Berikut adalah terjemahan bahasa Indonesia dari tanggapan Agus Pare terhadap tulisan David J. Riggs di website bible-dot-ca yang aslinya berbahasa Inggris. Yang versi asli bahasa Inggris sudah admin post sebelumnya.
Part 1 of 9
=====
B: Kami berbicara dalam KASIH. Beritahukanlah kami bila kami keliru dalam menyajikan Iman Katolik
=======
AP: Tentu.
========
B: Penulis-penulis Katolik yang dikutip diatas [untuk mempersingkat, kutipan-kutipannya dihapus. Bila ingin melihatnya silahkan lihat di website aslinya] menyatakan bahwa seseorang bisa menerima bahwa Alkitab itu diilhami dan memiliki wewenang hanya atas didasarkan oleh Gereja Katolik. Pada kenyataannya, Alkitab itu diilhami dan memiliki wewenang, bukan karena suatu gereja menyatakan demikian, tapi karena Allah membuatnya demikian.
=======
AP: Kekeliruanmu yang pertama.
Gereja Katolik tidak pernah mengklaim bahwa Alkitab itu diilhami karena Gereja membuatnya demikian (maksudnya, dahulu ada kumpulan buku-buku yang tidak diilhami, tapi ketika Gereja mengkanonisasinya, maka buku-buku itu menjadi buku-buku yang terilhami). Apa yang dikatakan Gereja Katolik adalah bahwa melalui wewenang tidak bisa salah Gereja (karena Gereja adalah tiang penopand dan dasar kebenaran, 1Tim 3:15) maka manusia-manusia bisa mengetahui buku-buku mana yang diilhami Allah. Maka, sebagaimana dituliskan salah satu sumber Katolik yang anda kutip, "Kalau [Gereja Katolik] tidak menyatakan bahwa buku-buku yang sekarang ada di Perjanjian Baru sebagai buku-buku yang diilhami sabda Allah, KITA TIDAK AKAN MENGETAHUINYA."
Sekarang, bagaimana Gereja Katolik memutuskan buku-buku mana yang diilhami? Dari Tradisi.
Umat Kristen memiliki dua sumber iman, Kitab Suci dan Tradisi Lisan (2Tes 2:15). Biasanya keduanya saling tumpang tindih (apa yang ada di satu ada juga di yang satunya) tapi kadang tidak (apa hal-hal yang ada di salah satu tapi benar-benar tidak ada di yang satunya lagi). Adalah dengan merenungkan Tradisi Lisan, sumber iman yang lain, Gereja Katolik bisa memilih buku-buku mana yang diilhami.
========
B: Bila memang benar bahwa kita bisa menerima Alkitab hanya atas dasar Gereja Katolik, bukankah ini berarti Gereja Katolik lebih unggul daripada Alkitab? Inilah tepatnya yang diinginkan para pejabat Gereja Katolik agar dipercayai orang-orang.
========
AP: Itu betul KALAU MEMANG Gereja Katolik membuat kumpulan buku-buku yang tidak diilhami menjadi diilhami. Tapi TIDAK bila Gereja Katolik hanya memilih apa saja buku-buku yang terilhami dengan menggunakan sumber iman lainnya (yaitu, Tradisi) yang punya posisi sejajar dengan Alkitab.
=======
B: Logika mereka adalah contoh klasik "penalaran berputar-putar." Mereka mencoba membuktikan Alkitab dengan gereja (hanya bisa menerima Alkitab atas dasar Gereja Katolik) dan membuktikan gereja dengan Alkitab ("mendasarkan ajaran-ajaran dari [Alkitab]"). Hal seperti itu adalah suatu penalaran yang konyol yang tidak membuktikan apapun. Entah Perjanjian baru merupakan satu-satunya wewenang atau tidak. Kalau Perjanjian Baru adalah satu-satunya wewenang, maka Gereja tidak bisa menjadi wewenang, dan kalay Gereja yang punya wewenang, maka Perjanjian Baru tidak bisa punya wewenang.
======
AP: Gereja ada lebih dulu dari Alkitab. Jadi, kalau kau ingin membuktikan Gereja dengan Alkitab maka kau akan berkesimpulan bahwa tidak ada yang namanya Gereja selama 60 tahun sejak Kristus naik ke surga (kitab terakhir yang ditulis adalah Injil Yohanes atau Wahyu, yaitu sekitar tahun 90 masehi).
Makanya, kita membuktikan Gereja dahulu, lalu Alkitab. Jadi tidak berputar-putar penalarannya.
======
B: Ketika kita merenungkan kata "katolik" dalam artian 'universal," kita dengan siap mengakui bahwa para penulis [kitab suci] adalah "katolik" dalam artian tersebut; mereka adalah anggota-anggota dari gereja universal--gereja Kristus yang dideskripsikan di kitab Perjanjian Baru (Kol 1:18; Rom 16:16). Namun, kita dengan tegas menolak kalau para penulis Perjanjian Baru adalah anggota-anggota Gereja Katolik Roma yang kita kenal saat ini. Gereja Katolik Roma belum berkembang dengan penuh sampai beberapa tahun setelah Perjanjian Baru ditulis. [Gereja Katolik] bukanlah institusi yang sama yang dinyatakan di Perjanjian Baru. Buku-buku Perjanjian Baru ditulis oleh anggota-anggota gereja Tuhan, tapi mereka bukan pengarangnya. Tuhan sendiri adalah pengarang Perjanjian Baru.
========
AP: Kalau memang Gereja Katolik "belum berkembang dengan penuh sampai beberapa tahun setelah Perjanjian Baru ditulis" maka mestinya gereja-gereja Protestan, termasuk gerejanya pengarang artikel ini, juga "belum berkembang dengan penuh sampai [SERIBU LIMA RATUS TAHUN KEMUDIAN] setelah Perjanjian Baru ditulis," sebab Protestantisme baru dimulai di abad ke-16. Kesimpulan fatal ini tampaknya terlepas dari pikiran si penulis.
Nah, karena Gereja Katolik memang mengajarkan dan mengklaim bahwa Gereja Katolik itulah Gereja yang didirikan Kristus diatas Petrus di Perjanjian Baru (Mat 16:18) maka umat Katolik bisa berkata "Semua buku-buku Perjanjian Baru ditulis oleh umat Katolik."
Si pengarang artikel bebas mempertanyakan klaim tersebut (klaim bahwa Gereja Katolik adalah kepenerusan dari Gereja Perjanjian Baru) tapi dia perlu membuktikannya tidak sekedar mengklaimnya.
=====
B: Sudah semestinya Gereja Katolik tidak bisa mengklaim telah memberikan kepada kita kitab Perjanjian Lama. Perjanjian Lama ada melalui orang Yahudi (umat pilihan Allah jaman dahulu) yang kepada mereka dipercayakan firman Allah. Paul berkata "Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat? Banyak sekali, dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah dipercayakan firman Allah." (Rom 3:1-2; lihat juga Rom 9:4-5; Kis 7:38).
Kitab-kitab Perjanjian Lama dikumpulkan menjadi satu volume dan diterjemahkan dari bahasa Ibrani ke bahasa Yunani jauh sebelum Kristus datang ke dunia. Versi Septuaginta diterjemahkan 70 sarjana di Aleksandria, Mesir sekitar tahun 227 sebelum masehi, dan ini adalah versi yang digunakan Kristus dan rasul-rasulNya. Kristus tidak mengatakan kepada orang-orang, sebagaimana dilakukan Gereja Katolik saat ini, bahwa mereka bisa menerima Kitab Suci hanya atas dasar wewenang mereka yang mengumpulkan dan menyatakan bahwa kitab-kitab tersebut diilhami. dia mendorong orang-orang jamanNya untuk mengikuti kitab Perjanjian Lama sebagai petunjuk yang tidak bisa salah, bukan karena ada orang atau kelompok orang yang menyatakan demikian, tapi karena kitab-kitab tersebut berasal dari Allah. Terlebih, Dia memahami bahwa pria dan wanita yang takut akan Allah akan bisa menguji melalui bukti-bukti (eksternal dan internal) kita!-kitab mana yang berasal dari Allah dan mana yang tidak, oleh karena itu, Dia tidak pernah bertanya-tanya atau ragu-ragu soal pengumpulan kitab-kitab yang diilhami.
========
AP: Ini adalah suatu pernyataan yang sia-sia atas alasan yang sangat jelas. Septuaginta mengandung kitab-kitab deuterokanonika (yang disebut Protestant "apokrif") dan kitab-kitab lain-lainnya (Protestan menyebutnya pseudograf). Jadi bila orang Yahudi memang memberikan kita kanon Perjanjian Lama melalui Septuaginta, kenapa Protestan tidak menerima deuterokanonika dan pseudigraf (seperti "Doa Manasseh") sebagai bagian kanon?
Nah, untuk mengantisipasi satu balasan yang mungkin dilayangkan [kaum Protestan], beberapa ahli memang mengatakan bahwa kanon Septuaginta sama dengan kanon Jamnia/Javneh (ini adalah kanon yang dibuat sebuah sekolah untuk para rabbi Yahudi di Palestina beberapa ratus tahun setelah Kristus bangkit, dan merupakan dasar dari kanon Perjanjian Lama Protestan). Tanpa menjelaskan detail-detailnya, kalaupun ini benar (ada bukti melawan kebenaran pandangan tersebut, belum lagi fakta bahwa banyak yang memegang pandangan tersebut mengakui bahwa umat Kristenlah yang mengambah deoterokanonika di Septuaginta), fakta bahwa ada upaya sebuah sekolah untuk para rabbi Yahudi di Palestina untuk mengkanonisasi Perjanjian Lama (yang hasilnya adalah kanon Jamnia/Javneh) membuktkan bahwa kanonisasi [Perjanjian Lama] belum merupakan masalah yang definitif saat itu.
Faktanya, adalah Gereja Perjanjian Baru yang mengkanonkan, baik Perjanjian Baru maupun Perjanjian Lama. Tapi mungkin ada yang bertanya, "bagaimana orang-orang Yahudi menghidupi iman mereka tanpa suatu kanon?" Dan jawabannya adalah, sebagaimana umat Kristen selama puluhan tahun menghidupi iman mereka tanpa suatu kanon atau bahkan kitab Perjanjian Baru. Yaitu, melalui Tradisi Lisan yang diajarkan oleh hierarkhi yang berwewenang.
Part 2 of 9
=======
B: Bila Alkitab adalah sebuah buku Katolik, kenapa tidak menyebut Gereja Katolik [didalamnya]? Kenapa tidak disebut seorang paus, seorang kardinal, seorang uskup agung, seorang romo paroki, seorang biarawati, atau seorang anggota ordo-ordo Katolik lain? Bila Alkitab adalah sebuah buku Katolik, kenapa pengakuan dengan mulut, indulgensi, berdoa kepada santo-santa, adorasi kepada Maria, pemujaan kepada relikui dan gambaran-gambaran (lukisan, patung, ukiran), dan banyak lagi ritual-ritual dan perayaan-perayaan Gereja Katolik tidak ada didalamnya.
=======
AP: Pemikiran konyol bahwa "kalau ABC tidak diketemukan di Alkitab maka itu bukan bagian dari iman Kristen" seharusnya ditinggalkan. Trinitas juga tidak ada di Alkitab tetapi Protestan mempercayainya. Sola Scriptura juga tidak ada di Alkitab tetapi Protestant mempercayainya (sementara Sola Fide ada di Alkitab, Yakobus 2:24, DIMANA AJARAN INI JUSTRU DILARANG. NAMUN PROTESTANT MEMPERCAYAINYA). Yang paling penting, kanon Alkitab (daftar kitab-kitab yang diilhami) tidak ada di Alkitab.
Dan untuk menjawab langsung tuduhan-tuduhan diatas.... Pertama-tama, kalaupun semua itu memang tidak ada di Alkitab tetap saja Gereja Katolik (dan Gereja Orthodox) tidak meyakini bahwa Kitab Suci adalh satu-satunya sumber iman. Jadi kalau semua itu ada di Tradisi Lisan, maka semua itu harus dipercayai.
Kedua, yang didaftar tersebut ada di Alkitab:
- "Gereja Katolik" adalah Gereja yang dibangun Kristus diatas Petrus (Mat 16:18). Karena itulah secara terus menerus penerus Petrus alias Uskup Roma alias Paus memerintah Gereja Katolik.
- "Paus" adalah turunan bahasa Indonesia untuk kata "papa" yang artinya "bapak." Jadi ada banyak referensi dimana pimpinan Gereja disebut "bapak" (1Kor 4:14).
- "Kardinal" dan "uskup agung" hanyalah seorang uskup, dan "uskup" adalah kata yang ada di Alkitab (saya rasa saya tidak perlu memberikan ayatnya. Cari saja kata "episkopos" di Alkitab bahasa Yunani). Para kardinal adalah uskup-uskup senior yang bertanggungjawab terhadap pengangkatan Paus. Uskup agung anyalah seorang Uskup dengan yurisdiksi tambahan.
- Kata "romo" berasal dari kata Yunani "presbyteros" di Alkitab. Di kebanyakan Alkitab kata tersebut diterjemahkan sebagai "panatua." Jadi kata "romo" memang ada di Alkitab. Ada banyak kata ini di Alkitab sehingga rasanya tidak perlu ditunjukkan.
- "pengakuan dengan mulut" disiratkan di Yohanes 20:23 ("jika engkau mengampuni dosa seseorang, dosanya diampuni; jika engkau mengikat dosa seseorang, dosanya diikat.") Bagaimana mereka yang ditunjuk untuk mengampuni bisa tahu kapan seseorang telah melakukan dosa dan dosa apa yang dilakukan pecuali si pendosa memberikan pengakuan lewat mulut? Para rasul kan tidak bisa membaca pikiran semua orang.
- "Indulgensi" adalah pengampunan oleh Gereja bagi hukuman sementara atas dosa. Kuasa Gereja untuk memberikan pengampunan tersebut ditunjukkan oleh Mat 16:19 dan Mat 18:18 (ketika Petrus dan rasul-rasul lain diberi kuasa wewenang yang dimiliki rabbi Yahudi untuk "melepas dan mengikat" ). Untuk mengantisipasi, adanya suatu hukuman sementara atas dosa bisa disimpulkan dari 2Sam 12;13-14. Pada ayat ini nabi Nathan menyatakan kepada Daud yang bertobat bahwa dosa-dosanya telah diampuni. Tapi meskipun dosanya diampuni, Daud masih menerima hukuman dalam bentuk kematian putranya yang masih bayi.
- "Doa kepada santo-santa" tersirat di Alkitab karena di kitab Wahyu kita melihat bagaimana makhluk-makhluk di surga membantu umat yang masih di dunia dengan membawa doa-doa para umat kepada altar emas dihadapan tahta Allah (Wahyu 8:3-4). Ini berarti orang-orang di bumi bisa meminta bantuan kepada mereka di surga. Dan cara berkomunikasi dengan mereka di surga bukanlah dengan pesan whatsapp tapi dengan doa. Karena itu kita berdoa kepada para kudus di surga sehingga mereka bisa membawa permohonan kita kepada Tuhan.
- "Adorasi kepada Maria" jelas eksplisit di Lukas 1:48, "Semua generasi akan memanggilku [Maria] bahagia [Inggris: blessed]." Lalu soal Lukas 11:27-28, akan saya bahas dibawah.
- "Pemujaan atas relikui dan gambar-gambar [maksudnya lukisan, ukiran, patung]." Sungguh tidak terpikirkan bahwa siapapun yang meyakini Perjanjian Lama sebagai Kitab Suci bisa mengabaikan pemujaan sesuatu. Apakah mereka tidak membaca bagaimana Tabut Perjanjian begitu dipuja, sebagaimana ketika Yosua dan panatua Israel sujud dengan muka ke tanah di depan Tabut Perjanjian (Yosua 7:6)? Sebagaimana bangsa Israel memperlakukan Tabut Perjanjian sebagaimana ditulis di kitab suci adalah kesaksian akan pemujaan sesuatu karena apa yang diwakilkan olehnya (bukan karena sesuatu itu sendiri).
=====
B: Jika Alkitab adalah kitab Katolik, bagaimana umat Katolik memandang ayat-ayat seperti, "karena itu penilik jemaat [Yunani: episkopos, alias Uskup] haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah?" (1Tim 3:2, 4-5). Gereja Katolik tidak mengijinkan uskup untuk menikah, sementara Alkitab berkata "dia harus menikah."
=======
Katolik memahami ayat-ayat tersebut dengan mengatakan bahwa selibat imam adalah disiplin praktis, bukan ajaran ilahi. Plus, disiplin praktis ini hanya berlaku bagi Gereja Katolik Barat. Banyak imam/Romo Katolik timur menikah sebelum mereka ditahbis. Mereka juga memiliki beberapa anak sementara melayani sebagai imam/Romo. Memang benar bahwa sejak lama, uskup-uskup Katolik Timur tidak menikah. Tetapi ini karena fakta bahwa uskup Katolik timur dipilih dari kalangan biarawan. Dan biarawan membuat kaul selibat.
Beberapa Paus (dan seorang Paus adalah uskup Roma) menikah, seperti Paus Felix III (meninggal 492), Paus Hormisdas (meninggal 523) dan Paus Yohanes XVII (meninggal 1003). Bahkan sekarang kada Romo Dwight Longenecker, seorang imam/Romo Katolik dari ritus Latin yang menikah. Dia memiliki empat anak. Dia sebelumnya adalah imam Protestan (Anglikan). Ketika menjadi Katolik, Gereja Katolik memberikan dia dispensasi supaya bisa meneruskan pelayanan sebagai imam/Romo meski tahu bahwa dia memiliki keluarga.
Perhatikan juga bahwa rasul Paulus juga tidak menikah (1Kor 7:8). Atau paling tidak (kalau diasumsikan dia sebelumnya menikah) dia tidak menikah selama pelayanannya sebagai umat Kristen. Ini berarti menikah (ataupun tidak punya anak) bukanlah suatu persyaratan bagi pemilihan seorang uskup (sebab uskup-uskup adalah penerus para rasul, dan para rasul sendiri adalah uskup-uskup [di Kis 1:20 posisi Yudas di kalangan para rasul disebut "bishoprick" di alkitab versi King James, dimana kata asli Yunaninya adalah "episkopa" : "Biarlah tempatnya ditinggalkan, dan biarlah tidak ada orang yang menempatinya: dan biarlah keuskupannya diambil orang lain" ]
Part 3 of 9
=======
B: Terlebih, kalau Alkitab adalah buku Katolik, kenapa mereka merasa perlu untuk menuliskan catatan kaki di bagian bawah halaman dalam upaya mencegah umat mereka dari meyakini apa yang tertulis di teks?
========
AP: Ini konyol sekali. Bahkan Alkitab-Alkitab Protestan memiliki catatan-catatan kaki. Tujuan ditulisnya catatan-catatan kaki adalah untuk memberikan informasi tambahan kepada pembaca.
========
B: Daftar berikut ini memberi kesimpulan dari apa yang kita coba tekankan. Bila Alkitab itu adalah buku Katolik,
========
AP: OK, mari lihat daftarnya.
======
B: 1. Kenapa Alkitab mengutuk pakaian klerus (imam)? (Matius 23:5-6).
======
AP: Ayat ini berbicara tentang tali sembahyang (google kata "phylacteries" untuk melihat bentuknya yang unik) dan jumbai. Tidak ada hubungannya dengan pakaian klerus (imam).
======
B: 2. Kenapa Alkitab mengajar bertentangan dengan adorasi kepada Maria? (Lukas 11:27-28).
======
AP: Jika kita ingin memahami ayat ini sebagai larangan untuk memanggil "bahagia/blessed" mereka yang mengandung dan menyusui Kristus (aliasibu Kristus, Maria) maka ini akan bertentangan dengan ayat kitab suci lain dimana dikatakan bahwa banyak yang akan memanggil Maria "berbahagia/blessed" (Lukas 1:48). Oleh karenanya, pemahaman seperti itu tidak bisa diterima.
Melainkan, tampaknya, dalam terang Lukas 8:21, ayat tersebut mengatakan bahwa hubungan yang biologis tidaklah sepenting hubungan yang spiritual. Jadi seseorang yang mendengar sabda Allah dan mematuhinya lebih berbahagia/blessed dari seseorang yang hanya sekedar mengandung dan menyusui Kristus sendiri.
Namun dalam kasus Perawan Maria, dia melakukan dua-duanya! Dia secara fisik mengandung dan menyusui Yesus, dan dia mendengarkan sabda Allah dan mematuhinya(bdk. Lukas 1:38 ketika melalui malaikat Gabriel yang dikirim Allah [Lukas 1:26], Maria mendengarkan sabda Allah dan tunduk). Oleh karena itu selebih-lebihnya Maria harus diadorasi.
======
B: 3. Kenapa Alkitab menunjukkan bahwa semua umat Kristen adalah imam? (1 Pet. 2:5,9).
======
AP: Gereja Katolik juga mengajarkan bahwa "semua umat Kristen" (dimana yang dimaksud "umat Kristen" maksud kami adalah mereka yang dibaptis dengan sah) adalah imam. Ini dari Katekismus Gereja Katolik
---------
1268 Mereka yang terbaptis telah menjadi "batu-batu hidup" bagi "pembangunan sebuah rumah rohani, bagi imamat kudus." 74 Melalui Baptisan mereka berbagi dalam imamat Kristus, dalam perutusan kenabianNya dan ke-darah-biru-an-Nya, sebuah bangsa kudus, umat-umat Allah sendiri, sehingga [mereka] bisa menyatakan karya indah dariNya yang memanggil [mereka] dari kegelapan kepada terangnya yang menakjubkan."75 Baptisan memberi suatu bagian kepada imamat umum semua kaum yang percaya.
--------
Tetapi "imamat umum semua kaum yang percaya" ini tidak menghilangkan imamat hierarkhis yang lebih khusus. Sebagaimana seluruh bangsa Israel adalah imam (Keluaran 19:6) tapi mereka masih memiliki imamat hierarkhis khusus (kaum Lewi sebagai suatu suku imamat, dan keturunan Harus sebagai imam agung)
======
4. Kenapa Alkitab mengutuk peringatan hari-hari khusus? (Gal. 4:9-11).
======
AP: Apa? Di ayat itu Paulus sedang mengecam umat Kristus yudais (umat Kristen yang masih mempraktekkan Taurat). Para yudais ini memperingati hari-hari perayaan Perjanjian Lama sebagaimana mereka lakukan sebenlum menjadi Kristen (itulah mengapa Paulus merekata bahwa mereka "BERBALIK LAGI kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin" dan bertanya apakah mereka ingin "memperhambakan diri LAGI" [Gal 4:9]).
======
B: 5. Kenapa Alkitab mengajarkan bahwa semua umat Kristen adalah para kudus (santo-santa)? (1 Kor. 1:2).
======
AP: Ini masalah semantik. Gereja Katolik tidak menolak bahwa para kudus (santo-santa) pada umumnya mengacu kepada umat Kristen secara keseluruhan. Namun dengan berlalunya waktu, kata "para kudus (santo-santa)" mendapatkan makna yang lebih sempit, yaitu mengacu kepada umat Kristen yang sudah selamat di surga. Kepada kelompok umat Kristen ini kata "para kudus (santo-santa)" lebih tepat.
=======
B: 6. Kenapa Alkitab mengutuk pembuatan dan adorasi gambaran-gambaran (maksudnya lukisan, ukiran, patung)? (Keluaran 20:4-5).
=======
AP: Tentu saja Alkitab tidak mengutuk! Yang dikutuk adalah membuat gambaran-gambaran (lukisan, ukiran, patung) untuk disembah. membuat gambaran-gambaran (lukisan, ukiran, patung) sendiri tidaklah salah karena Allah memerintahkan Israel untuk membuat dua kerubim diatas Tabut Perjanjian (Keluaran 25:18-20)
=======
B: 7. Kenapa Alkitab mengajarkan bahwa baptisan itu melalui pembenaman bukannya menuang? (Kol. 2:12).
========
AP: Dari semua ayat yang biasanya dipakai kaum Protestant untuk mengklaim bahwa baptisan harus melalui penenggelaman di air, yang anda pilih adalah Kol 2:12 yang tidak ada hubungannya dengan bagaimana baptisan dilakukan.
Tapi, untuk menjawab gagasan bahwa penenggelaman di air adalah satu-satunya cara membaptis kita bisa dengan mudah melihat Kis 9:18-19. Di ayat ini Paulus berdiri dan segera dibaptis di rumah Yudas (Kis 8:11). Ini artinya Ananias (yang membaptis Paulus) tidak membawa Paulus ke sebuah kolam disuatu tempat untuk dibenamkan dan tidaklah masuk akal untuk mengasumsikan ada sebuah kolam di rumah Yudas. Jadi Paulus pastilah dibaptis dengan dituangi air.
======
B: 8. Kenapa Alkitab melarang kita untuk menyebut pimpinan agama sebagai "bapa" [umat Katolik Indonesia menyebut imam mereka sebagai "romo" yang artinya "bapak" ]? (Matius 23:9).
=======
AP: Ini ada paragraf singkat yang saya kopi dari Ignatius Study Bible:
--------
Yesus menggunakan gaya bahasa hiperbola untuk menyampaikan suatu peringatan agar tidak seorangpun menjadi berbangga akan gelar-gelar kehormatan. Kata-kata-Nya tidak dimaksudkan secara literal. Ditempat lain penulis Perjanjian Baru menggunakan sebutan "bapak" untuk bapak alami (Ibr 12:7-11 dan bapak spiritual di Gereja (1 Kor 4:15; Filemon 10). Kebapakan spiritual dari imam-imam Perjanjian Baru adalah perpanjangan dari penerapannya di imam-imam Perjanjian Lama (Hakim 17:10; 18:19).
-------
======
B: 9. Kenapa Alkitab mengajarkan bahwa Kristus adalah satu-satunya pondasi dan bukannya rasul Petrus? (1 Kor. 3:11).
======
AP: Anda tampaknya lupa bahwa Alkitab juga mengajarkan bahwa Kristus membangun Gereja diatas Petrus (Mat 16:18, "... engkau adalah Kephas, dan diatas kephas ini Aku akan membangun GerejaKu" ).
Jadi pertanyaan no. 9 ini sebenarnya suatu pertanyaan untuk pengarang Alkitab (yaitu Allah). Dimana pertanyaannya adalah, kenapa disatu sisi diajarkan di Alkitab bahwa Petrus adalah pondasi Gereja dan disisi lain diajarkan bahwa Kristus adalah satu-satunya pondasi?
Jawabannya tampaknya ada di Efesus 2:20-22 dimana ada berlapis pondasi. Dan meskipun pondasinya berlapis, tapi ini tidak membuang pentingnya tiap-tiap tipe pondasi. Oleh karena itu, Kristus adalah pondasi utama. Petrus berikutnya, sebab Kristus memilih dia pribadi. Lalu baru yang lainnya (para rasul dan nabi).
======
B: 10. Kenapa Alkitab mengajarkan bahwa ada satu perantara bukannya banyak [perantara]? (1 Tim. 2:5).
======
AP: Memangnya sejak kapan Gereja Katolik mengatakan bahwa ada lebih dari satu pengantara antara Allah dan manusia?
Tapi bila pertanyaan itu diarahkan kepada praktek berdoa kepada para kudus di surga, maka perlu dijelaskan bahwa para kudus di surga membantu kita sebagaimana orang di dunia membantu kita. Bukan sebagai perantara antara Allah dan manusia, tapi sebagai pihak yang menengahi permohonan kita kepada Allah melalui Kristus.
=======
B: 11. Kenapa Alkitab mengajarkan bahwa seorang uskup haruslah seorang pria yang beristri? (1 Tim. 3:2, 4-5).
=======
AP: Ini sudah dibahas diatas.
======
B: 12. Kenapa Alkitab menentang keutamaan Petrus? (Luke 22:24-27).
======
AP: Melayani tidak bertentangan degan keutamaan karena Kristus juga melayani (Lukas 22:27). Atau apakah kita mau mengatakan bahwa Kristus tidak punya keutamaan?
Part 4 of 9
=======
B: 13. Kenapa Alkitab menentang gagasan akan api penyucian? (Lukas 16:26).
=======
AP: Kalau ayat itu ingin dijadikan bukti bahwa tidak ada tempat diantara surga dan neraka (oleh karenanya, tidak ada api penyucian) maka dua hal yang perlu dikatakan. Pertama, api penyucian lokasinya di neraka. Api Penyucian bukanlah suatu tempat diantara surga dan neraka. Kedua, Abraham, Lazarus dan si orang kaya semuanya berada di neraka. Abraham dan Lazarus tidak mungkin berada di surga karena hanya setelah Kristus naik ke surga pintu surga dibuka (Yoh 3:13).
Sementara untuk mendukung gagasan adanya api penyucian bisa dilihat Matius 12:32 dimana Kristus berkata bahwa dosa menghujat Roh Kudus tidak akan dimaafkan "di dunia ini atau di dunia yang akan datang." Ini mutlak menyiratkan bahwa ada dosa-dosa lain yang bisa dimaafkan di dunia ini dan di dunia yang akan datang. "Dunia yang akan datang" mengacu kepada dunia setelah kematian. Nah, setelah kematian hanya ada dua kondisi definitif, terkutuk di neraka atau berbahagia di surga. Mereka yang terkutuk di neraka tidak bisa diampuni sementara mereka yang berbahagia di surga tidak butuh pengampunan. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu kondisi dan tempat dimana dosa bisa diampuni setelah kematian. Umat Katolik menyebut tempat ini api penyucian. (Perlu dicatat bahwa hanya dosa ringan yang bisa diampuni setelah kematian, bukan dosa berat. Adanya dosa ringan dan berat ditunjukkan oleh 1 Yohanes 5:16-17).
Bukti kitab suci lain atas Api Penyucian adalah 1Kor 3:11-15 dimana dikatakan bahwa perbuatan manusia akan diungkapkan pada hari itu (maksudnya hari penghakiman) dimana perbuatan itu akan telah diuji oleh api. Suatu ayat yang cukup gamblang.
=======
B: 14. Kenapa Alkitab tidak menuliskan soal baptisan bayi, penggunaan alat-alat musik dalam ibadah, indulgensi, pengakuan kepada imam, rosario, misa dan banyak hal lain di Gereja Katolik?
=======
AP: Alkitab juga tidak menulis soal istilah trinitas, sola scriptura, kanon Alkitab, syahadat Nicea-Constantinople, cloning, menyumbangkan organ tubuh dll. Jadi marilah kita tidak mengikuti cara pikir itu.
Dan untuk lainnya:
- Baptisan bayi cukup tersirat di Kol 1:11-12 dimana baptisan menggantikan sunat. Dan karena bayi-bayi disunat maka bayi-bayi mesti dibaptis. Pentingnya baptisan, yang sedemikian rupa sehingga mesti dilakukan sedini mungkin, bisa disimpulkan dari Yohanes 3:5
- Untuk ayat soal penggunaan alat musik di ibadah... apakah anda bercanda? Kebanyakan denominasi Protestan memainkan alat musik selama ibadah meeka. Bahkan lebih meriah daripada musik Katolik yang membosankan. Kenapa tidak minta ayat-ayat dari mereka?
- Indulgensi dan pengakuan dosa sudah dibahas diatas.
- Kalau maksud penyebutan "rosario" adalah karena sifatnya yang mengulang-ulang doa, maka sebenarnya ada banyak pengulangan di Mazmur 136. Bahkan Kristus mendoakan doa yang sama berulang-ulang (Markus 14:39).
- Misa dirayakan karena Kristus berkata "lakukanlah ini untuk mengenang Aku" (1Kor 11:23-26, Lukas 22:17-20).
Part 5 of 9
======
B: Oleh karena itu, umat Katolik mengatakan bahwa karena Konsili Hippo 390 A.D. menyatakan kitab-kitab mana yang diilhami dan menempatkannya dalam satu jilid, maka semua orang berhutang kepada Gereja Katolik atas Perjanjian Baru dan hanya bisa menerima Perjanjian Baru atas wewenang Gereja Katolik.
======
AP: Sebenarnya Konsili Hippo diadakan pada AD 393 lebih tepatnya.
Dan sebenarnya tanggal paling awal untuk kanonisasi Perjanjian Baru, yang diterima Katolik, Orthodox, Protestan, adalah Konsili Roma pada AD. 382.
=======
B: Ada beberapa kekeliruan dengan hal ini. Pertama, tidaklah bisa dibuktikan bahwa gereja yang melakukan Konsili Hippo pada 390 A.D. adalah gereja yang sama dengan gereja yang sekarang disebut Gereja Katolik.
=======
AP: Memang bisa dibuktikan.
Akta dari konsili Hippo (tahun 393, bukan tahun 390) telah hilang. Tapi kita tahu bahwa konsili itu mendekritkan kanon kitab suci dari konsili-konsili Afrika selanjutnya (konsili-konsili Afrika selanjutnya memasukkan keputusan dari konsili-konsili sebelumnya). Di Konsili Chartage 397, setelah menyebut daftar kitab-kitab kudus seperti yang ada di Hippo 939, ada tambahan, "Maka, biarlah Gereja [tunggal] di seberang lautan dikonsultasikan untuk mengkonfirmasi kanon ini." Frase "Gereja [tunggal] di seberang lautan" mengacu kepada Roma.
Penghormatan yang seperti itu kepada Roma cocok dengan model pemerintahan Gereja yang khas Katolik
=======
B: Sebagai contoh, gereja tahun 390 tidak mempunyai salib dengan patung Kristus serta tidak mempunyai gambaran-gambaran (lukisan, ukiran, patung) sebab. "Pertama kali salib dengan patung Kristus disebut adalah pada abad ke-6" dan "keseluruhan tradisi tentang pemujaan gambar-gambar (lukisan, ukiran, patung) kudus berkembang sedikit demi sedikit dan alamiah" (Catholic Encyclopedia, Vol. VII, p. 667). Gereja tahun 390 menerimakan komuni dalam dua rupa (makasudnya, roti dan anggur dibagikan kepada umat) karena itu adalah praktek yang berlaku sampai dihapuskan pada 1416 A.D. (bandingkan Lives and Times of the Roman Pontiffs, Vol. I, p. 111). Gereja tahun 390 adalah sebuah gereja yang sama sekali berbeda dengan Gereja Katolik Roma jaman sekarang.
=======
AP: Gereja tahun 390 juga tidak memiliki bangku, tapi Gereja Katolik jaman sekarang memiliki bangku.
Gereja tahun 390 tidak memiliki sound system, tapi Gereja Katolik jaman sekarang mempunyai sound system.
Gereja tahun 390 tidak memiliki lahan parkir, tetapi Gereja Katolik jaman sekarang mempunyai lahan parkir.
Gereja tahun 390 mempunyai buku misa, tapi Gereja Katolik jaman sekarang mempunyai buku misa.
Dan seterusnya.
Perbedaan-perbedaan ini bukanlah perbedaan-perbedaan yang substansial. Sebagaimana seorang bocah berbeda dengan pria dewasa tetapi dia adalah substansi manusia yang sama, pribadi manusia yang sama.
Salib dengan patung Kristus, gambaran-gambaran (lukisan, ukiran, patung), komuni dalam dua rupa, semuanya adalah perbedaan non-substansial (Aristotle akan menyebutnya, perbedaan aksidental).
Oh, Katolik timur memberikan komuni dalam dua rupa. Bahkan Katolik barat kadang memberikan komuni dalam dua rupa (pada saat perkawinan, sebagai contoh).
Part 6 of 9
======
B: Terlebuh, dalam ketetapan Konsili Hippo, para uskup tidak menyebut atau mengindikasikan sekecilpun tanda bahwa mereka untuk kali pertama "secara resmi" mengkatalogkan kitab-kitab dari Alkitab bagi seluruh dunia. Baru sampai sessi keempat Konsili Trente (1545-1563) para uskup dan pejabat tinggi Gereja Katolik "secara resmi" mengkatalogkan kitab-kitab yang menurut mereka termasuk dalam Alkitab dan mengikat kitab-kitab tersebut bagi nurani semua Katolik. (Lihat Canons and Decrees of the Council of Trent, pp. 17-18).
=====
AP: Memang para uskup Hippo tidak berpikiran bahwa mereka "secara resmi" mengkatalogkan kitab-kitab dari Alkitab BAGI SELURUH DUNIA. Mereka tidak memiliki wewenang untuk melakukan hal itu.
Jadi bagaimana kanon kitab suci menjadi resmi bagi seluruh dunia?
Ada beberapa cara bagaimana sebuah keputusan dianggap mengikat semua umat dan sifatnya tidak dapat salah:
1. Ketika Paus menggunakannya dan membuatnya mengikat bagi seluruh Gereja.
2. Ketika sebuah konsili ekumenis, yang diratifikasi Paus, menggunakannya dan membuatnya mengikat bagi seluruh Gereja.
3. Kalau suatu keputusan terus menerus diajarkan (baik sebelum atau setelah keputusan itu dibuat) oleh uskup-uskup Gereja.
Yang terjadi dengan kanon kitab suci adalah, kanon tersebut secara terus menerus diajarkan oleh badan berwewenang Gereja. Sejak mulai Konsili Roma 382, lalu konsili Hippo 393, Carthage 397, Chartafe 713. lalu bertahun-tahun kemudian, pada konsili ekumenis Florence 1432 dan pada akhirnya konsili ekumenis Trente 1545 (tidak termasuk beberapa Paus yang menyebut kanon itu, seperti Paus Inosensius I, Gelasius I, Hormisdas). Ini berarti kondisi no. 1 dan kondisi no. 2 terjadi.
Jadi, kanon Alkitab pada awalnya menjadi resmi secara lokal. Kemudian, ketika kanon yang sama diajarkan terus menerus dan di berbagai tempat, kondisi no. 3 terpenuhi. Ketika pada akhirnya dua konsili ekumenis (Florence dan Trente) mendefinisikan kanon, maka kondisi no. 2 terpenuhi.
======
B: Kedua , Allah tidak memberikan konsili-konsili wewenang untuk memilih kitab-kitab kudusnya, tidak juga Dia mengharap orang-orang menerima kitab-kitab kudusNya karena konsili-konsili atau atas dasar konsili-konsili. Membuat kitab-kitab dari Alkitab menjadi berwewenang tidak membutuhkan pemungutan suara atau perintah suatu konsili. Orang-orang sudah bisa dengan tepat menetapkan kitab-kitab mana yang terilhami sebelum adanya konsili-konsili gerejawi dan orang-orang bisa melakukannya sekarang. Suatu konsili manusia-manusia pada 390, tanpa wewenang ilahi sama sekali, dianggap mengklaim punya hak untuk menyatakan kitab-kitab mana yang diilhami, dan Katolik mengatakan, "Kita hanya bisa menerima Alkitab atas wewenang Gereja Katolik." Bisakah kita mengikuti penalaran seperti itu?
=======
AP: Allah memberi konsili otoritas untuk memutuskan bagi umat. Sebagai buktinya adalah Matius 16:19, 18:18 (kedua ayat ini berbicara soal kuasa untuk mengikat dan melepas, yang adalah suatu istilah tekhnis kaum rabbi Yahudi yang berarti wewenang untuk membuat dan membatalkan aturan bagi umat) dan Kis 15 (mengisahkan konsili paling pertama yang disebut banyak orang sebagai "konsili Yerusalem").
nah, kalau orang-orang memang bisa dengan tepat memilih kitab mana yang diilhami, lalu kenapa banyak umat Kristen awal yang salah soal kanon (kanon mereka beda dengan yang kita punya)?
Part 7 of 9
=======
B: Ketika, tidak bisa dibuktikan bahwa Gereja Katolik itulah satu-satunya yang bertanggungjawab atas pengumpulan dan pemilihan kitab-kitab Perjanjian Baru. Pada kenyataannya, bisa ditunjukkan bahwa kitab-kitab Perjanjian Bari dikumpulkan menjadi satu volume dan beredar jauh sebelum klaim Gereja Katolik bahwa pengumpulan dan pemilihannya terjadi pada tahun 390 di konsili Hippo. Berikutnya kami mendaftarkan beberapa katalog kitab-kitab dari Alkitab yang dibuat oleh penulis-penulis Kristen awal.
======
AP: OK, mari kita lihat.
========
B: 326. Athanasius, Uskup Aleksandria, menyebut semua kitab-kitab Perjanjian Baru
=========
AP: Athanasius tidak pasti soal kitab Didakhe dan Gembala Hermas. Dia merasa bahwa keduanya bisa merupakan atau tidak merupakan bagian dari kitab-kitab yang diilhami. Athanasius juga mengecualikan " Ester" dari kanon Perjanjian Lama. Jadi, dia masih keliru.
=======
B: 315-386. Sirilius, uskup Yerusalem, memberikan sebuah daftar dari semua kitab Perjanjian Baru kecuali Wahyu.
=======
AP: Jadi dia masih keliru.
=======
B: 270. Eusebius, Uskup Caesarea, disebut bapak sejarah gerejawi, memberikan kisah penganiayaan dibawah Kaisar Diocletian yang mengeluarkan perintah agar semua Gereja dihancurkan dan kitab-kitab suci dibakar. Eusebius mendaftarkan semua kitab-kitab Perjanjian Baru. Dia diperintahkan kaisar Konstantinus untuk menyalin 50 salinan Alkitab untuk dipakai di gereja-gereja di Constantinople
=======
AP: Eusebius meragun surat-surat Yohanes, Ibrani, Yakonus, Yudas, dan surat kedua Petrus. Jadi dia masih keliru.
=======
B: 185-254. Origen, dilahirkan di Aleksandria, menyebutkan semua kitab-kitab Perjanjian Lama dan Baru
=======
AP: Origen meragukan Yakobus, Yudas, dua surat Yohanes (2Yoh dan 3Yoh). Jadi dia masih keliru.
=======
B: 165-220. Klemens dari Aleksandria menyebutkan semua kitab-kitab Perjanjian Baru kecuali Filemon, Yakobus, 2Petrus, 3Yoh. Sebagai tambahan, kita diberitahu Eusebius, yang memiliki karya-karya tulis klemens, bahwa Klemens memberi penjelasan dan kutipan dari semua kitab-kitab kanonik.
=======
AP: Jadi dia masih keliru.
=======
B: 160-240. Tertullian, sejaman dengan Origen dan Klemens, menyebut semua kitab-kitab Perjanjian Baru kecuali 2 Petrus, Yakobus dan 2 Yohanes.
=======
Jadi dia masih keliru.
=======
B: 135-200. Irenaeus menyebut kitab-kitab kecuali Filemon, Yudas, Yakobus dan 3 Yohanes.
=======
Jadi dia masih keliru.
=======
B: 100-147. Yustinus Martyr menyebut injil-injil yang jumlahnya empat dan mengutip dari injil-injil itu serta mengutip dari beberapa surat Paulus dan Wahyu.
=====
AP: Yustinus Martyr tidak pernah mendaftar kanon. Dia mendaftar injil-injil (yang mana daftarnya memang benar, karena pengakuan akan keempat injil terjadi sejak dini dan universal) tapi tidak mendaftar kitab-kitab Perjanjian Baru lainnya. Dia memang mengutip kitab-kitab Perjanjian Baru selain injil-injil, tapi tidak semuanya (diantaranya dia tidak mengutip dari Yudas, Yakobus, Ibrani, Wahyu). Jadi dia masih keliru.
========
B: Disamping yang diatas, para Bapa Gereja Perdana telah memberi, dalam tulisan-tulisan mereka, kutipan-kutipan dari semua kitab-kitab Perjanjian Baru sebegitu banyaknya sehingga dikatakan bahwa seluruh Perjanjian Baru bisa direproduksi dari tulisan-tulisan mereka saja. oleh karena itu, kitab-kitab Perjanjian Baru sudah ada dalam bentuk yang sekarang ini di jaman yang dekat dengan jaman para rasul.
========
AP: Namun Bapa-Bapa Gereja perdana tersebut juga mengutip deuterokanonika dan kitab-kitab non-kanonik seperti Didakhe, Gembala Hermas, Surat Barnabas (BUKAN Injil Barnabas) dll. Jadi mendasarkan kanon dari kutipan mereka akan kitab suci akan berujung pada suatu kanon Alkitab yang keliru.
=======
B: Pada faktanya, para rasul sendiri menyebarkan tulisan-tulisan mereka. "Dan bilamana surat ini telah dibacakan di antara kamu, usahakanlah, supaya dibacakan juga di jemaat Laodikia dan supaya surat yang untuk Laodikia dibacakan juga kepadamu." (Kol. 4:16). "Demi nama Tuhan aku minta dengan sangat kepadamu, supaya surat ini dibacakan kepada semua saudara." (1 Tes. 5:27). Kitab suci ditulis untuk semua (1 Kor. 1:2; Ef. 1:1) dan semua akan dihakimi oleh kitab suci pada hari terakhir (Why. 20:12; Yoh 12:48). Yesus berkata bahwa FirmanNya tetap selama-lamanya(Mat 24:35; 1 Pet. 1:23-25).
=======
AP: Tentu saja memang itu yang dilakukan para rasul. Tapi bagaimana anda tahu tulisan-tulisan apa yang disebarkan oleh para rasul? itulah persoalannya.
Part 8 of 9
=======
B: Keempat, klaim Katolik bahwa mereka telah memberi Alkitab kepada dunia tidak bisa benar karena mereka bukan satu-satunya yang memiliki Alkitab pada setiap waktu. beberapa dari Alkitab Yunani yang paling berharga telah diteruskan kepada kita dari sumber-sumber non-Katolik Roma. Contoh terkenal adalah Codex Sinatiticus yang diketemukan di biara St. Katarina (Biara Gereja Orthodox Yunani) di Gunung Sinai pada 1844 dan sekarang berada di Museum Inggris. ...
Manuskrip berharga lainnya yang tidak pernah dimiliki Gereja Katolik Roma adalah Codex Alexandrinus. Kitab itu sekarang berada di Museum Inggris di London. Kitab itu adalah pemberian dari Patriarkh Constantinople (dari Gereja Orthodox Yunani) kepada Charles I pada 1628. Kitab itu ada dalam kepemilikian para patriarkh selama berabad-abad dan asalny dari Aleksandria, Mesir yang dijadikan nama sebutannya. Para ahli sudah memastikan bahwa manuskrip ini juga dibuat pada abad keempat dan, bersama dengan Codex Sinaiticus, dianggap sebagai satu dari limapuluh Alkitab Yunani yang oleh kaisar Konstantinus diperintah untuk disalin.
Mengingat semua ini, klaim sombong Gereja Katolik Roma bahwa merekalah satu-satunya penjaga dan pelestari kitab-kitab suci sampai jaman sekarang adalah sesuatu yang murni kekeliruan.
=======
AP: Gereja Orthodox dulunya adalah anggota Gereja Katolik yang memejah. Sama seperti Protestan. Jadi, ya, Gereja Katolik lah pemilik tunggal, penjaga tunggal dan pelestari tunggal dari kitab suci. Sampai para bidat dan pembangkang memecah darinya tanpa memberikan kembali apa yang merupakan hak milik Gereja Katolik.
========
B: Alkitab bukanlah kitab Katolik. Katolik tidak menulisnya, ataupin ajaran-ajaran dan gereja mereka sesuai dengan deskripsi akan ajaran dan Gereja yang dituliskan Alkitab. Perjanjian Baru telah diselesaikan sebelum akhir abad pertama. Apa yang ada didalamnya tidak sesuai dengan Gereja Katolik, yang ratusan tahun setelah kematian para rasul telah berevolusi kepada bentuknya yang sekarang ini.
========
AP: Alkitab adalah buku Katolik karena alasan-alasan yang sudah disebut diatas dan dari kutipan-kutipan anda dari bebagai sumber Katolik. Dan ajaran Gereja Katolik memang sesuai kitab suci sebagaimana telah ditunjukkan diatas..
=======
B: Gereja Katolik bukanlah gereja sejati yang asli, tetapi suatu "gereja" yang lahir setelah banyak meninggalkan aspek-aspek gereja Perjanjian Baru dan mengalami korupsi-korupsi.
=======
AP: Itu adalah perkataan dari seorang anggota denominasi pecahan Protestan, sementara Protestan sendiri baru ada pada abad ke-16. Oleh karena itu "gereja" apapun yang baru muncul karena deformasi Protestantism pada abad ke-16 tidak mungkin adalah Gereja Perjanjian Baru. Karena kalau benar maka itu berarti Gereja Perjanjian Baru hilang dan muncul lagi pada abad ke-16. Kejadian ini akan berlawanan dengan "dan alam maut tidak akan menguasainya" (Mat 16:18). Gereja Perjanjian Baru mutlak harus terus ada sejak Kristus membangunnya (Mat 16:18) sampai datangnya kerajaan Allah dalam kepenuhannya.
Gereja Katolik itulah Gereja yang asli dan sejati yang didirikan Petrus diatas Petrus (Mat 16:18). Petrus dan penerusnya terus menerus memerintahnya sampai sekarang.
=======
B: Bahkan kalau Gereja Katolik bisa membuktikan bahwa dia adalah satu-satunya yang membawakan kitab suci kepada umat manusia sekarang, tetap saja Gereja Katolik tidak mengikuti Alkitab dan bertentangan dengan Alkitab.
=======
AP: Semua bidat akan mengatakan bahwa yang lain tidak mengikuti kitab suci (tapi mereka mengikutinya). Ini tidak berarti perkataan para bidat ini benar.
========
B: Terlebih, kalaupun Gerja Katolik bisa menunjukkan secara tak terbantahkan bahwa dialah yang bertanggungjawab atas pengumpulan kitab-kitab, ini masih tidak membuktikan bahwa Gereja Katolik itu tidak bisa salah, atau pun masih membuktikan bahwa Gereja Katolik adalah pengarang kitab suci. Allah kadang waktu menggunakan mereka yang jahat untuk mencapai tujuanNya (Yer. 27:6-8; 43:10; Hab. 1:5-11; Yohanes 11:49-52).
========
AP: Kalau memang Gereja Katolik bertanggungjawab terhadap pengumpulan kitab-kitab, maka memang benar bahwa hal tersebut tidak membuktikan bahwa Gereja Katolik adalah pengarang Alkitab. TAPI HAL TERSEBUT MEMANG MEMBUKTIKAN BAHWA GEREJA KATOLIK ITU TIDAK BISA SALAH. Karena sebagai pegangan/aturan iman umat Kristen, kanon Alkitab harus ditentukan oleh suatu wewenang yang tidak bisa salah. Kalau tidak maka umat Kristen akan meyakini ajaran yang keliru.
========
B: Kita telah mempelajari bahwa Gereja Katolik mengatakan bahwa karena salah satu konsilinya pada 390 memilih kitab-kitab kudus, maka seseorang hanya dapat menerima kitab-kitab kudus itu atas dasar otoritas Gereja Katolik.
========
AP: Ada lebih dari setengah lusin dekrit konsili dan Paus soal kanon kitab suci.
Tapi yang lebih penting, DARIMANA PROTESTAN MENDAPATKAN KANON PERJANJIAN BARU MEREKA? Pastilah tidak didasarkan kanon Perjanjian Baru yang dikompilasi Tertullian, Origen, Eusebius dll seperti yang disebutkan sebelumnya, karena mereka semua masih keliru.Dan Portestan sendiri tidak pernah mengadakan konsili untuk menetapkan apa kanon Perjanjian Baru. Pada faktanya KANON PROTESTANT (PERJANJIAN BARU) TEPAT MENGIKUTI ALIAS SESUAI DENGAN KANON YANG DITETAPKAN OLEH GEREJA KATOLIK DAN BUKAN OLEH PIHAK LAIN MANAPUN. Oleh karena itu, Protestan sebenarnya menerima otoritas Gereja Katolik karena meyakini kanon yang sama dengan Katolik (dan bukan karena mereka menetapkan sendiri atau karena penetapan pihak lain manapun).
Part 9 of 9
=======
B: Kita telah memberi jawaban dengan menunjukkan: (1) Alkitab itu diilhami dan memeiliki wewenang, bukan karena dinyatakan suatu Gereja demikian, tapi karena Tuhan yang membuatnya demikian.
========
AP: Gereja Katolik tidak pernah mengklaim bahwa Alkitab memiliki wewenang karena Gereja Katolik membuat kumpulan kitab tak berwewenang menjadi berwewenang (atau membuat kitab-kitab tak diilhami menjadi diilhami). Apa yang diklaim Gereja Katolik adalah bahwa hanya melalui wewenang tidak dapat salah Gereja Katoliklah orang-orang bisa mengetahui kitab-kitab mana yang diilhami dan berwewenang (dan kanon adalah daftar dari kitab-kitab tersebut).
=======
B: (2) Yesus tidak mengajar orang di jamanNya bahwa mereka hanya bisa menerima Kitab Perjanjian Lama hanya atas dasar mereka yang menempatkan kitab-kitab kudus dalam satu jilid.
========
AP: Tidak. Apa yang diajarkan dan dilakukan Kristus ketika itu adalah, Dia memberi wewenang untuk "melepas dan mengikat" kawanan dombaNya, termasuk didalamnya mengkanonisasi kitab suci, kepada Petrus (Mat 16:18) dan rasul lainnya (Mat 18:18). Mendengarkan para rasul sama dengan mendengarkan Kristus dan BapaNya di surga (Lukas 10:16).
Jadi seseorang menerima kanon kitab suci (Perjanjian Lama ataupun Perjanjian Baru) atas dasar wewenang para penerus rasul (yang adalah uskup-uskup) dibawah sang penerus Petrus (uskup Roma alias Paus).
=======
B: (3) Jadi adalah sekedar asumsi bahwa Konsili Hippo pada 390 adalah suatu Konsili gereja yang sekarang disebut Gereja Katolik Roma.
========
AP: Sata sudah memberi bukti bahwa keduanya adalah Gereja yang sama.
======
B: (4) Allah tidak memberikan konsili-konsili wewenang untuk memilih kitab-kitab kudusNya, ataupun Dia mengharapkan orang-orang untuk menerima kitab-kitabNya hanya atas dasar konsili-konsili.
======
AP: Lihat jawaban saya kepada tulisan anda yang "(1)" diatas.
======
B: (5) Gereja Katolik bukan satu-satunya yang mengumpulkan dan memilih kitab-kitab Perjanjian Baru
=======
AP: Kalau begitu kenapa anda atau Protestan lain tidak mengikuti kanon-kanon pihak-pihak lain (seperti Athanasius, Klemens dari Aleksandria, Eusebius, Tertullianus, Irenaeus dll) atau memutuskan sendiri dalam sebuah konsili apa yang akan menjadi kanon anda? Kenapa mengikuti suatu kanon Perjanjian Baru yang persis dengan yang selalu ditetapkan Gereja Katolik
=======
B: (6) Gereja Katolik tidak selalu menjadi satu-satunya pemilik Alkitab sepanjang waktu.
=======
AP: Karena anda begitu kurang pengetahuan sejarah untuk menyadari bahwa Orthodox dulu adalah bagian Gereja Katolik yang melakukan tindakan skisma.
=======
B: (7) Bahkan kalau bisa dibuktikan bahwa Gereja Katolik mengumpulkan kitab-kitab dalam satu jilid, tetap saja Gereja Katolik sekarang ini tidak mengikuti Alkitab.
======
Itulah yang dikatakan oleh setiap bidat yang membangkang. Tapi cuma mengklaim seperti itu tidak berarti benar.
Adalah satu hal untuk mengatakan "saya mengikuti Alkitab sementara yang lain tidak." Tapi adalah hal lain untuk membuktikan apa yang dikatakan itu.
Ok, sudah selesai. Saya harap jawaban-jawaban saya membantu yang lain.
Agus Pare
Tidak ada komentar:
Posting Komentar