Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Kamis, 11 November 2010

Sekilas Mengenai Dosa Berat

Kemarin, tanggal 11 Nop 2010 saya membaca sebuah pembahasan mengenai keluarga di sebuah situs katolik yang terkenal di Indonesia, yang selama ini sangat saya sukai karena penjelasannya yang langsung dan to the point. Di dalam pembahasan itu saya akhirnya melihat diri saya dan kehidupan saya sebelumnya benar-benar kurang memperhatikan kehidupan suami-istri. Terutama dalam masalah hubungan intim. Pernah sekali saya memang mempertanyakan pemakaian alat kontrasepsi, yang dipakai isteri dalam kurun waktu yang lama, memakai spiral, hingga akhirnya dilepaskan karena alasan usia dan kesehatan. Setelah itu sayalah yang menggunakan alat kontrasepsi. Ternyata di situs itu saya terjelaskan bahwa tindakan saya tidak benar, alias menurut ajaran Gereja Katolik, hal itu termasuk dosa berat.

Sepanjang pulang di kereta api saya merenungkan dan membawanya dalam doa St.Brigita, yang dalam pemikiran saya justru menunjukkan kekeliruan itu. Hanya saya perlu juga membicarakannya dengan istri. Satu-satunya metode yang dibenarkan gereja katolik dalam berhubungan intim untuk mencegah kehamilan adalah KBA (KB alamiah), yang memerlukan kerjasama suami istri untuk mematuhinya. Di situs itu secara cukup detail di bahas dan di kupas.

Dalam usia saya yang setengah abad lebih, hal ini menjadi problem juga. Dan langkah pertama saya untuk kedepan adalah membicarakan hal ini dengan istri, kemudian secepatnya mengaku dosa pada bapa Uskup karena dalam hal ini, beliaulah yang memiliki otoritas penuh untuk membuat pengampunan dosa berat jenis ini.

Judul Forumnya adalah Keluarga Katolik yang Sehat dan Sejahtera alamat websitenya adalah www.ekaristi.org . Selamat mengunjungi dan membaca, asal mental cukup kuat dan jangan cepat menghakimi.

Saulus, salam.

2 komentar:

  1. Bisakah ceritakan prosedur mengaku dosa pada uskup? Sulitkah prosesnya?

    BalasHapus
  2. Jika hendak mengajukan pengakuan melalui bApak Uskup bisa lewat dua cara :
    a. cari sekretaris keuskupan lalu buat janji
    b. cari lokasi bapak Uskup waktu memberikan perayaan ekraisti pagi, saat sebelum misa atau setelah misa mohon waktu untuk sakramen pengakuan dosa. Jika langsung begini umumnya seorang Uskup jarang menolak, kecuali ada hal yang mendesak sekali.

    Demikian, semoga berguna

    BalasHapus