Satu hal yang seringkali terlupakan oleh kebanyakan dari kita adalah kehadiran Yesus dalam diri Bunda Maria tidaklah pernah di alami oleh seorangpun manusia, selain Maria.
Hal itu saja, sudah menjadi kekhususan Maria. Merasakan mengandung anak, kebanyakan wanita-wanita mengalaminya tetapi mengandung Yesus, hanya Maria yang mengalami- nya, bukan?.
Menyusui Yesus, menyaksikannya tidur lelap, senyumannya saat bayi, gerakan-gerakan Yesus di dalam kandungan, kegembiraan ketika Yesus pertama kali bisa memanggilnya ibu, hanya Maria yang merasakan.
Dengan kekhususan itu apakah Maria tidak layak kita hormati?
Bagaimana "Tuhan Yang Maha Kuasa" berwujud dalam bayi kecil Yesus yang 'bisa' di suapi tangan Maria. "Tuhan yang terlihat tidak berdaya" , oh ... Maria, engkau yang rela menanggung resiko dirajam karena Yesus. Sungguh aku menghormati-mu.
Engkau mau belajar dari 'Yesus yang rendah hati' , DIA yang adalah Tuhan , bersedia menjadi bayi dalam diri-mu !!! Dalam kandungan-mu dan mau di susui dalam dekapan-mu. Tuhan Yesus rela ada dalam diri-mu dalam kandungan-mu.
Wah, banyak orang-orang dijaman ini yang merasa 'diisi Roh Kudus', tetapi dirimu sungguh terisi Yesus yang memiliki, yang empunya Roh Kudus dalam keadaan senyata-nyatanya. Dia berada dalam diri-mu sebagai 'tubuh, jiwa dan Roh'
Bersama Yesus, banyak yang kau alami, tetapi beda dengan ibu-ibu lain yang memiliki putera Raja atau putera Presiden, engkau sedikit sekali bercerita tentang dirimu. Padahal kesempatan itu begitu luas diperoleh sesaat setelah Yesus wafat, engkau bersama-sama para rasul dan murid-murid lain berkumpul berhari-hari, setelah Yesus bangkit dan menampakkan diri, engkaupun bersama murid-murid, bahkan kamu tinggal bersama Yohanes, murid terkasih-Nya. Tidakkah mereka bertanya mengenai Yesus Kecil? Merenungkan dalam hati menjadi peganganmu, engkau hanya mau murid-murid berfokus pada Yesus. Engkau hanya sedikit saja bercerita tentang peran dirimu.
Kerendahan hati-mu, buah kerendahan hati Yesus yang adalah Tuhan, yang mau menjadi manusia untuk menebus dosa kita.
Di sini, dirumah ini,di Gereja Katolik Roma, telah kutentukan, dengan iman, pemikiran, dengan segenap hati, segenap kekuatan dan segenap akalbudiku, pilihanku masuk dalam gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus di atas sang batukarang rasul Petrus. Gereja ini akhirnya dinamakan Gereja Katolik Roma. Penamaan ini digunakan untuk menunjukkan identitas gereja yang setia kepada ajaran semula dari Yesus Kristus dan yang diteruskan para rasul.
Mengasihi Sesama
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar