Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Senin, 19 Maret 2012

Menanggapi Isi Sebuah Tulisan di www.katolisitas.org

Kemarin saya buka www.katolisitas.org, ada seorang bapak bernama Yohanes Xin dan Pak FX Slamet, yang menulis kepada Pak Steph dan khusus ditujukan ke katolisitas, saya diblog saya ini ingin menanggapinya secara pribadi agar teman-teman katolik lain bisa membacanya juga dalam lingkungan terbatas. Tentu saja ini pendapat pribadi saya, tidak mewakili institusi manapun dan terbuka juga untuk diperbincangkan. Selamat mengikuti ...

Tulisan Pak Yohanes Xin sbb:


Salam kasih, buat Pak stef dan ibu Ingrid. (Pengasuh Katolisitas, moderator maksud saya)
Saya hanya ingin me-ralat apa yang telah ditulis oleh teman saya sdr. Slamet tentang penyakit diabetes, disana dia menulis bahwa insulin yang dihasilkan pankreas akan mengolah gula menjadi ensim adrenalin, itu keliru. Mungkin karena kurang mengerti dunia kedokteran, dia menulis seperti itu. Yang benar,adalah Insulin akan mengolah gula dalam darah menjadi glikogen, untuk disimpan didalam Hati. Sedang Hormon Adrenalin bertugas sebaliknya dari hal itu. Kalau Pankreas kita sudah tidak mampu menghasilkan insulin, maka gula dalam darah kita akan naik, itulah sebabnya bagi penderita diabetes, yang harus diperbaiki adalah organ Pankreasnya, supaya kembali bisa normal dan menghasilkan insulin lagi. Untuk ini memang membutuhkan Mujizat dari Yesus, karena dokter manapun tidak bisa memperbaiki kerusakan pankreas.
Saya juga ingin menyampaikan sesuatu untuk pak Stef dan ibu Ingrid.
Kalau saya membaca seluruh tulisan dalam situs ini, saya juga merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan sdr. Slamet, dimana seakan-akan apa yang menjadi Ajaran Resmi Katolik itu 100% Benar secara Mutlak. Saya hanya ingin bertanya, apakah anda berdua sungguh meyakininya, atau hanya percaya begitu saja karena itu Ajaran Resmi Gereja? Pernahkah anda berdua merasakan berkat dan mujizat yang nyata, dari apa yang anda anggap pasti Benar ini, saat anda berdua sedang berdoa?
tanggapan saya:
Pak Yohanes ini, kelihatannya karena mengalami pengalaman pribadi dan percakapannya dengan 'Yesus dan Maria' saat mempelajari situs katolisitas ini mendapat informasi dan penjelasan, bahwa mendapati kekeliruan yang serius. Dan menyimpulkan bahwa Ajaran Resmi Gereja tidak 100% Mutlak. Disini karena tidak disebut poin-poin yang mana menjadi tidak jelas dimana koreksiannya, sehingga saya pun tidak dapat menanggapinya secara tepat. Saya hanya ingin mengingatkan pada semua yang membaca tulisannya di atas, bahwa Yesus sendiri pernah berjanji bahwa IA AKAN MENYERTAI para rasul dan tentu saja penggantinya sampai akhir zaman, sedangkan ajaran resmi gereja tentu saja sebuah hasil yang termasuk di jaga-Nya itu. Dan saya percaya penuh. Mengenai mengalami masalah mujizat, karena pengalaman pribadi Pak Yohanes dan istrinya, tentu saja beliau beranggapan bahwa segala sesuatu bahkan seseorang jika di doakan oleh mereka 'pasti' mengalami mujizat. Apa kah sikap seperti ini benar? Saya meragukannya.
Saya bertanya demikian, karena bila anda berdua sedang sehat secara jasmani dan rohani, maka anda berdua tidak akan bisa merasakan kerinduan yang sangat dalam, akan datangnya Mujizat yang nyata dari apa yang kita percayai.
Saya telah bertemu dengan ratusan orang yang sedang berada dalam keadaan sakit yang sangat kronis bahkan akut. Mereka seringkali dibuat kecewa, ketika mereka tidak merasakan manfaat dari apa yang selama ini mereka percayai. Mereka umumnya beragama Katolik, dan selama mereka sehat, mereka sangat yakin akan Ajaran yang mereka terima dari Gereja. Tetapi ketika mereka sakit parah, jangankan untuk mendapat Mujizat dari Yesus yang tidak nampak, untuk bertemu dengan Romo di Gerejanya saja sudah sulit. Kemudian ketika mereka akhirnya bertemu dengan Romo, mereka hanya disuruh berdoa saja, seperti biasanya. Tetapi ternyata mereka menjadi kecewa, karena penyakit mereka tetap ada, bahkan bertambah parah. Mujizat yang dijanjikan Romo itu – kalau mempercayai Kebenaran dari Ajaran Gereja itu – ternyata hanya tinggal janji saja. Kemudian, ketika doa berhari-hari, berminggu-minggu tidak ada hasilnya, dia kembali menemui Romo itu, tetapi ia hanya mendapat jawaban yang mengecewakan. Romo itu hanya berkata dengan ringan :”O, mungkin Tuhan mempunyai rencana lain untuk ibu, cobalah bersabar.”
Tanggapan saya:


Pernyataan di atas tentang ratusan orang yang umumnya katolik, saat sakit parah tidak mendapatkan mujizat, berdoapun tidak dikabulkan dan sebagainya, adalah pernyataan yang sangat tendensius, seakan-akan hanya kelompok tertentu saja yang memiliki kesempatan mendapat mujizat. Menurut saya tidak bijaksana dan sangat sempit. Ada banyak orang suci yang menderita sakit sangat parah dan ... mereka tetap menjalankan sabda Tuhan dalam hidupnya, tanpa mengalami mujizat itu, ... namun mereka hidup berkemenangan dan sampai ke ... sorga. Tidakkah pak Yohanes Xin tahu, betapa sulit tetap beriman dalam keadaan sakit ketimbang beriman dengan mengalami mujizat, dan saya percaya ... jalan sempit yang di firmankan Tuhan tetap berlaku, pernyataan ini bukan berarti saya meremehkan mujizat yang dialami orang-orang yang sungguh mengalaminya dan menjadi hidup lebih baik. Di dalam Kitab Suci pun kita melihat 10 orang kusta di sembuhkan ... dan hanya seorang yang kembali kepada Kristus. Saya di sini hanya ingin mengungkapkan bahwa mengalami mujizat belum tentu mengantar seseorang semakin dekat dengan Kristus dan semakin, mengimaninya. Sebaliknya, tidak sedikit orang yang mengalami penderitaan, imannya semakin mendalam... bahkan daalam kesulitannya itu, orang ini masih bisa membantu orang dengan keterbatasannya. Pelaksanaan kasih yang luar biasa.


Mengenai pernyataan soal romo yang tidak memiliki keperdulian, bisa saja itu memang demikian. Tetapi hal itu tidak berarti 'semua' begitu, kita mendoakan yang memang salah. Tetapi yang tidak salah jangan di korbankan namanya karena ada sedikit yang 'hilap' dan sedang dalam pertumbuhan iman juga. Tetap ada ampun buat semua orang.

Pak Stef dan Ibu Ingrid, kalau orang itu hanya sakit diabetes saja, dia memang bisa bertahan bertahun-tahun dengan diet gula yang ketat. Tetapi, bagaimana kalau penyakit itu Kanker Payudara, yang sel-nya tumbuh membelah diri dengan sangat cepat? Bisakah ibu itu bertahan begitu lama untuk menunggu Mujizat yang dijanjikan oleh Romo, saat dia berkotbah tentang Yesus dan segala mujizat-Nya? Ibu ini seorang Katolik yang sangat taat, tapi masih dibuat kecewa oleh Ajaran yang menjanjikan Mujizat itu.

Tanggapan saya : Apakah semua romo menjanjikan akan adanya mujizat untuk kesembuhan seorang yang menderita kanker? Aneh sekali, justru dalam pengalaman kebanyakan kaum beriman, seringkali romo selalu memberikan dorongan positif dan penguatan kata-kata penghiburan, tetapi dalam kondisi kronis, kadang-kadang mempersiapkan jiwa si sakit untuk lebih mendekat pada Kristus, bahkan mendorongnya untuk mengakukan dosa agar seluruh dosa berat si sakit di akukan dan mendapat absolusi/pengampunan yang berarti keselamatan jiwa si pasien akan sampai ke pangkuan Bapa. Apakah dengan mengalami mujizat, seseorang pasti masuk sorga? Syarat masuk sorga adalah sesaat sebelum meninggal seseorang yang katolik adalah mendapat pengampunan dari Allah Bapa melalui sakramen-sakramen dan kondisi yang diijinkan Allah agar seseorang mendapat kesempatan pengampunan ini dari diri-Nya. Bukan masalah mujizat kesembuhannya, tetapi mujizat pengampunan-Nya.
Saya telah bertemu dengan banyak orang yang keadaannya, benar benar membutuhkan mujizat nyata, secepatnya seperti ibu itu. Dan saya telah kenyang melihat gambaran wajah Skeptis mereka, ketika saya berbicara tentang mujizat Yesus. Mereka bosan dengan Janji yang mereka dengar dari Gereja, kalau mereka mau menerima Kebenaran Ajaran Gereja secara mutlak. Kenyataannya, Mujizat yang sangat mereka harapkan itu tidak pernah mereka rasakan, meskipun mereka percaya. Mereka tidak membutuhkan wacana, tetapi Mujizat Nyata dari Apa yang mereka Yakini, dan SEGERA, bukan nanti.

Tanggapan saya :
Sayang sekali Pak Yohanes ini memiliki prasangka yang demikian. Mujizat memang sangat diharapkan oleh orang-orang sakit seperti ibu itu. Benar kebanyakan dari mereka juga skeptis terhadap  adanya mujizat, tetapi , itu tak ada hubungannya dengan semua ajaran gereja, karena sebagian besar ajaran gereja tidak mengulas mengenai mujizat kesembuhan. Jadi mengapa Pak Yohanes ini mengaitkan mujizat dengan ajaran resmi gereja? Bagi Pak Yohanes mujizat nyata itu mudah. Bagus ! Lanjutkan misi anda, tetapi mengapa harus mengaitkannya dengan ajaran resmi gereja? Saya malah jadi aneh. Bahkan anda katakan mujizatnya segera, bukan nanti. Wah kalau memang benar begitu, syukur kepada Allah. Lanjutkan misi anda dan kalau anda katolik ... sebarkan bahwa Yesus sangat nyata dalam gereja katolik, bukan malah sebaliknya 'membuat ajaran resmi gereja' jadi bulan-bulanan. Kalau ada yang salah, bagian mana? dan tunjukkan juga cara pemecahannya atau solusinya, tapi jangan lupa ... dasar-dasar ajaran anda itu yang anda akui dari Kristus Yesus juga anda tunjukkan. Karena kalau itu benar berasal dari Yesus, Yesus akan mengulasnya dengan tuntas dan jelas, sehingga kelompok orang seperti Pak Steph dan Bu Ingrid bisa memahaminya ... dan mudah-mudahan saya juga kebagian menjadi jelas. Tercerahkan!
Saya berdoa semoga Pak Stef, ibu Ingrid dan anak-anak kalian sehat-sehat selalu, sehingga tidak perlu berada dalam situasi kritis, yang benar-benar membutuhkan Mujizat seperti ibu itu. Dahulu, sdr. Slamet juga bersikap dan berpikir seperti Pak Stef dan ibu Ingrid. Dia sangat yakin pada Ajaran Tritunggal itu, tapi hasilnya seperti yang dialami ibu diatas. Apa yang dia percayai itu tidak menghasilkan Mujizat apa-apa sama sekali.

Tanggapan saya:
Dari pernyataan di atas, saya mendapatkan bahwa omongan pak Yohanes yang telah membaca semua tulisan di situs www.katolisitas.org itu tidak dapat dipercayai sepenuhnya. Karena saya yang hanya membaca sebagian saja dari tulisan-tulisan di katolisitas tahu bahwa Pak Steph dan Bu Ingrid belum dikaruniai anak, karenanya 'anak-anak mereka' belum mengalami krisis kecuali 'anak-anak rohaninya' termasuk saya yang bisa mengalami krisis-krisis. Dan dimana letak kesalahan ajaran Allah Tritunggal? Pak Yohanes mungkin akan menjelaskan bahwa Roh Kudus bukan Allah? Ya Tuhan, bisakah bapak Jelaskan datang dari mana pernyataan ini? Dari 'Yesus' yang menjumpai bapak dan istri? Jelaskanlah !!!
Saya adalah suami dari keluarga yang diceritakan Sdr. Slamet itu. Saya hanya ingin bertanya, bagaimana anda bisa mengatakan bahwa penglihatan yang kami lihat itu salah, padahal anda tidak ikut melihat sama sekali? Dan anda begitu yakin bahwa Roh Kudus itu Roh Allah, padahal saya yakin anda berdua belum pernah melihat wujud Roh Kudus itu secara nyata, seperti yang kami alami. Jangankan Roh Kudus yang sulit dilihat itu, sedangkan Wajah Yesus yang sebenarnya saja, saya yakin anda berdua belum pernah melihatnya, secara Nyata. Padahal saya yakin anda berdua pasti sering berdoa kepada Yesus.


Tanggapan saya: Hebat sekali, pengalaman yang sangat luar biasa
Anda berdua bisa beranggapan bahwa wajah Yesus itu seperti wajah yang tercetak pada Kain Kafan Turin itu. Sayang sekali, karena kain kafan itu palsu. Wajah Yesus tidak seperti itu. Kalau anda berdua ingin tahu, wajah Yesus yang sebenarnya, yang sudah sering kali kami lihat itu, maka lihatlah pada Cover sebuah buku tulisan Sdr. Anand Krishna, yang berjudul “Sabda Pencerahan” Dan kalau anda berdua ingin membayangkan wajah Allah Bapa, saya bisa memberikan gambaran seperti yang diceritakan oleh Bunda Maria kepada kami.

Tanggapan saya :
Pendapat pak Step dan Bu Ingrid saya ga tahu. Hanya saya pribadi yang telah membaca dan mendengar soal kain kafan Turin, tidak berpikir seperti itu. Pak Yohanes keliru, bahkan saya yakin juga kebanyakan yang membacanya tidak seperti anggapan bapak. Karena kami di rumah memiliki patung-patung Yesus yang wajahnya ada yang tampan ada yang agak miring dst, kami tidak melihatnya Pak, wajahnya betul atau tidak, tapi kami berdoa dihadapan-Nya, dan kami bersyukur karena wajah-Nya dapat bermacam-macam, dan bisa juga saya jumpai dalam wajah seorang bapa yang pernah menatap saya dengan penuh kasih, bapa itu saya tahu bukan Yesus. Tetapi melalui tatapannya itu saya tahu, Yesus ada di dalam-Nya.
Allah Bapa sangat sulit dilihat, bukan karena manusia tidak layak, tetapi karena cahaya yang sangat terang melingkupi seluruh tubuh-Nya, sehingga mata kita tidak akan sanggup untuk tetap membuka dan melihatnya. Itulah sebabnya, saya dan istri saya, bertanya kepada Bunda Maria tentang wajah Allah Bapa. Bunda Maria mengatakan : “Wajah Bapa itu mirip sekali dengan Wajah Putraku, hanya saja rambutnya jauh lebih panjang dan warnanya putih keperakkan, tubuh Bapa jauh lebih tinggi besar, dan jenggotnya lebih panjang dari milik Putraku. Bapa tidak seperti yang digambarkan oleh manusia dalam kitab Perjanjian Lama, yang bengis dan tidak bisa didekati.
Allah Bapa sangat mengasihi manusia, seperti seorang Ayah mengasihi anak-anaknya…..”

Tanggapan saya :
'Bunda Maria' yang bapak ceritakan itu, saya tidak tahu apakah dia memang Bunda Maria yang melahirkan Yesus di Betlehem atau bukan, tetapi setahu saya, Musa yang bergaul sekian lama dengan Bapa di Sinai pun tak pernah memberikan gambaran apa-apa, mungkin hanya nabi Daniel yang menggambarkan-Nya sebagai yang Tua, tetapi tidak dikatakan berjenggot. Wah ... saya sungguh tak berani mengomentari tentang 'Bapa'
Bapak Stef dan Ibu Ingrid, bisa saja mengatakan bahwa apapun yang kami lihat bisa saja tidak benar, karena tidak sesuai dengan Ajaran Resmi Gereja Katolik.
Sebelum saya mendapatkan penglihatan, termasuk tentang Akhir Jaman, istri sayalah yang lebih dahulu bertemu dengan Yesus dan Bunda Maria. Saat itu saya juga tidak percaya, bukan hanya karena ada beberapa pesan yang tidak sesuai dengan Ajaran resmi Gereja Katolik, tetapi karena saya tidak melihatnya sama sekali. Tetapi saya tidak serta merta menolak semuanya dan menuduh istri saya salah dan sesat. Tidak. Saya justru mengujinya selama tiga tahun. Bukan sekadar menguji ajaran yang disampaikan Yesus dan Bunda Maria tetapi menguji juga Mujizat yang datang dari Yesus.

Tanggapan saya:
Pak Yohanes termasuk bijak saat tidak langsung menuduh istri salah dan sesat, dan bijak juga mengujinya, itu sesuai dengan ajaran St. Yohanes. Hanya sayangnya pak Yohanes tidak menyertakan seorang romo, katakanlah romo Yohanes di Cikanyere dan berdiskusi dengannya, setidak-tidaknya beliaupun orang 'yang mengalami Kristus' dan tetap berada pada jalur gereja juga ... walaupun ada catatan-catatan ... namun setahu saya ... beliau tidak pernah menyatakan sesuatu yang negatif tentang ajaran resmi gereja katolik. Malah kebanyakan memperjelas maksud-maksud ajaran itu, bukan menyalahkannya, apalagi menyatkan ajaran Tri Tunggal adalah salah.
Dalam proses itu, saya menguji sampai dengan dogma-dogma yang lebih mendalam, yang menjadi Ajaran Gereja Katolik. Dari sanalah saya menyadari bahwa kalau apa yang kita percayai itu sungguh Benar dan Nyata, maka Kita juga dengan mudah akan mendapatkan Mujizat secara Nyata. Tetapi bila ajaran yang kita yakini tidak Nyata, maka itu akan menyumbat Mujizat dari Yesus. Itulah yang dialami banyak umat manusia dimuka bumi ini, baik yang sudah beragama Katolik maupun yang bukan. Selama penyelidikan itu, saya juga melihat kenyataan lain. Bahwa, meskipun saya belum mempercayai istri saya, tetapi hampir setiap hari Yesus tetap memakai tubuhnya untuk menyembuhkan pasien yang datang ke rumah saya. Setelah melewati masa tiga tahun, ketika saya sudah percaya, barulah saya mengalami penglihatan itu.

Tanggapan saya:
Apakah pak Yohanes autodidak belajar dogma? Dogma yang mana itu? Salahnya dimana? 'Yesus' memakai istri bapak untuk misi penyembuhan? Betapa gembiranya saya jika hal itu benar. Tiga tahun kemudian pak Yohanes percaya, dan penglihatanpun datang. Ya jelas pak, karena bapak sudah mengimaninya, 'pintu' bapak telah dibuka oleh bapak sendiri. 'Dia' memasuki hidup bapak, sesuai iman bapak. Sama seperti peristiwa 'pengusiran setan dan penyakit' versi agama lain yang mengimanai 'Allah' yang mereka percayai. Tetapi apakah itu Allah yang sama yang disembah umat katolik?
Saya melihat Bunda Maria, dalam gaun putih berkerudung biru. Saya melihat Yesus, dengan pakaian gaya lama berwarna coklat muda. Saya melihat Malaikat Gabriel dengan sayap putihnya yang panjang dan banyak lagi. Saya juga melihat bahwa kehadiran Yesus selalu didampingi para Malaikat dan murid-murid-Nya, termasuk Rasul Paulus. Mereka semua bisa diajak berkomunikasi, sehingga hampir semua yang tertulis dalam Kitab Suci, bisa saya tanyakan kebenarannya. Anda berdua mungkin tidak percaya, tetapi kenyataannya, Kebenaran yang kami temukan itu bukan Kebenaran Baru, tetapi Kebenaran yang sesungguhnya, bahkan termasuk yang berkaitan dengan beberapa Agama lain yang ada di dunia saat ini.

Tanggapan saya:
Bunda Maria berpakaian putih berkerudung biru? Yesus berpakaian coklat muda? Malaikat Gabriel bersayap putih? Detail sekali. Yesus di dampingi murid-murid dan Paulus? Bisa Pak Yohanes ajak bediskusi? Akhirnya anda tahu itu bukan kebenaran baru, tetapi kebenaran yang sesungguhnya? Juga tentang agama-agama lain? INI milik bapak. Saya tidak bisa berkomentar atas itu, hanya isinya apa yang bapak dapat dari penjelasan itu? Apa alkitab katolik salah, dimana salahnya?
Pak Stef bisa saja menganggap bahwa wahyu yang kami terima itu dari diri sendiri. Itu telah saya uji sejak awal. Kalau wahyu itu dari diri sendiri, bagaimana istri saya bisa tahu tentang akan datangnya Tragedi WTC 11 September 2001, seminggu sebelum kejadian? tentang adanya Bom Bali 1, seminggu sebelum kejadian? Tentang Tzunami di Aceh, tiga hari sebelum kejadian?

Tanggapan saya:
Ini juga kan hanya pengakuan bapak dan isteri, yang saya tidak pernah tahu apalagi bisa mempercayainya.
Kalau wahyu itu datang dari Setan, mengapa kami diajarkan bagaimana berdoa Bapa Kami dengan cara yang Benar? Mengapa kami setiap hari disuruh berdoa dengan tekun agar banyak manusia yang mau bertobat? Mengapa kami selalu disuruh untuk menolong sesama tanpa meminta balasan apapun? Dan Setan tidak akan mengajarkan tentang Kasih kepada sesama. Kami selalu diajarkan tentang kebaikan dan kasih, Setan tidak akan melakukan sesuatu yang merugikan dirinya seperti itu, bukan?

Tanggapan saya:
Kasih kepada sesama yang bapak maksud apakah kasih seperti Yesus yang rela mengorbankan nyawa untuk saya dan untuk bapak? Berdoa dengan Bapa Kami ada cara yang benar dan salah? Seperti apa yang benar? Seperti apa yang salah? Saya pernah ditolong juga oleh sesorang yang tidak meminta balasan saya. Tapi tidak menyebabkan saya masuk ke dalam agamanya. Setan itu pernah di sorga bersama Bapa, dia tahu rupa Bapa, dia tahu Rupa Kristus, dan dia tahu menghujat Roh Kudus itu sebuah dosa yang tak berampun. Maaf apakah Pak Yohanes menganggap Roh Kudus bukan Allah? Bukan yang berada di dalam diri Bapa, bukan berasal dari Bapa? Jadi setan itu tahu tentang hampir yang nampak di luar diri Allah, tetapi dia tidak mengetahui keseluruhan ALLAH, makanya dia berani memiliki keinginan menyamai Allah dan ... membuatnya jatuh bukan. Jadi kalau ada mahluk yang bisa mengetahui tentang Allah rupa, keberadaan dan lain-lainnya, apa anehnya???? Dan diapun bisa menyamar sebagai ... malaikat terang? termasuk menyaru jadi Yesus. Cuma Yesus Lucifer. Maaf pak ini hanya pengetahuan saya saja, tidak bermaksud men-judge bapak, tetapi mengingatkan diri saya pribadi juga. Saya menulis di sini tahu pasti Yesus pun tahu, saya memohon kepada-Nya untuk menegur saya jika pernyataan saya ini salah. Tetapi yang saya minta adalah Yesus yang lahir di Betlehem dari rahim Bunda Maria yang bersuamikan Yosef, yang menghindar ke Mesir dan besar di Nazaret, serta akhirnya di salib di Golgota dan ... dimuliakan Allah. Saya tidak mengenal wajah-Nya yang asli seperti kata orang yang pernah menjumpai-Nya, tetapi saya percaya kepadanya, walaupun dengan iman yang jauh lebih kecil dari biji sesawi.
Dan bagaimana pandangan anda berdua kalau setiap saat, kami mendapat pesan seperti ini :”Manusia harus bertobat, malapetaka dan bencana akan terus terjadi dimana-mana dimuka bumi ini. Masa tuai sudah didepan mata, ilalang harus segera dipisahkan dari gandum. Bumi telah dikuasai oleh Kegelapan, kejahatan telah merajalela, sudah saatnya semua harus diperbaiki. Berdoalah dengan tekun, supaya banyak manusia tergerak hatinya untuk mau bertobat……?”

Tanggapan saya:
Setuju, kalau yang mengucapkannya Yesus yang gereja katolik imani. Selain itu saya tidak setuju. Kata-kata yang benar bisa disampaikan dengan ... ada tertulis ... dan Yesus pun menjawabNya dengan ... ada tertulis ... dst... dst
Mungkin anda masih tidak percaya, tetapi apakah anda tahu, bagaimana latar belakangnya, sehingga kami bisa menerima karunia luar biasa itu? Tidak.
Apakah anda tahu bahwa keluarga saya telah mengorbankan segalanya demi mengikuti segala perintah Yesus, untuk menolong sesama? Apakah anda tahu bahwa istri saya sampai harus berpuasa selama 40 hari 41 malam, tanpa makan dan minum sama sekali, sehingga beratnya turun 17 kg, dan itu dilakukan dua kali? Pada masa Pra-Paskah 2002 dan masa Pra-Paskah 2005? Semua itu demi mengikuti keinginan Yesus, agar kami mengalami apa yang dialami Yesus dahulu. Bapak Stef dan ibu Ingrid, hanya mengetahui satu hal yang tidak cocok, tetapi langsung menghakimi bahwa kami salah. Itu semua baru sekelumit dari perjalanan hidup kami yang pahit selama 11 tahun ini.

Tanggapan saya:
Pengalaman istri bapak, luar biasa. termasuk mujizat. Itu merupakan salah satu pengalaman awal Tuhan Yesus. Tetapi banyak pengalaman Yesus yang lain, memilih 12 rasul, mengajar bersama murid-muridNya , dihianati salah satu murid, ditinggalkan banyak murid yang lain saat menyatakan bahwa pengikut-Nya harus makan daging-Nya dan minum Darah-Nya, ditinggal murid-murid, ... ditangkap... di sesah ..., memanggul salib ... di salib ... wafat ... turun ke tempat penantian ... bangkit dan ... dimuliakan ... dst ...dst yang saya tidak tahu kelanjutan-Nya selain dengan kata-kata DIA TELAH DIMULIAKAN
Ketika Yesus berkata bahwa dari Iman sebiji Sesawi bisa tumbuh menjadi pohon yang besar sehingga burung bisa bersarang disana. Segala sesuatu memang berasal dari yang kecil. Itu bukan hanya berlaku untuk yang percaya, tetapi juga untuk yang tidak percaya. Kalau kita mendengar sesuatu lalu tidak percaya, maka secara otomatis otak kita akan bekerja keras untuk membuktikan, agar kita makin tidak percaya. Begitu pula sebaliknya. Disitulah letaknya peran hati kita dalam mempertimbangkan apa yang akan kita percayai, sehingga kita tidak memutuskan hanya berdasarkan pemikiran saja.

Tanggapan saya:
Setuju Pak. Saya mempercayai dan mengimani Yesus sesuai dengan Ajaran Resmi Gereja Katolik. Kalau saya keliru menurut bapak, saya pun ga bisa apa-apa. ( He-he-he, maaf, saya bukan pak Steph dan Bu Ingrid, yang jauh melalmpaui saya dalam segala hal, tetapi saulus yang berdosa dengan pengetahuan kecil, yang ingin berbagi. Semoga dengan kasih-NYa saya diperkenankan mendapat jawaban. Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Karena itulah, segalanya tetap berada ditangan Bapak Stef dan Ibu Ingrid, apakah mau percaya atau tidak dengan Kesaksian Kami dan Kesaksian Sdr. Slamet yang telah merasakan secara Nyata, manfaat dari yang dipercayainya.
Dari pengalaman saya, yang percaya tidak pernah dikecewakan, yang tidak percaya tidak mendapat apa-apa.
Dilain waktu, Sdr. Slamet mungkin masih akan menulis lagi di situs ini, kalau diperbolehkan, sebab dia telah mengetahui sangat banyak tentang keluarga saya.
Saya minta maaf karena tulisan ini sangat panjang.
Terima kasih.
Salam dalam Kasih Yesus.

17 komentar:

  1. agama mana yg menjanjikan kalo mujizat itu pasti diberikan kepada seseorang yg meminta dan bentuk mujizat itu seperti apa ? kita kan gak bisa mengatur tuhan...lah iki nulis opo toh yo ? kayaknya yg nulis surat ini dari tetangga sebelah.....wkwkwkkwwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itulah, seringkali mukjizat yang menurutnya benar. Membuat sebagaian yang katolik jadi termanipulasi, jika kurang memahami ajaran Gereja dan Kitab Suci secara keseluruhan

      Hapus
  2. Aduh, saya membaca tulisan P Yohanes ini jadi bingung. Apa kaitan mukjizat dengan ajaran atau dogma resmi gereja ya? Mhn maaf krn saya juga masih amat baru mempelajari keimanan katolik. Mnrt yg saya pelajari & menurut pemahaman saya, mukjizat terjadi ketika ada kesatuan hati antara kita dengan Sang Guru itu sendiri. Baik itu mukjizat kesembuhan dr sakit-penyakit atau luka batin. Tidak ada kaitan apa pun dengan dogma gereja. Siapa pun bisa mengalami mukjizat tersebut tanpa harus mengetahui dogma gereja, krn mukjizat itu merupakan perjumpaan pribadi antara manusia dengan Tuhannya. Semakin membaca tulisannya, semakin saya merasa adanya "ke-akuan" di dalamnya. Bukan seperti orang2 yg dipakai Tuhan pd umunya, yg low-profile & rendah hati. Tidak butuh publisitas/pengakuan. Justru saya melihat ada "kemarahan" atau "ketidaknyamanan" dengan ajaran gereja katholik. Kalau bp Yohanes ini seorang katholik, mestinya justru akan semakin melibatkan para pemuka agama, atau tokoh2 yg bisa diajak bersharing mengenai "karunia" yg diterima. Bukan mempertentangkan dengan org lain, bahkan menghakimi dengan pertanyaan2 yg "penuh makna tersirat". Saya malah jd bertanya-tanya, "siapakah" bp Yohanes ini? Benar2 orang katholik atau dr tetangga sebelah ya?? Kehendak Tuhan bukan kehendak kita bapak, kita tdk bs memaksakan apa itu mukjizat, krn spt pemahaman saya di atas, mukjizat itu merupakan pengalaman iman masing2 manusia dengan Bapanya. Dan mnrt saya, apa pikiran kita yg sederhana ini mampu melihat "wajah asli" sang Maha Agung? Bapak mungkin lupa saking "diberkatinya" bapak, bahwa Allah Bapa sendiri berfirman : "barang siapa melakukan/tdk melakukan sesuatu kpd sesamanya, ia tdk/melakukannya utk Aku". Jd wujud Allah Bapa itu sendiri bs seperti orang2 sakit yg bapak sembuhkan, romo, tetangga atau siapa pun yg kita temui. Jd lebih baik bapak semakin melayani mereka dengan suka-cita, rendah hati & sabar, krn Tuhan hadir dihadapan bapak dlm rupa spt mereka (P.Slamet dll). Dan "karunia" itu bukan untuk publikasi bapak, "karunia" itu amanah yg harus dilaksanakan dengan arif & rendah hati. Buka hati bapak utk menerima kasih Tuhan lbh dalam, tidak penting rupa Bapa, rupa Yesus, rupa Maria itu seperti apa. Lbh penting bagaimana rupa hati kita di hadapan Sang Maha Guru saat penghakiman itu tiba. Dan mnrt saya, pertobatan jauh lbh utama utk membasuh dosa-salah kita, sehingga kita layak di hadapan-Nya. Jangan sampai kita masuk dlm golongan orang Farisi modern, yg paham ilmu agama tp hanya mulutnya saja yg memuji Allah, tp hatinya seorang penghujat & penyesat. Mhn maaf kalau tanggapan saya begitu dangkal, krn mmg saya masih awam dgn ajaran & dogma gereja katholik. Syalooom....

    BalasHapus
  3. http://reviewofreligions.blogspot.com/2012/07/benarkah-anti-kristus-itu-paus.html?m=1

    coba om dan tante buka link ini dan baca baik baik hingga habis , lalu bagaimana tanggap om dan tante?

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar huruf romawi ada unsur angka tapi itu juga bila huruf jadi angka maka urutannya akan ikut menentukan apakah itu penjumlahan atau pengurangan...contoh IX nilainya beda dgn XI

      Hapus
  4. Saya setuju dengan ulasan artikel Bapak. Bukankah Yesus sendiri yang mengatakan bahwa orang-orang yang mau mengikutiNya harus mengalami penderitaan hebat seperti pengucilan, dianggap aneh, ditinggalkan bahkan difitnak terlebih dahulu namun TETAP TUNDUK pada ajaran resmi Gereja meskipun ditolak berulang kali karena Gereja Katolik tidak mudah percaya pada Mukjizat. Mukjizat adalah karya Allah yang agung dan tidak dapat dipahami oleh manusia sehingga manusia harus bersabar dan tetap berbakti pada ajaran Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik. Kita bisa mendapatkan hal tersebut secara nyata dalam perjuangan diri para kudus yang hidupnya memang hanya tertuju pada Tuhan dan sesama. Berkah dalem Pak.

    BalasHapus
  5. Buat pak Yohanis... harus di Ingat juga kata kata Yesus bahwa kita bisa melakukan mukjizat penyembuhan tapi kita diselamatkan bukan karena mukjizat yg terjadi karena memang semuanya atas izin dan Nama Yesus... sifat setan yg tidak pernah ditinggalkan adalah kesombongan... suatu pemikiran yg mengarah pada kesombongan bukan dari Tuhan... cari saja dalam alkitab anda tidak akan menemukan Yesus yg sombong tapi Yesus yg tetap rendah hati dan mengasihi.

    BalasHapus
  6. Sepertinya yg dialami oleh pak Yohanes bukan mukjizat tapi penyesatan....kasihan sekali..

    BalasHapus
  7. Hati2 ..orang yg meminta tanda adlah orang yg tdk beriman.Seperti orang Farisi dan Saduki dlm injil Matius 16 :1_4.Bacalah buku "menuju Persatuan CintaKasih Dengan Allah",ajaran St.Yohanes Salib tapi sd di jelaskan lg oleh Rm.Yohanes Indra kusumaCSE.Buku bisa didapat di toko buku Lembah Karmel,Cikanyere,Cipanas,Atau toko bk Obor di jl.gunung Sahari,Jakarta.SYALOM.

    BalasHapus
  8. mohon dicantumkan link di Katolisitas yang artikelnya bapak tanggapi

    BalasHapus
    Balasan
    1. maaf, saya baru sempat hari ini mencarikan link-nya, silakan di klik di http://www.katolisitas.org/mengapa-guncang-mendengar-wahyu-wahyu-pribadi-yang-memojokkan-gereja-katolik/comment-page-4/#comments

      dan terakhir tanggapan 2 dari pembaca bisa dibaca di halaman itu juga, cari yohanes xin dan fx slamet

      Demikian , terima kasih

      Hapus
  9. shaloom

    Penyesatan bekerja dengan sangat sangat sangat halus, apabila kita mengalami pengalaman spiritual sebaiknya dengan rendah hati kita tetap berkonsultasi dengan pembimbing spiritual misalnya romo atau suster senior, juga berdoa rosario .
    Teman saya penah mendapat penampakan Yesus ( seperti gambar di sampul buku " rasul Kerahiman Ilahi " Tapi dia mula mula tidak menanggapi serius penampakan tersebut.. Hingga kira kira 2 tahun kemudian /ketika teman saya sudah lupa tentang penampakan tsbut, tiba-tiba ada 'lintasan pikiran" bahwa sebenarnya Yesus sendiri yang mengunjungi dia.Saya kemudian belajar menyimpulkan dari pengalama teman saya tersebut,bahwa " Tuhan sendirilah sebenarnya yang akan menyingkapkan kebenaran tentang apakah pengalamn spiritual yang kita alami berasal dari Tuhan atau dari kuasa gelap. kita tidak bisa dengan tergesa gesa ( deknyeng )menyimpulkan bahwa pengalaman kita berasal dari Tuhan itu sendiri...Mati raga sangat di anjurkan Yesus..tapi harus kita ingat jalan keselamatan adalah rahmat yaitu melalui Yesus...sekeras apapun kita bermati raga, pasti akan sangat sulit/(tidak mungkin bagi saya ) jika dibandingkan dengan matiraga yang dilakukan Yesus ( mati disalib )--Tapi entahlah kalau kita / saudara seiman yang lain yang sudah memperkirakan mampu menyalibkan diri sendiri ( secara harafiah / tetangga kita kita suruh buat kayu salib lebar 2 meter tinggi/panjang 4 meter, terus kita( sebelum disalib di pukuli dulu atau pokoknya disiksa) kemudian benar benar tangan kaki kita dipaku dan harus dilakukan ditempat sepi saja, karena kalau di keramaian dan ketahuan polisi, kita tidak jadi disalip...tetapi sebelum di salib kita harus punya pengalaman menghidupkan orang mati..
    ( Ini sebenarnya adalah pengalaman yang muncul dari batin saya..ketika saya berpuasa / sebenarnya cuma puasa total 2hari..)
    Saya tidak meneruskan puasa saya , merasa malu karena merasa arogan..
    Pokoknya.. kitasebagai murid Yesus .. tidak mendasarkan atas pikiran atas pertimbangan pikiran sendiri,harus menyandarkan semuanya kepada Yesus..termasuk hal remeh misalnya mau keluar rumah pakai motor kita harus berdoa ..misalnya salam maria...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas tanggapannya, sangat bijaksana.

      Hapus
    2. Dan waktu jua yang akan membuktikan setiap kesaksian wahyu pribadi, saat ini telah lewat beberapa tahun ...

      Mudah2an ada yang tahu akhir dari pengalaman ini ?

      Hapus
  10. Hanya manusia per pribadi2 yang tidak mengenal Yesus dan Allah akan berharap muzizat karna semua yang terjadi atas apa yang diharapkan lalu terjadi adalah muzizat baik yang terjadi atas bantuan karya orang lain atau karna kondisi alam yang mendukung atau karna campur tangan Allah sendiri meskipun sangat jarang dijumpai. Namun demikian itu semua adalah muzizat dari Allah, karna Allah-lah yang berkenan. Bukankah Allah sendiri yang memberi dan Allah sendiri yang mengammbil.

    BalasHapus
  11. Setelah membaca tulisan di atas, sy jadi ingat sesuatu. Mohon, reviewnya,untuk situs vatikankatolik.com.....,sepertinya ada yg mengganjal dihati

    BalasHapus
  12. Saya tidak jelas maksud nya, silakan diperjelas ..., thx

    BalasHapus