Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Sabtu, 09 Februari 2013

Katekismus Gereja Katolik Dalam Setahun - 122

KGK Hari ke 122

Versi Bahasa Indonesia


II. Gereja yang kudus

823. "Kita mengimani bahwa Gereja... tidak dapat kehilangan kesuciannya. Sebab Kristus, Putera Allah, yang bersama Bapa dan Roh dipuji, bahwa hanya Dialah Kudus, mengasihi Gereja sebagai mempelai-Nya. Kristus menyerahkan Diri baginya, untuk menguduskan-nya, dan menyatukannya dengan diri-Nya sebagai Tubuh-Nya. Ia melimpahinya dengan karunia Roh Kudus" (LG 39). Dengan demikian Gereja adalah "Umat Allah yang kudus" (LG 12), dan anggota-anggotanya dinamakan "kudus".1

824. Gereja dikuduskan oleh Kristus, karena ia bersatu dengan Dia; oleh Dia dan di dalam Dia, ia juga menguduskan. "Pengudusan manusia dan pemuliaan Allah dalam Kristus merupakan tujuan semua karya Gereja lainnya" (SC 10).
Di dalam Gereja ada "seluruh kepenuhan upaya-upaya penyelamatan" (UR 3). Di dalamnya "kita memperoleh kesucian berkat rahmat Allah" (LG 48).

825. "Sejak di dunia ini Gereja ditandai kesucian yang sesungguhnya meskipun tidak sempurna" (LG 48). Ia masih harus mencapai lagi kekudusan dalam anggota-anggotanya. "Diteguhkan dengan upaya-upaya keselamatan sebanyak dan sebesar itu, semua orang beriman, dalam keadaan dan status mana pun juga, dipanggil oleh Tuhan untuk menuju kesucian yang sempurna seperti Bapa sendiri sempurna, masing-masing melalui jalannya sendiri" (LG 11).

826. Cinta adalah jiwa kekudusan, untuk mana semua orang dipanggil: "Ia mengarahkan dan menjiwai semua upaya kesucian dan membawanya sampai ke tujuannya" (LG 42).
"Aku mengerti, kalau Gereja itu merupakan tubuh yang disusun dari berbagai macam anggota, maka anggota tubuh yang terpenting tidak boleh tidak ada; aku mengerti bahwa ia harus mempunyai hati yang membara karena cinta. Aku mengerti bahwa hanya cinta dapat menggerakkan anggota-anggota lain untuk bekerja, dan bahwa kalau ia redup, para Rasul akan berhenti mewartakan Injil, dan para martir menolak mencurahkan darahnya... Aku mengerti bahwa cinta merangkul semua panggilan, bahwa ia adalah segala-galanya dalam segala-galanya, bahwa ia mencakup semua waktu dan tempat... dengan satu perkataan bahwa ia abadi" (Teresia dari Anak Yesus, ms. autob. B 3v).

827. "Namun, sedangkan Kristus, yang suci, tanpa kesalahan, tanpa noda, tidak mengenal dosa, tetapi datang hanya untuk menebus dosa-dosa rakyat, Gereja merangkum pendosa-pendosa dalam pangkuannya sendiri. Gereja itu suci, dan sekaligus harus serlalu dibersihkan, serta terus-menerus menjalankan pertobatan dan pembaharuan" (LG 8).2 Semua anggota Gereja, juga pejabat-pejabatnya harus mengakui, bahwa mereka adalah orang berdosa.3 Di dalam semua mereka, tumbuhlah di samping benih Injil yang baik juga lalang dosa sampai akhir zaman.4
Gereja mengumpulkan manusia-manusia berdosa, yang walaupun telah ditangkap oleh keselamatan Kristus, namun masih selalu berada di jalan menuju kekudusan:

1 Bdk. Kis 9:13; 1 Kor 6:1; 16:1. 2 Bdk. UR 3;6. 3 Bdk. 1 Yoh 1:8-10. 4 Bdk. Mat 13:24-30.

"Gereja itu kudus, meskipun di tengah-tengahnya terdapat orang berdosa; karena ia tidak menghidupi kehidupan lain dari kehidupan rahmat. Di mana anggota-anggota Gereja mengambil bagian dalam kehidupan ini, mereka dikuduskan, tetapi di mana mereka mengabaikan kehidupan ini, mereka jatuh ke dalam dosa dan kekacauan. Tetapi dosa-dosa itu menghalang-halangi daya sinar kekudusan Gereja. Ia menderita karenanya dan membuat silih untuk dosa-dosa ini. Sementara itu, berkat darah Kristus dan berkat anugerah Roh Kudus ia memiliki kekuatan untuk membebaskan putera dan puterinya dari beban dosa" (SPF 19)

828. Kalau Gereja menggelari kudus orang-orang beriman tertentu, artinya mengumumkan dengan resmi bahwa mereka telah menjalankan kebajikan-kebajikan dengan ksatria dan telah hidup dengan setia kepada rahmat Allah, Gereja mengakui kekuasaan Roh kekudusan yang ada di dalamnya. Ia memperkuat harapan umat beriman, karena ia memberi orang kudus kepada mereka sebagai contoh dan perantara.1
"Dalam situasi sejarah Gereja yang paling sulit, selalu terdapat orang-orang kudus pada awal pembaharuan" (CL 16, 3). "Sumber rahasia dan ukuran yang tidak dapat salah dari kekuatan misioner Gereja adalah kekudusannya" (CL 17, 3). 1173, 2045

829. "Namun sementara dalam diri Santa Perawan Maria Gereja telah mencapai kesempurna-annya yang tanpa cacat atau kerut, kaum beriman kristiani sedang berusaha mengalahkan dosa dan mengembangkan kesuciannya. Maka mereka mengangkat pandangannya ke arah Maria" (LG 65); di dalam dia Gereja sudah kudus sepenuhnya.


Versi Bahasa Inggris

Read the Catechism: Day 122

Part1:The Profession of Faith (26 - 1065)
Section2:The Profession of the Christian Faith (185 - 1065)
Chapter3:I Believe in the Holy Spirit (683 - 1065)
Article9:"I believe in the Holy Catholic Church" (748 - 975)
Paragraph3:The Church is One, Holy, Catholic, and Apostolic (811 - 870)
II. THE CHURCH IS HOLY
823     "The Church ... is held, as a matter of faith, to be unfailingly holy. This is because Christ, the Son of God, who with the Father and the Spirit is hailed as 'alone holy,' loved the Church as his Bride, giving himself up for her so as to sanctify her; he joined her to himself as his body and endowed her with the gift of the Holy Spirit for the glory of God." The Church, then, is "the holy People of God," and her members are called "saints."
824     United with Christ, the Church is sanctified by him; through him and with him she becomes sanctifying. "All the activities of the Church are directed, as toward their end, to the sanctification of men in Christ and the glorification of God." It is in the Church that "the fullness of the means of salvation" has been deposited. It is in her that "by the grace of God we acquire holiness."
825     "The Church on earth is endowed already with a sanctity that is real though imperfect." In her members perfect holiness is something yet to be acquired: "Strengthened by so many and such great means of salvation, all the faithful, whatever their condition or state — though each in his own way — are called by the Lord to that perfection of sanctity by which the Father himself is perfect."
826     Charity is the soul of the holiness to which all are called: it "governs, shapes, and perfects all the means of sanctification."
If the Church was a body composed of different members, it couldn't lack the noblest of all; it must have a Heart, and a Heart BURNING WITH LOVE. And I realized that this love alone was the true motive force which enabled the other members of the Church to act; if it ceased to function, the Apostles would forget to preach the gospel, the Martyrs would refuse to shed their blood. LOVE, IN FACT, IS THE VOCATION WHICH INCLUDES ALL OTHERS; IT'S A UNIVERSE OF ITS OWN, COMPRISING ALL TIME AND SPACE — IT'S ETERNAL!
827     "Christ, 'holy, innocent, and undefiled,' knew nothing of sin, but came only to expiate the sins of the people. The Church, however, clasping sinners to her bosom, at once holy and always in need of purification, follows constantly the path of penance and renewal." All members of the Church, including her ministers, must acknowledge that they are sinners. In everyone, the weeds of sin will still be mixed with the good wheat of the Gospel until the end of time. Hence the Church gathers sinners already caught up in Christ's salvation but still on the way to holiness:
The Church is therefore holy, though having sinners in her midst, because she herself has no other life but the life of grace. If they live her life, her members are sanctified; if they move away from her life, they fall into sins and disorders that prevent the radiation of her sanctity. This is why she suffers and does penance for those offenses, of which she has the power to free her children through the blood of Christ and the gift of the Holy Spirit.
828     By canonizing some of the faithful, i.e., by solemnly proclaiming that they practiced heroic virtue and lived in fidelity to God's grace, the Church recognizes the power of the Spirit of holiness within her and sustains the hope of believers by proposing the saints to them as models and intercessors. "The saints have always been the source and origin of renewal in the most difficult moments in the Church's history." Indeed, "holiness is the hidden source and infallible measure of her apostolic activity and missionary zeal."
829     "But while in the most Blessed Virgin the Church has already reached that perfection whereby she exists without spot or wrinkle, the faithful still strive to conquer sin and increase in holiness. And so they turn their eyes to Mary": in her, the Church is already the "all-holy."
Dig deeper: Scriptural and other references for today's section here.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar