Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Selasa, 03 Januari 2017

MERENUNGKAN MARIA ...

Masih dalam situasi perayaan kelahiran Juruselamat kita, Yesus .... agaknya, baik jika kita merenungkan kembali sosok ibu Yesus ini.
  1. Yesus memperoleh kemanusiaanNya melalui Maria, yang secara silsilah adalah juga keturunan Daud
  2. Maria berpasangan dengan Yusuf, suaminya yang dari keturunan Daud, artinya ayah resmi Yesus di dunia, juga berasal dari keturunan Daud.
Artinya kelahiran Yesus, sesuai dengan janji Allah kepada bangsa pilihannya Israel. Yakni dari keturunan Daud.

Maria, telah dipersiapkan oleh Allah untuk menjadi ibu Yesus. Yesus adalah Allah, yang kudus, tentunya, karena itu, tempat Dia ada, atau tempat Dia hadir haruslah kudus. Maka Maria 'haruslah kudus' agar menjadi tempat yang layak bagi Puteranya Yesus. Bagaimana Maria dipersiapkan untuk menjadi ibu Yesus, menurut saya :
  1. Dia adalah perawan, artinya gadis yang murni, yang tidak hanya dalam arti fisik saja namun murni dalam artian rohani juga, karena jika seseorang yang tidak kudus menyentuh "Yang Kudus" dia akan mati. Perlu di catat, hanya Maria-lah , seorang perawan yang menjadi ibu. Dia mengandung bukan karena perkawinan, dan memiliki anak dari benih suaminya. Dia mengandung dari Roh Kudus.
  2. Dia dipenuhi rahmat dan Tuhan sertanya, demikian dikatakan malaikat Gabriel saat memberikan salam kepadanya. Dipenuhi rahmat dan disertai Tuhan merupakan anugerah Allah, begitu hati-hati dan penuh kasih Allah mempersiapkan karya keselamatan. Awal kejatuhan manusia ke dalam dosa dimulai oleh dua orang karena ketidak taatan  Hawa dan Adam. Misi penyelamatan dimulai dengan ketaatan Maria, dan karena hal itulah ia berkontribusi kepada Rencana Allah, dan dari gen Maria-lah kemanusiaan Yesus di dapat. Yesus adalah Adam kedua, Maria adalah Hawa kedua. 
  3. Dia beriman pada Allah, dengan ungkapan ... Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, terjadilah padaku, menurut perkataan-Mu. Imannya inilah, yang menunjukkan kerendahan hati, ketaatan dan kesediaan untuk menanggung resiko.
  4. Malaikat Gabriel memberi salam kepadanya .... malaikat saja .... memberi salam kepadanya. Hal ini menunjukkan kalau Maria ... memang istimewa. Kalau malaikat saja memberi salam, kenapa kita tidak memberi salam padanya ?
  5. Elisabeth di salami Maria ... bayinya melonjak kegirangan.... Elisabeth dipenuhi Roh Kudus... dan berseru ," Terpujilah engkau diantara wanita, dan terpujilah buah rahimmu. Siapakah aku ini, sehingga ibu Tuhanku mengunjungi aku?". Seruan ini, yang terucap dari bibir Elisabeth yang dipenuhi Roh Kudus... menegaskan ... Terpujilah engkau diantara wanita .... tidak pernah diucapkan kepada siapapun kecuali kepada Maria. !!
  6. Simeon, secara khusus berbicara kepadanya juga .... bahwa sebilah pedang akan menembus jiwamu ... supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang. Maria akan turut menderita, dia akan turut serta dalam penderitaan Kristus, Dialah yang dengan setia, secara diam, terus berdiri di dekat Yesus, dari saat memikul salib, penyaliban, wafatnya dan penguburan. Bagaimana perasaan seorang ibu yang melihat anaknya difitnah, hingga mati seperti penjahat besar? Padahal dia tahu, jalan salib ini untuk membebaskan semua manusia dari dosa ?
Walaupun Maria seorang yang istimewa, dia tidak sejajar atau sama besar dengan Yesus, dia .... jauh lebih rendah dari Allah. Karena itu kita umat katolik tidak pernah menyembahnya .... kita sungguh menghormatinya, kita tahu peranannya dalam kekurangan anggur di pesta perkawinan Kana. Dia telah tahu kebaikan Puteranya Yesus, yang takkan pernah tidak perduli kepada siapapun yang meminta pertolongan kepada-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar