Saudara - saudaraku ...
Sebagai salah seorang umat Gereja Katolik Roma, saya merasakan betapa cukup sulit mejawab pertanyaan2 dari teman-teman protestan. Tetapi dari awalnya, saya memang 'dipanggil' kepangkuan gereja katolik Roma, bukan main-main. Karena kebetulan, saya justru mengenal Yesus di sekolah BPK di Bandung. Saya mengenal Yesus, melalui pelajaran agama Kristen yang merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib saya ikuti. Dan karena saya selalu ingin menjadi nomor satu di kelas, saya menginginkan nilai agamaku mendapat nilai tertinggi.
Mengenai pilihan lain, saya dari kecil menganut Khong Hu Tju, warisan dari kakek dan nenek saya. Cuma saya memang tidak mendalami ajaran tersebut, keculai dari buku-buku cerita silat.
Entah kebetulan atau tidak, saya diharuskan menghapal ayat-ayat Alkitab, terutama Perjanjian Baru, seperti Yoh 3:16
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, maka Ia mengaruniakan AnakNya yang Tunggal
itu, supaya barangsiapa percaya akan Dia, tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal ..."
Nah, itu tentu saja terjemahan lama. Atau Yakobus 4:7
"Serahkanlah dirimu kepada Allah , dan lawanlah iblis, maka ia akan lari daripadamu..."
Ayat yang belakangan itu, adalah ayat yang menjadikan saya mengalami Yesus. Karena ayat inilah dari kecil (SMP), saya tahu bahwa Sabda Allah benar-benar mampu merubah diri seseorang yang di kasihi-Nya.
Namun saat saya ditanya oleh guru atau orang lain mengenai agama saya, saya mulai berpikir dan memutuskan untuk mencari tahu. Di era saya, Yusuf Roni yang terkenal baru saja 'bertobat', maka saya mengikuti kesaksian dan khotbahnya. Saat itu juga di Hok Im Tong Bandung ada Stephen Tong dan Caleb Tong, saya ikut beberapa kali kebangunan Rohani yang mereka adakan. Pernah berdiri dan bertanya langsung dalam KKR itu, dan mengajukan pertanyaan bodoh:" Mengapa kita harus mewartakan Injil supaya orang mengenal Yesus? Buat apa? ..."
Nah, dari situ saya juga mencari tahu mengenai Islam, baca tafsir Quran dari awal sampai akhir (lucunya, waktu itu saya belum pernah membaca alkitab dari awal hingga akhir). Tapi ... akhirnya saya cuma terpukau karena ... karya ibu Teresa dari Kalkuta ...
Mengapa?
Sebagai orang miskin, yang kebetulan juga anak keturunan cina, betapa sering mengalami penghinaan dan pengabaian. Saya tahu betul dan mengalami bagaimana posisi orang yang tidak memiliki apa-apa dan hidupnya tergantung dari belaskasihan orang dan usaha maksimal ibu saya dalam mendidik dan membesarkan. Karena itu saya terpana oleh 'kasih' ibu Teresa, dia membantu dan mengasihi ... tanpa meminta orang-orang yang dibantunya untuk menjadi katolik. Tetapi dia memperlakukan orang-orang yang dibantunya dengan sungguh-sungguh dan tanpa membeda-bedakan. Saya jadi berpikir ... darimana sumber 'kasih' beliau itu? Tanpa sadar saya mengikuti ajaran Yesus yang mengatakan ... dari buahnya ... kamu bisa tahu dari mana sumbernya. Dari Katolik ? Apa bedanya dengan protestan? Yang khotbahnya bagus-bagus dan hebat. Tapi dari zaman saya pun, pastoor kurang pinter berkhotbah. Tapi mereka menghasilkan orang-orang yang rela berkorban untuk orang lain, orang kusta ... Pastoor Damian. Pendidikan ... Don Bosco ... wah, pokoknya saya mulai jatuh cinta pada Katolik.
Konsekuensinya, saya mendapat 'pelayanan' dari teman-teman protestan saya. Cuma dalam hal ini jangan salah paham dulu, saya merasakan mereka sungguh-sungguh berkarya untuk ' membuat saya menerima Kristus sebagai juruselamat pribadi' , dalam benak mereka katolik itu sesat, makanya saya jadi belajar dan banyak membaca kitab suci, berpikir ... menghapal ... dan mencoba satu demi satu keberatan mereka saya pecahkan... (waktu itu saya sungguh tidak menyadari, bahwa apa yang saya simpulkan, beberapa persis sama dengan apologetik gereja katolik, Roh Kudus memang mengajar ... dan memberikan kebenaran.)
Saya tidak pernah mau menyerah dalam berargumentasi dengan teman-teman, karena saya yakin, (aneh!!!) bahwa gereja katolik pasti memiliki alasan dan argumentasi yang benar. Kenapa? ... dari buahnya ... saya bisa merasakan sumbernya, dan gilanya ... saya percaya ... saya bisa mendapatkan jawabannya dari alkitab sendiri. Makanya ... saya rajin membuka-buka Injil dan membacanya. Berulang-ulang, merenungkan, memikirkan, merasakan ... pokoknya tanpa sadar kontemplasi dan meditasi saya jalankan, tanpa seorangpun yang mengajarkan.
Waktu itu masih ada beberapa pertanyaan yang memang belum saya dapatkan, tetapi hampir keberatan-keberatan klasik teman-teman bisa saya jawab ... dan bungkam ... akhirnya mereka berhenti. Tetapi kita tetap berteman baik ...
Nah ditahun-tahun belakangan ini saya mengenal www.ekaristi.org, www.katolisitas.org, milis Api Katolik. Saya baca hampir semua artikel mereka, dan ... tak henti-hentinya saya berterima kasih buat mereka yang berkarya di website itu. DV, bu Ingrid dan pak Step juga Romo Sam serta Bruder.
Kita memerlukan usaha keras untuk memperdalam iman ... sesuai dengan anjuran katekismus resmi gereja katolik. Belajar Yu ...!!!!
Saulus
www.apologetikimankatolik.co.cc
Di sini, dirumah ini,di Gereja Katolik Roma, telah kutentukan, dengan iman, pemikiran, dengan segenap hati, segenap kekuatan dan segenap akalbudiku, pilihanku masuk dalam gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus di atas sang batukarang rasul Petrus. Gereja ini akhirnya dinamakan Gereja Katolik Roma. Penamaan ini digunakan untuk menunjukkan identitas gereja yang setia kepada ajaran semula dari Yesus Kristus dan yang diteruskan para rasul.
Mengasihi Sesama
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar