Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Kamis, 26 Agustus 2010

Mengapa Saya Percaya Api Penyucian ?

MENGAPA PERCAYA ADA API PENYUCIAN ?

1 Petrus 3 : 15-16 : “Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni, supaya mereka, yang memfitnah kamu karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, menjadi malu karena fitnahan mereka itu.”

Latar Belakang

Mengapa saya percaya ada api penyucian? Mengapa saya begitu ‘bodoh’? Tidak ada tertulis kata Purgatory dalam Alkitab saya. Tetapi mengapa saya percaya ? Katanya (orang-orang yang kepadanya saya akan memberi keterangan), orang meninggal, yang percaya kepada Yesus akan langsung ke sorga, yang tidak, ya masuk neraka. Tidak ada yang lain-lain. Yang lain-lain itu tambahan dari si jahat. Nah lo … saya harus mempertanggungjawabkan pengharapan yang ada pada saya ( kata St. Petrus dalam surat pertamanya bab 3 ayat 15 dan 16).

Benarkah di alkitab tidak ada penjelasan mengenai hal ini?

Apa yang akan Terjadi pada saat Seseorang Meninggal ?


Menurut apa yang saya renungkan dan saya pelajari ada beberapa keadaan yang mungkin terjadi pada seseorang yang meninggal :


  1. pertama, orang yang meninggal dalam status berdosa yang membawa maut, berdosa melawan Roh Kudus (1 Yoh 15:16 ; Rom 6:23 ; Mat 12:32)

  2. kedua, orang yang meninggal dalam status ‘disempurnakan’ atau ‘terkuduskan’ karena karunia Allah, sesaat sebelum meninggal menerima pengampunan dari Tuhan dan tidak ada ‘sisa dosa’ sebelum kematiannya.

  3. ketiga, orang yang meninggal dalam status berdosa yang tidak membawa maut (1 Yoh 15:17)

Untuk membicarakan akibat status di atas tentu saja wajar ada beberapa pendapat yang muncul melalui referensi Alkitab, ajaran seseorang ataupun pemikiran umum. Saya ingin membatasi untuk lingkungan umat yang mempercayai Yesus Kristus sebagai Juru Selamat-nya saja.

Secara umum, ada yang berpendapat :


  1. langsung, masuk ke neraka (a), masuk ke sorga (b), masuk ke neraka (c, denominasi ini tidak menyetujui adanya status dosa yang membawa maut dan yang tidak membawa maut, atau dosa berat dan dosa ringan)

  2. ada masa penantian, semua menunggu hari Penghakiman Terakhir, baru ditentukan ke neraka atau ke sorga (Ketika orang percaya meninggal, rohnya tetap sadar. Kemudian ia masuk ke tempat penantian,  dalam keadaan penuh sukacita karena telah disucikan oleh Tuhan secara sempurna, bebas dari dosa dan penderitaan, serta berada bersama Tuhan. Sementara itu, Tubuhnya beristirahat, sampai dibangkitkan kembali atau bersatu dengan rohnya pada Kedatangan Kristus yang kedua).

  3. langsung ke sorga (b), ada masa penantian bagi orang berdosa ( a dan c)

  4. langsung ke sorga (b), ada proses pemurnian/penyucian/pengudusan (c) setelah itu baru ke sorga, langsung ke neraka (a)

  5. langsung ke sorga (b), ada masa penantian bagi status (a dan c)

Tugas saya menerangkan dan mempertanggungjawabkan iman saya, seorang anggota gereja Katolik, seperti anjuran St. Petrus (1Pet3:15-16).

Saudara-saudaraku, di dalam gerejaku, gereja katolik, diajarkan bahwa setiap manusia tanpa terkecuali memiliki konsekuensi yang harus ditanggung akibat tindakan dalam hidupnya. Apakah ajaran ini ada referensinya dalam alkitab? Ada ! Marilah saya akan memberikan beberapa contoh saja :

  1. Musa dan Harun yang berdosa karena tidak percaya dan tidak menghormati Tuhan di hadapan umat Israel akhirnya tidak dapat masuk ke tanah terjanji (Bil 20:12)

  2. Raja Daud yang diampuni oleh Allah karena berzinah dengan Betsyeba dan membunuh Uria, dihukum oleh Tuhan dengan kematian anaknya (lihat 2 Sam 12:13-14)

  3. Zakharia, yang tidak percaya akan berita malaikat Gabriel, menjadi bisu (Luk 1:20) dll

Apa maksud saya menggambarkan hal-hal tersebut di atas? Hanya untuk menunjukkan 2 hal, pertama orang yang secara khusus ditunjuk Tuhan dapat jatuh ke dalam dosa setelah dia beriman, kedua walaupun dia mendapat pengampunan tetap saja dia harus menanggung hukuman atau konsekuensi dari perbuatan salahnya, bukan? Pertanyaannya, apakah kita bisa terlepas dari hukuman atau konsekuensi karena dosa yang telah kita lakukan setelah kita menerima Yesus Kristus sebagai penyelamat kita? Tidak bukan??? Karena itu menjadi sebuah pertanyaan, dimana kita mengalami hukuman itu? Kita tahu, jika hukuman itu sifatnya abadi tentu saja tempatnya neraka, jika tidak memiliki hukuman abadi tempatnya sorga bukan? Tetapi apa yang terjadi, dan itu banyak, kita telah bersalah dan harus dihukum, tetapi bukan hukuman abadi, jika ada kesempatan di hukum selama di dunia seperti yang dialami Daud tentu kita bebas, namun apabila belum sempat terhukum di dunia tetapi terlanjur meninggal?

Dalam kondisi ini ada yang berpendapat, manusia itu langsung di sucikan atau di kuduskan dengan berpedoman pada ayat-ayat berikut :
Ibr 9:28      demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diriNya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu ia akan menyatakan diriNya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.
Ibr 12:23     dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna
Apakah saya menolak ayat – ayat yang diajukan di atas? Tidak !!! Setuju banget. Bahwa Yesus hanya satu kali saja mengorbankan diriNya untuk menanggung dosa banyak orang (bukan semua orang). Saya percaya juga kata-kata selanjutnya, untuk menganugerahkan keselamatan kepada, yang menantikan Dia. Keselamatan itu juga bukan dianugerahkan kepada setiap orang, tetapi kepada yang menantikan Dia. Tetapi ayat di atas tidak mengajarkan orang percaya langsung di sucikan. Malahan dikatakan ... dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna . Bagaimana roh-roh itu menjadi sempurna ? kata menjadi menunjukkan adanya suatu proses bukan? Proses apa? Penyempurnaan atau pengudusan karena .... hanya yang kudus saja yang bisa masuk ke dalam sorga.

Mengacu pada Penjelasan dalam Alkitab

Mari kita bersama membaca apa yang alkitab katakan, seperti yang diserukan pemazmur dalam Mzm 24 : 3 - 4 "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?" … "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu ...

Siapakah atau orang-orang seperti apakah yang bisa berada dihadapan tahta Bapa kita di sorga? Apakah setiap orang yang mengatakan dan beriman kepada Yesus otomatis memiliki hak seperti itu? Atau sebenarnya di alkitab ada penjelasannya?

Pertama mari kita buka Wahyu 21:27 :
Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu. ”

Sesuatu yang najis? Apa itu yang najis? Dengan lain perkataan, hanya yang kudus yang bisa masuk ke dalam sorga bukan? Apakah seseorang yang pada umur 23 tahun menerima Yesus dan percaya kepada-Nya, menjalani kehidupannya dan pada usia 70 tahun meninggal, terjamin hidupnya tetap kudus, tidak berdosa di hadapan Allah? Apa kata alkitab mengenai dosa ?

Kedua, kita buka surat 1 Yoh 5 : 17 :
Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut.”
Roma 6:23
Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”

Kedua ayat itu seperti bertentangan, tetapi kita percaya keduanya benar. Saling melengkapi.

Pertanyaannya, apakah setiap orang yang telah menerima Yesus dan percaya kepada-Nya, tidak akan berdosa lagi? Jika dia jatuh ke dalam dosa lagi, apakah tidak akan diampuni? Jika dia belum sempat bertobat dia terlanjur meninggal, apa yang akan terjadi? UPAH DOSA adalah MAUT, kata St. Paulus, jika tidak sempat bertobat apakah orang itu masuk ke dalam maut? Ke dalam neraka?

Beruntunglah St.Yohanes juga menulis, ada dosa yang tidak mendatangkan maut , ada dosa yang tidak mendatangkan maut? Maksudnya? Orang itu bisa saja berdosa, tetapi jika dosanya itu tidak termasuk dosa yang mendatangkan maut berarti tidak akan masuk ke dalam neraka, bukan? Apakah kalau tidak masuk neraka langsung masuk sorga? Wahyu kepada Yohanes di atas mengatakan sesuatu yang najis, yang tidak kudus, tidak bisa masuk ke dalam sorga. Nah, ... ke neraka tidak, ke sorga tidak, kemana dong? Gereja katolik menjawab, orang itu harus dimurnikan dulu, dibakar dulu seperti memurnikan perak atau emas.

1 Kor 3:11-15 :
Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.
Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.
Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.
Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api

Apa maksud St.Paulus mengatakan hal di atas? Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. Pekerjaan masing-masing orang atau perbuatan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. Jika perbuatan orang itu tahan oleh pemurnian itu, ia mendapat upah. Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan !!!

Saudara-saudaraku, alkitab menjelaskan dengan cukup gamblang bukan? Bahwa pada hari Tuhan, orang-orang akan mengalami pemurnian ini, karena perbuatan saya dan engkau tidak semuanya emas, perak dan batu permata yang tahan terhadap api, melainkan ada juga perbuatan saya dan engkau yang berupa kayu, rumput kering atau jerami yang terbakar lenyap oleh api itu, namun saya dan engkau akan diselamatkan !!!

Mana kata-kata ‘api penyucian’ di situ? Itukan penafsiran saja !!! Protes anda

Jawab saya, sederhana, kata ‘Trinitas’ juga tidak ada dalam alkitab, saya mengimani-Nya, mungkin anda yang memprotes juga percaya, bukan? Sama-sama tidak alkitabiah ya? Atau justru sama-sama alkitabiah.

Atau kita coba telaah dalam PL ada atau tidak penggambaran mengenai orang yang berdosa harus menjalani hukumannya, walau telah dimaafkan oleh Bapa. Kita baca di 2 Sam 12 : 13 – 14 :

Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat menista TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati.

Setiap perbuatan akan ada perhitungannya kelak di hari Tuhan, saya percaya Daud tentu ada di sorga. Walaupun dia telah berdosa membunuh dan berzinah. Walau dia telah bertobat dan diampuni, hukuman atasnya tetap berjalan. Setiap dosa yang dilakukan walau telah diampuni Allah, tetap ada yang mesti menjalani hukumannya, atau menjalani konsekuensinya. Entah di dunia ini atau di dunia yang akan datang.

Mat 12 : 32 :
Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak

Apakah di dunia akan datang ada pengampunan? Dari ayat di atas akal budi kita bisa menangkap, bahwa di dunia yang akan datang ada pengampunan. Tentu saja itu bukan di sorga, karena di sorga semua telah kudus. Juga bukan di neraka, karena di neraka penghukuman sudah kekal, tidak ada pengampunan. Jadi di mana itu? Gereja Katolik menjawab, di api penyucian. Saya mempercayainya dengan iman, akal budi dan ketaatan.

Dalam Matius 18:23-35
Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.
Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.
Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.
Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.
Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.
Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?
Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."

Dalam bacaan di atas menjadi nyata, bahwa yang bersalah harus dipenjara hingga hutangnya lunas, lalu bisa dilepaskan. Kalau mau diperjelas kita coba baca surat dari rasul Petrus. Apa pandangan St. Petrus :

1 Petrus 3:18 -20

Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh, dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu

Mengapa Yesus harus memberitakan Injil kepada roh-roh di dalam penjara ? Karena Dia memberikan suatu kesempatan untuk pengampunan dan pertobatan bagi semua mahluk. Apakah penjara itu neraka? Bukan !!! di neraka sudah tidak ada pengampunan lagi. Gereja Katolik menyebutnya api penyucian.
Itulah sebabnya maka Injil telah diberitakan juga kepada orang-orang mati, supaya mereka, sama seperti semua manusia, dihakimi secara badani; tetapi oleh roh dapat hidup menurut kehendak Allah. Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa. (1Ptr 4:6-7)
Bagaimana dengan pandangan rasul Paulus ?

2 Timotius 1:16-18

Tuhan kiranya mengaruniakan rahmat-Nya kepada keluarga Onesiforus yang telah berulang-ulang menyegarkan hatiku. Ia tidak malu menjumpai aku di dalam penjara. Ketika di Roma, ia berusaha mencari aku dan sudah juga menemui aku. Kiranya Tuhan menunjukkan rahmat-Nya kepadanya pada hari-Nya. Betapa banyaknya pelayanan yang ia lakukan di Efesus engkau lebih mengetahuinya dari padaku.

Onesiforus sudah meninggal, tetapi rasul Paulus memohon belas kasihan Tuhan “pada hariNya” Penggunaan kata “hariNya” oleh menunjukkan konteks eskatologis. Seperti sudah diketahui bersama, tidak diperlukan belas kasihan di sorga, dan tidak ada belas kasihan diberikan di neraka. Dimana Onesforus? Dia di Api Penyucian.

Dua rasul besar berkata demikian, menunjukkan adanya suatu yang di dalamnya dapat meminta pengampunan dari Tuhan, saat orang telah meninggal. Ada kesempatan, bagi orang beriman mendoakan yang telah meninggal. Kesempatan itu ada dalam Gereja yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik. Gereja yang di dirikan oleh Yesus Kristus, bukan gereja yang di dirikan oleh manusia.

Bersambung ….

3 komentar:

  1. Bagi yang mengetahui lebih baik, silakan berikan masukan, agar tulisan di atas bisa lebih diperbaiki.

    BalasHapus
  2. kalau saya ada tatoo..adakah saya masih boleh di ampuni kerana merusakan tubuh badan

    BalasHapus
  3. Terima kasih atas ulasannya pak. Semakin menguatkan iman katolik sy. Memang di alkitab tidak semua tertulis dengan gamblang dan jelas. Namun akal sehat akan membimbing kita mencapai kebenaran. Jika petrus dan paulus dalam tulisanya sdh mengindikasikan demikian akan eksistensi api penyucian maka kita patut percaya. Una sancta catolica.. amin

    BalasHapus