Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Jumat, 22 Oktober 2010

Tanya-jawab dengan seorang Protestan

Pada suatu kesempatan, di kantor tempat saya bekerja kedatangan adik Bos. Waktu berkenalan dia langsung berkomentar, " Nama kamu Saulus belum bertobat dong,"

Saya langsung menimpali," Bapak kalau baca alkitab tidak teliti. Waktu Saulus bertobat dia tidak pernah ganti nama, dan bersama Barnabas dia berkeliling dengan nama Saulus."

"Dia ganti nama jadi Paulus?" katanya dengan yakin.

" Itu bukan ganti nama Pak" Jawab saya," Paulus itu nama Saulus dalam dialek yang berbeda. Paulus kalau kumpul dengan teman-teman Yahudinya tetap di panggil Saul. Bapak harus belajar bahasa kuno kalau mau memahami hal ini."

" Kamu banyak belajar rupanya," katanya melunak," Sayangnya kamu katolik, tersesat. Pendoa arwah, menyembah Maria, bersujud pada patung..."

"Apa salahnya mendoakan arwah?" timpal saya tersenyum, sudah menebak ke arah mana kira-kira pembicaraan akan berlangsung.

" Di alkitab jelas dituliskan dilarang untuk bertanya kepada arwah."katanya, langsung dia mengambil alkitab yang ada di etalase buku di ruang direktur. Secara cepat dia segera menunjukkan ; 2 Raj 21:6 bunyinya :

Bahkan, ia mempersembahkan anaknya sebagai korban dalam api, melakukan ramal dan telaah, dan menghubungi para pemanggil arwah dan para pemanggil roh peramal. Ia melakukan banyak yang jahat di mata TUHAN, sehingga ia menimbulkan sakit hati-Nya.

" Jelas-kan, orang katolik menimbulkan sakit hati-Nya" dia menyambung

" Dimana di situ disebutkan 'mendoakan arwah' " kata saya dengan heran," gereja katolik setuju dengan apa yang ditulis pada 2 Raj 21 : 6 itu, kami dilarang gereja untuk pergi ke dukun-dukun untuk bertanya kepada arwah dan roh-roh."

" Tetapi kalian mendoakan arwah, roh orang meninggal. Orang yang meninggal akan langsung ke sorga atau neraka." katanya lagi. Lalu dia membalik-balik lembaran lain dari kitab suci dan menunjukkan Luk 23 : 42-43
Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

" Di sini jelas, orang yang meninggal akan langsung pergi ke sorga."

" Boleh saya pinjam Alkitabnya?" tanya saya, dia memberikan alkitabnya, saya cari Yoh 20:17 dan saya membacakan untuknya.

Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."

" Menurut Bapak, ayat yang baru saya bacakan pasti benar?"

"Pasti benar, alkitab adalah otoritas yang tertinggi buat saya orang kristen." katanya

"Ucapan tadi diucapkan Yesus berpa hari setelah kematianNya?" Tanya saya

" Setelah tiga hari."

" Tepat !" saya mengangguk, dan meneruskan," DIA berkata Aku belum pergi kepada Bapa . Menurut bapak tempat Bapa berada dimana?"

" Di Sorga! "

" Nah kalau ini saya lebih yakin, Bapa Ada di sorga. Selama tiga hari setelah kematian Yesus, Yesus belum pergi kepada Bapa. Jadi DIA belum ke sorga, DIA ke Firdaus. Firdaus yang bapak artikan sebagai sorga, kami orang katolik menyebutnya 'pangkuan Abraham'. Ayat Luk 23 tadi itu juga pasti benar, karena kalau dua-duanya dipaksakan untuk menunjang kepercayaan bapak, bapak harus memutuskan salah satu dari ayat itu tidak benar."

Dia melongo. Terdiam. Saya permisi keluar ruangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar