendiri,…..” |
Kutipan asli:
The fact that the followers of other religions can
receive God's grace and be saved by Christ apart from the ordinary means which
he has established does not thereby cancel the call to faith and
baptism which God wills for all people."
Menajdi Anggota Gereja dengan cara baptisan air, seperti yang dilakukan Gereja
Katolik adalah cara yang biasa (ordinary means).
Cara yang luar biasa (extraordinary means) adalah dengan baptismus sanguinis
(baptisan darah) dan in voto baptismus (baptisan keinginan). Kedua baptisan ini
adalah cara extra ordinary yang terjadi per accidens. Namun, baik
darah maupun keinginan, MEMPUNYAI efek yang sama dengan Baptisan Air dan karenanya sama-sama meng-incorperate individual
kedalam Gereja Kudus. Sehingga pada akhrinya pun orang tersebut selamat karena
menjadi anggota Gereja Kudus.
Bandingkan CCC 1258-1260
Quote: |
Kemudian baca juga sumber ini http://islamlib.com/id/index.php?page=article&id=174 Sebelum Konsili Vatikan II, meskipun tidak selalu ditulis,
sepertinya orang berpendapat bahwa di luar Gereja Katolik tidak ada
keselamatan. Itu terungkap dari sebuah ungkapan Latin extra eklisium nulla
salum. Ini adalah sebuah ungkapan dari abad pertama yang kemudian
diabstraksikan dari konteksnya lalu dipakai hampir sepanjang sejarah. Di satu
sisi, konsep itu menjadi motivasi untuk melakukan misi. Karena mereka
menganggap bahwa di luar Gereja Katolik tidak ada keselamatan, maka orang
lain harus diselamatkan. |
Romo tersebut keliru karena "diluar Gereja tidak ada
keselamatan" adalah ajaran terus menerus Gereja dengan level De Fide (of
faith), yang artinya kebenarannya didapat dari wahyu ilahi (Ott, Fundamentals
of Catholic Dogma)
Quote: |
Saya, untuk memastikan apakah Gereja Katolik mengakui ada
keselamatan di luar Gereja, saya sudah kontak, 2 Suster Ursulin, dan 1 Romo
SVD |
Aku pernah tanya LANGSUNG 5 Romo dan beberapa religius.
Pertanyaanku begini, "Romo/Bruder/etc apakah diluar Gereja ada
keselamatan?"
100% dari semuanya menjawab "Ada!"
Apakah ini berarti memang benar bahwa diluar Gereja ada keselamatan? Tidak!
Lalu, apakah mereka (Romo+religius) tersebut salah? Benar!
Buktinya apa? Lihat ungkapan para Paus diatas terutama dari Konsili Ekumenis
Florence yang dikepalai Paus Eugene IV (Cantate Domino).
Patut diketahui bahwa pada saat puncaknya bidaah Arianisme (menganggap Yesus
hanya manusia) 97-99% Uskup Gereja Katolik, -ingat jaman dulu hanya ada satu
Gereja di seluruh dunia, Gereja Katolik,-
menganut bidaah sesat ini. Apakah ini berarti bahwa Gereja tidak infallible?
Tentu saja tidak. Karena meskipun hampir semua Uskup menganut ajaran bidaah
(heresy), Gereja tidak pernah mengikat umat terhadap bidaah tersebut either
lewat konsili ekumenis yang direstui Paus, atau lewat deklarasi ex cathedra
Paus sendiri.
Jadi memang sangat tidak mengherankan bahwa banyak Romo dan religius Indonesia
(dan juga di negara-negara lain) telah menapak jalan ke bidaah dengan menolak
salah satu dogma sentral Gereja.
Quote: |
Untuk Deusvult dan Athanasioi, Kalian yang selalu menunjukkan bahwa andalah yang paling benar
di milis ini (baca sendiri tulisan kalian yang selalu terkesan meremehkan
tanggapan yang tidak sesuai dengan pengetahuan anda, tidak usah jauh-jauh, di
topik ini saja, lihat halaman-halaman sebelumnya), |
Ketika aku menunjukkan bahwa aku memang benar, aku tidak cuma
bilang, "AKU BENAR, KAMU SALAH TITIK!" Aku telah menunjukkan kepada
kamu dokumen-dokumen Gereja yang mendukung apa yang aku katakan.
Apakah sekarang kamu mau memfitnah dengan mengatakan kalau aku bisanya cuma
omong dan tidak pernah mem-back-up apa yang aku omongkan?
Quote: |
Kalian yang begitu sombong meremehkan literatur-literatur lain
yang tidak sependapat dengan kalian, |
Literatur yang mana?
Kalau literatur yang tidak sesuai dengan dokumen resmi Gereja, bukankah
sebaiknya memang diremehkan?
Quote: |
camkan ini : |
Tentu saja aku sangat mengecamkan.
Karena itulah aku membuang begitu banyak waktu di topik ini menunjukkan ajaran
keras yang memang tidak semua orang suka ini.
Quote: |
Kembali mengenai keselamatan di luar Gereja, SAUDARA-SAUDARI
YANG KU KASIHI YANG MANA AKU TIDAK INGIN KALIAN TERSESAT |
Tulisan dari Rm George Paulus tidak sesuai dengan ajaran Gereja.
Silahkan baca dibawah.
Quote: |
kutipan Kita lihat golongan pertama, yakni mereka - baik Gereja
Orthodoks di Timur maupun Gereja Protestan di Barat - yang secara sadar
mengambil langkah untuk memisahkan diri dari Gereja. |
Kesalahan dari Rm George adalah menganggap bahwa karena Protestant
dan Orthodox masih meyakini 80% ataupun 90% iman yang Katolik makapada
hakikatnya mereka masih Katolik dan karenanya bisa selamat.
Ini sangat salah.
Menjadi umat Katolik sejati berarti harus mengikuti SELURUH ajaran Gereja
Katolik. seperti yang diucapkan Paus Leo XIII berikut:
Satis
Cognitum (On The Unity of The Church) – Pope Leo
XII
Encyclical promulgated on 29 June 1896
The practice of the Church has always been the same, as is shown
by the unanimous teaching of the Fathers, who were wont to hold as outside
Catholic communion, and alien to the Church, whoever would recede in
the least degree from any point of doctrine proposed by her authoritative Magisterium.
Epiphanius, Augustine, Theodore :, drew up a long list of the heresies of their
times. St. Augustine notes that other heresies may spring up, to a
single one of which, should any one give his assent, he is by the very fact cut
off from Catholic unity. "No one who merely disbelieves in all
(these heresies) can for that reason regard himself as a Catholic or call
himself one. For there may be or may arise some other heresies, which are not
set out in this work of ours, and, if any one holds to one single one of these
he is not a Catholic" (S. Augustinus,De Haeresibus, n. 88).
Juga berikut ucapan dari Paus Benedictus XV:
AD BEATISSIMI APOSTOLORUM (Appealing
for Peace) - Pope Benedictus XV
Encyclical promulgated 1 November 1914
24. It is, moreover, Our will that Catholics should abstain from certain
appellations which have recently been brought into use to distinguish one group
of Catholics from another. They are to be avoided not only as "profane
novelties of words," out of harmony with both truth and justice, but also
because they give rise to great trouble and confusion among Catholics. Such
is the nature of Catholicism that it does not admit of more or less, but must
be held as a whole or as a whole rejected: "This is the Catholic
faith, which unless a man believe faithfully and firmly; he cannot be
saved" (Athanas. Creed). There is no need of adding any qualifying terms
to the profession of Catholicism: it is quite enough for each one to proclaim
"Christian is my name and Catholic my surname," only let him
endeavour to be in reality what he calls himself.
Apakah kita mau menawar-nawar dengan Allah ketika diberi 10
perintah Allah? "Wah, Allah jangan yang no:6 dan no:9 dong, saya sering
lihat VCD porno dan masturbasi. Lagipula kan gak ada yang disakiti. Daripada
saya memperkosa atau main pelacur..."
Quote: |
Walaupun mereka menyangkal ke-Katolik-an mereka, dengan iman dan
cara-cara penyembahan yang Katolik mereka tetap bisa memperoleh keselamatan. |
Tentu saja Protestant dan Orthodox BISA memperoleh keselamatan,
KALAU mereka bertobat dan kembali menjadi Katolik.
Quote: |
“Karena mereka ini, yang percaya kepada Kristus dan menerima
pembaptisan dengan baik, berada dalam semacam persekutuan dengan Gereja
Katolik, walaupun tidak sempurna.” (Dekrit Konsili Vatikan II tentang
Ekumene, Unitatis Redintegratio, no. 3). |
Sayangnya syarat minimal keselamatan adalah kesatuan yang
sempurna, mempercayai dan tunduk terhadap semua ajaran Gereja (lihat ensiklik
dari Benedictus XV dan Leo XIII)
Quote: |
Sehingga benarlah sabda Kristus: “Ada lagi pada-Ku domba-domba
lain, yang bukan dari kandang ini.” (Yoh. 10:16) |
Ayat lengkapnya sebenarnya adalah seperti ini:
John 10:16
16 And I have other sheep, that are not of this fold; I must bring them
also, and they will heed my voice. So there shall be one flock, one
shepherd.
Nah, apakah yang dimaksud domba yang lain adalah Islam, Protestant atau bahkan
Orthodox? Lihat ayat diatas. Domba-domba yang lain ini mempunyai ciri khas
berupa satu kawanan dan dibawah satu gembala. Siapakah gembala yang
diperintahkan Yesus untuk menggembalakan SEMUA dombanya? Petrus (Yoh 21:15-17).
Nah, apakah Islam, Protestant dan Orthodox patuh terhadap Paus Benedictus XVI
yang adalah penerus Petrus? Tidak!
Jadi bagaimana bisa dikata bahwa Islam,Budha,Protestant,Orthodox adalah domba
Kristus yang lain?
Lalu siapa domba lain ini? Mereka ini adalah kaum non-Yahudi. Yesus sendiri
diutus kepada kaum Yahudi dan memang misinya terfokus pada kaum Yahudi (Mat
15:24) supaya genaplah nubuat yang mengatakan bahwa dia akan ditolak oleh
kaumNya sendiri dimana penolakan ini akan menjadi jalan keselamatan bagi
bangsa-bangsa lain non-Yahudi (Mazmur 118:22-23 bdk Mat 21:42-43).
Quote: |
Di mana pun, apabila Injil Kristus sungguh-sungguh diberitakan
dan pembaptisan dilakukan di dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus, rahmat
Allah bekerja. Ketika Yohanes berkata kepada Yesus bahwa ia baru saja
mencegah seorang yang bukan termasuk bilangan para murid Yesus mengusir setan
dalam nama Yesus, Yesus menegurnya, “Jangan kamu cegah, sebab barangsiapa
tidak melawan kamu, ia ada di pihak kamu.” (Luk. 9:50). buka link di atas untuk mempelajari ini panjang lebar |
Luk 11:23
23 He who is not with me is against me, and he who does not
gather with me scatters.
Quote: |
Baca juga ini |
Baptisan Keinginan (atau memang bisa juga disebut Baptisan
Kerinduan) itu tidak sekedar ingin. Berikut penjelasan dari Ensiklopedi Katolik
yang mengutip Konsili Ekumenis Trent.
Catholic Encyclopedia: Baptism
The council does not mean by votum a simple
desire of receiving baptism or even a resolution to do so. It means by votum an
act of perfect charity or contrition, including, at least implicitly, the will
to do all things necessary for salvation and thus especially to receive baptism
Quote: |
Tindakan penyelamatan Kristus, yaitu sengsara, wafat dan
kebangkitan-Nya, memancar abadi menyentuh bahkan orang-orang yang mungkin
tidak pernah secara gamblang mendapatkan manfaat dari kegiatan misisonaris,
mengenal Injil, ataupun menerima Kristus melalui Sakramen Pembaptisan.
Konsili Vatikan II mengatakan, “Sebab karena Kristus telah wafat bagi semua
orang, dan panggilan terakhir manusia benar-benar hanya satu, yakni bersifat
ilahi, kita harus berpegang teguh, bahwa Roh Kudus membuka kemungkinan bagi
semua orang, untuk bergabung dengan cara yang diketahui oleh Allah dengan
misteri Paska itu” (Gaudium et Spes, Konstitusi Pastoral mengenai Gereja
Dewasa Ini, No 22). |
Aku setuju ini dan aku merasa ini tidak bertentangan dengan apa
yang pernah aku tulis di topik ini.
Quote: |
LALU SEKARANG SAYA JUGA MAU MEMBAHAS TENTANG PANDANGAN MEREKA
TENTANG BAYI MENINGGAL YANG BELUM DIBAPTIS http://www.indocell.net/yesaya/id778.htm Lalu, bagaimana dengan bayi-bayi yang mati tanpa menerima
pembaptisan? Dalam hal ini, kita mempercayakan mereka dalam belas kasihan
Allah yang tak terhingga, yang menghendaki semua orang diselamatkan. Tertanam
dalam benak kita kisah indah dalam Injil di mana Yesus bersabda, “Biarkan
anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab
orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah” (Mrk 10:14).
Sebab itu, kita berpengharapan bahwa anak-anak ini, yang mati tanpa menerima
Sakramen Pembaptisan, akan beroleh hidup yang kekal - demikianlah pengharapan
segenap Gereja, keluarga si anak, anak itu sendiri yang tanpa dosa, yang dari
kodratnya merindukan Tuhan, dan - kita yakin - pengharapan Allah Sendiri.
Coba pikirkan akan Kanak-Kanak Suci yang mati akibat angkara murka Herodes;
kita menganggap mereka kudus dan menghormati mereka setiap tanggal 28
Desember. Tetapi, sekali lagi, janganlah tergoda untuk berpikiran bahwa
pembaptisan bukanlah soal penting - baptis merupakan sarana pasti yang
membuka jalan keselamatan. Dengan tepat Katekismus Gereja Katolik
mengingatkan, “Anak-anak yang mati tanpa Pembaptisan, hanya dapat
dipercayakan Gereja kepada belas kasihan Allah, seperti yang ia lakukan dalam
ritus penguburan mereka…. Gereja meminta dengan sangat kepada orangtua, agar
tidak menghalang-halangi anak-anak, untuk datang kepada Kristus melalui
anugerah pembaptisan kudus” (No 1261). |
Pendapatku sebenarnya juga samadenganini.
Romo Geroge disini tepat untuk tidak mengatakan secara PASTI bahwa bayi-bayi
tersebut akan masuk surga. Kita HARAP mereka masuk surga. Tapi kalaupun masuk
Neraka, ya itu sudah sesuai.
Bahkan di entry ensiklopedi
Katolik tentang Baptisan diatas, kita bisa lihat ajaran keras para
Bapa Gereja Awal:
The absolute necessity of this sacrament is often insisted on by
the Fathers of the Church, especially when they speak of infant baptism. Thus
St. Irenæus (II, xxii): "Christ came to save all who are reborn through
Him to God,infants, children, and youths" (infantes et parvulos et
pueros). St. Augustine (III De Anima) says "If you wish to be a
Catholic, do not believe, nor say, nor teach, that infants who die
before baptism can obtain the remission of original sin." A still
stronger passage from the same doctor (Ep, xxviii, Ad Hieron.) reads:"Whoever
says that even infants are vivified in Christ when they depart this life
without the participation of His Sacrament (Baptism), both opposes the
Apostolic preaching and condemns the whole Church which hastens to
baptize infants, because it unhesitatingly believes that otherwise they can not
possibly be vivified in Christ," St. Ambrose (II De Abraham., c. xi)
speaking of the necessity of baptism, says:" No one is
excepted, not the infant, not the one hindered by any necessity."
In the Pelagian controversy we find similarly strong pronouncements on the part
of the Councils of Carthage and Milevis, and of Pope Innocent I. It is owing to
the Church's belief in this necessity of baptism as a means to salvation that,
as was already noted by St. Augustine, she committed the power of baptism in
certain contingencies even to laymen and women. When it is said that baptism is
also necessary, by the necessity of precept (praecepti), it is of course
understood that this applies only to such as are capable of receiving a
precept, viz. adults.
Quote: |
BUAT YANG LAINNYA JUGA, HATI-HATI TERHADAP TULISAN-TULISAN
DEUSVULT DAN ATHANASIOS, SEBAIKNYA KALIAN KONFIRMASI KE ROMO / ORANG-ORANG
YANG HIDUP ROHANI MAJU/ PEMBIMBING ROHANI KALIAN. JANGAN SAMPAI DISESATKAN. |
SEMUA TULISANKU LANGSUNG DAPAT DIKONFIRMASIKAN KARENA SELALU AKU
SERTAKAN DOKUMEN RESMI GEREJA YANG MENDUKUNG
APA YANG AKU KATAKAN.
Quote: |
BUAT PENGIKUT FORUM INI HARAP HATI-HATI Yang ingin mendalami imannya, silakan berkunjung ke www.indocell.net/yesaya/ bukan ajaran-ajaran, pengetahuan-pengetahuan keras yang kemudian
membawa kita jauh dari pola pikir Kristus sendiri. Ajaran kebenaran memang keras !!! tapi Yesus menghendaki ada
cinta kasih di balik itu. Bukannya cuma menerapkan kekerasan yang ada pada
kebenaran. |
Kepada murid yang susah menerima kerasnya ajaran Ekaristi, Yesus
tidak mencegah dan membiarkan mereka pergi (Yoh 6:60,66).
Bagi mereka yang mau ke forum indocell whatever karena merasa apa yang aku
tulis adalah "kata-kata keras" silahkan ke sana. Bila
Yesus tidak panik, berdalih dan memanggil murid-murid tersebut kembali, maka
akupun akan mengikuti teladan my Lord and Saviour.
Quote: |
daripada berdiskusi di forum ini dimana Kerajaan Allah sudah
mulai diselewengkan dengan adanya klaim di luar Katolik tidak ada keselamatan |
Tibalah kita pada bidaah sesat diatas ini.
Aku sungguh tidak sanggup berkata-apa-apa lagi terhadap pandangan sesat dan
bidaah diatas.
PS
Quote: |
"orang semakin sombong akan semakin sulit mengenali dirinya
sombong. Orang sombong akan berpikir aku lebih bisa dari dia, aku lebih benar
dari dia, aku lebih banyak tahu dari dia. Oleh karenanya orang sombong akan
selalu menutup diri terhadap hal-hal baru yang bertentangan dengan apa yang
diyakininya." |
Aku memang menutup diri terhadap hal yang baru yang tidak sesuai
dengan apa yang telah terus menerus diyakini Gereja sejak 2000 tahun. Sesuai
iman Gereja aku memang sangat anti modernisme yang dikutuk Gereja sendiri (jadi
ingat tulisanku tentang modernism yang belum selesai).
|
||||||||||||||
Bila mereka tidak bergabung dengan Gereja Katolik, berarti
mereka menolak rahmat keselamatan tersebut.
1. Dogma ditujukan terhadap semua individu. 2. Adanya elemen kebenaran di Kristen non-Katolik tidak membuat
mereka menjadi Katolik (berpikir sebaliknya adalah sangat super sesat).
Gereja Katolik bahkah tidak pernah menyebut institusi Protestantisme sebagai
suatu "Gereja" dengan "G" besar (sebutan yang digunakan
adalah "komunitas gerejawi" [lihat LG 15 sebagai contoh]). Bisakah
seseorang menaati 4 perintah saja dari 10 perintah Allah? sama sekali tidak. 3. Elemen kebenaran yang ada diluar Gereja berfungsi untuk
mendorong mereka yang berada diluar Gereja, untuk segera masuk kedalam Gereja
dimana mereka bisa diselamatkan (LG Par 8). Tanpa memasuki Gereja maka mereka
sama sekali tidak bisa selamat. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar