Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Jumat, 06 Agustus 2010

Gereja yang Di dirikan Yesus Kristus

GEREJA YANG DIDIRIKAN YESUS

Latar Belakang :

Setiap gereja yang ada di dunia ini, sekarang, saat ini, mengaku bahwa gerejanya adalah gereja yang sejati, yang benar, yang mengaku didirikan oleh Yesus sendiri. Minimal atas perintah Roh Kudus, kata beberapa pendiri denominasi. Benarkah demikian ?

Ada juga yang mengatakan bahwa gerejanya adalah gereja yang di dirikan untuk kembali ke ajaran semula seperti yang di firmankan dalam Injil, yang saat sekarang telah di selewengkan, karena tidak setia kepada ajaran Yesus Kristus dan para rasul-Nya.

Bagaimana dengan gereja katolik yang sekarang ada di seluruh dunia, benarkah gereja ini didirikan oleh Yesus? Apakah ini gereja yang baru dikenal pada awal abad kedua (thn 107, yang oleh St. Ignatius ditekankan dalam suratnya kepada Jemaat di Smyrna, untuk menyatakan Gereja Katolik sebagai Gereja satu-satunya yang didirikan Yesus).


Sedangkan sebutan Kristen muncul sebelumnya dan diperuntukkan bagi jemaat di Antiokhia (Kis 11:26). Sebagian teman protestan mengajukan hal ini untuk membuktikan bahwa kristen ada sebelum katolik. Sayangnya pembuktian itu walaupun tepat dan benar, bukan berarti ‘umat Kristen’ itu adalah bukan katolik, karena orang Kristen di Antiokhia itu berada dalam persekutuannya dengan para Rasul yang diteruskan ajarannya oleh para penerusnya, sebutan katolik bukan berarti ‘bukan umat kristen’. Juga sebutan Kristen itu tidak membuktikan sama dengan orang yang mengaku Kristen pada zaman ini. Karena Kristen di Antiokhia jelas merupakan umat yang berada dalam persekutuan dengan gereja yang di Yerusalem, yang saat memiliki masalah dengan ajaran orang-orang tertentu yang meminta orang bukan Yahudi yang menjadi Kristen untuk di sunat, meminta pertimbangan para rasul di Yerusalem. Para rasul bersidang dan memutuskan bahwa syarat sunat untuk menjadi Kristen tidak benar.

Untuk sebutan Kristen (berlandaskan Kis 11:26) harus diakui claim itu benar, tetapi untuk sebutan Katolik1 juga ada dalam Injil, malahan tercantum dalam Kis 9:31, dan yang terpenting dan paling substansial adalah gereja yang mana penerus ajaran Yesus Kristus dan para rasul, gereja katoliklah yang setia meneruskan apa yang telah diterima dari Tuhan Yesus dan para rasulNya, dengan tujuan itulah penjelasan ini ditulis.

Saya telah masuk bergabung di dalam gereja katolik, bukan hanya karena pilihan pribadi, tetapi terlebih karena anugerah dan kasih-Nya yang ajaib. Gereja inilah, yang tentu saja, saya yakini sebagai gereja yang sejati dan yang pertama lahir. Maka menjadi tugas saya untuk memberikan penjelasan mengenai segala sesuatu yang menyangkut gereja katolik kepada orang-orang yang memerlukannya atau menuntutnya. Sesungguhnya untuk kepentingan ini, telah banyak para tokoh dan ahli yang telah menulisnya, disini saya hanya mencoba untuk mengungkapnya dengan bahasa atau ungkapan saya yang barangkali agak lain.

Menjadi katolik, adalah keputusan yang telah saya ambil setelah menelusuri berbagai gereja dan kepercayaan lain (bukan hanya kristen atau katolik saja) yang sempat saya hampiri atau menghampiri saya. Saat saya memilih menjadi katolik ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan saya.


  1. saya heran karena seorang yang bernama ibu Theresia, di Calcuta, mengabdikan dirinya untuk melayani orang-orang terbuang, dengan penuh kasih. Waktu saya mencari tahu alasan yang mendasarinya, wanita tua itu mengatakan kepada seorang jurnalis yang mewawancarainya:” karena saya melihat Yesus dalam diri orang yang saya layani ini.” (kata-katanya mungkin tidak persis demikian, tapi itulah yang saya ingat sampai sekarang).

  2. saya kagum, menemukan seorang biarawan di sebuah biara di jawatengah mau menyapu halaman biara dan pekerjaan-pekerjaan remeh lainnya, yang kemudian saya ketahui, dia seorang bergelar doktor dalam bidang ilmu pasti, kalau tidak keliru fisika nuklir.

  3. saya kagum sekali kepada seorang pendeta terkenal, yang menurut saya termasuk orang yang jenius. Dia hebat dalam berkhotbah, sangat cemerlang, berwibawa dan tanpa kenal kompromi dalam ‘pengajarannya’. Hingga saat ini, saya masih suka membaca tulisannya dan mendownload khotbah-khotbahnya, namun saya, maaf, tidak melihatnya melayani orang-orang kecil.

  4. saya terheran-heran mengikuti kesaksian seorang yang berasal dari agama lain di tarik ke dalam agama kristen, bukan oleh pewartaan orang lain, tetapi belajar sendiri dengan membaca kitab suci yang hendak dimusnakannya. Dia saat ini menjadi seorang pendeta yang juga sangat terkenal dan pencari kebenaran yang tiada kenal lelah.

Keempat tarikan di atas, sebenarnya sangat luar biasa bagi saya pribadi. Namun yang membedakannya adalah :” siapakah yang bisa menggerakkan seseorang berkarya dengan begitu dasyat, tetapi tujuan akhirnya bukan nama besar dirinya sendiri. Bahkan terkadang dia terkapar ikut mati karena ‘karyanya’ itu, … atau dengan kata lain ‘itu karya-Nya’ “ Wah !!! dan jawabnya bertumpuk pada sejumlah orang-orang katolik !? Barangkali alasan ini bagi beberapa orang agak naif, tapi bagi saya itulah Kasih Allah.

Siapakah sebenarnya yang dipakai Tuhan untuk memanggil saya ? Orang itu adalah guru agama kristen saya di SMP di kota Bandung. Waktu itu saya belum beragama. Dalam pelajaran agama kristen yang diberikan, saya rajin karena ingin mendapat nilai terbaik, bukan untuk menjadi kristen tetapi untuk menjadi juara kelas. Artinya, saya mengenal kristus melalui seorang guru agama kristen protestan.

Dorongan kuat yang menuntun saya untuk menjadi katolik, adalah alasan karena orang yang sebenarnya ‘besar’, ternyata rela ‘melupakan dirinya untuk Dia’. Ada apa dibalik itu semua ? Peranan siapa dan peranan apa yang terjadi ? Apa yang menyebabkan seorang Teresa rela meninggalkan kehidupan biara yang nyaman, dan memilih hidup bersama dengan masyarakat miskin dan telantar di Calcuta ? Cinta macam apakah yang dimilikinya, sehingga rela menderita bersama orang papa ? Ternyata karena dia melihat Kristus dalam setiap orang yang dilayaninya.

Jadilah katolik saja !!! Karena gereja seperti itu bisa melahirkan seorang seperti ibu Theresa, juga melahirkan Pater Damian (yang berani merawat orang-orang kusta dan hidup ditengah-tengah mereka).
Mulailah perjalanan panjang, karena saya sekolah di sekolah protestan mulai SMP dan SMA, tak terhindarkan saya berkenalan dengan teman-teman baik yang hampir selalu mengajak saya untuk bergabung dengan mereka. Kata-kata gereja katolik yang tersesat muncul berulang kali. Dalam pelajaran agama kristen yang diberikan di sekolah pun saya mengetahui tentang ‘kesalahan gereja katolik’ yang memberikan peluang untuk ‘menyelamatkan orang yang telah meninggal’ dengan memberikan stipendium.

Sebodoh apapun, muncul dalam diri saya dorongan membela diri, saya mencoba belajar sendiri melalui bacaan-bacaan katolik, bolak-balik membuka kitab suci untuk bisa berargumentasi dengan teman-teman protestan, yang saya tahu, kebanyakan dari mereka tulus untuk mengajak saya masuk ke gereja mereka yang ‘benar’ dan ‘sejati’, mereka sedih karena saya berkepala batu. Tetapi berkat mereka itulah saya menjadi seorang katolik yang rajin membaca kitab suci.

Di dalam berargumentasi, waktu itu, saya tidak dapat memberikan semua jawaban yang mereka harapkan, tetapi jika saya mengajukan pernyataan demikian :” Adakah seorang pendeta besar ditempatmu, yang dengan ketulusan dan cinta kasih melayani seperti ibu Teresa? Jika ya, ingin sekali saya berkenalan dengannya dan belajar darinya, bahkan saya akan sungguh-sungguh mempelajari imanmu. “ Dan mereka terdiam sejenak, kemudian dengan lembut berkata, “ Manusia hanya akan diselamatkan jika memiliki iman kepada Yesus Kristus. Menerima Yesus sebagai juruselamat pribadimu. “

Saya sungguh terharu akan ketulusan teman-teman protestan di sekolah dulu. Saya sungguh-sungguh berterima kasih. Tetapi mengapa, dalam pernyataan, kami memiliki kepercayaan yang sama kepada Kristus, tetapi dalam melahirkan orang-orang kudusnya, gereja katolik dan gereja protestan begitu berbeda. Perhatian terhadap keselamatan berbeda, satu memperhatikan kebahagiaan orang di atas dunia dan keselamatan kelak di ahir zaman, satu lebih memperhatikan keselamatan jiwa saja. Satu menekankan hanya iman, yang lain menekankan iman , perbuatan, pengharapan dan kasih. Saya meyakini bahwa iman, perbuatan, pengharapan dan kasih tak dapat dipisahkan dalam mencapai keselamatan itu.

Namun saya sendiri, secara pribadi, sungguh percaya kepada Yesus sebagai Putera Allah, yang memanggil saya jauh sebelum saya mengenalnya dengan nalar dan rasa.

Jika pernyataan kawan-kawan saya yang menyatakan gereja katolik sesat, menyeleweng, apakah itu berarti orang seperti ibu Teresa adalah seorang yang muncul dari sebuah gereja yang sesat pula. Tetapi saya juga tidak dapat percaya bahwa ibu Teresa berasal dari gereja yang sesat, yang salah.

Bagaimana mungkin pohon yang buruk menghasilkan buah yang baik ? Yesus sendiri pernah berpesan, untuk akhir zaman yang dipenuhi nabi palsu, cara men tesnya dengan melihat buah yang dihasilkan. Buah seperti apa yang dihasilkan ibu Teresa dalam karyanya? Burukkah??? Tidak mungkin !!! Maka pastilah dia, berasal dari sumber yang baik. Sumber kehidupannya adalah Yesus dan tempatnya adalah tubuh mistikNya, yakni gerejaNya. Gereja katolik.

Kalau begitu hal apakah yang bisa menunjukkan sebuah gereja itu gereja yang sejati atau bukan.

Dalam surat 1 Petrus 3 : 15-16 tertulis : “Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni, supaya mereka, yang memfitnah kamu karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, menjadi malu karena fitnahan mereka itu.”

Maka atas dasar ayat di atas itulah, saya, ingin menjelaskan tentang pengharapan apa yang ada pada saya, sebagai seorang katolik, untuk menjelaskan. Maka marilah bersama-sama kita telusuri dan bicarakan gereja yang sejati itu.

1. PENDIRI GEREJA YANG SATU
Dalam Mat 16 : 18 tertulis :
"Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya."
Versi bahasa Inggrisnya :
And I tell you, you are Peter, and on this rock I will build my church, and the powers of death shall not prevail against it.”
Pertama-tama dari ayat di atas, jelas bisa ditemukan, mudah dimengerti, bahwa pendiri gereja (church) adalah Yesus. Karena kata-kata itu diucapkan oleh Yesus sendiri. Yang kedua, di atas Petrus ini gereja itu akan di dirikan. Dalam kepemimpinan Petrus lah gereja akan dimulai. Penegasan mengenai kepempinan ini di perkuat lagi saat Yesus meminta pengakuan Petrus setelah kebangkitan-Nya, saya baca di dalam Yoh 21:17 :
Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku . …”
Dalam ayat itu, Yesus meminta Petrus untuk menggembalakan domba-dombaNya. Artinya memimpin kawanan domba Yesus, jemaat-Nya. Juga dalam Mat 16:19, Yesus berkata kepada Petrus. ”... Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga" (Pemberian kunci surga kepada Petrus, juga menegaskan hal kepemimpinan Petrus yang ditunjukkan Yesus, bandingkan dengan Yesaya 22 : 22 "Kunci rumah Daud...apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup....." yang perannya juga mirip dengan "Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga" jadi Kristus memberikan kunci ini kepada Petrus dari hal ini jelaslah Petrus memiliki Wewenang yang lebih (apalagi diberikan kunci yang seperti itu)).
Selain itu, dalam Mat 16 : 18 . Perhatikan dalam huruf yang ditebalkan , kata Yesus, I will build my church, bukan I will build My churches. Artinya Yesus mendirikan satu gereja (church), bukanlah gereja-gereja (churches). Dari sinilah muncul ciri atau tanda gereja yang sejati yaitu : Gereja yang Satu (bdk Rom 12:5, 1Kor 10:17)
Rom 12:5 “ demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain
1 Kor 10:17 “Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu
Dengan demikian menjadi jelas bahwa Yesus mendirikan hanya satu gereja, bukan kesatuan dari beberapa gereja yang berbeda-beda. Dari ayat di atas , Yesus sendiri, yang mengatakan bahwa Ia akan mendirikan Gereja-Nya (bukan gereja-gereja) (Mat 16:18).
Kesatuan Gereja ini ditunjukkan dengan kesatuan dalam hal2 :

  1. iman dan pengajaran, berdasarkan ajaran Kristus

  2. liturgi dan sakramen dan

  3. kepemimpinan, yang awalnya dipegang oleh para rasul di bawah kepemimpinan Rasul Petrus, yang kemudian diteruskan oleh para pengganti mereka. Kepada kesatuan inilah semua para pengikut Kristus dipanggil (Fil 1:27, 2:2), sebagai “sebuah bangsa yang dipersatukan dengan kesatuan Bapa, Putera dan Roh Kudus.” (LG 4)
Saat saya memperhatikan dengan saksama, dalam perjalanan berkeliling dan masuk ke gereja katolik, dikota yang berbeda, dimanapun, bacaan kitab suci dan tema misa pada hari yang sama ternyata sama. Liturginya pun sama. Ke-satu-an gereja terasa benar. Cara menerima hosti dan suasana ibadat juga sama. Apakah hal yang sama seperti yang saya sebutkan tadi, bisa ditemukan dalam gereja-gereja lain ? Walaupun nama gerejanya sama ? Beda bukan ? Kenapa beda?
Yang satu mengatakan pembaptisan bayi keliru, yang lain mengatakan benar. Dalam hal seperti itu adakah kesatuan ? Atau yang satu mengatakan, pembaptisan yang alkitabiah adalah baptis selam, yang tidak selam, tidak alkitabiah. Tetapi denominasi lain mengatakan, biarpun tidak selam, jika di baptis atas nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, itu yang benar dan alkitabiah. (Bandingkan dengan Ef 4:5 ‘satu Tuhan, satu iman, satu baptisan’). Dua-dua penafsiran itu ada dasar kitab sucinya. Apakah hal seperti itu merupakan kesatuan gereja? Dalam gereja katolik, dimanapun di dunia ini, memiliki cara-cara yang satu dan serupa, kecuali dalam situasi-situasi khusus.
Bagaimana dengan tanggapan teman-teman protestan mengenai kepemimpinan Petrus ini ? Mari kita lihat agar bisa memahami dan mengerti teman-teman protestan dalam menafsirkan ayat yang sama. Salah satu pendapat mereka sbb :

    • Dari kalangan Protestan banyak yang mengartikan bahwa dalam bahasa Yunani (Greek), dikatakan bahwa Petrus adalah "Petros" dan batu karang adalah "petra". Dan ini berarti bahwa Petros dan Petra tidak sama, sehingga tidak mungkin Yesus mendirikan Gereja-Nya di atas Petrus, melainkan di atas pengakuan Petrus. Untuk jelasnya di bawah ini dikutip beberapa terjemahan kitab suci untuk ayat-ayat di atas
GREEK : kago de soi lego hoti su ei Petros, kai epi taute te petra oikodomeso mou ten ekklesian, kai pulai hadou ou katischusousin autes.
FRENCH : Et moi, je te déclare : Tu es Pierre, et sur cette pierre j'édifierai mon Eglise, contre laquelle la mort elle-même ne pourra rien.
ITALIAN : E io ti dico: Tu sei Pietro e su questa pietra edificherò la mia chiesa e le porte degli inferi non prevarranno contro di essa.
LATIN : et ego dico tibi quia tu es Petrus et super hanc petram aedificabo ecclesiam meam et portae inferi non praevalebunt adversum eam.
SPANISH : Yo te digo que tú eres Pedro, y sobre esta piedra edificaré mi iglesia, y las puertas del reino de la muerte no prevalecerán contra ella
Penjelasan dari segi tata bahasa Yunani:
Bagi orang yang mempelajari beberapa bahasa, akan dapat dipahami bahwa penting sekali memahami tatabahasa suatu bahasa. Dalam tata bahasa Yunani penggunaan kata Petros dan Petra mengenal pembagian kata benda masculin dan feminim, Petros (maskulin) dan Petra (feminin) yang diterapkan bukan hanya terhadap manusia, namun juga terhadap benda-benda.
Dalam ayat Mat 16 : 18 diterjemahkan "Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petros dan di atas Petra ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya." Jadi kata Petra tidak dapat digunakan untuk menggantikan nama Petrus (Petros adalah laki-laki/maskulin, sedangkan Petra adalah feminin/wanita atau benda), karena kalau demikian sama saja dengan memakai nama Michelle untuk Michael atau Fransiska untuk Fransiskus.
Selain itu perlu juga diketahui, bahwa pada jaman Yesus, bahasa yang dipakai adalah bahasa Aram, yang tata bahasanya tidak mengenal pembagian kata benda maskulin dan feminin, sehingga bunyi ayat di atas menjadi "Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Kefas(Kepha) dan di atas Kefas(Kepha) ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya." (Bahasa Prancis juga tidak mengenal pembagian maskulin dan feminin, sehingga Petros dan Petra diterjemahkan menjadi Pierre, lihat kutipan di atas, dalam bahasa Perancis )
Sangat perlu juga diketahui kita, sesungguhnya Yesus memberikan nama Kefas (Petrus) kepada Simon sudah sejak lama, jauh sebelum pengakuan ini, yakni pada saat Yesus bertemu dengan Petrus, Yesus berkata "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)." (Yoh 1:42).
Dalam penafsiran yang sama, kita bisa melihat beberapa pendapat teolog protestan, katolik ataupun ortodok sbb3 :

  1. Prof William Hendriksen Th.D. Reformed Protestant Scholar, dalam New Testament Commentary: Exposition of Gospel According to Matthew, hal 6474: "Artinya adalah, 'Kamu adalah Petrus, yaitu batu karang, dan di atas batu karang ini, yakni, di atasmu, Petrus, Aku mendirikan gerejaKu.' Dalam bahasa Aram, Tuhan kita berkata, 'dan Aku berkata kepadamu, kamu adalah Kepha, dan di atas Kepha ini, Aku akan mendirikan gerejaKu.' Yesus berjanji kepada Petrus, Dia akan mendirikan gerejaNya di atas Petrus! Saya menganut pandangan ini."

  2. Menjawab Pertanyaan-pertanyaan Kontemporer (David P. Purnomo) dari CD-ROM SABDA: "walaupun "petros" boleh diterjemahkan sebagai "batu" atau "batu karang" yang tersendiri dengan pengertian bahwa batu karang tersebut adalah "kecil", sedangkan "petra" adalah "batu karang yang besar" atau yang masih terbentuk "gunung", tetapi kedua kata tersebut berasal dari akar kata yang sama. Kedua kata ini di dalam bahasa Arami juga mempunyai terjemahan yang sama, yaitu "Kepha" (di dalam bahasa Indonesia: Kefas, Yoh 1:42). Maka di dalam bahasa Arami istilah "Kepha" akan muncul dua kali dalam ayat tersebut.Dalam bahasa Yunani, "petra" adalah kata benda yang berbentuk betina, maka tidak sesuai sebagai nama yang diberikan untuk Simon, sehingga harus memakai "petros" yang berbentuk jantan untuk menyebut Simon.Menurut susunan kalimat dalam ayat tersebut antara "petros" dan "petra" terdapat kata penghubung "kai" (dan). Ini menunjukkan bahwa "Petros" dan "Petra" mempunyai hubungan erat, bukannya yang satu menunjukkan Petrus dan yang lain menunjukkan Kristus atau pengakuan iman Petrus. Seandainya yang dimaksud "batu karang ini" adalah Kristus, maka perkataan "Engkau adalah Petrus", sama sekali tidak ada arti. Dalam bahasa Yunani, biasanya kata pengganti "ini" (outos) berkaitan dengan kata precedent yang terdekat. Dalam  Matius 16:18, "Petros" (Petrus) adalah precedent yang terdekat dengan "Batu karang ini." Dengan lain kata, "batu karang" yang dimaksud oleh Tuhan adalah Petrus."

  3. John Meyendorf, Teolog Orthodoks dalam Primacy of Peter Hal 14: "He (Peter) has received the messianic title of the 'Rock', a title which ini biblical languange belongs to the Messiah himselft." Hal 28: "This negative statment (concerning Peter's power) However, does not sufficiently explain all that the Bible means by the messianic image of the Petra or the Rock, an image which Christ applies to Peter alone. “

  4. Veselin Kesich, Professor Emeritus di St. Vladimir Seminary, dikutip dalam buku Primacy of Peter hal 47-48: " 'You are Peter (Petros) and on this rock (Petra) I Will build my church (mouten ekklesian).' These words are spoken in aramaic, in which Cephas stands both for Petros and Petra

  5. Raymond E. Brown, Lutheran, dalam buku Peter in the New Testament, hal 92: "on that level, precisely because of  the aramaic, identity of Kepha, there can be no doub that the rock on which the church was to be built was peter.

  6. dan sumber-sumber lain misalnya dari Gerhard Maier (Teolog Lutheran) dalam buku Biblical Interpretation and Church Text and Context (Terjemahan oleh HP Dressler) halaman 60; DA Carson, Professor of New Testament, Babtist Protestant dalam The Expositor's Bible Commentary; dll
Penjelasan dari sisi kelogisan kalimat:
Kalau ditafsirkan bahwa Petros adalah Petrus dan kemudian Petra adalah pengakuan Petrus, maka akan nampak tidak logis dan kira-kira seperti berikut ini:
Yesus berkata kepada Petrus :” engkau adalah Petrus dan di atas pengakuanmu aku akan mendirikan Gereja-Ku…
Dua kalimat tersebut tidak berhubungan. Dan kalau kita melihat dari bahasa Yunani/Greek, dikatakan "Engkau adalah Petrus, dan (memakai "kai") di "taute" (this very) batu karang ini, Aku akan mendirikan Gereja-Ku". Kai (artinya, dan) mengindikasikan bahwa kata benda yang dipakai harus merujuk kepada kata benda sebelumnya.
Bukti lainnya dari posisi Petrus yang khusus, bisa kita amati dari beberapa ayat lain sbb :
Luk 22:32 :
“ … tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu.”
Secara khusus dalam ayat ini pula, Yesus telah mendoakan Petrus. Tujuannya supaya imannya tidak gugur, kemudian tugasnya menguatkan saudara-saudaranya. Pribadi Petrus ini dipilih Yesus, menurut saya bukan karena sifat-sifat Petrus yang selalu positif, karena kitapun kenal beberapa kali Petrus di tegur Yesus karena kelemahannya (menolak bahwa Yesus harus mengalami penderitaan dalam menebus dosa manusia, yang lebih gawat pernah menyangkal Yesus hingga tiga kali). Namun kita percaya, justeru orang seperti Petrus inilah, yang pernah mengalami kelemahan-kelemahan di pilih Yesus. Ingat perumpamaan Yesus mengenai orang yang berutang banyak, akan lebih berterima kasih karena mengalami pembebasan.
Kis 1:15-16:
Pada hari-hari itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya, lalu berkata: "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.
Petrus memimpin rapat penggantian Yudas. Ada dua hal penting berkaitan dengan ayat di atas, pertama kedudukan Yudas yang kosong, digantikan. Kekosongan kedudukan mereka berdua belas tidak boleh kosong. Maka kedudukan Petrus dikemudian hari juga wajar tidak boleh kosong, karena ia pemimpin para Rasul. Kedua, terlihat dalam ayat di atas Petrus yang memimpin pertemuan itu, dia pemimpin di pertemuan itu.
Petrus berkotbah saat pantekosta didampingi 11 rasul yang lain (Kis 2:14-36).
Petrus juga memainkan peranan dalam Konsili Yerusalem (baca Kis 15:1-21) ini terlihat setelah Petrus berbicara panjang lebar maka setelah bicara semua yang lain diam (Kis 15:12), baru sesudah itu Paulus & Barnabas yang bicara, setelah mereka berbicara, semuanya tidak terdiam seperti saat Petrus yang berbicara dan sesudah Paulus dan Barnabas, bicaralah Yakobus untuk menenangkan "saudara-saudara dengarkan aku" (Kis 15:13) ini menunjukkan bahwa sejak awal mula Petrus berwibawa dan pasti memiliki wewenang yang lebih diatara rasul-rasul yang lain dan Yakobus bukanlah pemimpin sidang itu, sejak awal mula justru Petruslah yang tampil sebagai pemimpin (bandingkan dalam Kis 1:13-26 ; 2:14 ; 2:41 ; 3:6-7 ; 5:1-11 ; 8:21,dll).
Pencantuman beberapa ayat di atas, saya maksudkan untuk menerangkan bahwa Petrus benar-benar pemimpin jemaat/gereja, gereja yang didirikan Yesus sendiri, setelah Yesus terangkat ke surga.
Pada akhir keberadaan-Nya di bumi, Yesus mengutus mereka (para Rasul) dalam Mat 28 : 18 – 20 ;
Yesus mendekati mereka dan berkata :” Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan dibumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Saya ingin sekali menggaris-bawahi kata-kata Yesus ’ Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman ’. Hal ini penting bagi kita semua ; kalimat itu jaminan Yesus, dan saya yakin seyakin-yakinnya Yesus bukan pendusta, berarti Dia akan menjamin gereja-Nya untuk tidak tersesat, bukan hanya jaminan bagi para rasul, karena Petrus dan rasul yang lain tidak selamanya tinggal di dunia hingga akhir zaman. Artinya apa? Artinya Yesus akan senantiasa menyertai juga yang meneruskan ajaran-Nya, pengganti Petrus, para murid dan semua jemaat, yang akan silih berganti hingga akhir zaman. Jika Yesus berjanji, saya yakin janji-Nya akan selalu digenapi. Artinya, jemaatNya akan selalu terjaga dalam rahmat Tuhan, terjaga dari segala kesesatan dan penyesatan. Akan tetap berdiri hingga akhir zaman. Jemaat yang berawal dari kelompok ini, yang kemudian berkembang kemana-mana, salah satunya ke Antiokhia, di tempat inilah untuk pertama kali kelompok ini disebut Kristen ( pengikut Kristus).
Selain itu, masih dalam ayat yang sama, dengan memerintahkan para rasul pergi ke seluruh dunia, ke semua bangsa. Dapatkah hanya dilaksanakan oleh kedua belas rasul saja, dalam kurun kehidupan mereka ? Pasti tidak bukan. Kalau begitu apa artinya ? Diperlukan orang-orang lain, yang mewarisi posisi Petrus dan para rasul untuk melaksanakannya. Artinya, jaminan Yesus berlaku bagi para pengganti para rasul (suksesi para rasul).
Perhatikan juga ayat berikut Ef 3:21
bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin
Jelas sekali bahwa gereja akan berkesinambungan, tidak terputus, di dalam Kristus Yesus. Mungkinkah gereja dari abad pertama (awal) hingga saat ini terputus dulu, sesat selama abad ke 2 hingga abad ke 16. Karena di abad 16 muncul gereja sejati yang satu, di susul gereja sejati lain hasil pecahan gereja sejati yang kedua, juga muncul yang ketiga dan hingga kini mencapai 39.000 denominasi dan akan terus bertambah lagi.
Ibr 5:12 – 14
Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Nah, dari ayat di atas juga terangkum, bahwa ada yang namanya pertumbuhan bukan? dari bayi (memerlukan susu) hingga dewasa (makanan keras). Pertumbuhan butuh kesinambungan. Tidak dapat langsung lahir, terus jadi dewasa. Jadi gereja sejati tanda lainnya ialah harus bisa ditelusuri dari awal hingga sekarang. Artinya berkesinambungan dengan gereja perdana.
Menurut sejarah gereja, setelah beberapa tahun munculah dari kelompok yang mengaku pengikut Kristus itu pengajaran yang tidak mengakui bahwa Yesus adalah Allah yang sungguh-sungguh menjelma menjadi manusia, yaitu heresi/ bidaah Docetism dan Gnosticism.5 St. Ignatius (tahun 106-107), menjelaskan dalam suratnya kepada jemaat di Smyrna, untuk menyatakan Gereja Katolik sebagai Gereja satu-satunya yang didirikan Yesus, untuk membedakan umat Kristen dari para heretik (docetism & gnosticism). St. Ignatius menegaskan akan kesatuan Gereja dan kesetiaan Gereja kepada ajaran yang diajarkan oleh Kristus. Sebagian kutipan suratnya menyatakan :
“…Di mana uskup berada, maka di sana pula umat berada, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, maka di sana juga ada Gereja Katolik.6 (Bandingkan juga dengan Mat 28 : 20)
Di sinilah baru Gereja Katolik memiliki arti yang kurang lebih sama dengan yang kita ketahui sekarang, bahwa Gereja Katolik adalah Gereja universal di bawah pimpinan para uskup yang mengajarkan doktrin yang lengkap, sesuai dengan yang diajarkan Kristus.
Karena itu Gereja harus bersifat Apostolik , dimana gereja harus menunjukkan (menampakkan) ciri-ciri rasuli (bdk. Ef 2:20), mengapa? karena dibangun diatas para Rasul dengan Kristus sebagai batu Penjurunya, tentu saja dengan St.Petrus sebagai kepala dewan para rasul seperti yang Yesus sendiri kehendaki (bdk Mat 16:18-22 ; Yoh 21 : 15 ; Kis 2 : 14 ; dll).
Sebagai akibat dari gereja yang mempertahankan sifat gereja yang Apostolik adalah mempunyai suksesi (pengganti/penerus) apostolik, dengan adanya suksesi Apostolik maka kedudukan para rasul dan St.Petrus harus dapat tergantikan, dengan demikian kelangsungan Gereja dapat terjamin sesuai kehendak Yesus sendiri kepada Gerejanya (bdk Mat 28:20).
Suksesi apostolik dalam Gereja perdana bisa kita lihat pada misalnya penggantian Yudas Iskariot oleh Matias (Kis 1), Pengangkatan beberapa diakon, dll. caranya itu dilakukan dengan penumpangan tangan (bdk Kis 6:6;Iti 5:22, dll). Suksesi Apostolik dipertahankan oleh Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks, kita percaya bahwa meskipun alkitab tidak secara tegas menyatakan tentang suksesi Apostolik, tetapi alkitab memberikan gambaran tentang hal itu dan juga Tradisi Suci juga menegaskan hal yang sama.
Gereja yang mempertahankan suksesi Apostolik, memiliki ciri-ciri antara lain memiliki kesatuan dalam hal iman, ajaran, tata ibadat, hirarki, dll dimanapun komunitas itu berada, dimana Gereja sekarang sama seperti Gereja para rasul, dimana para jemaat bertekun dalam pengajaran para rasul (lih Kis 2:42). Dimana Gereja yang sekarang, sama seperti Gereja pada masa Bapa-Bapa Gereja, dan akan tetap sama sampai kepada akhir jaman.7
Penjelasan dari Bapa Gereja
Petrus menjadi pondasi dari Gereja, seperti yang dikatakan oleh St. Clement kepada Yakobus.
"Be it known to you, my lord, that Simon [Peter], who, for the sake of the true faith, and the most sure foundation of his doctrine, was set apart to be the foundation of the Church, and for this end was by Jesus himself, with his truthful mouth, named Peter, the first fruits of our Lord, the first of the apostles; to whom first the Father revealed the Son; whom the Christ, with good reason, blessed; the called, and elect" (Letter of Clement to James 2 [A.D. 221]).
St. Jerome mengatakan
"’But,’ you [Jovinian] will say, ‘it was on Peter that the Church was founded’ [Matt. 16:18]. Well . . one among the twelve is chosen to be their head in order to remove any occasion for division"(Against Jovinian 1:26 [A.D. 393]).
Origenes:
See what is said by the Lord to [Peter], that great foundation of the Church, and most solid rock, upon which Christ founded the Church (Alnatt 15,16)
St. Antoni dari Mesir:
Peter, the Prince of the Apostles (Anthony, Epist. xvii. Galland, iv p. 687).
St. Anthanasius:
The Chief, Peter. (Athan, In Ps. xv. 8, tom. iii. p. 106, Migne)
St. Yohanes Krisostomos:
Peter himself the Head or Crown of the Apostles, the First in the Church, the Friend of Christ, who received a revelation, not from man, but from the Father, as the Lord bears witness to him, saying, 'Blessed art thou, &c.' This very Peter and when I name Peter I name that unbroken Rock, that firm Foundation, the Great Apostle, First of the disciples, the First called, and the First who obeyed he was guilty ...even denying the Lord. (Chrysostom, T. ii. Hom). Peter, the Leader of the choir of Apostles, the Mouth of the disciples, the Pillar of the Church, the Buttress of the faith, the Foundation of the confession, the Fisherman of the universe. (Chrysostom, T. iii Hom). Peter, that Leader of the choir, that Mouth of the rest of the Apostles, that Head of the brotherhood, that one set over the entire universe, that Foundation of the Church. (Chrys. In illud hoc Scitote). (Peter), the foundation of the Church, the Coryphaeus of the choir of the Apostles, the vehement lover of Christ ...he who ran throughout the whole world, who fished the whole world; this holy Coryphaeus of the blessed choir; the ardent disciple, who was entrusted with the keys of heaven, who received the spiritual revelation. Peter, the mouth of all Apostles, the head of that company, the ruler of the whole world. (De Eleemos, iii. 4; Hom. de decem mille tal. 3). In those days Peter rose up in the midst of the disciples (Acts 15), both as being ardent, and as intrusted by Christ with the flock ...he first acts with authority in the matter, as having all put into his hands ; for to him Christ said, 'And thou, being converted, confirm thy brethren. (Chrysostom, Hom. iii Act Apost. tom. ix.). He passed over his fall, and appointed him first of the Apostles; wherefore He said: ' 'Simon, Simon,' etc. (in Ps. cxxix. 2). God allowed him to fall, because He meant to make him ruler over the whole world, that, remembering his own fall, he might forgive those who should slip in the future. And that what I have said is no guess, listen to Christ Himself saying: 'Simon, Simon, etc.' (Chrys, Hom. quod frequenter conveniendum sit 5, cf. Hom 73 in Joan 5). And why, then, passing by the others, does He converse with Peter on these things? (John 21:15). He was the chosen one of the Apostles, and the mouth of the disciples, and the leader of the choir. On this account, Paul also went up on a time to see him rather than the others (Galatians 1:18). And withal, to show him that he must thenceforward have confidence, as the denial was done away with, He puts into his hands the presidency over the brethren. And He brings not forward the denial, nor reproches him with what had past, but says, 'If you love me, preside over the brethren, ...and the third time He gives him the same injunction, showing what a price He sets the presidency over His own sheep. And if one should say, 'How then did James receive the throne of Jerusalem?,' this I would answer that He appointed this man (Peter) teacher, not of that throne, but of the whole world. (Chrysostom, In Joan. Hom. 1xxxviii. n. 1, tom. viii). [H]e [Peter] became a foundation of the Church (Homily 3 on Matthew, NPNF1 X:19). [T]o exhibit a man that is a fisher more solid than any rock, while all the world is at war with him...(Homily 54 on Matthew, NPNF1 X:334). Peter, that the head of the Apostles, the first in the Church, the friend of Christ, who received the revelation not from man but from the Father ... this Peter, and when I say Peter, I mean the unbroken rock, the unshaken foundation, the great apostle, the first of the disciples, the first called, the first to obey (Almsgiving 3:4, Chapman 74). selain itu Yohanes Krisostomos banyak memberikan gelar kepada Petrus seperti: 'the first of the apostles', 'the foundation of the Church', 'the leader of the choir of the apostles', 'the base', 'the pillar', 'the head of the apostles', 'the first in the Church', 'the foundation of the faith', 'the fisherman of the world', 'the unshaken foundation', 'the great apostle', 'the first of the disciples', 'the mouth of the disciples', dan 'the unbroken Rock'
Maka sampai di sini, saya pikir cukuplah penjelasan mengenai pendiri gereja awal, yang satu, adalah Yesus dan pemimpin gereja pertamanya adalah St.Petrus.


  1. GEREJA YANG KUDUS

Pendiri gereja yang satu adalah Kristus. Yesus Kristus adalah Tuhan, karenanya mudah kita mengerti bahwa Yesus adalah Kudus. Gereja adalah tubuh mistik Yesus, Yesus adalah kepala gereja. Mungkinkah Yesus sebagai kepala, kudus, sedangkan gereja, tubuh mistik-Nya tidak kudus? Jelas tidak mungkin. Tubuhnya haruslah kudus. Gereja-Nya juga Kudus. Jemaat-Nya harus hidup dalam rahmat pengudusan. Kenyataannya tidak semua anggota gereja-Nya kudus atau hidup dalam rahmat pengudusan yang dikehendakinya. Yesus tahu akan hal itu. (Yoh 6:708 :) Oleh sebab itulah tidak semua anggota jemaat-Nya masuk ke dalam surga (Mat 7:21-239).

Tuntutan kekudusan ini jelas sekali, dan menjadi suatu persyaratan mutlak untuk dapat bersatu dengan Kristus, kepala gereja. Karena kita seringkali jatuh ke dalam kesalahan dan dosa, maka sikap pertobatan sangat diperlukan dari kita anggota tubuh Kristus.
Dengan cara seperti apa menjaga kekudusan ?

  1. Yoh 6:56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Apabila saya dan semua umat-Nya menyambut Ekaristi, kita tinggal di dalam Dia (yang Kudus). Artinya kita menjadi kudus.

  2. Ef 5:26-27 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Yang berikutnya melalui permandian/baptis air dan sabda-Nya.

  1. Mrk 16: 17 – 1810, isinya menunjukkan tanda gereja yang kudus, mesti bisa menghasilkan terjadinya mujizat yang gilang-gemilang (‘resplendent’), gereja kudus selalu ada/ disertai mujizat dalam perjalanannya, dan terjadinya mujizat tidak hanya sementara saja atau sesaat saja melainkan tanda-tanda itu tak pernah terputus (menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati11, meminum racun tidak mati, semua yang tertulis dalam tugas perutusan yang disebutkan Yesus mesti terpenuhi). Bahkan mujizat lain, seperti jenazah utuh yang puluhan tahun tidak mengalami kerusakkanpun dalam gereja katolik ada (St. Bernadette, Padre Pio, … )

  2. Selain itu, menurut St. Francis de Sales (1567-1622) (The Authority of the Church, Bishop and Doctor of the Church Extracted from the "Catholic Controversy" (originally published by Burns and Oates, London 1886) Translated by Rev. Henry Benedict Mackey, O.S.B. ) tanda gereja yang kudus mestilah memiliki kemampuan ‘spirit of prophecy’ (de Sales mendefinisikannya sebagai PROPHECY is a very great miracle, which consists in the certain knowledge which the human understanding has of things, without any experience or any natural reasoning, by supernatural inspiration; and therefore all that I have said of miracles in general ought to be predicated of this.)

  3. Gereja yang kudus juga di tuntut untuk bisa melaksanakan apa yang menjadi tuntutan kehidupan kristiani yang ‘sesempurna mungkin’ (Mat 5:4812 ; Mat 19:2113 ; Mrk 10), Yesus meminta orang muda itu untuk menjual segala miliknya, totalitas, sarana hidup yang bergantung sepenuhnya pada Yesus ada dalam kehidupan membiara di gereja katolik, yang lain mengenai orang tertentu dapat mengerti dan memilih hidup selibat (Mat 19:12) 14.

Kondisi kekudusan sebuah gereja memang bisa diperdebatkan panjang lebar, namun dalam poin-poin di atas saya hanya ingin menjelaskan saja di gereja yang sejati, harus ada tada-tanda yang diminta atau dituntut oleh Yesus (dalam tradisi suci ataupun dalam kitab suci harus terpenuhi).

Seperti halnya mujizat-mujizat harus menyertainya, namun mujizat itupun dapat ditiru oleh malaikat kegelapan, tetapi Yesus secara nyata membantu gereja-Nya untuk melaksanakan mujizat yang tidak dapat diikuti atau dijiplak oleh kuasa gelap. Misalnya membangkitkan orang mati (St. Francis Xaver), jenazah yang utuh dan harum walaupun sudah puluhan tahun meninggalnya (St. Bernadette). Dan jangan lupa, yang dimaksud penyertaan berlangsung dari jaman para rasul hingga sekarang.

Diatas adalah photo dari St Bernadette Soubirous yang diambil pada 6 Juni 1997. Dia meninggal pada 12 Desember 1878. Sampai saat ini masih bisa pergi ke Lourdes Paris untuk melihat tubuh Bernadette.


St John Vianney atau Cure D'Ars. Meninggal 4 Agustus 1849. Tempat bersemayannya dikunjungi lebih dari 500,000 peziarah tiap tahun. Masih banyak sekali santo santo seperti itu. Dua diatas hanyalah contoh kecil.


Keajaiban lain yang bisa dilihat dengan mata adalah kejaiban Ekaristi di Lanciano Italia dimana Anggur benar-benar berubah menjadi darah dan Roti benar-benar menjadi Daging.
Dagingnya adalah daging dari otot jantung. Bacalah laporan ilmiah tentang relic mukjijat di Lanciano Jadi tidak ada alasan untuk tidak percaya karena bukti nyata sudah dihadapan mata.
Mengenai penjelasan saya untuk gereja yang kudus, saya rasa cukup dulu. Marilah kita telusuri asal mula nama gereja katolik. Manakah yang lebih awal, sebutan katolik atau sebutan kristen ?


  1. NAMA KATOLIK , SEBUAH ASAL – USUL

Marilah kita tinjau dan teliti Kis 9:31 ;
Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus
(Jemaat) di seluruh dalam bahasa Yunani adalah ‘katho holos atau katholicos’. Atau dalam bahasa Indonesia ‘jemaat di seluruh’ artinya gereja (jemaat) katolik, atau gereja universal, atau gereja am. Kata katho holos atau katholicos inilah yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan katolik. Maka dengan arti itu. Kis 9 : 31 bisa dibaca sebagai :
Selama beberapa waktu Gereja Katolik Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Gereja itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus
Pada Kis 11:26 memang murid-murid Yesus pertama disebut sebagai Kristen. Sayangnya setelah itu ada sebagian orang yang mengaku Kristen tetapi mengajarkan doktrin yang sesat, seperti Docetim dan Gnosticism. Maka sebutan Gereja Katolik digunakan untuk menandai Gereja yang didirikan oleh Kristus, yang mengajarkan doktrin yang lengkap, bukan seperti pemahaman para heretik tersebut yang juga mendirikan gereja mereka sendiri.
Dari sejarah gereja diketahui, St. Ignatius dari Antiokhia menulis kepada jemaat (gereja di Smyrna, tahun 106-107) antara lain : “…Di mana uskup berada, maka di sana pula umat berada, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, maka di sana juga ada Gereja Katolik.
Tulisan di atas dibuat untuk menyatakan bahwa gereja katolik adalah satu-satunya gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus, untuk membedakan umat kristen dari para heretik pada saat itu yang menolak bahwa Yesus adalah Allah yang sungguh-sungguh menjelma menjadi manusia, yaitu heresi/ bidaah Docetism dan Gnosticism.
Dari surat ini terlihat jelas bahwa St. Ignatius mengajarkan bahwa gereja katolik menunjukkan kesetiaan kepada ajaran yang diajarkan oleh Kristus. Sebutan Kristen memang benar lebih dahulu di kenal daripada sebutan Katolik, tetapi dengan nama gereja katolik itulah ajaran Yesus ditegakkan. Nama kristen yang telah terkotori dibersihkan kembali. Namun jika ditinjau dari penggalian kata katolik, lihat pada Kis 9:31, arti gereja yang katolik telah ada sebelum sebutan kristen (Kis 11:26).
Tidaklah keliru memiliki pemikiran yang kritis, namun harus disertai kejujuran, nama atau istilah gereja selalu bisa diperdebatkan, tetapi apa yang mau dituju untuk pembuktian tersebut ? Yakni pembuktian, gereja yang sejati , adalah gereja yang didirikan di oleh Yesus sendiri dan gereja yang setia kepada ajaran para rasul dan para nabi. Dan tidak akan dapat di sangkal, bahwa Gereja katolik, dapat ditelusuri sejarahnya mulai dari Kisah Para Rasul, tulisan Bapa Gereja hingga zaman sekarang.

  1. GEREJA YANG APOSTOLIK ?
Ef 2:19-20
Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru
Gereja disebut apostolik karena Yesus telah memilih para rasul-Nya untuk menjadi pemimpin- pemimpin pertama Gereja-Nya, di bawah pimpinan Rasul Petrus.
Mat 16:18
Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya
Yoh 21:15-18
Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.
Yesus sendiri menjanjikan Gereja-Nya tidak akan binasa (alam maut tidak akan menguasainya), maka kepemimpinan Gereja tidak berhenti dengan kepemimpinan para rasul tetapi diteruskan oleh para penerus mereka, mengapa ? karena karya penugasan itu belum akan selesai semasa para rasul, para rasul yang itu usianya tidak akan sampai akhir jaman di dunia ini. Dengan demikian janji penyertaan Yesus terus berlangsung bagi pengganti-pengganti para rasul, sampai pada saat ini, di mana Ia mengatakan, “Aku akan menyertai engkau senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat 28:20).
Para rasul memiliki sebutan (populer sekarang) para uskup yang pertama. Sejak abad pertama, pengajaran para rasul di dalam Kitab suci dan Tradisi kudus diturunkan secara lisan maupun tertulis kepada para penerus mereka ( 2 Tes 2:15),
Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis
Yang dimaksud pengajaran tersebut (dapat dibuktikan dari kesaksian para Bapa Gereja) misalnya tentang kehadiran Kristus yang nyata di dalam Ekaristi, kurban Misa, pengampunan dosa melalui perantaraan imam, kelahiran baru dalam pembaptisan, keberadaan Api penyucian, peran khusus Maria dalam karya Keselamatan, hal kepemimpinan Paus, dan lain-lain.
Bentuk tertulis yang dimaksud saat itu, bukan berbentuk Kitab Suci seperti yang sekarang kita kenal, alkitab yang lengkap atau tergabung dengan Perjanjian Baru, kitab seperti itu belum ada, tetapi tulisan-tulisan mengenai pengajaran dan surat-surat dari tokoh-tokoh gereja seperti St.Paulus dan lain-lain mulai muncul. Bahkan tulisan atau karangan mengenai Yesus cukup banyak ditulis. Tetapi umumnya tulisan itu hanya diberlakukan dalam wilayah tertentu, untuk umat di daerah tertentu, dan berada di dalam pengawasan para rasul. Beberapa surat St. Paulus telah mulai dikirimkan ke tempat-tempat yang dianggap perlu dinasehati atau yang memerlukan penegasan, karena disana-sini St.Paulus mulai menangkap juga, adanya ajaran-ajaran yang keliru. Dari kisah para rasul kita bisa melihat bahwa kesalahan itu diselesaikan melalui pertemuan para rasul, yang pertama di Yerusalem. Pertemuan ini menggambarkan bahwa St.Paulus, walaupun sangat menonjol, tetap meminta persetujuan dan pengakuan para rasul di Yerusalem, yang dipimpin oleh St.Petrus. Terlihat di sini betapa St. Paulus sendiri, walaupun benar, tetap meminta pengesahan dari St. Petrus. Sebuah teladan, dimana dia memperingatkan jemaatnya untuk tidak terpecah-pecah atau mengadakan perpecahan. Dia memahami benar apa arti gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik.
Catatan tambahan saja :

  • Paus Damasus atas dorongan Konsili Roma pada tahun 382 mengeluarkan dekrit yang berisi daftar 73 kitab-kitab dalam Alkitab

  • Paus Innocentius I (401-417) pada tahun 405 menyetujui ke-73 kitab-kitab tersebut dan MENUTUP KANONISASI ALKITAB setelah sebelumnya Konsili Hippo pada tahun 393 menyetujui kanonisasi Alkitab yang terdiri dari 73 buku.Konsili Kartago pada tahun 397 kembali menguatkan keputusan konsili sebelumnya dengan menyetujui kanonisasi 73 kitab-kitab tersebut.
Tambahan penjelasan mengenai pesan tertulis Perjanjian Baru
Kristus mengutus para rasul dengan kuasa untuk mengajar semua bangsa, dan tidak pernah memberi perintah untuk menulis Alkitab. Dan semua rasul itu pergi dan berkhotbah dimana-mana, dan menanamkan Gereja Allah diseluruh dunia.
St. Matius menulis demi kemudahan beberapa pribadi. Ia menulis Injil itu setelah Kristus meninggalkan dunia ini, sehingga Gereja, yang dibangun oleh Kristus, sudah ada dan berdiri sebelum ditulisnya satu kalimat pun dari Perjanjian Baru.
St. Markus menulis juga setelah Kristus meninggalkan dunia ini juga, hanya menurut para ahli sebenarnya dialah yang pertama menulis; St. Lukas sekitar menyusul 25 thn kemudian, dan St. Yohanes sekitar enampuluh tiga tahun kemudian sesudah Kristus mendirikan gereja. St. Yohanes menulis bagian terakhir Alkitab - Kitab Wahyu - sekitar enampuluhlima tahun setelah Kristus meninggalkan dunia ini dan semenjak dibangunnya Gereja. Jadi gereja katolik sudah ada dan hadir 65 tahun sebelum Alkitab terselesaikan, rampung tertulis.
Sekarang, saya dalam pikiran timbul pertanyaan, apakah umat itu, yang hidup dizaman antara pembentukan gereja Yesus dan perampungan penulisan Alkitab, bisa dianggap sungguh orang Kristen, yang diterangi secara Kristen? Apakah mereka kenal ajaran Yesus? Apa ada yang berani berkata, bahwa mereka yang hidup antara saat Yesus naik ke Sorga sampai saat Alkitab rampung ditulis, bukan orang Kristen? Kita setuju bukan, ternyata oleh semua pihak, oleh semua denominasi, mereka diakui sebagai orang-orang Kristen terbaik, buah pertama Darah Yesus Kristus.
Tapi terpikirkah oleh kita bagaimana mereka tahu apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan jiwa mereka? Belajar dari pesan tertulis ? Belajar dari Alkitab? Tidak, sebab Alkitab kan belum tertulis. Dan apakah Yesus akan meninggalkan gereja-Nya selama 65 tahun tanpa guru, seandainya Alkitab itu memang guru pengajar manusia? Saya yakin tidak.
Saya bertanya dalam hati, apakah para Rasul itu Kristen? Pasti para pembaca akan bilang, "Oh ya pasti dong ; kan mereka justru pendiri Kristianitas." Kalau begitu, tidak seorangpun dari para Rasul itu yang sempat pernah membaca Alkitab secara keseluruhan ? Sepertinya tidak seorangpun, kecuali, mungkin, St. Yohanes. Karena mereka semua telah mati terbunuh sebagai martir demi imannya kepada Yesus Kristus dan bahkan tidak pernah sekalipun melihat sampul Alkitab. Masing-masing mereka itu meninggal sebagai martir dan pahlawan gereja Yesus, jauh sebelum rampungnya Alkitab.
Jadi, bagaimana caranya jemaat Kristen yang hidup dikurun waktu 65 tahun pertama setelah Yesus naik ke Sorga ? Bagaimana mereka tahu apa yang harus mereka kerjakan untuk menyelamatkan jiwa mereka? Mereka tahu dengan tepat dan pasti dengan cara dan jalan yang sama seperti yang pembaca ketahui, umat Katolik yang terkasih. Kalian tahu lewat pengajaran dari gereja katolik, sama caranya seperti dulu jemaat Kristen perdana mengenalnya.
Sebenarnya bukan hanya 65 tahun Kristus meninggalkan gereja yang Dia dirikan tanpa sebuah Alkitab, melainkan lebih dari 300 tahun. Gereja katolik sudah dibangun dan menyebar keseluruh dunia, tanpa adanya Alkitab, melebihi 300 tahun. Selama masa itu, jemaat tidak tahu isi maupun unsur apa yang membentuk Alkitab.
Di zaman para Rasul ada banyak injil palsu. Ada yang disebut Injil Simon, Injil Nikodemus, Injil Maria, dan juga Injil Kanak2 Yesus. Semua injil ini tersebar diantara masyarakat, dan mereka tidak tahu mana yang diinspirasikan oleh Roh Kudus, mana yang palsu dan tidak otentik, tak asli. Bahkan yang terpelajar diantara mereka sendiri berdebat mana yang diutamakan lebih dulu, Injil Simon ataukah Injil Matius - kepada Injil Nikodemus atau Injil Markus, Injil Maria atau yang punya Lukas, Injil Kanak2 Yesus ataukah Injil St. Yohanes Penginjil.
Begitu juga keadaan surat-surat: Banyak surat tidak asli yang ditulis, dan jemaat kristen selama lebih dari 300 tahun bingung, tidak mampu mengetahui mana yang palsu dan yang sejati, atau mana yang diwahyukan. Dan, mereka tidak mengetahui apa saja yang menjadi komponen kitab2 dalam Alkitab.
Barulah dalam Abad IV, Paus dari Roma, pemimpin gereja, penerus dan pengganti St. Petrus, berkumpul bersama para Uskup dunia dalam sebuah konsili. Dan disanalah, dalam konsili itu ditetapkan bahwa Alkitab, seperti apa yang kita umat Katolik miliki sekarang, yang adalah Sabda Allah. Dan bahwa Injil-injil Simon, Nikodemus, Maria, masa Kanak2 Yesus, dan lain2 surat atau tulisan2 adalah tidak sejati, minimal, tidak otentik; dan, paling tidak, bahwa tiada bukti2 pendukung inspirasinya, dan bahwa Injil St. Lukas, Matius, Markus dan Yohanes, dan Kitab Wahyu, adalah pewahyuan oleh Roh Kudus.
Sampai waktu itu, seluruh dunia selama 300 tahun tidak mengenal Alkitab seperti yang kita kenal sekarang; jadi, mereka tidak bisa mengambil Alkitab sebagai pedoman penuntun, sebab mereka tidak tahu apa yang menyusun isi Alkitab. Apakah Penyelamat kita Yesus Kristus, kalau memang Ia berniat menginginkan manusia belajar soal ajarannya dari sebuah kitab, akan meninggalkan umat Kristen selama 300 tahun tanpa kitab itu? Saya yakin dan percaya pastilah tidak.
Yang lucu, setelah dipikir-pikir, tidak hanya selama 300 tahun dunia itu tanpa Alkitab, tapi selama 1400 tahun lamanya dunia Kristen tidak banyak dilengkapi oleh Kitab Suci itu. Karena dua alasan, pertama kitab suci di zaman itu masih menggunakan perkamen yang ditulis tangan manusia yang mengerti cara tulis menulis (jarang yg bisa), kedua harganya mahal sekali karena seni cetak belum ditemukan.
Jadi sebelum seni cetak ditemukan, Alkitab merupakan barang langka; Alkitab mahal sekali. Sesungguhnya seni cetak baru ditemukan sekitar tahun 1400 tahun lebih-sedikit - sekitar pertengahan Abad 15 - dan sekitar 100 tahun sebelum adanya satu orang Protestan pun didunia.
Sebelum ditemukannya ilmu seni cetak, buku2 sangat langka selain jadi barang mahal. Ahli sejarah menyatakan bahwa dalam Abad Sebelas - sekitar 800 tahun yang lalu - Alkitab amat langka sekali dan mahal, luar biasa mahal untuk membelinya! Sebelum adanya percetakan, segala sesuatu harus dikerjakan dengan pena diatas perkamen, kertas kulit, atau kulit domba. Karena itu, pekerjaan itu bukan main mahalnya - sebab lambat [harus teliti] dan membosankan.
Sekarang, mari kita perkirakan biaya sebuah Alkitab pada zaman itu, dengan perumpamaan seseorang harus bekerja sepuluh tahun lamanya untuk menyalin sebuah Alkitab dan dibayar satu dollar per harinya. Untuk ini saja maka biaya ongkos sebuah Alkitab sudah $3.650,--!
Seandainya saya mendatangi anda dan berkata, "Saudara-saudaraku, selamatkanlah jiwamu, sebab kalau jiwamu sampai hilang maka segalanya ikut hilang." Anda akan balik bertanya, "Apa yang harus kami lakukan untuk menyelamatkan jiwa kami?"
Pengkhotbah tertentu akan bilang begini padamu, "Kalian harus pergi cari Alkitab, bisa dibeli ditoko ini atau itu." Anda bakal tanya berapa harganya, dan akan dijawab sekitar $3.650,-- (Konversi sekarang kurang lebih Rp 36,5 juta). Anda bakal teriak kaget: " Tuhan selamatkanlah kami! Dan apakah kami tidak bisa masuk Sorga tanpa buku itu?" Jawabnya bakal begini: "Tidak; kalian harus punya Alkitab dan baca." Kalian mengomel soal harganya, tapi ditanya balik, "Apakah jiwamu tak bernilai $3.650,--?" Oh ya, tentu saja, tapi kalian bilang tidak punya uangnya, dan kalau kau tidak bisa mendapatkan sebuah Alkitab, padahal keselamatanmu bergantung padanya, jelaslah kau harus tinggal diluar Kerajaan Sorga.
Jika hayalan saya ini benar, maka situasi begini kan benar-benar parah, membuat calon jemaat putus asa. Selama 14 abad, seribu empat ratus tahun, dunia ini tanpa Alkitab - sebelum penemuan seni pencetakan, tidak ada seorangpun dalam 10.000, bahkan tidak juga seorangpun dalam 20.000, yang memiliki Alkitab. Dan apakah Tuhan Yesus kita bakal meninggalkan dunia ini tanpa kitab itu, kalau sekiranya itu perlu untuk keselamatan manusia? Pastilah tidak.
Masih ada persoalan pelik lain, selain harga yang mahal, yakni mari kita sekarang berandai-andai sebentar, bahwa semua orang punya Alkitab, bahwa Alkitab sudah ada dulu sejak awal mulanya, dan setiap pria, wanita, dan setiap anakpun masing2 punya. Apa sih faedah dan manfaatnya bagi orang-orang yang tidak bisa membacanya? Itu cuma menjadi barang mubazir, barang yang tak berguna sama sekali.
Sekarang ini saja sebagian dari penduduk dunia masih buta huruf. Selain itu, karena Alkitab tertulis dalam bahasa Yunani dan Ibrani, mutlaklah harus belajar bahasa2 itu dulu agar supaya bisa membacanya.
Mungkin ada yang mengatakan bahwa sekarang kita sudah punya terjemahan Alkitab dalam berbagai bahasa : Perancis, Inggris, atau bahasa2 populer lainnya. Itu betul, tapi apakah anda pasti dan yakin terjemahannya murni dan benar? Kalau tidak, anda tidak memiliki Firman Allah. Kalau terjemahannya salah, maka itu menjadi karya manusia. Bagaimana caramu untuk memastikannya? Bagaimana caramu menguji apakah anda memiliki terjemahan-benar dari bahasa Yunani dan Ibrani?
"Wah, aku tidak mengerti bahasa Yunani maupun Ibrani," kata anda mengeluh ; "untuk terjemahannya ya saya harus bergantung pada opini dan pendapat yang terpelajar dan ahli."
Nah, bagaimana sekarang ? Seandainya para ahli yang terpelajar ternyata saling berbeda pendapat, ada yang berkata ini baik, dan ada yang teriak itu salah? Maka imanmu hilanglah; kau mulai lagi meragukan, maju mundur, sebab tidak yakin terjemahannya benar.
Sehubungan dengan para penerjemah-Alkitab Protestan, kebanyakan para ahli dikalangan Protestan berkata bahwa terjemahan - edisi versi King James - adalah sebuah terjemahan yang mengandung kesalahan-kesalahan. Dan para rohaniwan-ahli protestan, pengkhotbah telah menulis ber-jilid2 buku untuk menunjuk pada semua kesalahan2 yang ada didalam terjemahan King James, dan berbagai denominasipun setuju.
Di tahun 1800 yang lalu, waktu itu di St. Louis, dikota itu diadakan sebuah konvensi untuk para hamba Tuhan. Segala denominasi diundang, objeknya ialah mengatur penterjemahan-baru Alkitab, dan memberikannya pada dunia. Acara dan pelaksanaan konvensi itu dilaporkan tiap hari dikoran Missouri Republican. Seorang ahli dari gereja Presbyterian, aku rasa, berdiri, dan, sambil mendesak perlunya suatu terjemahan-baru Alkitab, mengatakan bahwa didalam terjemahan-Protestan sekarang ini ada tidak kurang dari tigapuluh ribu kesalahan.
Wah itu sangat mengejutkan, kalau Alkitab itu adalah penuntun dan pengajarmu. Pengajar luar biasa, dengan 30.000 kesalahan! Semoga keselamatan manusia tidak tergantung dari pengajar demikian! Satu kesalahan saja sudah cukup jelek, tapi tigapuluh ribu kesalahan kiranya terlalu banyak.....
Seorang pengkhotbah lain berdiri dikonvensi itu - ia seorang ... - dan, sambil menekankan perlunya pemberian sebuah terjemahan-baru Alkitab, berujar bahwa selama tigapuluh tahun yang lewat ini dunia telah tanpa Sabda Allah, sebab katanya, Alkitab yang kita miliki sama sekali bukanlah Firman Allah.
Disinilah para para ahli kitab suci, berbicara untuk kita. Orang-orang di jaman itu, semua membaca surat kabar, dan mereka, tentunya pasti tahu apa yang terjadi di Inggris beberapa tahun sebelumnya. Sebuah petisi telah dikirimkan ke Parlemen untuk menyetujui permohonan dana subsidi sebanyak beberapa ribu poundsterling untuk pembiayaan sebuah terjemahan-baru Alkitab. Dan gerakan itu dipimpin dan dilaksanakan oleh tokoh Protestan.
Jadi bagaimana kita bisa meyakini iman kita? Jikalau kita katakan Alkitab ialah penuntunku, namun kita tidak tahu apakah kita memiliki iman atau tidak. Marilah untuk sejenak kita mengandaikan bahwa semuanya harus punya Alkitab. Biarpun seandainya semua membacanya dan memiliki terjemahan yang benar murni, itupun tetap tak bisa menuntun manusia, sebab interpretasi-pribadi Alkitab tidak mungkin bisa tanpa-salah, tapi, malah sebaliknya, kemungkinan besar bisa salah. Itu menjadi sumber dan berawalnya mata air segala macam kesalahan-kesalahan dan bidat-bidat, dan juga segala macam doktrin2 hujatan. WAH ...
Sekali lagi, jangan lupa bahwa gereja itu bersifat Apostolik dimana gereja itu harus menunjukkan (menampakkan) ciri-ciri rasuli (lih Ef 2:20) karena dibangun diatas para Rasul dengan Kristus sebagai batu Penjurunya.
Akibat langsung dari gereja yang mempertahankan sifat gereja yang Apostolik adalah mempunyai penerus para rasul, dengan adanya penerus rasul, maka kedudukan para rasul dan St.Petrus dapat tergantikan, dengan demikian keberadaan gereja dapat terjamin sesuai kehendak Yesus sendiri kepada GerejaNya (Mat 28:20). Penggantian para rasul dalam gereja perdana dapat terlihat pada penggantian Yudas Iskariot oleh Matias (lihat Kisah Para Rasul bab 1), Pengangkatan beberapa diakon, caranya itu dilakukan dengan penumpangan tangan (Kis 6 : 6 ; I Tim 5:22). Penggantian para rasul dipertahankan oleh gereja Katolik dan gereja Ortodoks, terlihat meskipun alkitab tidak secara tegas menyatakan tentang suksesi Apostolik, tetapi alkitab memberikan gambaran tentang hal itu dan demikian pula Tradisi Suci menegaskan hal yang sama. Gereja yang mempertahankan suksesi Apostolik, memiliki ciri-ciri antara lain memiliki kesatuan dalam hal iman, ajaran, tata ibadat, hirarki, dll dimanapun komunitas itu berada, dimana Gereja sekarang sama seperti Gereja para rasul, dimana para jemaat bertekun dalam pengajaran para rasul (lih Kis 2:42).
Hal di atas terlihat pula dalam gereja yang sekarang sama seperti Gereja pada masa Bapa-Bapa Gereja dan akan tetap sama sampai kepada akhir jaman.
Surat pertama dari St. Klemens (penerus ketiga setelah Rasul Petrus, tahun 96) kepada jemaat di Korintus yang menyelesaikan konflik di antara mereka membuktikan kepemimpinan Gereja di bawah penerus Rasul Petrus sebagai uskup di Roma. Kepemimpinan di bawah Paus di Roma ini diakui oleh Gereja Katolik sampai saat ini (LG 22). Dengan kata lain, jika kita kembali ke abad pertama, kita akan menemukan Gereja yang memiliki banyak kemiripan dengan Gereja Katolik yang sekarang, karena memang itu adalah satu dan sama. Penjelasannya sebagai berikut :

  • Di Gereja di Korintus, ketika Paus Klements I diminta mengurus masalah dispute tahta ‘keuskupan Korintus’, dia menyelesaikannya dengan tersendiri, padahal disana ada Rasul Yohanes. Juga ada para Patriakh terdekat seperti Yerusalem atau Antiokhia atau mungkin Konstantinopel atau Alexandria :15

  • Konsili di Sardica juga menyatakan hal yang mirip dengan ini 16

  • Pada Buku yang menjawab Skisma Donatis sangat jelas ditekankan Supremasi Tahta di Roma:17

  • St. Hieronimus menekankan hal yang sama:18

  • Lalu pada Konsili Kalsedon tahun 451:19
Berikut ini kesaksian dari St. Irenaeus tentang Kepausan:
Rasul-rasul yang kudus (Petrus dan Paulus), setelah mendirikan dan membangun Gereja (Katolik di Roma), menyerahkan kursi keuskupan kepada Linus. Paulus menyebutkan tentang Linus ini dalam surat kepada Timotius (2 Timotius 4:21). Dia digantikan oleh Anacletus, dan setelahnya, pada urutan ketiga dari para Rasul, Clement diangkat sebagai uskup. Dia telah bertemu muka dengan para Rasul yang kudus dan bersama-sama mereka. Boleh dikatakan bahwa dia masih mendengar gema kotbah para Rasul, dan menyaksikan tradisi-tradisi mereka dengan mata kepalanya sendiri. Dan tidak hanya dia, karena masih ada banyak lagi yang lain, yang telah diajarkan langsung oleh para Rasul.
...Setelah Clement, Evaristus menggantikan, dan Alexander menggantikan Evaristus. Lalu, yang keenam setelah Rasul, Sixtus diangkat, setelahnya Telesphorus, yang juga menjadi martir dengan mulia. Lalu Hyginus, dan setelahnya, Pius, dan setelahnya Anicetus. Soter menggantikan Anicetus, dan sekarang, di tempat kedua-belas setelah Rasul, kedudukan uskup jatuh kepada Eleutherus. Dalam urutan ini, dan melalui ajaran para Rasul yang diteruskan dalam Gereja, kotbah kebenaran telah sampai kepada kita. (Santo Irenaeus, uskup Lyons, Perancis. Lahir tahun 140 - wafat tahun 202. Salah satu Bapa Gereja.)20
Dari penelusuran sejarah itu, paling tidak bisa disimpulkan beberapa hal :

  1. gereja katolik adalah gereja yang didirikan oleh Yesus sendiri

  2. gereja katolik didirikan di atas Petrus, Petrus menjadi pemimpin para rasul

  3. gereja katolik adalah gereja yang kelihatan (visible church), sebagaimana sabda Yesus kepada murid-murid-Nya : “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas di atas gunung tidak mungkin tersembunyi “(Mat 5:14) dan;Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu” (Ef 1:22-23) , yang lain Flp 2:5-8 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib

  4. Dimana saja, di dunia ini, gereja katolik pada tanggal yang sama akan memiliki bacaan kitab suci yang sama. Dalam siklus tiga tahunan, dengan mengikuti kalendar liturgi, semua orang tanpa disadari akan mengikuti pembacaan dari awal kitab kejadian hingga wahyu. Artinya gereja ini memiliki kesamaan yang terjaga rapi. Dalam tata liturginya juga sama. Dari tema bacaan sulit, membosankan ataupun tema utama tetap dibacakan. Hal ini menunjukkan kesetiaan kepada isi kitab suci lebih diutamakan, tidak memberi peluang bagi seseorang untuk hanya membawakan khotbah yang sesuai dengan selera pribadinya. Sekaligus juga menunjukkan gereja yang satu, gereja yang kudus, gereja yang umum/menyeluruh/universal atau katolik dan gereja apostolik

  5. Tidak dipungkiri bahwa gereja dalam sejarahnya sering menghadapi pertentangan dari berbagai pihak dan golongan di dunia. Hal itu merupakan kesaksian atau bahkan bukti yang nyata bahwa Gereja berasal dari Tuhan. Bukti pemenuhan dari janji penyertaan Kristus. Gereja bukan semata-mata organisasi manusia, meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa ada masa-masa berada di bawah pimpinan mereka yang tidak bijaksana, yang mencoreng nama gereja dengan perbuatan- perbuatan tercela mereka. Tetapi, kenyataannya, mereka tidak dapat menghancurkan Gereja. Gereja Katolik tetap berdiri sampai sekarang. Jika Gereja ini hanya organisasi manusia semata tanpa penyertaan Yesus, tentulah ia sudah hancur sejak lama. Sekarang Gereja Katolik beranggotakan sekitar satu milyar anggota, sekitar seper-enam dari jumlah manusia di dunia, dan menjadi kelompok yang terbesar dibandingkan dengan gereja-gereja yang lain. Hal ini bukan merupakan kepandaian para pemimpin Gereja, tetapi saya mempercayainya sebagai karya Roh Kudus.

  6. Gereja Katolik berjuang terus untuk memelihara kesatuan Gereja sesuai dengan amanat Yesus, sebelum Yesus mengalami penderitaan (Lih Yoh 17). Di bagian terdahulu, saya telah menyinggung bahwa ada penyesatan/perpecahan telah terjadi pada jemaat awal dari: Docetism (90-451), Gnosticism (100), dan seterusnya. Hal ini terus berkembang dengan perpecahan gereja: Gereja Timur Orthodox (1054),Gereja Anglikan di Inggris (abad ke 16), Lutheran dan Calvinis di Jerman (abad ke 16), Methodis di Inggis (1739), Kristen Baptis (1639), Anabaptis (1521), Presbyterian di Skotlandia (1560), Mormon di Amerika (1830), Saksi Yehovah di Amerika (1852-1916), Unification Church di Korea (1954), dll.21
1 "KATA 'KATOLIK' MEMANG ADA DI KITAB SUCI!" Acts of the Apostles 9:31:So the church throughout all Judea and Galilee and Samaria had peace and was built up; and walking in the fear of the Lord and in the comfort of the Holy Spirit it was multiplied.  Kisah Para Rasul 9:31 : Selama beberapa waktu Gereja di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Gereja itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus. (catatan: terjemahan 'jemaat' aku ganti 'Gereja' karena terjemahan tersebut sangat salah kaprah. Kata aslinya adalah 'ekklesia' yang di Alkitab Inggris, Jerman, Perancis, Belanda etc selalu diterjemahkan 'Gereja') bahasa Yunani dari manuskrip aslinya supaya lebih jelas"  Ini dia:  Kis 9:31:  μεν ουν εκκλησια καθ ολης της ιουδαιας και γαλιλαιας και σαμαρειας ειχεν ειρηνην οικοδομουμενη και πορευομενη τω φοβω του κυριου, και τη παρακλησει του αγιου πνευματος επληθυνοντο.  Mungkin lebih jelas kalau pakai yang di transcribe di website ekaristi sendiri:
Kis 9:31:  ai men oun ekklhsiai kaq olhV thV ioudaiaV kai galilaiaV kai samareiaV eicon eirhnhn oikodomoumenai kai poreuomenai tw fobw tou kuriou kai th paraklhsei tou agiou pneumatoV eplhqunonto
Jadi, kata tersebut kira-kira berbunyi "
Ekklesia Katha Holos" yang diterjemahkan di Inggris menjadi "the church throughout all," dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi "Gereja di seluruh."  "Ekklesia" adalah "Gereja":  "Katha Holos" adalah asal dari kata "Katolik" : "Ekklesia Katha Holos" = "Gereja Katolik" (di ambil dari ekaristi.org ) 
2 Tulisan Ingrid Listiati, Gereja Tonggak Kebenaran dan Tanda kasih Tuhan, www.katolisitas.org
3 Tentang Kepausan , tulisan Thomas Rudy, (www.imankatolik.or.id) yang telah dikoreksi Rm H.Pidyarto, O.Carm
4 "The meaning is, 'You are Peter, that is Rock, and upon this rock, that is, on you, Peter, I will build my church.' Our Lord speaking aramaic probably said, 'And I say to you, you are Kepha, and on this Kepha I will built my church.' Jesus, then, is promising Peter that he going to build his Church oh Him! I accept this view."
5 Tulisan Ingrid Listiati, Tanggapan terhadap 26 point kesalahpahaman Protestan, www.katolisitas.org
6 Saint Ignatius of Antioch, Letter to the Smyrneans, 106 A.D., 8:1-2, "You must all follow the lead of the bishop, as Jesus Christ followed that of the Father; follow the presbytery as you would the Apostles; reverence the deacons as you would God's commandment. Let no one do anything touching the Church, apart from the bishop. Let that celebration of the Eucharist be considered valid which is held under the bishop or anyone to whom he has committed it. Where the bishop appears, there let the people be, just as where Jesus Christ is, there is the Catholic Church. It is not permitted without authorization from the bishop either to baptize or to hold an agape; but whatever he approves is also pleasing to God. Thus everything you do will be proof against danger and valid."
7 Tulisan Tomas Rudy. Tahta Santo Petrus, www.imankatolik.or.id
8 Yoh 6:70 Jawab Yesus kepada mereka: "Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis.”
9 Mat 7:21-23 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!
10 Mrk 16:17-18 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.
11 S. Francis of Paula was renowned for undoubted miracles, such as are the raising of the dead to life. We find the same as to S. Diego of Alcala. The Authority of the Church, St. Francis de Sales.
12 Mat 5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.
13 Mat 19:21 Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.
14 Mat 19:12 Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti.
15 Tetapi Paus Klemens I menulis sbb : -) "Owing to the sudden and repeated calamities and misfortunes which have befallen us, we must acknowledge that we have been somewhat tardy in turning our attention to the matters in dispute among you, beloved, and especially that abominable and unholy sedition, alien and foreign to the elect of God, which a few rash and self-willed persons have inflamed." "Accept our counsel and you will have nothing to regret. . . . If anyone disobey the things which have been said by him [God] through us [i.e., that you must reinstate your leaders], let them know that they will involve themselves in transgression and in no small danger." "You will afford us joy and gladness if being obedient to the things which we have written through the Holy Spirit, you will root out the wicked passion of jealousy" (Letter to the Corinthians 1:1, 58:2-59:1, 63:2 [A.D. 80]).
16 "[I]f any bishop loses the judgment in some case [decided by his fellow bishops] and still believes that he has not a bad but a good case, in order that the case may be judged anew . . . let us honor the memory of the Apostle Peter by having those who have given the judgment write to Julius, Bishop of Rome, so that if it seem proper he may himself send arbiters and the judgment may be made again by the bishops of a neighboring province" (canon 3 [A.D. 342]). "[I]f some bishop be deposed by the judgment of the bishops sitting in the neighborhood, and if he declare that he will seek further redress, another should not be appointed to his see until the Bishop of Rome can be acquainted with the case and render a judgment" (canon 4)
17 "In the city of Rome the episcopal chair was given first to Peter, the chair in which Peter sat, the same who was head--that is why he is also called Cephas ["Rock"]--of all the apostles, the one chair in which unity is maintained by all. Neither do the apostles proceed individually on their own, and anyone who would [presume to] set up another chair in opposition to that single chair would, by that very fact, be a schismatic and a sinner. . . . Recall, then, the origins of your chair, those of you who wish to claim for yourselves the title of holy Church" (The Schism of the Donatists 2:2 [A.D. 367]).

18 "I follow no leader but Christ and join in communion with none but your blessedness [Pope Damasus I], that is, with the chair of Peter. I know that this is the rock on which the Church has been built. Whoever eats the Lamb outside this house is profane. Anyone who is not in the ark on Noah will perish when the flood prevails" (Letters 15:2 [A.D. 396] St. Hieronimus).
19 "Bishop Paschasinus, guardian of the Apostolic See, stood in the midst [of the Council Fathers] and said, 'We received directions at the hands of the most blessed and apostolic bishop of the Roman city [Pope Leo I], who is the head of all the churches, which directions say that Dioscorus is not to be allowed to sit in the [present] assembly, but that if he should attempt to take his seat, he is to be cast out. This instruction we must carry out" (Acts of the Council, session 1 [A.D. 451]). "After the reading of the foregoing epistle [The Tome of Leo], the most reverend bishops cried out: 'This is the faith of the fathers! this is the faith of the Apostles! So we all believe! thus the orthodox believe! Anathema to him who does not thus believe! Peter has spoken thus through Leo!'" (ibid., session 2).
20 Tentang Kepausan, Tomas Rudy, www.imankatolik.or.id
21 Gereja atau Kitab Suci, tulisan Ingrid Listiati pada www.katolisitas.org

4 komentar:

  1. Artikel yang bagus. Tahniah

    PERJAMUAN TUHAN adalah 'Perjanjian Baru dan Kekal' (rujuk: Piala Darah) di antara Yesus dengan GerejaNya. Makam para murid Yesus bersemadi di bawah altar Gereja Katolik.

    http://www.salvationhistory.com/studies/lesson/covenant_the_master_key_that_unlocks_the_bible

    BalasHapus
  2. rasa Haru saya thd setiap perbuatan Ibunda Theresia... sepertinya tidak pernah habis.......

    BalasHapus
  3. Pembelaan iman yg bagus karena didasari argumen2 berdasar dan logis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas komentarnya, jika ada pengalaman dilapangan silakan berbagi

      Hapus