Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Senin, 09 Januari 2017

MAKAN TUBUH KRISTUS ??? EKARISTI DALAM KATOLIK.

Kali ini saya hanya mencoba menuliskan kembali pengetahuan yang saya dapat dengan membaca dan merenungkan tulisan-tulisan yang pernah saya baca, entah itu lewat www.ekaristi.org, www.katolisitas.org , buku-buku, pengalaman pribadi dan tulisan-tulisan lain.

Penulisan ini hanya untuk mencoba menangkap apa yang telah dibaca, dipelajari dan dialami pribadi, kalau ada kesalahan di sana-sini silakan di kritisi dan diluruskan, apalagi kalau membantu menambah pengetahuan dan mendorong ke kecintaan akan Ekaristi Kudus dan terutama Yesus Kristus, saya akan lebih bersyukur.

Saya di baptis dan menjadi katolik, saat saya di SMP, belajar agama selama setahun, di bawah bimbingan Pastoor van Dongen  di Paroki St. Michael Bandung. Dalam pengalaman menerima komuni, saya sungguh-sungguh meyakini, Hosti yang saya santap sebagai Tubuh Kristus. Berkaitan dengan komuni, saya memiliki pengalaman pribadi yang tak terlupakan sbb :
  • di suatu Misa, ketika sedang berlangsung komuni, 'saya melihat' seorang prodiakon tanpa sengaja menjatuhkan hosti kudus, dan karena bentuknya yang bundar, IA menggelinding ke suatu tempat. Anehnya, saya yang duduk dibangku belakang, dapat melihat  'begitu jelas dimana hosti itu tergeletak', maka saya ketika menyambut ke depan, setelah melewati tempat hosti tadi, saya pungut dan saya letakkan di lidah seperti, kalau saya menerima Tubuh Kristus. Pengalaman ini tak terlupakan dan terjadi sebelum saya membaca banyak di ekaristi.org ataupun dikatolisitas.org. Saya merasa sangat bersyukur pernah mengalaminya. Saya yakin, DIA tak ingin Tubuh-Nya tersia-sia dan terlantar karena sebuah kesalahan tak sengaja.
  • dalam Misa yang lain, saat komuni berlangsung, karena gedung kapel penuh, dan saya mendapat tempat di luar gedung yang bertenda, dimana umat sangat banyak, hujan waktu itu deras sekali, sehingga air hujan menggenangi lantai, seorang pro-diakon yang memberikan hosti, dengan tanpa sengaja menjatuhkan hosti kudus yang telah terkonsekrasi, jatuh ke air genangan itu. Tanpa pikir panjang saya juga memungut-Nya dan menyantap-Nya.
Pengalaman dua kali itu membuat saya merenung, apa yang membuat saya merespon peristiwa itu dengan cara itu ? Saya mengasihi Yesus. Saya memang meyakini apa yang telah di ajarkan Yesus dan Gereja Katolik, bahwa Hosti yang terkonsekrasi itu benar-benar Tubuh-Nya. Waktu itu saya belum tahu alasan yang tepat untuk menjelaskannya. Kejelasan itu muncul saat saya membaca sebuah situs katolik yang sangat baik (menurut saya), yaitu www.ekaristi.org dan diperkuat oleh tulisan-tulisan di situs lain www.katolisitas.org , APIK atau api katolik.

Tulisan-tulisan itu tidak gampang dimengerti karena berada di suasana yang sifatnya debat apologetik dan diskusi dalam tingkatan yang sulit (menurut saya yang tidak terlalu memahaminya). DeusVult, Tony dkk mengulasnya dengan menyertakan referensi-referensi (yang seperti ini jarang dilakukan orang-orang yang berdiskusi di forum serupa) dengan gaya lugas, to the point dan langsung, sehingga bagi orang yang belum 'terbiasa makan makanan keras' dapat saja membuat muka merah, atau minimal kuping memerah. Saya mengikutinya , tentu saja, dengan terpesona dan penuh gairah. Bagi saya 'rame banget' dan menyenangkan serta meneguhkan, walau terkadang, untuk memahaminya butuh membaca ulang, sekali, dua kali bahkan lebih. Dalam suasana yang lebih hangat dan 'lembut', tentu di www.katolisitas.org lebih 'nyaman', pak Steff dan bu Ingrid membawakan dengan bahasa yang lebih tenang, namun tetap konsisten dan tegas. Karena dua situs itu saya jadi bergairah untuk membaca-buku juga yang berkaitan dengan hal-hal tersebut.

Hasilnya ? saya bagikan dalam tulisan kali ini, saya copas dan saya tulis lagi berdasarkan gaya sendiri. Silakan kritisi jika saya melakukan kekeliruan, jangan lupa mengajarkan yang benarnya juga.

Sebelum memulai yang agak berat, saya akan membawakan dulu beberapa permasalahan umum sekitar komuni yang saya alami juga dan mungkin umat katolik lain juga alami, tanpa tahu, kita melakukan kekeliruan !!! .... :

  1. dalam sebuah re-treat bersama seorang Romo, saya pernah menerima komuni sbb : Romo memegang Hosti dan Anggur masing-masing di satu tangan, dan saya mengambil hati-hati sebuah hosti kemudian mencelupkannya ke dalam piala, dan ... menyantap Tubuh dan Darah Kristus. Hati terasa nyus... tetapi tenyata saya keliru ketika membaca bahwa : ...Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan ataupun dihindari berkaitan dengan Ekaristi kudus, Redemptionis Sacramentum  (RS, dan Pedoman Umum Misale Romawi (PUMR) menuliskan tentang penyambutan Komuni , misalnya RS 104    Umat yang menyambut, tidak diberi izin untuk mencelupkan sendiri hosti ke dalam piala; tidak boleh juga ia menerima hosti yang sudah dicelupkan itu pada tangannya….. dan ... PUMR 160     Umat tidak diperkenankan mengambil sendiri roti kudus atau piala, apalagi saling memberikannya antar mereka. Umat menyambut entah sambil berlutut atau sambil berdiri, sesuai dengan ketentuan Konferensi Uskup… bagaimana dengan anda ?
  2. dalam suatu misa pernikahan, saya mendapatkan pengalaman sbb... Romo memegang hosti kudus di tangan kiri, di sebelah kanannya berdiri seorang misdinar yang memegang piala berisi anggur, ketika saya menyambut,  sang Romo mengambil hosti dari piala di tangan kiri kemudian mencelupkan ke dalam piala berisi anggur di tangan misdinar dan meletakkan Tubuh dan darah Kristus itu ke dalam mulut saya.






langkah 1
langkah 2
langkah 3





langkah 4

Ternyata pengalaman ke dua, itulah salah satu pemberian dan penerimaan komuni dua rupa yang tepat dan benar !!! Nah, jika anda mengalami pada contoh  pertama, apa yang akan anda lakukan ? Menolak-Nya ? Jangan, terimalah dengan sikap yang tetap hormat. Namun apabila memungkinkan, silakan secara pribadi tunjukkan PUMR 160 dan RS 104 di atas, jangan di depan umum, datanglah secara pribadi kepada Romo, jangan bersikap menggurui, tetapi dengan bertanya pada beliau, apa yang dimaksud dengan PUMR tersebut atau RS yang bersangkutan. Mudah-mudahan berhasil guna, dan yang bersangkutan bisa menerima. Kalau tidak, ya berbesar hatilah. Doakan beliau.

Nah sekarang tibalah saatnya kita mencoba pemahaman, arti hosti dan anggur menurut Yesus dan Gereja kita.

Mari kita mulai dengan apa yang ditulis di Yoh 6 : 30 - 31


Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan?

Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga."

Dari ayat di atas, terlihat orang Yahudi menantang dan meminta tanda sambil menyombongkan diri bahwa mereka keturunan bangsa Yahudi yang mendapat perlakuan istimewa dari Allah melalui Nabi Musa, yakni diberi roti dari sorga (manna).

Yesus menjawab mereka di ayat berikutnya :


Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga, Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia."

Di sini Yesus menekankan kepada mereka, bahwa bukan Musa yang memberikan mereka manna, tetapi Allah. Dan lebih lanjut memberikan penekanan bahwa roti dari Allah, yang turun dari sorga itulah yang memberikan hidup kepada dunia. Roti yang seperti apa yang Yesus maksud ? atau roti apakah itu ? Apakah manna atau 'roti' yang lain. kita perhatikan lanjutan percakapan mereka.


Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa."

Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.


Sampai di sini, jelas Yesus mengatakan DIA-lah roti hidup, bukan manna yang mereka maksud pada awal percakapan, dan Yesus juga mengatakan soal lapar dan haus dalam bentuk metapor, mereka semua memahaminya. Jadi saat itu, Yesus menyatakan bahwa DIALAH roti hidup, bukan manna seperti yang mereka ingini. Karena manna yang mereka maksud, bukanlah DIRI Yesus.

Selanjutnya, yang sering menjadi pertanyaan 'gereja lain', mengapa jelas-jelas yang diserahkan atau diterima dan disantap adalah 'berwujud roti tipis/hosti' , bisa-bisanya Gereja Katolik menyebutnya sungguh Tubuh Kristus ??? Apa itu tidak memberhalakan ? Karena itu Gereja Katolik disebut sesat?!

Sabar dulu, jangan langsung menuduh, soal mau percaya atau tidak itu terserah yang keberatan, tetapi umat katolik atau tepatnya Gereja Katolik memiliki penjelasan sbb :

Alasan Pertama : Berdasarkan Injil Yohanes 6 sbb

Yoh 6:54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. 

Yoh 6:55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. 

Yoh 6:56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. 

Yoh 6:57 Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. 

Yoh 6:58 Inilah roti yang telah turun dari sorgabukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah matiBarangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya." 

Yoh 6:59 Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat. 

Yoh 6:60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata:"Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?" 

Yoh 6:61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu? 

Yoh 6:62 Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada? 

Yoh 6:63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. 

Yoh 6:64 Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. 

Yoh 6:65 Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya." 

Yoh 6:66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia

Yoh 6:67 Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?" 

Yoh 6:68 Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; 

Yoh 6:69 dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah." 

Yoh 6:70 Jawab Yesus kepada mereka: "Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis." 

Yoh 6:71 Yang dimaksudkan-Nya ialah Yudas, anak Simon Iskariot; sebab dialah yang akan menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua belas murid itu. 

Dari rangkaian sabda Yesus di atas, sebenarnya yang mau disampaikan adalah :

  • Tubuh Yesus Kristus, benar-benar makanan (Yoh 6:55)
  • Darah Yesus Kristus , benar - benar minuman (Yoh 6:55)

Dan jangan lupa juga , ditegaskan juga :

  • yang makan Tubuh dan minum Darah-Nya, akan memiliki hidup kekal (Yoh 6:54),
  • yang makan Tubuh dan minum Darah-Nya, akan tinggal di dalam DIA (Yoh 6:56)
Agar menjadi jelas, rangkaian Sabda Yesus di atas perlu disandingkan dengan Sabda-Nya saat melakukan perjamuan terakhir hidupnya, di masa Paskah sbb:


Mrk 14:22Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Ambillah, inilah tubuh-Ku."
Mrk 14:23Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka, dan mereka semuanya minum dari cawan itu.
Mrk 14:24Dan Ia berkata kepada mereka: "Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang.

Nah, jika kita perhatikan dengan saksama ayat-ayat di atas, bisa kita tarik kesimpulan sbb :

  • roti yang diberkatiNya dan dipecah-pecahNya : " ... inilah tubuh-Ku." (ayat 22)
  • cawan yang diucapi dengan ucapan syukur :" .... Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang ..."
Roti yang telah diberkati-Nya, adalah tubuh-Nya ; cawan (yang berisi anggur) yang telah diucapi syukur, adalah darah-Nya. Makanya Gereja Katolik mengimani, hosti dan anggur yang telah dikonsekrasi adalah benar-benar tubuh dan darah Yesus.

Di ayat Yoh 6:63 dikatakan : " Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.  Nah, di ayat ini seringkali 'gereja' tertentu yang mengatakan dan mengimani bahwa roti dan anggur perjamuan hanya simbol, mengatakan bahwa daging, tentu saja mengacu pada roti yang menjadi daging itu, tak berguna. Benarkah demikian? Mari kita simak penjelasan dari seorang Santo terkenal yang diakui oleh semua 'gereja'


Penjelasan/tulisan dari www.ekaristi.org oleh DeusVult , yang menterjemahkannya dari tulisan St. Agustinus sbb :

5. Kenapa, kalau begitu, Dia (Yesus) menambahkan? "Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna." Marilah kita berkata kepadaNya (karena Ia mengijinkan kita, bukan untuk mengkontradiksikan (kata-kata) Nya, tapi berkeinginan untuk mengerti), Ya Tuhan, Guru yang bijaksana, dengan cara bagaimanakah daging tidak ada gunanya, padahal Engkau telah berkata, "Jikalau seorang manusia tidak makan dagingKu, dan minum darahKu, ia tidak hidup didalam Aku?" Atau apakah hidup tidak berarti? Dan kenapa kita menjadi apa kita ini, tapi kita boleh menerima hidup kekal, yang telah Engkau janjikan dengan dagingMu ? Jadi apakah artinya dengan "daging tidak berguna"? Daging memang tidak berguna, namun hanya dalam pengertian dimana mereka (para orang Yahudi di Injil Yohanes bab 6) mengertinya. Mereka memang mengerti tentang daging, seperti ketika [daging itu] dipotong kecil-kecil dari sebuah bangkai, atau ketika [daging] dijual [dalam potongan-potongan]; tapi tidak ketika digerakkan oleh Roh. Karenanya dikatakan bahwa "daging tidak berguna," dengan pengertian yang sama ketika seorang berkata bahwa "ilmu pengetahuan tidak berguna." Lalu, apakah kita kemudian membenci ilmu pengetahuan? Jauh dari itu! Dan apakah artinya "Ilmu pengetahuan tidak berguna"? Yaitu ilmu pengetahuan itu sendiri [memang tidak berguna bila] tanpa [disertai] cinta kasih. Karena itu Dia menambahkan, "namun cinta kasih akan menyempurnakannya." Karena itu tambahkanlah dalam pengetahuanmu itu cinta kasih, dan pengetahuan akan bermanfaat, bukan karena pengetahuan itu sendiri, tapi melalui cinta kasih. Juga sama halnya, "daging tidak berguna," yaitu ketika dalam rupa daging sendiri. Biarlah Roh ditambahkan kepada daging, seperti cinta kasih ditambahkan pada pengetahuan, maka daging akan sangat berguna. Karena bila daging tidak berguna, maka Firman tidak akan menjadi daging dan tinggal diantara kita. Jika melalui daging, Kristus telah mengajar kita, apakah daging tidak ada gunanya? Namun karena daging-lah Roh telah melakukan karya keselamatan bagi kita. Daging adalah wadahnya; pertimbangkanlah apa yang ditampung daging tersebut, bukan dagingnya sendiri. Para rasul telah diutus terlebih dahulu; apakah daging mereka tidak ada gunanya bagi kita? Kalau daging para rasul berguna bagi kita, apakah mungkin tubuh Tuhan sendiri tidak ada gunanya bagi kita? Karena dengan cara bagaimanakah suara Sang Firman diterima oleh kita kalau tidak melalui suara dari daging? Bagaimanakah tulisan sampai kepada kita? Semuanya adalah hasil karya daging, namun hanya bila roh menggerakkannya, seolah-olah daging adalah bagian darinya. Jika demikian perngertian "Roh-lah yang menggerakkan; daging sama sekali tidak berguna," adalah seperti mereka mengerti tentang daging, tapi tidak seperti aku memberi daging untuk dimakan.

9. Sehingga "Perkataan," kataNya (Yesus), "yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup." Karena kami telah mengatakan, saudaraku, bahwa inilah yang telah diajarkan oleh Tuhan kita kepada kita yaitu dengan makan tubuhNya dan minum darahNya, bahwa kita akan tinggal didalam Dia dan Dia didalam kita. Namun kita tinggal didalam Dia ketika kita adalah anggota tubuhNya, dan Ia tinggal didalam kita ketika kita adalah KuilNya. Tapi agar kita boleh menjadi anggota tubuhNya, kesatuan mempersatukan kita bersama. Namun apakah lagi bila bukan kasih yang mempersatukan kita? Dan cinta kasih Allah, darimanakah itu asalnya? Tanyakan kepada sang rasul: "Cinta Kasih Allah," jawabnya,"dipancarkan keluar dari dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah diberikan kepada kita."


Maka dari itu "Rohlah yang memberi hidup," karena Roh-lah yang membuat anggota tubuh tersebut hidup. Roh juga tidak membuat angota tubuh hidup kecuali [dengan cara seperti] yang [kita] ketahui [terjadi dalam tubuh kita], yang juga digerakkan oleh Roh. Tapi oleh Roh yang ada didalam kamu, wahai manusia, yang dengannya membuat kamu disebut seorang manusia, apakah [Roh] itu akan menggerakkan anggota yang terpisah dari tubuhmu? Aku menyebut jiwamu sebagai rohmu. Jiwamu menggerakkan hanya anggota badan yang termasuk didalam tubuhmu; jikalau kamu memisahkannya salah satu [anggota tubuhmu, maka anggota tubuhmu] itu tidak lagi digerakkan oleh jiwamu, karena itu tidak bersatu lagi dengan tubuhmu. Ini semua dikatakan supaya kita mencintai persatuan dan takut akan perpecahan. Karena tidak ada yang begitu menakutkan bagi seorang Kristen kecuali dipisahkan dari tubuh Kristus. Karena jika ia terpisah dari tubuh Kristus, ia bukan lagi anggota Kristus; jika ia bukan lagi anggota Kristus, ia tidak lagi digerakkan oleh Roh Kristus. "Namun ketika manusia manapun," kata sang rasul, "tidak memiliki Roh Kristus, ia tidak termasuk didalamNya." "Sebab adalah Roh-lah yang menggerakkan; daging sama sekali tidak berguna.

"Perkataan yang telah aku ucapkan kepadamu adalah Roh dan Hidup." Apakah yang dimaksud dengan "adalah roh dan hidup"? Mereka harus dimengerti secara spiritual. Apakah kamu sudah mengartikannya secara spiritual? "Mereka adalah roh dan hidup." Apakah kamu mengartikannya secara jasmani? Begitu juga "adalah roh dan hidup," namun tidak demikian bagi kamu.


(Penjelasan DeusVult) dari www.ekaristi.org (saya gunakan warna biru untuk uraian dari DV)

Agak susah untuk dimengerti bukan?

Yohanes 6:63
Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.

Pada prinsipnya apa yang dikatakan oleh Augustine adalah :
Ketika Yesus mengatakan, "Roh-lah yang memberikan hidup; daging sama sekali tidak berguna." Ia tahu bahwa mereka yang mendengarkannya berpikir tentang makan sepotong daging bagaikan makan potongan2 daging biasa dari suatu kerangka! Yesus mengerti apa yang mereka pikirkan dan Ia setuju. Daging dari suatu kerangka mahkluk yang telah mati tidak ada gunanya bagimu (tentu saja kamu tetap makan sesuatu, tapi hanya itu saja).

Namun roh-lah yang memberikan kehidupan kepada daging. Sama seperti tubuh kita adalah wadah yang kosong kalau roh kita meninggalkannya (kita menyebut ini : meninggal dunia). Dengan roh didalam kita, tubuh kita bisa berfungsi seperti seharusnya.

Yesus menambahkan kalimat terakhir, "Perkataan yang telah aku ucapkan kepadamu adalah Roh dan Hidup." Dengan ini Ia mengatakan bahwa kata-kata yang barusan Dia katakan, yaitu tentang makan tubuh-Nya dan minum darah-Nya, adalah roh dan kehidupan. Sehingga kita tidak boleh mengartikan tubuh-Nya (dan darah) sebagai daging (dan darah) biasa (maksudnya daging dan darah yang ditinggal roh). Kita harus mengerti bahwa tubuh-Nya (dan darah) adalah daging dengan rohNya (Kristus) di dalamnya. Karena ketika roh berada DIDALAM daging, daging bukan lagi sepotong daging yang dari suatu kerangka makhluk yang mati, namun sepotong daging yang punya sangat menguntungkan! Sehingga ketika kita makan tubuh-Nya, itu bukan seperti kita makan daging biasa. Didalam potongan tubuh Yesus terdapat ROHNYA!

Tidak seperti orang mati yang tubuhnya, hanya tubuh, tanpa roh, tubuh Yesus BERSATU dengan Roh-Nya selamanya!! Ketika kita menerima Komuni Suci, kita menerima tubuh dan darah, jiwa dan ke-ilahi-an [Kristus].

Ini adalah pengertian yang sempurna akan Yohanes 6:63 yang telah menjadi ganjalan bagi orang Protestan (kecuali Lutheran dan Anglikan) untuk sekian lamanya.



Kita diingatkan oleh Sabda-Nya: ”Bapa yang hidup telah mengutus Aku, Aku hidup dalam Bapa, barangsiapa makan tubuh-Ku akan hidup dalam Aku” (Yoh.5:57). Yesus memastikan bahwa kesatuan ini, yang dibandingkan-Nya dengan hidup Allah Tritunggal sungguh terwujud.


Ekaristi sungguh-sungguh perjamuan, Kristus mempersembahkan diri sebagai santapan. ”Sungguh Aku berkata kepadamu, bila kamu tidak makan Tubuh Putra Manusia dan minum Darah-Nya, kamu tidak memiliki hidup” ( Yoh 6:53). ”Tubuh-Ku adalah sungguh-sungguh makanan, Darah-Ku sungguh-sungguh minuman” (Yoh.6:55). Jadi ini bukan perlambang makanan.

Kiranya, tulisan ini bisa membantu untuk yang mau memahami iman katolik akan ekaristi dan penyambutan komuni, sungguh-sungguh kita menerima tubuh dan darah Tuhan kita Yesus Kristus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar