Versi Bahasa Indonesia
III. * "Hidup bakti"
914. "Meskipun status yang terwujudkan dengan pengikraran nasihat-nasihat Injil itu tidak termasuk susunan hierarkis Gereja, namun tidak dapat diceraikan dari kehidupan dan kesucian Gereja" (LG 44).
Nasihat-nasihat Injil, hidup berkaul
915. Nasihat-nasihat Injil dalam keaneka-ragamannya dianjurkan kepada setiap murid Kristus. Cinta sempurna, untuk mana semua umat beriman dipanggil, membawa untuk mereka yang secara bebas menerima panggilan untuk kehidupan berkaul, kewajiban, supaya hidup dalam kemurnian pantang nikah demi Kerajaan Allah, dan dalam kemiskinan dan ketaatan. Ikrar nasihat-nasihat ini dalam salah satu status kehidupan yang diakui Gereja menandakan hidup bakti.1
916. Jadi status kebiaraan merupakan semacam "penahbisan yang lebih dalam" yang berakar dalam Pembaptisan dan merupakan satu penyerahan total kepada Allah.2 Dalam hidup bakti ini umat beriman kristiani yang digerakkan oleh Roh Kudus, membuat niat supaya mengikuti Kristus secara lebih erat, menyerahkan diri kepada Allah tercinta dan sambil mengusahakan cinta sempurna dalam pelayanan Kerajaan Allah, mempratandakan dan mewartakan di dalam Gereja kemuliaan dunia yang akan datang.3
Pohon besar dengan banyak dahan
917. "Dengan demikian berkembanglah pelbagai bentuk kehidupan menyendiri maupun bersama, dan pelbagai keluarga, bagaikan pada pohon yang tumbuh di ladang Tuhan dari benih ilahi, dan yang secara ajaib telah banyak bercabang-cabang. Itu semua menambah jasa-sumbangan baik bagi kemajuan para anggotanya maupun bagi kesejahteraan seluruh Tubuh Kristus" (LG 43).
918. "Sejak awal mula Gereja terdapat pria dan wanita, yang dengan mengamalkan nasihat-nasihat Injil bermaksud mengikuti Kristus secara lebih bebas, dan meneladani-Nya dengan lebih setia. Dengan cara mereka masing-masing mereka menghayati hidup yang dibaktikan kepada Allah. Di antara mereka
1 Bdk. LG 42-43; PC 1.
2 Bdk. PC 5.
3 Bdk.CIC, can. 573.
banyaklah yang atas dorongan Roh Kudus hidup menyendiri atau mendirikan keluarga-keluarga religius. Dengan kewibawaannya Gereja dengan suka hati menyambut dan menyetujui cara hidup mereka" (PC 1).
919. Uskup-Uskup diosesan hendaknya berusaha supaya menemukan karunia-karunia baru hidup bakti yang dianugerahkan Roh Kudus kepada Gereja. Mengakui bentuk-bentuk baru kehidupan bakti ini adalah hak Tahta Suci.1
Kehidupan bertapa [eremit]
920. Juga apabila mereka tidak selalu mengikrarkan ketiga nasihat Injil secara publik, para pertapa, "dengan lebih menarik diri dari dunia ramai, dalam keheningan kesunyian, dalam doa dan tobat terus-menerus, mempersembahkan hidupnya demi pujian kepada Allah serta keselamatan dunia" (CIC, can. 603 §1).
921. Mereka menunjukkan kepada setiap orang inti dari misteri Gereja: keakraban pribadi dengan Kristus. Tersembunyi bagi mata manusia, kehidupan para pertapa merupakan khotbah Kristus secara diam-diam. Seorang pertapa menyerahkan kehidupannya secara penuh kepada Kristus, karena Ia adalah segala-galanya untuk dia. Menemukan kemuliaan Yang Tersalib di padang gurun, dalam perjuangan rohani itu adalah suatu panggilan Khusus.
Versi Bahasa Inggris
Read the Catechism: Day 133 |
Part1:The Profession of Faith (26 - 1065)
Section2:The Profession of the Christian Faith (185 - 1065)
Chapter3:I Believe in the Holy Spirit (683 - 1065)
Article9:"I believe in the Holy Catholic Church" (748 - 975)
Paragraph4:Christ's Faithful — Hierarchy, Laity, Consecrated Life (871 - 945)
III. THE CONSECRATED LIFE
914 "The state of life which is constituted by the profession of the evangelical counsels, while not entering into the hierarchical structure of the Church, belongs undeniably to her life and holiness."
Evangelical counsels, consecrated life
915 Christ proposes the evangelical counsels, in their great variety, to every disciple. The perfection of charity, to which all the faithful are called, entails for those who freely follow the call to consecrated life the obligation of practicing chastity in celibacy for the sake of the Kingdom, poverty and obedience. It is the profession of these counsels, within a permanent state of life recognized by the Church, that characterizes the life consecrated to God.
916 The state of consecrated life is thus one way of experiencing a "more intimate" consecration, rooted in Baptism and dedicated totally to God. In the consecrated life, Christ's faithful, moved by the Holy Spirit, propose to follow Christ more nearly, to give themselves to God who is loved above all and, pursuing the perfection of charity in the service of the Kingdom, to signify and proclaim in the Church the glory of the world to come.
One great tree, with many branches
917 "From the God-given seed of the counsels a wonderful and wide-spreading tree has grown up in the field of the Lord, branching out into various forms of the religious life lived in solitude or in community. Different religious families have come into existence in which spiritual resources are multiplied for the progress in holiness of their members and for the good of the entire Body of Christ."
918 From the very beginning of the Church there were men and women who set out to follow Christ with greater liberty, and to imitate him more closely, by practicing the evangelical counsels. They led lives dedicated to God, each in his own way. Many of them, under the inspiration of the Holy Spirit, became hermits or founded religious families. These the Church, by virtue of her authority, gladly accepted and approved.
919 Bishops will always strive to discern new gifts of consecrated life granted to the Church by the Holy Spirit; the approval of new forms of consecrated life is reserved to the Apostolic See.
The eremitic life
920 Without always professing the three evangelical counsels publicly, hermits "devote their life to the praise of God and salvation of the world through a stricter separation from the world, the silence of solitude and assiduous prayer and penance."
921 They manifest to everyone the interior aspect of the mystery of the Church, that is, personal intimacy with Christ. Hidden from the eyes of men, the life of the hermit is a silent preaching of the Lord, to whom he has surrendered his life simply because he is everything to him. Here is a particular call to find in the desert, in the thick of spiritual battle, the glory of the Crucified One.
Dig deeper: Scriptural and other references for today's section here.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar