Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Kamis, 15 Desember 2011

Pesan Sinode - Desember 2011

Di copas dari APIK

RAPAT KERJA SEKRETARIAT JENDERAL 

KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA

Di Sawangan, Depok, Bogor

Senin - Kamis, 12 - 15 Desember 2011



SYUKUR ATAS KONSILI VATIKAN II

Menjadi Murid Yesus Yang Setia

Pada Zaman Kita




Silakan click: http://pujasumarta.multiply.com/journal/item/411/SYUKUR_ATAS_KONSILI_VATIKAN_II

Christifideles discipuli, menjadi murid Yesus yang setia pada zaman kita  berada dalam tegangan historis “anamnesis”:  beriman pada karya Allah pada masa lampau, dengan kasih membangun masa kini, dan mengharapkan kepenuhannya pada masa depan.  Konsili Vatikan II, yang dimulai pada 11 Oktober 1962 sampai 8 Desember 1965, yang dialami sebagai peristiwa Pentekosta Baru  disebut sebagai “Tonggak Sejarah dan Pedoman Arah” (terjemahan dokumen Konsili Vatikan II dalam bahasa Indonesia, 1993) dalam peziarahan Gereja pada zaman kita. Pembukaan Konsiili Vatikan II 1962 menjadi alasan bagi kita untuk bersyukur atas karya Roh Kudus yang selalu  membarui muka bumi dan kehidupan Gereja di dalam dunia.

Refleksi Gereja Katolik mengenai jatidirinya menjadi dasar perannya (menurut azas Santo Thomas Aquinas: agere sequitur esse) untuk ambil bagian  dalam tritugas Kristus, “tria munera Christi” sebagai nabi, imam dan gembala di dalam dunia pada zaman kita dengan spiritualitas martyria. Refleksi tersebut dituangkan dalam rumusan dokumenter: konstitusi, dekrit dan pernyataan yang memuat pokok-pokok ajaran Gereja yang menjadi inspirasi untuk refleksi iman selanjutnya. 

Dalam terang Konsili  Vatikan II Gereja Katolik Indonesia yang menjadi bagian dari realitas Asia menegaskan jatidirinya sebagai “a dynamic communion of communities” (bdk. The Fifth Plenary Assembly FABC, 1990 di Bandung), yang hadir sebagai pelaku transformasi sebagai garam, ragi dan terang dunia dengan mengembangkan  dialog rangkap tiga, “threefold dialogue”: dialog dengan beraneka budaya dengan inkulturasi, dialog antar umat beragama dengan semangat saling mencinta dan menghormati, serta dialog dengan kaum miskin dengan pemberdayaan. Pada zaman kita peran sebagai pelaku transformasi itu mendapat tantangan mendesak untuk bekerjasama dengan semua yang berkehendak baik melestarikan keutuhan ciptaan melalui eko-pastoral. Dialog yang diharapkan menjadi cara baru menjadi murid Yesus yang setia akan membuat iman Katolik bukan sesuatu yang asing, tetapi signifikan dan relevan dalam realitas Indonesia.



Momentum: TAHUN IMAN 2012-2013


Melalui Surat Apostolik  “MOTU PROPRIO DATA” PORTA FIDEI Paus BENEDICTUS XVI menetapkan Tahun Iman, 12 Oktober 2012 – 24 November 2013. (Kita tunggu naskah tersebut diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Dokpen KWI)

Dinyatakan dalam Surat Apostolik tersebut, “In the light of all this, I have decided to announce a Year of Faith. It will begin on 11 October 2012, the fiftieth anniversary of the opening of the Second Vatican Council, and it will end on the Solemnity of Our Lord Jesus Christ, Universal King, on 24 November 2013. The starting date of 11 October 2012 also marks the twentieth anniversary of the publication of the Catechism of the Catholic Church, a text promulgated by my Predecessor, Blessed John Paul II,[3] with a view to illustrating for all the faithful the power and beauty of the faith. “ (art. 4)

Tahun Iman dimulai pada tanggal 12 Oktober 2012, 50 tahun pembukaan Konsili Vatikan II, dan diakhiri pada tanggal 24 November 2013, Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam.

Berkaitan dengan Sidang Umum Sinode Para Uskup dinyatakan, “Moreover, the theme of the General Assembly of the Synod of Bishops that I have convoked for October 2012 is “The New Evangelization for the Transmission of the Christian Faith”. This will be a good opportunity to usher the whole Church into a time of particular reflection and rediscovery of the faith.” (art. 4)

Sinode Para Uskup diselenggarakan di kota Vatikan pada 7-28 Oktober 2012. Para Uskup terpilih yang diutus mewakili KWI: 1. Mgr. Ignatius Suharyo, 2. Mgr. Leo Laba Ladjar OFM,; dan sebagai pengganti : 1. Mgr. Edmund Woga, CSsR;  Mgr. Sensi Potokota
Pertanyaan refleksi:

Dalam terang Konsili Vatikan II bagaimana Gereja Katolik Indonesia  hidup dan berkembang untuk membangun Gereja semakin signifikan dan relevan pada zaman kita?

1.      Membaca ulang dokumen-dokumen Konsili Vatikan II untuk menerangi zaman kita.



Konstitusi:

SC = Sacrosanctum Concilium: Konstitusi tentang Liturgi Suci, 4 Desember 1963

LG = Lumen Gentium: Konstitusi dogmatis tentang Gereja, 21 November 1964

DV = Dei Verbum: Konstitusi dogmatis tentang Wahyu Ilahi, 18 November 1965

GS = Gaudium et Spes: Konstitusi Pastoral Gereja dalam Dunia Modern, 7 Desember 1965





Dekrit:

IM = Inter Mirifica: Dekrit tentang Upaya-Upaya Komunikasi Sosial, 4 Desember 1963

UN = Unitatis Redintegratio: Dekrit tentang Ekumenisme, 21  November t 1964

OE = Orientalium Ecclesiarum: Dekrit tentang Gereja-Gereja Timur Katolik,  21 November 1964

OT = Optatam Totius: Dekrit tentang Pembinaan Imam, 28  Oktober 1965

PC = Perfectae Caritatis: Dekrit tentang Pembaharuan dan Penyesuaian Hidup Religius, 28 Oktober  1965

CD = Christus Dominus: Dekrit tentang Tugas Pastoral para Uskup dalam Gereja, 28 Oktober 1965

AA = Apostolicam Actuositatem: Dekrit tentang Kerasulan Awam, 18 November  1965

PO = Presbyterorum Ordinis: Dekrit tentang Pelayanan dan Kehidupan para Imam, 7 Desember 1965

AG = Ad Gentes: Dekrit tentang Kegiatan Misioner Gereja,  7  Desember  1965



Pernyataan:

GE = Gravissium Educations: Pernyataan tentang Pendidikan Kristen, 28 Oktober 1965

NA = Nostra Aetate: Pernyataan tentang Hubungan Gereja dengan Agama-Agama Bukan Kristen, 28 Oktober  1965

DH = Dignitatis Humanae: Pernyataan tentang Kebebasan Beragama, 7 Desember  1965



2.      Mempelajari dokumen-dokumen Gereja yang muncul selama 50 tahun setelah Konsili Vatikan II:



3.      Memaknai peristiwa-peristiwa gerejawi penting buah dari Konsili Vatikan II:



The  X FABC PLENARY ASSEMBLY
di Ho Chi Minh City, Vietnam 
pada 19-23 November, 2012


The X FABC Plenary Assembly will take place in Ho Chi Minh City, Vietnam on November 19-23, 2012 as confirmed by FABC Central Committee meeting in January 2011. The theme of the X FABC Plenary Assembly is “FABC at Forty: Responding to the Challenges of Asia”, marking the 40th anniversary of the approval of the FABC Statutes by Pope Paul VI, November 16, 1972. 050411.

Para Uskup terpilih yang diutus oleh KWI: 1.Mgr. Martinus Situmuorang; 2. Mgr. Al. Sutrisnaatmaka, MSF; Mgr. Piet Timang; dan sebagai pengganti: 1. Mgr. Silvester San; 2. Mgr. Hubert Leteng.

Eklesiologi Konsili Vatikan II: 

Gereja adalah persekutuan

The V Plenary Assembly FABC 1990 di Bandung :

“A dynamic communion of communities”

Pemberdayaan Komunitas Basis



PELUANG GERAKAN SINERGIA UMAT KATOLIK

18-25 Januari: Pekan Doa Sedunia
Untuk Kesatuan Umat Kristiani


Hari Minggu Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan

22 Februari – 1 April: Aksi Puasa Pembangunan



Mei: Bulan  Liturgi Nasional


20 Mei: Komsos “Keheningan untuk Evangelisasi”

(Thomas Aquinas “contemplari et contemplata aliis tradere”)





10-17 Juni: Kongres Ekaristi Internasional Ke-50 

di Dublin, Irlandia
“Ekaristi: 

Bersatu dengan Kristus dan Bersatu Antara Kita.” 

17 Agustus: Hari Raya Kemerdekaan Indonesia

AJARAN SOSIAL GEREJA

September: Bulan Kitab Suci Nasional 

7-28 Oktober: Sinode Para Uskup 

di kota Vatikan, Roma

16 Oktober: Hari Pangan Sedunia

22-26 Oktober: Indonesia Youth Day



5-15 November: Hari Studi KWI “Eko-pastoral”

Sidang Sinodal KWI


19-23 November: The  X FABC PLENARY ASSEMBLY
di Ho Chi Minh City, Vietnam 

Desember: Adven-Natal

Pesta Keluarga Kudus

Saya ucapkan terimakasih atas kerja yang sunguh-sungguh,  serta kerjasama antar para sekretaris dan pengurus KLSD  (Komisi, Lembaga, Sekretariat, Departemen),  dan semua karyawan pendukung pekerjaan-pekerjaan yang dipercayakan oleh Allah melalui para Uskup dan Konferensi Waligereja Indonesia.  Kerjasama dalam beberapa Tim Kerja: Manajemen, Hukum, Hari Studi “Eko-pastoral”, dan Peringatan 50 Tahun Konsili Vatikan II menjadi kesempatan “community discernment” untuk menilai tanda-tanda zaman dalam terang firman. Semoga syukur atas Konsili Vatikan II menjadi peneguhan bagi kita, agar Gereja semakin signifikan dan relevan hadir dalam dunia pada zaman kita.  

Semoga Allah, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kita, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus (bdk. Fil. 1:6). 

Salam, doa ‘n Berkat Tuhan, 

Sawangan, 15 Desember 2012

+ Johannes Pujasumarta
Sekretaris Jenderal KWI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar