Sngguh beruntung saya pernah mendapat penjelasan dari Pak Agus Pare, yang sangat memahami yang saya tanya tentang beberapa point yang tak saya mengerti mengenai Allah, dalam Dogma Gereja kita.. Silakan di simak : (ingat ini memahami ajaran gereja tentang Allah , terutama dalam pokok Tritunggal, butuh usaha sungguh2 dan tekun, biasanya tidak akan dalam sekali belajar langsung paham, kecuali dapat rahmat khusus, jika kita orang biasa, bersabar dan teliti memvacanya)
Proses
manusia mendapatkan pengetahuan adalah dengan melihatnya/mengalaminya,
memprosesnya dalam otak, lalu timbul pemahaman. Tuhan tidak seperti ini. Karena
segala sesuatu itu adalah ciptaanNya maka Dia tidak mengetahui bahwa salju itu
putih setelah Dia melihat salju, memprosesnya lalu memahami dan maklum bahwa
salju itu putih, namun Dia tahu bahwa salju itu putih sebab sejak dari awal
Dialah yang membuat salju itu putih. Pengetahuan Tuhan itu "subsistent" dalam arti ada
didalam Tuhan. Bukan seperti manusia yang tahu
sesuatu setelah mengamati dari luar, baru kemudian diproses didalam dirinya.
2. "The Holy Ghost proceed from
father and the son from single principle through a single spiration"
Ajaran
Gereja Katolik adalah Roh Kudus berasal dari Bapa dan Putra. Kata "berasal
dari Bapa dan Putra" ini bisa
dipahami dalam dua arti.
Yang pertama adalah
membayangkan bahwa baik Bapa atau Putra punya andil sendiri-sendiri
dalam keberasalan Roh Kudus. Jadi mirip anak manusia, dimana ada sumbangsih
ayahnya (sperma) dan sumbangsih ibunya (sel telur).
Yang kedua adalah
membayangkan bahwa sang putra
adalah "penghubung" antara Bapa dan Roh Kudus sehingga dikatakan
bahwa Roh Kudus berasal dari Bapa dan Putra. Jadi seperti bagaimana air yang menyiram rumput di taman berasal
dari keran dan selang. Selang disini cuma perantara, sementara sumber utama
dari airnya adalah keran. Meskipun begitu kalau ditanya asal dari air, maka
tidak salah kalau kita menyebut bahwa asal air adalah dari keran dan selang
(sebab perlu keduanya agar air bisa sampai ke taman).
Ajaran prosesi
(keberasalan) Roh Kudus yang benar adalah seperti pemahaman yang kedua.
Single
principle berarti bahwa spiration-nya
itu sumbernya dari Bapa saja (sebagaimana air sumbernya dari keran
saja). Single spiration itu berarti bahwa pencurahan air itu hanya satu kali
(dari Bapa saja yang kemudian melalui Putra. Bukannya
Bapa dan Putra sendiri-sendiri melakukan spiration sebagaimana ayah dan ibu
sendiri-sendiri memproduksi sperma dan sel telur).
3. "The Holy Ghost does not proceed through generation but through spiration"
Baik Putra maupun Roh Kudus punya Bapa sebagai prinsipal. Bapa adalah sumber utama keduanya (dalam pikiran kita, suatu "sumber" harus ada lebih dulu baru kemudian yang berasal dari sumber itu muncul kemudian. Tapi dalam Trinitas tidak seperti ini. Coba bayangkan saja meskipun panas dan terang sama-sama berasal dari lampu, tapi begitu lampu menyala, panas dan terang seketika ada).
3. "The Holy Ghost does not proceed through generation but through spiration"
Baik Putra maupun Roh Kudus punya Bapa sebagai prinsipal. Bapa adalah sumber utama keduanya (dalam pikiran kita, suatu "sumber" harus ada lebih dulu baru kemudian yang berasal dari sumber itu muncul kemudian. Tapi dalam Trinitas tidak seperti ini. Coba bayangkan saja meskipun panas dan terang sama-sama berasal dari lampu, tapi begitu lampu menyala, panas dan terang seketika ada).
Meskipun Bapa adalah sumber utama Putra dan Roh Kudus, namun cara bagaimana Putra dan Roh Kudus berasal dari Bapa
itu berbeda.
Putra
berasal dari Bapa melalui keperanakan. (generation/filiation) Makanya ketika Filipus meminta kepada Yesus untuk menunjukkan
sang Bapa, Yesus bilang "siapapun
yang melihatKu telah melihat BapaKu."
Ini seperti orang kalau melihat Lionel Messi juga sama melihat ayahnya, sebab
wajah Lionel Messi persis ayahnya (meski lebih muda). Sama seperti bagaimana
anak panda bentuknya sama dengan induk panda (bukannya induk anjing, induk
kecoa, induk kakaktua). Tentu saja yang
dimaksud Yesus bukan fisikNya (sehingga seakan-akan Bapa itu juga punya tangan, kaki dan
rambut seperti Yesus), tetapi
pribadiNya.
Roh Kudus
juga berasal dari Bapa, tapi tidak
seperti sang Putra/Anak. Beda. Roh
Kudus berasal dari Bapa secara "spiration." Mendefinisikan apa itu "spiration" jauh lebih susah.
Karena lagi tidak ada waktu dan tenaga untuk mikir, maka yang bisa dibilang
hanya "spiration" ini beda dari "generation."
Buat yang
lebay-lebay yang sejak awal cerewet bilang aku cuma bisa copas dan minta penjelasan
(because they are too freaking lazy to even read copy/paste material), coba
google itu tulisan diatas dan cari apakah ada yang sama sehingga yang ditulis
itu hanya copas.
Yuvan Winanda Agus Pare .... An act
of the intellect of The Father generates The Son; an act of the unified will of
The Father and The Son proceeds The Holy Ghost.
Agus Pare Memang bahwa "sang
putra keberasalannya adalah dari intelect dan Roh Kudus
keberasalannya adalah dari kehendak"
sudah "sent. certa." (maksudnya sudah pasti secara
theologis, sehingga infallible). Tapi ini tidak menjelaskan kenapa proses
keberasalan itu DIBERI NAMA "generation" dan
"spiration."
Bahwa wahyu
menyatakan kalau Pribadi kedua itu adalah "anak" (berarti generation) dan bahwa
pribadi ketiga itu "Roh" (berarti spiration) harus punya arti yang selaras dengan nama-nama yang memang
diwahyukan Allah kepada kita itu.
Makanya
diatas dijelaskan repot-repot soal makna "generation" (bukannya
intellect). Sementara "spiration" tidak dijelaskan karena lebih susah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar