Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Rabu, 12 Oktober 2022

MENGENAL KEMAH SUCI MUSA, BAIT SUCI SALOMO DAN GEREJA

 Seakan sebuah deret keterkaitan saat kita mengamati apa yang dirancang Allah mengenai tempat kediaman-Nya di tengah umat-Nya. Sebelum Musa, kehadiran-Nya berkaitan dengan Mezbah yang di dirikan 'kekasih-Nya', tentu di sertai adanya kurban, ada pula yang mempersembahkannya kepada Allah, peran imam dilakukan di situ.

Allah memiliki imam jauh sebelum hukum Musa, seperti yang ditunjukkan tidak hanya oleh kitab imamat dalam Keluaran 19 , tetapi oleh ayah mertua Musa, Yitro, dan oleh Melkisedek sezaman dengan Abraham.

Dalam Perjanjian Lama, kurban yang paling menonjol yang dipersembahkan oleh para imam adalah kurban curahan, kurban sajian, dan kurban binatang yang ditetapkan oleh Hukum Musa.

Imamat di Perjanjian Lama Sebelum Hukum Musa Turun

Sebelum lahirnya bangsa Israel kita bisa lihat bagaimana tokoh-tokoh di Perjanjian Lama melakukan fungsi Imamat

  1. Kain dan Habil (Kej 4:3-5)
  2. Nuh (Kej 8:20)
  3. Abraham (Kej 12:7)
  4. Yakub atau Israel (Kej 31:54, 46:1)
  5. Jethro (Kel 18:12)
Lebih maju sedikit kita bisa lihat di:

Kel 19:6
Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."

Disini dinyatakan bahwa seluruh Israel adalah satu Kerajaan Imamat. Ke depan sedikit kita bisa melihat:

Kel 19:21-22

21 Kemudian TUHAN berfirman kepada Musa: "Turunlah, peringatkanlah kepada bangsa itu, supaya mereka jangan menembus mendapatkan TUHAN hendak melihat-lihat; sebab tentulah banyak dari mereka akan binasa. 22 Juga para imam yang datang mendekat kepada TUHAN haruslah menguduskan dirinya, supaya TUHAN jangan melanda mereka."




Tampaknya ada beberapa orang yang dikhususkan untuk mendekat ke Tuhan diantara para bangsa Israel. Dan ini sebelum bani/suku Levi di-ordinansi untuk tugas ke-Imamat-an (Kel 32:29)
Maju sedikit di Keluaran dan baca Kel 32:21-29.
Musa bertanya pada Harun mengenai Anak Sapi Emas yang dibuat Harun. Harun berkata bahwa dia dipaksa oleh orang Israel untuk membuat Anak Sapi Emas tersebut. Selanjutnya, maka berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan itu serta berkata: "Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku!" Lalu berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi (Kel 32:36).
Dari semua orang Israel hanya dari bani Levi-lah yang setia pada Allah dan tidak menyembah Anak Sapi Emas. Dan oleh Musa para bani Levi ini disuruh membunuhi para laki-laki Israel yang menyembahi berhala. Sejak itu Musa meng-ordinansi bani Levi untuk pelayanan Tuhan (Kel 32:29. Bil 1:47-54). 

Sejak itu, hanya suku/bani Levi-lah yang bisa melayani di Kemah dan melakukan tugas ke sehari-harian kemah kecuali tugas utama yaitu mempersembahkan kurban. Sedangkan Imam Agung (High Priest) adalah hanya dari keturunan Harun (yang juga berasal dari suku Levi). Imam Agung mempunyai tugas yang paling utama. Hanya Imam Agunglah yang boleh masuk ke tempat suci (sanctuary) yang paling kudus yang disebut Holies of Holies (gak tahu BHS Indonya) SATU TAHUN SEKALI di hari Yom Kippur (Hari Penebusan/pendamaian, Day of Atonement) untuk mempersembahkan korban bakaran untuk penebusan dosa (Keluaran 30:10; Imamat 23:27-31, 25:9; Bilangan 29:7-11).

Dari semua ini kita bisa menyimpulkan bahwa meskipun Israel disebut bangsa Imamat tapi Allah juga mengkhususkan beberapa orang untuk melakukan fungsi Imamat yang lebih khusus.

Lalu Allah menugaskan kepada Musa untuk membuat Kemah Suci sbb :

Kel 25:8 Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka. 9 Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya." 10 "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga ........



Selanjutnya ....

Kel 25:22 Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel."

Lebih sederhana kalau ditampilkan lewat gambar saja sbb bagaimana pembagian ruangan Kemah Suci :















PEMBANGUNAN BAIT SUCI, MENGGANTIKAN KEMAH SUCI

Dengan berjalannya waktu, sampailah kepada zaman bgs Israel memiliki raja, zaman kepemimpinan melalui imam bergeser, kehidupan bangsa menjadi kerajaan. Saat Daud berhasil mempersatukan seluruh daerah Israel, dia merasa sedih karena "Allah tak memiliki rumah", dia ingin membangun bagi Allah, sebuah rumah permanen, bagi Allah.

2 Sam 7:12 Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. 13 Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya.

Demikianlah maka dalam pemerintahan Salomo, anak kandung Daud, dibangunlah 'rumah Tuhan' atau Bait Suci.

I Tawarikh  28:11 Lalu Daud menyerahkan kepada Salomo, anaknya, rencana bangunan dari balai Bait Suci dan ruangan-ruangannya, dari perbendaharaannya, kamar-kamar atas dan kamar-kamar dalamnya, serta dari ruangan untuk tutup pendamaian.

Maka lokasi Bait Suci merupakan daerah yang sejak semula, memiliki rentetan peristiwa moyang bangsa, yakni lokasi yang di yakini sebagai pusat kehidupan manusia, perhatikan gambar di bawah :






Ternyata lokasi yang dipilih adalah gunung Moria, sebuah lokasi dimana Abraham mempersembahkan Ishak sebagai jawaban permintaan Allah, juga di lokasi inilah Yakub yang tertidur dibantalan sebuah batu ('eben shetiyyah"), bermimpi malaikat naik turun. Di tempat ini ada batu pondasi, yg dipercayai sebagai tempat kudus moyang bgs Israel. 






Seperti gambar itulah Bait Suci pertama di dirikan Salomo. Perbandingannya dengan Kemah Suci sbb :


Ternyata ada keunikan tersendiri kalau kita memperhatikan bait suci ini, perhatikan sketsa gambar berikut :


Sketsa tsb mirip sebagai gambaran imam agung/besar (high priest), lengkap dengan sorbannya. Dan lebih unik lagi, kalau kita juga memperhatikan sketsa bangunan bait suci tsb sbb :


Seolah kita melihat Yakub yang tertidur, atau manusia di atas batu pondasi, "eben shetiyyah" , temuan arkeologi terkini mem-foto "batu pondasi" ini pada foto berikut :


Itu batu pondasi yang sekarang berada dalam Masjid Islam di Yerusalem. 




Mari kita kembali ke dalam rincian ruang dalam Bait Allah Salomo :







Kemudian dari kitab suci kita tahu, setelah dibangun sekitar abad 10 sM (sekitar 957 sM), akhirnya abad ke 5 sM (586 sM), bait suci Salomo dihancurkan oleh Nebukadnezar. Tahun 521-516 sM bait Allah ke 2 dibangun kembali, dan mengalami renovasi selama 46 tahun, dimulai thn 20 sM-26 M sekitar abad 1 M, masa pemerintahan Herodes Agung. Namun akibat penghancuran bait pertama, Tabut Perjanjian telah menghilang, juga patung kerubim tak ada, hanya ada ruang mahakudus yang kosong. Bentuk bait kedua ini berbeda dengan yang pertama.








Bentuk dan ukuran bait pertama dan kedua jelas berbeda tampak luarnya. Demikian pula tampak dalam bait kedua sbb :

Penampakan ruang kudus :

penampakan bait ke 2, isinya mirip dengan isi kemah suci Musa, bait pertama ada 10 Menorah, 1 meja dupa, dan 1 meja roti

Perbandingan Bait 1 dan Bait 2 saja :


Penampakan Ruang Mahakudus :

Dalam Ruang Mahakudus : di bait 1 ada 2 kerub dan Tabut Perjanjian. di bait 2 tak ada 2 kerub dan tak ada Tabut, lantai awal dibongkar dan 'eben shetiyyah' di perlihatkan

Secara relatif , pembangunan Bait Suci 1 ke 2 dapat digambarkan sebagai berikut : 


Sejak runtuhnya bait suci Salomo, Tabut menghilang. Awan kemuliaan yang menunjukkan kehadiran Allah pun undur. Bait Suci kedua dibangun, tanpa kehadiran Tabut Perjanjian, namun tempat itu tetap kudus ... tempat Mahakudus tetap memiliki kesakralan, imam besar melakukan ritual sebagaimana biasa ... di sana tetap bercokol batu fondasi ... Eben Shetiyyah, אֶבֶן הַשְׁתִיָּיה... batu fondasi tempat awalnya kehadiran Allah. Dan tetap terjadi bahwa imam besar yang tak layak ... wafat di dalamnya ... jika melanggar ketentuan yang telah ditetapkan Allah.

Jadi bangunan bait suci itu di dirikan di atas batu fondasi ini, אֶבֶן הַשְׁתִיָּיה , eben shetiyyah. Dalam Mat 16: 18 , Yesus meujuk pada typologi ini, ketika mengatakan bahwa gerejaNya akan dibangun di atas batu karang, Kepha, Petra. Yang adalah manusia, salah seorang rasul, sebagaimana TabutNya adalah manusia, yakni bunda Maria. GerejaNya pun di dirikan diatas dasar Petrus yang ditunjukNya. Uniknya pusat gereja katolik di Vatican di dirikan di atas makam Petrus ... seolah hal ini dipenuhi dari segala sisi, sebagai 'rumah Allah'. Sungguh Allah senantiasa menepati janjiNya :





Semoga artikel ini memberikan wawasan lebih bagi kita ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar