Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Rabu, 22 April 2020

CONTOH BAHASAN TENTANG POINT2 DALAM DOGMA LUDWIG OTT

Sngguh beruntung saya pernah mendapat penjelasan dari Pak Agus Pare, yang sangat memahami yang saya tanya tentang beberapa point yang tak saya mengerti mengenai Allah, dalam Dogma Gereja kita.. Silakan di simak : (ingat ini memahami ajaran gereja tentang Allah , terutama dalam pokok Tritunggal, butuh usaha sungguh2 dan tekun, biasanya tidak akan dalam sekali belajar langsung paham, kecuali dapat rahmat khusus, jika kita orang biasa, bersabar dan teliti memvacanya)



Agus Pare
    
1. "God's knowledge is subsistent"
Proses manusia mendapatkan pengetahuan adalah dengan melihatnya/mengalaminya, memprosesnya dalam otak, lalu timbul pemahaman. Tuhan tidak seperti ini. Karena segala sesuatu itu adalah ciptaanNya maka Dia tidak mengetahui bahwa salju itu putih setelah Dia melihat salju, memprosesnya lalu memahami dan maklum bahwa salju itu putih, namun Dia tahu bahwa salju itu putih sebab sejak dari awal Dialah yang membuat salju itu putih. Pengetahuan Tuhan itu "subsistent" dalam arti ada didalam Tuhan. Bukan seperti manusia yang tahu sesuatu setelah mengamati dari luar, baru kemudian diproses didalam dirinya.
2. "The Holy Ghost proceed from father and the son from single principle through a single spiration"
Ajaran Gereja Katolik adalah Roh Kudus berasal dari Bapa dan Putra. Kata "berasal dari Bapa dan Putra" ini bisa dipahami dalam dua arti.
Yang pertama adalah membayangkan bahwa baik Bapa atau Putra punya andil sendiri-sendiri dalam keberasalan Roh Kudus. Jadi mirip anak manusia, dimana ada sumbangsih ayahnya (sperma) dan sumbangsih ibunya (sel telur).
Yang kedua adalah membayangkan bahwa sang putra adalah "penghubung" antara Bapa dan Roh Kudus sehingga dikatakan bahwa Roh Kudus berasal dari Bapa dan Putra. Jadi seperti bagaimana air yang menyiram rumput di taman berasal dari keran dan selang. Selang disini cuma perantara, sementara sumber utama dari airnya adalah keran. Meskipun begitu kalau ditanya asal dari air, maka tidak salah kalau kita menyebut bahwa asal air adalah dari keran dan selang (sebab perlu keduanya agar air bisa sampai ke taman).
Ajaran prosesi (keberasalan) Roh Kudus yang benar adalah seperti pemahaman yang kedua.
Single principle berarti bahwa spiration-nya itu sumbernya dari Bapa saja (sebagaimana air sumbernya dari keran saja). Single spiration itu berarti bahwa pencurahan air itu hanya satu kali (dari Bapa saja yang kemudian melalui Putra. Bukannya Bapa dan Putra sendiri-sendiri melakukan spiration sebagaimana ayah dan ibu sendiri-sendiri memproduksi sperma dan sel telur).

3. "The Holy Ghost does not proceed through generation but through spiration"
Baik Putra maupun Roh Kudus punya Bapa sebagai prinsipal. Bapa adalah sumber utama keduanya (dalam pikiran kita, suatu "sumber" harus ada lebih dulu baru kemudian yang berasal dari sumber itu muncul kemudian. Tapi
dalam Trinitas tidak seperti ini. Coba bayangkan saja meskipun panas dan terang sama-sama berasal dari lampu, tapi begitu lampu menyala, panas dan terang seketika ada).
Meskipun Bapa adalah sumber utama Putra dan Roh Kudus, namun cara bagaimana Putra dan Roh Kudus berasal dari Bapa itu berbeda.
Putra berasal dari Bapa melalui keperanakan. (generation/filiation) Makanya ketika Filipus meminta kepada Yesus untuk menunjukkan sang Bapa, Yesus bilang "siapapun yang melihatKu telah melihat BapaKu." Ini seperti orang kalau melihat Lionel Messi juga sama melihat ayahnya, sebab wajah Lionel Messi persis ayahnya (meski lebih muda). Sama seperti bagaimana anak panda bentuknya sama dengan induk panda (bukannya induk anjing, induk kecoa, induk kakaktua). Tentu saja yang dimaksud Yesus bukan fisikNya (sehingga seakan-akan Bapa itu juga punya tangan, kaki dan rambut seperti Yesus), tetapi pribadiNya.
Roh Kudus juga berasal dari Bapa, tapi tidak seperti sang Putra/Anak. Beda. Roh Kudus berasal dari Bapa secara "spiration." Mendefinisikan apa itu "spiration" jauh lebih susah. Karena lagi tidak ada waktu dan tenaga untuk mikir, maka yang bisa dibilang hanya "spiration" ini beda dari "generation."
Buat yang lebay-lebay yang sejak awal cerewet bilang aku cuma bisa copas dan minta penjelasan (because they are too freaking lazy to even read copy/paste material), coba google itu tulisan diatas dan cari apakah ada yang sama sehingga yang ditulis itu hanya copas.
Yuvan Winanda Agus Pare .... An act of the intellect of The Father generates The Son; an act of the unified will of The Father and The Son proceeds The Holy Ghost.
Agus Pare Memang bahwa "sang putra keberasalannya adalah dari intelect dan Roh Kudus keberasalannya adalah dari kehendak" sudah "sent. certa." (maksudnya sudah pasti secara theologis, sehingga infallible). Tapi ini tidak menjelaskan kenapa proses keberasalan itu DIBERI NAMA "generation" dan "spiration."
Bahwa wahyu menyatakan kalau Pribadi kedua itu adalah "anak" (berarti generation) dan bahwa pribadi ketiga itu "Roh" (berarti spiration) harus punya arti yang selaras dengan nama-nama yang memang diwahyukan Allah kepada kita itu.
Makanya diatas dijelaskan repot-repot soal makna "generation" (bukannya intellect). Sementara "spiration" tidak dijelaskan karena lebih susah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar