Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Selasa, 12 Juli 2011

Bahan Kursus Kitab Suci-Scott Hahn Seri 06 oleh Yohanes Paulus Tjia Swan Tjay

Sambungan dari bagian 05, yaitu bagian o6, bagian ini adalah yang saya terima terakhir dari teman saya. Tjia Swan Tjay. Apakah dia masih melanjutkan menterjemahkan, semoga ...

Pelajaran 6 : Covenant baru dan abadi.

Tujuan pelajaran :
1. Membaca perjanjian baru dengan penuh pengertian

2. Mengerti bagaimana perjanjian baru menggambarkan Yesus sebagai penggenapan dari Covenant2
perjanian lama

3. Mengapresiasi, terutama pentingnya tentang Covenant Allah yg abadi dengan Daud untuk memahami
misi Yesus dan Gereja sebagaimana yg dihadirkan dalam perjanjian baru

I.Review
a.Rencana penggenapan Covenant.

Dengan kedatangan Yesus, kisah rencana Covenant Allah mencapai puncaknya. Yesus menggenapi janji2 dari masing2 5 Covenant yg telah kita pelajari dalam kursus ini – Covenant dengan Adam, Nuh, Abraham, Musa, dan Daud.

Apa yg dmaksud dengan penggenapan Covenant ?

Masing2 dari Covenant2 terdahulu adalah sebuah janji – sebuah sumpah oleh Allah untuk melakukan sesuatu yg pasti. Sebagai contoh, dalam Covenant-Nya dengan Nuh, Allah berjanji tidak akan menghancurkan dunia dengan air lagi; Dia bersumpah kepada Abraham bahwa melalui keturunannya bangsa-bangsa di dunia akan diberkati.

Namun, jika kitab suci berakhir dengan buku terakhir dari perjanjian lama ( ingat perjanjian adalah kata lain dari Covenant ) maka akan tampak hanya beberapa dari janji-janji Allah yang terpenuhi.

Sudah pasti, dengan berakhirnya perjanjian lama, seluruh bangsa di dunia tidak menemukan berkat dari keturunan Abraham. Pada kenyataannya, keturunan Abraham – 12 suku dari cucu laki2nya, Yakub – baru saja dapat diidentifikasi. Mereka baru saja tercerai berai ke seluruh penjuru bumi.

Covenant Allah yg terakhir, satu dimana masing2 Covenant sebelumnya telah digenapi – Covenant abadi dengan daud – tampaknya tidak memenuhi harapan seperti yg kita akhiri dalam perjanjian lama pada pelajaran terakhir kita.

Untuk diingat : Allah telah membuat sebuah “ Covenant abadi “ ( 2 Sam 23 : 5 )dengan Daud, menjanjikan bahawa Allah akan mengangkat seorang anak Daud untuk memerintah dari atas tahta Daud untuk selamanya ( 2 Sam 7 : 8 – 16; 1 Taw 17 : 7 – 14 )dan kerajaan-Nya akan menyebar ke seluruh bangsa (Maz 2 : 8; 72 : 8, 11 ). Allah telah berjanji bahwa putra Daud akan menjadi putra-Nya sendiri, putra Allah ( Maz 2 : 7 ), bahwa ia akan membangun sebuah bait bagi nama Allah dan akan menjadi Imam selamanya, seperti Melkisedek, seorang Imam yg menawarkan kurban roti dan anggur untuk kemenangan Abraham atas musuh-musuhnya ( Maz 110 : 1, 4 )

Namun setelah pemerintahan putra Daud, Salomo, segalanya berantakan, kerajaan terbagi 2, dan penduduk menderita, diserang dan diasingkan. Bahkan pada saat bangsa Israel membangun kembali setelah masa pembuangan, berabad-abad berlalu tanpa tanda dari raja Daud yg perkasa yg Allah telah janjikan.

Pada saat Yesus lahir, tidak ada kerajaan yg berbicara tentang keturunan Daud. Orang beriman tetap menanti penggenapan janji-janji Allah, menanti penghiburan bagi Israel – kedatangan putra Daud yg baru dan membangkitkan kembali kerajaan yg hancur ( Luk 1 : 69; 2 : 25,35; Mark 11 : 10; Yes 40 : 1; 52 : 9; 61 : 2 – 3 )

b.Kembali ke perjanjian baru.

Namun dengan kedatangan Yesus merupakan pengenapan dari sumpah Allah kepada Daud. Seperti yg akan kita lihat, perjanjian baru menunjukkan kepada kita gambaran Yesus sebagai “Daud baru” dan gereja-Nya sebagai pembangunan kembali kerajaan yg dijanjikan kepada Daud.

Namun kita juga akan melihat bagaimana Yesus digambarkan sebagai penggenapan seluruh janji dari Covenant2 terdahulu. – Dia adalah Adam baru, yg membawa ciptaan baru, Nuh baru yg membawa air bah yg menyelamatkan, air untuk membaptis. Dia putra baru Abraham, yg kepadaNya seluruh bangsa di dunia akan menemukan berkat. Dia adalah Musa baru memberikan bangsa terpilih Allah sebuah Paskah baru, Ekaristi, dan memimpin eksodus baru, pembebas dari dosa, melalui salib dan kebangkitan-Nya, membuka surga tanah terjanji.

Kita lihat 3 Covenant terdahulu diarahkan dalam baris-baris pertama perjanjian baru.

Buku silsilah Yesus Kristus, putra Daud, putra Abraham ( Mat 1 : 1 ). Dalam kata – kata pertama, perjanjian baru membimbing kita kembali ke kisah penciptaan, Kitab kejadian,buku pertama dalam perjanjian lama. Kata yg kita terjemahkan “genealogy” sebenarnya genesis, sebuah kata yg berarti penciptaan, dan tentu saja nama buku pertama perjanjian lama.

Kita juga menghubungkan dalam kalimat pertama denagn Covenant Allah dengan Daud, dan dengan Abraham. Ingat bahwa Covenant Abraham termasuk pemberian seorang putra, Ishak, yg keturunannya menjadi sumber berkat bagi seluruh dunia ( Kej 22 : 18 )

Akhirnya Yesus disebut Kristus, kata Yunani untuk Mesias atau seorang yg diurapi. Kata ini membri petunjuk kepada kita kepada Covenant dengan Daud – Mesias atau Kristus adalah gamabaran Daudis yg oleh banyak nabi mengatakan akan mengirim seorang pembebas Israel dan membangun kembali kerajaan bagi Israel.

Jadi dalam kalimat pertama dari perjanjian baru kita mempunyai kiasan terhadap 3 dari 5 puncak dari sejarah penyelamatan yg telah kita pelajari pada pelajaran2 sebelumnya – Adam, Abraham, Daud. Dan dalam kalmat ini, sangat kaya dalam kiasan perjanjian lama, kita mempunyai ringkasan tentang seluruh hal yg akan dikatakan perjanjian baru mengenai Yesus : “Perjanjian baru adalah buku tentang dunia baru yg diciptakan Yesus, sang Mesias, putra Daud yg dijanjikan, yg kepada-Nya Allah menggenapi janji-Nya kepada Abraham – bahwa dari keturunan-Nya semua bangsa akan diberkati.

II.Kelahiran Sang Mesias.

a.Penampakan dan kunjungan.

Sejarah penyelamatan dalam Perjanjian lama mencapai puncaknya dalam perjanjian Allah dengan Daud. Kita dapat mengatakan itu merupakan harapan bangsa Israel pada saat Yesus dilahirkan berpusat pada janji Allah kepada Daud.

Dan kita akan melihat pada kisah Yesus dibuka dalam Injil banyak sekali plot dan penekanan yg berkaitan pada pertanyaan tentang Yesus : “ Ia ini agaknya putra Daud ? ( Mat 12 : 23; 20 : 30 – 31; 21 : 9, 15; 22 : 44 - 45 )

Dalam seluruh kisah hidup Yesus yg kita kenal, kita melihat Injil menjawab ya, Yesus adalah putra Daud yg telah lama dinantikan, putra Allah dikirim untukmembangun kembali kerajaan, bagi Israel.

Ini adalah pesan dari penampakan, pengumuman tentang kelahiran-Nya ole para malaikat. Gabriel berkatakepada Maria bahwa Allah akan memberikan kepada Yesus “tahta Daud Bapa leluhur-Nya, dan ia akan menjadi raja atas keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan” ( Luk 1 : 32 – 33 ).

Apa yang malaikat katakan ? Bahwa Yesus anak Daud akan memerintah atas seluruh kerajaan Israel yg dibangun kembali.

Pada saat Maria mengunjungi Elisabeth, saudara perempuannya, disini kita mendengar kembali gema tentang janji-janji sejarah penyelamatan.

Maria berkidung bahwa Yesus datang sebagai jawaban Allah terhadap doa seluruh Israel, sebuah pengenapan dari “ Janji-Nya terhadap nenel moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya selama-lamanya “ ( Luk 1 : 55 )

Ibu-Nya menginginkan kita mengetahui bahwa sebagai putra Daud, anaknya akan menggenapi Covenant Allah kepada Abraham – bahwa “ dalam keturunanmu, semua bangsa di bumi akan mendapatkan berkat (Kej 22 : 18 )

Ini merupakan bentuk yg lebih berkuasa dalam nyanyian Zakaria, suami Elisabeth, pada saat anak mereka, Yohanes pembaptis dilahirkan ( Luk 1 : 67 – 79 )

Apa yg terjadi, ramalan Zakaria adalah tidak lain bahwa Allah mengunjungi dan menyelamatkan umat-Nya. Dia yg membuat segala sesuatu menjadi baik “ Dia berjanji melalui mulut para nabi-Nya yg kudus sejak dulu.

Dalam Yesus, Zakaria menyatakanAllah telah “menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan dalam keturunan Daud ..... mengingat perjanjian-Nya yg kudus, yaitu sumpah yg diucapkan-Nya kepada Abraham”.

b.Kelahiran dan bait Allah.

Kisah tentang kelahiran Yesus atau Nativitas adalah juga menceritakan sebuah kunci Daudis.

Lukas menceritakan kepada kita bahwa Yusuf dan Maria pergi ke kota Daud; bernama Bethlehem, karena Yusuf adalah keturunan Daud ( Luk 2 : 4 ). Seperti yg kta lihat pada kursus terakhir, bahwa Daud dilahirkan di Bethlehem dan diurapi oleh Samuel ( 1 Sam 16 : 1 – 13 ).

Matius, dalam injilnya menguraikan kelahiran Yesus, juga menginginkan kita mengetahui bahwa Yesus adalah Mesias yg sudah lama ditunggu dan raja Yahudi ( Mat 2 : 2, 4 )

Kita melihat hal ini dalam jawaban Imam kepala dan ahli taurat kepada Herodes yg kejam ( Mat 2 : 5 – 6 ). Mereka mengutip 2 ayat perjanjian lama ( Mik 5 : 1 – 2 dan 2 Sam 5 : 2 ) yg mengatakan bahwa Mesias yg diharapkan datang dari Bethlehem dan Dia akan menjadi menggembalakan umat pilihan Allah.

Bahkan satu ayat yg paling kita kenal dari kitab suci – “ Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan ia akan menamakan Dia Immanuel “ ( Yes 7 : 14 ) dirujuk kepada anak Daud terjanji.

Matius mengingatkan sebuah sebuah ramalan Yesaya pada mana kerajaan Israel terbagi, melayani seperti nabi di rumah Daud, melayani garis keturunan Daud ( Yes 6 – 7 )

Pada masa penyiksaan, Yesaya meramalkan kelahiran seorang penyelamat – seperti raja dari seorang perawan, yg akan dikahirkan dari garis keturunan Daud dan akan disebut Immanuel sebuah nama yg berarti Allah beserta kita. ( Yes 7 : 13 – 14 )

Banyak yg percaya bahwa ramalan ini telah digenapi dalam kelahiran raja Hizkia, seorang raja yg benar ( 2 Raj 18 : 1 – 6 )

Namun, matius, menveritakan kepada kita bahwa kelahiran Hizkia hanya merupakan sebagian pengenapan dari ramalan Yesaya. Yesus lah penggenapan yg sebenarnya.

Kita mendengar kembali ramalan Yesaya dalam kisah tentang Yesus “ kehadiran Yesus dalam Bait Allah, terutama dalam kidung Simeon.

Simeon melihat dalam diri Yesus ” Penyelamatan” yg telah dijanjikan Allah. Perhatikan janji yg dilihat Simeon digenapi tdk hanya untuk bangsa terpilih Israel. Ini adalah sebuah penyelamatan baik untuk kemuliaan umat Israel juga merupakan wahyu bagi bangsa non Yahudi. Ini adalah mercusuar bagi seluruh bangsa di dunia.

Permohonan Simeon disini adalah “ universal “ atau janji yg dibuat untuk seluruh dunia tentang kerajaan Daud – bahwa pembangunan kembali kerajaan Daud akan menjadi kekaisaran internasional yg memerintah sampai akhir dunia dan meliputi seluruh bangsa.(Maz 2: 8; 72 : 8, 11)

Gema janji Allah kepada keturunan Abraham diceritakan kitab suci adalah melalui raja Daudis dan kerajaan “ dimana segala suku dan semua bangsa di muka bumi akan diberkati “ (Maz 72 : 17 ).

Bukankah ini merupakan suatu hal yg menarik bahwa masa kecil Yesus melibatkan Bait Allah ?

Allah tidak hanya berjanji bahwa putra Daud akan menjadi Putra-Nya, dan putra ini akan membangun sebuah “rumah”, sebuah Bait Allah bagi nama Bapa Surgawi. Tentu saja janji tsb dipenuhi sebagian pada saat putra Daud, Salomo, membangun Bait Allah di Yerusalem.

Sebagai “ putra” Daud yg baru, Yesus juga akan membangun sebuah “Bait” bagi nama Allah. Bait tsb akan menjadi tubuh-Nya dan Gereja ( Yoh 2 : 21; Mat16 : 18 )

Kita melihat tanda ini dalam kisah tentang Maria dan Yosef yg menemukan Yesus dalam Bait Allah. Apa yang dikatakan Yesus kepada mereka ? Seperti ketaatan seorang putra Daud, Ia menjawab “ Tidakkah kau tahu bahwa Aku harus berada dirumah Bapa-Ku ?” ( Luk 2 : 49 )

III. Kerajaan Allah sudah dekat.

a. Pembaptisan putra Terkasih.

Kehidupan Yesus dimuka umum dimulai dengan pembaptisan_nya di sugai Yordan oleh Yohanes Pembaptis.

Seperti yg anda baca kisah ini, perhatikan kata-kata yg terdengar dari surga : “ Kau adalah putra terkasih-Ku, kepada-Mu Aku berkenan “ ( Mark 1 : 11 ). Pengulangan kata-kata Janji Allah kepada putra Daud – yg akan menjadi Putra Allah dan Ia akan memerintah seluruh bangsa (Maz 2 : 7 – 9).

Setelah pembaptisan-Nya, Yesus dituntun Roh Kudus ke padang gurun untuk dicobai iblis.

Disini, kita melihat munculnya topik baru dalam Injil tentang kehadiran Yesus. Yesus sebagai Musa baru , perwakilan Israel baru, Putra Allah terkasih yg baru ( Kel 4 : 22 )

Identifikasi mengenai Yesus ini sebenarnya dimulai pada awal Injil Matius. Jika anda melihat dengan seksama, anda akan melihat banyak persamaan antara kehidupan awal Yesus dengan kehidupan awal Musa.

Herodes membunuh seluruh anak laki-laki Yahudi pada masa kelahiran Yesus. Firaun pada masa kelahiran Musa, juga memerintahkan semua bayi laki-laki Yahudi dibunuh. ( Kel 1 : 15 – 16; Mat 2 : 16 – 18 ).

Musa diselamatkan oleh anggota keluarganya ( Kel 2 : 1 – 16 ). Demikian juga Yesus, dibawa oleh Yosef ke Mesir, di mana Musa membebaskan bangsa Israel ( Mat 2 : 13 – 15; Kel 2 : 5 – 10 )

Seperti Musa, Yesus kembali ke tempat kelahiran-Nya dari pengungsian (Mat 2 : 20, Kel 4 : 19)

Musa membebaskan bangsa Israel dan memimpin mereka keluar dari Mesir. Pembaptisan Yesus dalam perjanjian baru adalah awal dari “ Exodus baru “ seperti Israel Dia dinyatakan sebagai Putra terkasih Allah dan melalui air ( Bdk Mat 3 : 17 dgn Kel 4 : 22; Maz 2 : 7; Yes 42 : 1; Kej 22 : 1 )

Setelah bangsa Israel menyebrangi laut merah dan dituntun ke padang gurun untuk diuji selama 40 tahun. Yesus meninggalkan sungai Yordan setelah dibaptis menuju padang gurun untuk dicobai oleh iblis selama 40 hari 40 malam (Bdk Mat 4 : 1 – 2 dgn Kel 15 : 25; 16 : 1; lht jg Ul 8 : 2 – 3 1 Kor 10 : 1 – 5 )

Apakah ini suatu kebetulan ? Mustahil !, Mari kita lihat kisah Yesus yg dicobai di padang gurun (Luk 4; Mat 4 )

b. Pencobaan Musa baru.

Di padang gurun, Yesus seperti Israel menghadapi 3 pencobaan.

Seperti Israel, Ia pertama kali dihadapkan dengan rasa lapar. Dia dicobai seperti Israel dulu, dan mereka menggerutu melawan Allah ( Kel 16 : 1 – 13 )

Kemudian setan menantang Yesus untuk mencobai Allah, untuk meminta Allah untuk membuktikan bahwa Allah akan melindungi Yesus. Isreal juga mengalami pencobaan yg sama pada saat bangsa Israel mulai berselisih dengan Musa di Massa ( Kel 17 : 1 – 6; Bil 20 : 2 – 13, Maz 95 : 79 )

Terakhir Yesus dicobai untuk menyembah iblis / tuhan yg salah , yg sebenarnya dilakukan bangsa Israel dengan menciptakan patung anak sapi emas ( Kel 32 )

Yesus menjawab setiap cobaan dengan mengutip ayat dalam perjanjian lama. Namun tidak mengutip sembarangan. Setiap kali Ia mengutip Musa dan tidak mengutip Musa secara acak.

Setiap kutipan di ambil dari kitab Ulangan – tepat dari bagian saat Musa mengajar bangsa Israel apa yg harus dipelajari bangsa Israel dari bertahun-tahun di padang gurun ( Bdk Mat 4 : 4 dgn Ul 8 : 3; Mat 4 : 7 dgn Ul 6 : 16; dan Mat 4 : 10 dgn Ul 6 : 12 – 15 ).

c. Berkat dari Kerajaan.

Kemudian Yesus, putra Daud dan Putra Allah, Mesias yg lama dinantikan oleh orang beriman Israel.

Dia mendatangi umat-Nya sebagai pembebas dan penyelamat – seperti pembebas dan penyelamat pertama bangsa Israel, Musa.

Seperti Musa, Yesus berpuasa selama 40 hari 40 malam sendirian di padang gurun ( Mat 4 : 2; Kel 34 : 28 )

Seperti Musa, Yesus mengakhiri masa puasa-Nya dengan mendaki sebuah “gunung” untuk memberi hukum Allah kepada umat-Nya, memberikan apa yg kita sebut “Kotbah di bukit” (Mat 5 – 7, Ul 5 : 1 – 21; Kel 24 : 12 – 18)

Hukum yg diberikan Musa di gunung Sinai adalah sebuah hukum bagi bangsa Israel yg akan hidup di tanah perjanjian. Hukum baru yg diberikan Yesus dalam kotbah-Nya di bukit adalah hukum untuh tanah perjanjian baru, “ Kerajaan surga “ (Mat 5 : 3, 10 )

Yesus mneyatakan bahwa hukum baru-Nya bukan untuk menghilangkan hukum lama dari Musa atau pengajaran para nabi. Melainkan untuk menggenapi taurat dan ajaran para nabi. ( Mat 5 : 17 )

Yesus mengubah taurat sebagai hukum untuk semua manusia, hukum sebagai petunjuk hsti nurani manusia, sebuah hukum untuk sebuah kerajaan Allah yg lebih besar dari bangsas apapun, sebuah kerajaan yg akan memerintah sampai akhir dunia.

Kerajaan yg diajarkan Yesus adalah benar-benar sebuah “ hukum keluarga” - sebuah hukum yg diberikan oleh seorang Bapa kepada anak-Nya.

Tema dominan dalam kotbah luar biasa Yesus adalah “ Kerajaan “. Namun kerajaan yg dinyatakan-Nya lebih dari pada sebuah institusi politik. Kerajaan Allah adalah keluarga Allah.

Itulah sebabnya dipertengahan kotbah-Nya, Dia mengajar umat untuk berdoa “Bapa Kami “ dan memohon “ datanglah Kerajaan-Mu, terjadilah kehendak-Mu” ( Mat 6 : 9 )

Kerajaan surga atau Kerajaan Allah adalah pusat dari seluruh kotbah Yesus dan karya mujizat-Nya. Ini adalah inti dari dari mengutus para rasul-Nya untuk mengajar ( Luk 10 : 9 – 11 )

Yesus memberikan kita banyak petunjuk pada saat Ia mengatakan “Kerajaan”. Maksud-Nya kerajaan Daud yg dijanjikan. Sebagai contoh dia berkata kepada umat-Nya dalam kotbah-Nya agar mereka menjadi “garam dunia” ( Mat 5 : 13 )

Yesus disini menginatkan tentang Abijah – bahwa janji Allah dengan Daud adalah untuk selamanya ‘ “ Tidakkah kamu tahu bahwa Tuhan, Allah Israel telah memberikan sebuah kerajaan bagi Israel kepada Daud untuk selamanya, kepadanya dan kepada putra-putranya melalui sebuah perjanjian yg menggunakan garam ?” ( 2 Taw 13 : 5 )

Matius juga mengatakan umat Allah yg baru agar menjadi “terang dunia” dan “sebuah kota yg terletak di atas gunung” ( Mat 5 : 14 )

Dia membangkitakan kembali ramalan nabi Yesaya tentang pembagunan kembali kerajaan, yg akan menjadi “ terang bagi seluruh bangsa “ ( Yes 42 : 6; 49 : 6 )

Ibukota spiritual, Yerusalem ( Zion ), kota Daud dan kota Bait Allah, terletak di atas gunung suci, akan menjadi tempat kebijaksanaan bagi seluruh bangsa ( Yes 2 : 2-3; 11 : 9 )

Yesus berkotbah tentang kerajaan yg disertai dengan penyembuhan-penyembuhan ajaib – sekali lagimenunjukkan Yesuss sebagai Mesias yg diharapkan.

Yesus menyembuhkan orang tuli dan bisu (Bdk Yes 34 : 4 – 5; Yer 31 : 7 – 9; Mark 7 : 31 – 37). Dia mencelikan orang buta yg berseru kepada-Nya : “ Yesus , putra Daud, kasihanilah aku “ ( Mark 11 : 47, 49 ).

d. Gembala yg baik.

Seperti Daud yg seorang gembala, dan seperti yg dikatakan para nabi, Yesus sang Mesias datang sebagai gembala yg baik untuk menyelamatkan domba yg hilang dari rumah Israel ( Yoh 10 : 11; Ibr 13 : 20; Mat 10 : 6; 15 : 24; jg lht Yeh 34 : 23; 37 : 24 )

Kita melihat ini paling jelas pada saat Ia memberi makan 5000 orang ( Mark 6 : 36 – 44 ). Kisah dimulai dengan rasa iba Yesus kepada kumpulan orang tsb “ Mereka seperti domba tanpa gembala “ ( Mark 6 : 34 ).

Markus mengingikan kita untuk melihat Yesus sebagai gembala yg baik yg dijanjikan nabi Yehezkiel dan nabi-nabi lainnya.

Namun seperti yg kita lihat ramalan terakhir digenapi pada saat Yesus memberi makan, Injil juga ingin kita melihat ke depan – mujizat gembala baik yg menjaga kumpulan-Nya dalam Ekaristi.

Perhatikan dengan seksama tindakan Yesus pada saat Ia memberi makam banyak orang : Dia mengambil roti; Dia memberkati; Dia memecah-mecah roti; Dan Ia membagikan-Nya.

Sekarang maju ke depan ke uraian tentang perjamuan terakhir. Apa yg kita lihat pada tindakan Yesus ? Dia mengambil roti ; Dia memberkati-Nya; Dia memecah-mecah roti; dan Dia membagikan-Nya ( Bdk Mark 6 : 41 dgn 14 : 22; Mat 14 : 19 dengan 26 : 26; Luk 9 : 16 dgn 22 : 19. Jg 1 Kor 11 : 23, 26 )

Gembala yg baik tidak hanya mencari domba-Nya yg hilang, namun berjaji untuk memberi makan mereka, memberi mereka roti setiap hari.

e. kunci menuju kerajaan.

Seperti Salomo mengangkat 12 orang staf untuk mengatur kerajaannya ( 1 Raj 4 : 7 ), Yesus mengangkat 12 rasul-Nya pada kedudukan kepemimpinan dalam kerajaan-Nya ( Mat 19 : 28 )

Dia mengangkat salah seorang, Simon. Pada kedudukan istimewa, mengubah namanya menjadi Petrus. Petrus berasal dari kata yunani Petros, yg berarti batu karang, Yesus berkata kepadanya “ Di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku” ( Mat 16 : 18 )

Ini mungkin sebuah referensi kepada Salomo, yg membangun Bait Allah, di atas batu dasar yg besar ( Yes 28 : 16 )

Yesus membuat referensi lain kepada Salomo dan batu karang – Ia berkata bahwa orang yg hidup oleh hukum baru adalah seperti seorang bijak yg membangun rumahnya di atas batu karang “ Salomo telah terkenal dengan kebijaksanaannya ( 1 Raj 3 : 10 – 12 ) dan membangun Bait Allah di atas batu karang ( 1 Raj 5 : 17; 7 : 10 )

Gereja-Ku adalah nama yg diberikan Yesus kepada kerajaan yg telah diumumkan-Nya. Dan Yesus memberi Petrus otoritas tertinggi dalam kerajaan-Nya, Gereja-Nya. Dia memberi Petrus “ kunci kerajaan Surga “ dan kekuasaan untuk “ mengikat dan melepaskan”

Hanya ditempat lain dalam kitab suciyg mnyebutkan istilah “kunci” dalam sebuah ayat tentang kerajaan Daudis ditemukan dalam ramalan nabi Yesaya ( Yes 22 : 15 – 24 )

Disana, ramalan Yesaya, Allah mengambil “ kunci rumah Daud” dari kepala istana yg korup bernama Sebna kepada pelaya yg jujur, Elyakim. Tentang Elyakim, nabi Yesaya berkata : “ Maka ia akan menjadi bapa bagi penduduk kota Yerusalem, dan bagi kaum Yehuda. Aku akan menaruh kunci rumah Daud atas bahunya : apabila ia membuka, tidak ada yg dapat menutup; apa bila ia menutup, tidak ada yg dapat membuka.

Hal ini kedengarannya seperti apa yg Yesus katakan kepada Petrus :

Aku akan memberikan kepadamu kunci kerajaan Surga. Apa yg kau ikat di dunia akan terikat di surga dan apa yang kau lepas di dunia akan dilepas di surga.

Dalam kerajaan Daudis, raja mengangkat seorang perdana menteri untuk menangani tugas sehari-hari kerajaan. Dia disebut “vizier” kerajaan atau “Major-domo,” seorang pengawas atau kepala istana. Dia dianggap, seperti yg Yesaya katakan , akan menjadi “ seorang bapa bagi penduduk kota “ dari kerajaan. (1 Raj 4:1 – 6; 16:9; 18:3; 2 Raj 15 : 5; 18 : 18, 37; 19 : 2; Yes 22 : 22 ).
Yesus mengangkat Petrus menjadi “perdana menteri” dari kerajaan Daud yg dibangun kembali, kerajaan Surga yg dinyatakan Yesus, Gereja milik-Nya.
Kunci-kunci adalah simbol dari kekuasaan raja, otoritas, dan kontrol ( Wah 22 : 16; 3 : 7; 1 : 8 )

Keterangan yesus untuk mengikat dan melepaskan dikaitkan dengan otoritas para rabbi padamasa Yesus. Rabi mempunyai kekuasaan untuk mengikat dan melepaskan keputusan tentang interpretasi dan pelaksanaan taurat- mereka dapat mengumumkan apa yg diperbolehkan dan pa yg dilarang oleh taurat.

Sebagai perdana menteri kerajaan, batu karang gereja, Petrus mempunyai pengaruh pimpinan rabbi, dengan otoritas mengajar tertinggi.

IV. Exodus baru di Yerusalem.

a. Dengan Musa dan Elia.

Petrus bersama Yakobus dan Yohanes dipilih untuk melihat perubahan rupa Yesus dalam kemuliaan di atas puncak gunung.

Perubahan rupa Yesus sekali lagi mengingatkan awal sejarah penyelamatan. Di atas puncak gunung, Yesus berbicara dengan Musa dan nabi Elia. Ini merupakan penglihatan yg mengingatkan kepada apa yang Yesus katakan pada saat kotbah di bukit- bahwa Ia telah datang untuk menggenapi taurat dan hukum para Nabi.

Apa yang dibicarakan mereka bertiga di atas puncak gunung “ Exodus Yesus ya akan digenapi Yesus di Yerusalem. ( Luk 9 : 31 ).

Kata Yunani “exodus” berarti “ pemberangkatan” namun dalam adegan ini mereka membicarakan lebih dari hanya “pemberangkatan”. Injil dengan sengaja menghubungkan kita kembali dengan exodus bangsa Israel dari Mesir.

Para nabi sebelumnya telah meramalkan akan munculnya seorang yang benar atau putra Daud, yg akan memimpin exodus baru bersama seluruh anak Israel yg tercerai berai memasuki kerajaan baru yg dipimpin oleh gembala yang ditunjuk Allah.

Seperti exodus yg pertama dipimpin kepada Covenant Allah dengan bangsa Israel di Sinai, exodus baru, seperti yg diramalakan nabi Yeremia, akan menghasilkan Covenant baru ( Yer 23 : 3 – 8; 31 : 31 – 34

Apa yg akan terjadi dengan Yesus di Yerusalem – Hasrat-Nya, kematian dan kebangkitan – akan menjadi exodus baru dalam penglihatan para nabi.

Seperti exodus pertama yg membebaskan bangsa Israel, exodus baru akan membebaskan setiap umat dan bangsa. Seperti exodus pertama yg membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Firaun, exodus baru akan membebaskan manusia dari perbudakan terhadap dosa dan kematian.

b. Pembuatan jalan masuk Raja.

Awal dari penyelesaian exodus baru, Yesus memasuki Yerusalem dengan pemandangan yg mengingatkan kita pada pemahkotaan Salomo menjadi raja. ( 1 Raj 1 )

Yesus dinyatakan sebagai putra Daud ( Mat 21 : 9, 15 ) seperti Samuel ( Amsal 1 : 1 ). Dia menunggangi seekor keledai ( Mat 21 : 7 ) seperti Samuel menunggangi keledai Daud. (1 Raj 1 : 38, 44 )

Seperti Samuel yg mengumumkan raja dalam keramaian dan kegembiraan yg menggemparkan ( 1 Raj 1 : 39 – 40), kerumunan orang menyalami Yesus dengan gerak dan isyarat dalam menghormati raja seperti dalam Perjanjian lama – menebarkan jubah mereka di atas jalan di depan Yesus ( Mat 21 : 8; 2 Raj 9 : 13 )

c. Paskah lama dan baru.

Malam sebelum bangsa Israel keluar dari Mesir, mereka melakukan upacara makan secara simbolis. Ini lebih dari hanya makan, ini akan menjadi peringatan – sebuah upacara peringatan tentang malam tsb sepanjang masa.

Kita akan meriview beberapa hal yg telah kita pelajarai pada pelajaran 4 ( Lihat paskah dan anak domba paskah kita ). Namun sekarang dalam posisi untuk melihat bagaimana Yesus, dalam merayakan Paskah terakhir-Nya makan bersama para rasul, menyatakan kepenuhan arti dari Paskah.

Paskah mengingatkan kita pada malam di saat Allah membinasakan seluruh anak sulung bangsa Mesir dalam rencana menyelamatkan “anak sulung-Nya” Israel ( bdk Kel 4 : 22 )

Pada malam paskah tsb, selruh keluarga bangsa Israel diperintahkan untuk mengorbankan anak domba jantan yg tdk bercela ( bdk Kel 12 : 5 ), dan mengoleskan darah anak domba tsb dgn menggunakan hysop ( lht Kel 12 : 22 ) pada tiang pintu rumah mereka ( lht Kel 12 : 7 ) Kmd mereka makan daging anak damba yg telah dibakar dengan roti tidak beragi. ( lht Kel 12 : 8 )

Pada saat Tuhan datang pada malam itu untuk anak sulung bangsa Mesir. Tuhan melewati setiap rumah yg tiang pintunya cio;esi darah anak domba ( lht Kel 12 : 12 -13 , 23 )

Bangsa Israel telah diperintahkan untuk mengenangkan malam itu untuk selamanya “ sebagai sebuah peraturan abadi untuk dirimu dan keturunanmu ( Kel 12 : 24 )

Setiap tahun, merekan akan menghidupkan kembali malam tsb, seperti yg diperintahkan Musa, melalui bacaan kitab suci yg menguraikan paskah pertama dan makan daging anak domba yg dibakar serta roti tidak beragi

Paskah menandai kelahiran mereka sebagai bangsa pilihan Allah salam perjanjian yg Allah buat dengan bangsa Israel di Sinai.

Perjanjian tsb telah diratifikasi oleh darah hewan yg dikurbankan, dan memerciki bansa Israel dengan darah tsb, Musa berkata “ Inilah darah perjanjian yg diadakan Tuhan dengan kamu “ ( Kel 24 : 8 )

Yesus telah mengetahui latar belakang kejadian tsb dalam pikiran-Nya pada saat perjamuan terakhir, yg telah makan sebagai makanan padkah. Ini adalah perayaan pada malam sebelum “Exodus-Nya”

Yesus mengatakan kepada para Rasul bahwa roti tsb adalah tubuh-Nya dan anggur adalah darah perjanjian-Nya ( Mark 14 : 24 )Yesus langsung mengutip kata-kata Musa di Sinai (Kel 24 : 8). Pada penguraian peristiwa perjamuan terakhir dalam Injil Lukas, bahkan disebutkan Cawan ini adalah perjanjian baruoleh darah-Ku yg ritumpahkan bagimu ( Luj 22 : 20 )

Dalam menjelaskan Ekaristi , Yesus membandingkannya secara tegas dengan perayaan Paskah – dengan mengatakan kta harus makan daging anak manusia seperti bangsa Israel harus makan daging anak domba ( Yoh 6 : 53 – 68 )

Pada saat mengajar para rasul-Nya untuk melakukan hal tsb sebagai kenangan akan Aku ( Luk 22 : 19) Yesus telah membangun Ekaristi sebagai sebuah “peringatan” paskah baru dan sebuah perjanjian baru. Kita yg percaya dalam Yesus selalu mengingat penyelamatan kita dalam sebuah ritual makan seperti orang Israel memperingati pembebasan mereka dari Mesir.

d. Anak domba Paskah kita.

Paskah sebenarnya adalah Yesus melakukan Passion-Nya, kematian dan kebangkitan. Sekarang kita melihat Yesus diidentifikasi baik sebagai anak domba paskah maupun sebagai Imam yg mengurbankan anak domba sebagai kurban. Jauh sebelumnya Yohanes Pembaptis sudah menunjukkan bahwa Yesus sebagai tanda Anak domba Allah ( Yoh 1 : 29 )

Pada saat Yesus dihukum, Injil menceritakan kepada kita, “hal itu terjadi pada saat persiapan untuk hari Paskah, dan terjadi sekitar siang hari. “ Mengapa begitu terinci ? Karena pada saat itu saat yg bertepatan dimana Imam menyembelih anak domba untuk makanan paskah ( lihat Yoh19:14 )

Kemudian, para serdadu mengejek Yesus dengan memberi Yesus busa yg telah dicelupkan ke dalam anggur. Mereka mengankatnya ke arah Yesus dengan menggunakan “cabang hisop” yg merupakan cabang yg sama yg digunakan bangsa Israel untuk mengoles tiang pintu mereka dengan darah anak domba paskah ( Yoh 19 : 29, Kel 12 : 22 )

Dan mengapa para serdadu tidak mematahkan kaki Yesus ( Yoh 19 : 33, 36 ) ? Yohanes menerangkan dengan mengutip dari kitab keluaran m yg mengatakan kepada kita karena kaki anak domba paskah tidak boleh dipatahkan ( Kel 12 : 46, Bil 9 : 12, Maz 34 : 21 )

Dikisahkan juga kepada Yesus dikenakan jubah satu kain tenunan tanpa kliman tidak terputus dari atas ke bawah. Hal ini tampak mirip dengan kain spesial yg digunakan Imam agung Israel yg tidak boleh disobek ( Im 16 : 4; 21 : 10 ) Perjatikan apa yg dikatakan serdadu “ janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong “ ( Yoh 19 : 24 ) . Hal-hal setil inilah yg diulas dalam injil untuk menunjukkan kepada kita apa yg terjadi pada penyaliban di Paekah Baru.

Pada Paskah pertama, bangsa Israel telah diselamatkan oleh darah anak domba tidak bernoda yg dioleskan pada tiang pintu mereka. Anak domba paskah telah dikurbankan supaya bensa Israel dapat hidup ( Kel 12 : 1 – 23, 27 )

Hal yg sama juga terjadi dengan paskah Tuhan kita, Anak Domba Allah mati agar umat Allah beroleh kehidupan, diselamatkan dari dosa mereka oleh “ darah Anak Domba yg dikucurkan pada salib “ ( Wah 7 : 14; 12 : 11; 5 : 12 )

“ Yesus , Anak Domba Paskah kita telah dikurbankan” Kata St Paulus ( 1 Kor 5 : 7 ). St Petrus berkata dari atas salib “ Yesus adalah Anak Domba Paskah yg tidak bernoda “ Melalui “ Sarah yg mahal kita telah ditebus dari perbudakan dosa dan kematian ( 1 Pet : 18 – 19 )

e. Kematian Putra Tercinta.

Lebih dari itu, apa yg terjadi di atas salib adalah pengenapan dari sumpah yang telah Allah janjikan kepada Abraham di gunung Muria.

Sekarang kita ingin mengingat kembali apa yg telah kita pelajari pada kursus ke-3. Dari atas salib Yesus mengulang kembali kisah Abraham yg rnengurbankan anak terkasihnya Ishak ( Kej 22 )
Kalvari, tempat dimana Yesus disalibkan adalah salah satu dari bukit-bukit Muria, gunung tempat dimana drama Abraham dan Ishak terjadi.

Menginagt pengulangan dari kata “ bapa” dan “putra” dalam kisah Abraham dan Ishak, Bagaimana Ishak dinyatakan berulang-ulang sebagai hanya putra Abraham terkasih ( Kej 22 : 2,12, 16 )

Yesus juga disebut “ Putra terkasih” pada 2 peristiwa penting dalam hidup-Nya – pada saat pembaptisan-Nya dan transfigurasi ( Mat 3 : 17 ; 17 : 5 ). Seperti Ishak yg membawa kayu bakar untuk pengurbanannya, dan membiarkan diri untuk diikat pada kayu, demikian juga Yesus membawa sendiri kayu salib dan mebiarkan para serdadu memaki-Nya pada kayu salib.

Abraham telah menjamin putranya sebelum mengikatnya si atas mesbah bahwa Allah sendiri akan menyediakan dimba untuk kurban bakaran ( Kej 22 : 8 ) dan sungguh Allah telah melakukan-Nya – berabad-abad kemudian di atas salib pada bukit kalvari - Disana, Allah menerima kematian dari pengurbanan Putra-Nya satu-satunya yang terkasih.

Abraham menerima kembali putranya dari kematian “pada hari ketiga” ( Kej 22 : 4 ), dan pada hari keriga Allah Bapa menerima kembali Putra-Nya dari kematian ( 1 Kor 15 : 4 )

Pada pengujian iman Abraham, Allah telah menunjukkan kepada kita tentang “salib”, dan telah menyatakan misteri cinta kasih Kebapaan Allah terhadap kesetiaan akan penggenapan Janji-Nya. Dua kali Allah memuji kepenuhan iman Abraham “ engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yg tunggal kepada Ku “ ( Kej 22 : 12, 16 )

Saat St Paulus berbicara tentang penyaliban, dia menggunakan kata Yunani yg tepat sama untuk menggambarkan kesetiaan Allah “ : Dia yg tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yg menyerahkan-Nya bagi kita semua “ ( Rom 8 : 32 )

Pada penguraian tentang iman Abraham, Allah bersumpah dalam Janji-Nya – bahwa keturunan Abraham akan menjadi sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di laut dan melalui mereka berkat Allah akan mengalir atas seluruh bangsa di bumi “ ( Kej 22 : 15 -18)

Seperti kita katakan, ini adalah Janji yg Allah hargai pada setiap lika-liku dalam sejarah penyelamatan – pada saat membebaskan Israel dari Mesir, pada saat mendirikan kerajaan Daud sebagai dinasti yg abadi.

Dari atas salib, janji pada Abraham telah digenapi secara penuh. Allah dalam kesetiaan-Nya pada perjanjian dengan Abraham

Tidak ada komentar:

Posting Komentar