Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Rabu, 19 Juni 2013

Katekismus Gereja Katolik Dalam Setahun - 247

KGK ke 247

V. * "Ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami"

2838. Permohonan ini sungguh mengherankan. Seandainya ia hanya mempunyai bagian pertama dari kalimat itu, "ampunilah kesalahan kami", maka ia sudah terkandung dalam tiga permohonan pertama dari Bapa Kami, karena kurban Kristus dimaksudkan demi pengampunan dosa. Tetapi sesuai dengan bagian kedua dari kalimat itu, permohonan kita hanya dikabulkan, kalau sebelumnya kita sudah memenuhi satu tuntutan. Permohonan kita mengarah ke masa depan; jawaban kita sudah harus mendahuluinya; satu kata menghubungkan keduanya: "seperti".
"Ampunilah kesalahan kami ...."

2839. Dalam kepercayaan yang berani kita sudah mulai berdoa kepada Bapa kita. Dalam permohonan, agar nama-Nya dikuduskan kita sudah berdoa pula, supaya kita sendiri semakin dikuduskan. Walaupun kita memakai pakaian Pembaptisan, kita tidak berhenti berdosa dan memalingkan diri dari Allah. Sekarang, dalam permohonan baru ini, kita kembali lagi kepada-Nya seperti anak yang hilang itu4 dan kita mengakui diri di depan-Nya sebagai pendosa, seperti yang dilakukan oleh pemungut cukai.5 Permohonan kita mulai dengan "pengakuan", di manti kita sekaligus mengakui kesusahan kita dan kerahiman Allah. Harapan kita tidak tergoyahkan, karena di dalam Putera-Nya "kita memiliki penebusan yaitu pengampunan dosa" (Kol 1:14; Ef 1:7). Di dalam Sakramen-Sakramen Gereja-Nya kita mendapat tanda pengampunan-Nya yang berdaya guna6 dan tidak diragukan lagi.
1 Bdk. 1 Tim 6:8.
2 Bdk. Yoh 6:53-56.
3 Bdk. Yoh 6:51.
4 Bdk. Luk 15:11-32.
5 Bdk. Luk 18:13.
6 Bdk. Mat 26:28; Yoh 20:23.

2840. Sungguh mengejutkan bahwa kerahiman ini tidak dapat meresap di hati kita sebelum kita mengampuni yang bersalah kepada kita. Sebagaimana tubuh Kristus, demikian pula cinta tidak dapat dibagi-bagi. Kita tidak dapat mencintai Allah yang tidak kita lihat, kalau kita tidak mencintai saudara dan saudari kita yang kita lihat.1 Kalau kita menolak mengampuni saudara dan saudari kita, hati kita menutup diri dan kekerasannya tidak dapat ditembus oleh cinta Allah yang penuh kerahiman. Tetapi dengan mengakui dosa-dosa, hati kita membuka diri lagi untuk rahmat-Nya.

2841. Permohonan ini sungguh penting, karena ia adalah satu-satunya yang dibicarakan dan dijelaskan Tuhan dalam khotbah-Nya di bukit.2 Bagi manusia memang tidak mungkin untuk memenuhi tuntutan penting dari misteri perjanjian ini, tetapi "untuk Allah tidak ada yang mustahil". "... seperti Kami pun Mengampuni yang Bersalah kepada Kami"
"... seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami"

2842. "Seperti" ini bukanlah satu-satunya dalam ajaran Yesus: "Haruslah kamu sempurna, seperti Bapamu yang di surga adalah sempurna" (Mat 5:48). "Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati" (Luk 6:36). "Aku memberikan perintah baru kepada kamu yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu..." (Yoh 13:34). Tidaklah mungkin mengikuti perintah Tuhan, andaikata itu berarti mengikuti contoh ilahi secara lahiriah. Tetapi di sini dimaksudkan satu keikutsertaan yang hidup "yang keluar dari kedalaman hati", pada kekudusan, kerahiman, dan cinta Allah kita. Hanya Roh, yang dari-Nya kita "hidup" (Gal 5:25), dapat membuat3 sikap Yesus menjadi sikap "kita". Kesatuan pengampunan menjadi mungkin, apabila kita saling mengampuni, "sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu" (Ef 4:32).

2843. Dengan demikian kata-kata Tuhan mengenai pengampunan, artinya cinta yang mencintai sampai kesudahannya,4 menjadi hidup. Perumpamaan tentang hamba yang tidak berbelas-kasihan, yang mengakhiri ajaran Tuhan mengenai persekutuan Gereja,5 berakhir dengan perkataan: "Bapa-Ku yang di surga akan berbuat demikian juga kepada kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu". Segala sesuatu bergantung pada segenap "hati". Tidak berada dalam kekuasaan kita untuk tidak merasakan lagi kesalahan dan dengan demikian melupakannya; tetapi hati yang membuka diri bagi Roh Kudus, dapat menjadikan luka ini suatu belas kasihan dan membersihkan pikiran, dengan menjadikan kesalahan itu suatu syafaat.

2844. Doa Kristen malahan mengampuni musuh-musuh.6 Ia mengubah murid, dengan menjadi-kannya serupa dengan Guru-Nya. Pengampunan adalah suatu puncak doa Kristen. Karena itu, hanya hati yang sesuai dengan belas kasihan ilahi, dapat menerima anugerah doa di dalam dirinya. Pengampunan membuktikan juga bahwa di dunia kita ini cinta lebih kuat daripada dosa. Para martir pada masa lampau dan dewasa ini memberikan
1 Bdk. 1 Yoh 4:20.
2 Bdk. Mat 6:14-15; 5:23-24; Mrk 11:25.
3 Bdk. Flp 2:1.5.
4 Bdk. Yoh 13:1.
5 Bdk. Mat 18:23-35.
6 Bdk. Mat 5:43-44.
kesaksian ini untuk Yesus. Pengampunan adalah syarat utama untuk perdamaian1 anak-anak Allah dengan Bapa-Nya dan di antara manusia satu sama lain".

2845. Pengampunan ini yang menurut kodratnya bersifat ilahi tidak mengenal takaran maupun batas.2 Kalau yang dibicarakan itu adalah kesalahan (menurut Luk 11:4 "dosa"; menurut Mat 6:12 "utang"), maka kitalah sebenarnya orang yang selalu berutang: "Janganlah kamu berutang apa-apa kepada siapa pun, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi" (Rm 13:8). Persekutuan Tritunggal Mahakudus adalah asal dan ukuran kemurnian setiap hubungan.3 Di dalam doa, terutama dalam Ekaristi, persekutuan itu dihayati.4
"Allah tidak menerima kurban orang yang tidak rela berdamai, dan menjauhkan mereka dari altar, supaya berdamai dulu dengan saudaranya, supaya melalui permohonannya yang cinta damai itu mereka juga dapat menemukan perdamaian pada Allah. Kurban yang paling indah di mata Allah adalah apabila perdamaian dan kerukunan ada di antara kita dan apabila umat diikat dalam persatuan dengan Bapa dan Putera dan Roh Kudus" (Siprianus, Dom. orat. 23).

VI. * "Dan janganlah masukkan kami ke dalam percobaan"

2846. Permohonan ini berakar dalam permohonan yang mendahuluinya, karena dosa kita adalah hasil dari persetujuan kita kepada percobaan. Kita memohon Bapa kita, supaya jangan "masukkan" kita ke dalam percobaan. Tidaklah mudah untuk mengungkapkan dalam satu kata ungkapan Yunani yang kira-kira berarti "janganlah membiarkan kami masuk ke dalam percobaan"5 atau "janganlah kami dikalahkan olehnya". "Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun" (Yak 1:13); Ia malahan lebih banyak hendak membebaskan kita darinya. Kita mohon kepada-Nya, supaya jangan membiarkan kita berjalan di jalan yang menuju dosa. Kita berada dalam perjuangan "antara daging dan roh". Demikianlah permohonan Bapa Kami ini memohon roh pembedaan dan kekuatan.

2847. Roh Kudus menyanggupkan kita membeda-bedakan antara percobaan, yang memang perlu sebagai "masa percobaan" penuh harapan (Rm 5:3-5) demi pertumbuhan manusia batin,6 dan godaan yang membawa dosa dan kematian.7 Kita juga harus membeda-bedakan antara "digoda" dan "menyetujui godaan". Selanjutnya anugerah pembedaan membuka kedok penipuan godaan: kelihatannya benda itu indah, menarik, dan "sedap" (Kej 3:6), tetapi pada hakikatnya ia menggiring menuju kematian.
"Allah tidak memaksakan kebaikan, tetapi Ia menghendaki makhluk bebas... Juga godaan mempunyai kebaikannya. Di luar Allah tidak seorang pun tahu apa yang sudah diterima jiwa kita dari Allah, kita sendiri pun tidak. Tetapi godaan membuka rahasia, supaya mengajar kita, agar mengenal diri sendiri dan dengan demikian menemukan kesusahan kita; dan supaya mewajibkan kita, untuk berterima kasih bagi semua yang baik, yang telah godaan singkapkan bagi kita" (Origenes, or. 29).

2848. Supaya dapat melawan godaan, dibutuhkan satu keputusan hati. "Karena di mana hartamu, di situ juga hatimu... Tidak ada seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan" (Mat 6:21.24). "Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh" (Gal 5:25). Dalam "persetujuan" ini kepada Roh Kudus, Bapa memberi kita kekuatan.
1 Bdk. 2 Kor 5:18-21.
2 Bdk. Mat 18:21-22; Luk 17:3-4.
3 Bdk. 1 Yoh 3:19-24.
4 Bdk. Mat 5:23-24
5 Bdk. Mat 26:41.
6 Bdk. Luk 8:13-15; Kis 14:22; 2 Tim 3:12.
7 Bdk. Yak 1:14-15.
"Percobaan yang kamu alami adalah percobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya (1 Kor 10:13).

2849. Tetapi kemenangan dalam perjuangan yang demikian itu hanyalah mungkin di dalam doa. Yesus mengalahkan penggoda sejak awal1 sampai kepada perjuangan terakhir dalam sakratul maut-Nya2 melalui doa. Dengan demikian, dalam permohonan ini kepada Bapa kita Kristus mempersatukan kita dengan peduangan-Nya dan sakratul maut-Nya. Kita dinasihati dengan sangat, supaya dalam persekutuan dengan Dia, membuat hati kita waspada.3 Kewaspadaan adalah "penjaga" hati. Yesus memohon untuk kita kepada Bapa-Nya dengan perkataan: "Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu" (Yoh 17:11). Tanpa henti-hentinya Roh Kudus mengajak kita untuk waspada.4 Dalam godaan terakhir perjuangan kita di dunia ini kesungguhan permohonan ini menjadi nyata; ia meminta ketabahan sampai akhir. "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagia-lah dia yang berjaga-jaga" (Why 16:15).

VII. * "Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat"

2850. Juga permohonan terakhir kepada Bapa kita disokong oleh doa Yesus: "Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melin-dungi mereka dari yang jahat" (Yoh 17:15). Ini menyangkut setiap kita secara pribadi, tetapi selalu "kitalah" yang berdoa: dalam persekutuan dengan seluruh Gereja dan demi pembebasan seluruh umat manusia. Doa Tuhan selalu membuka seluruh rencana keselamatan kita, agar keterlibatan kita yang tidak terelakkan dalam dosa dan kematian, diubah menjadi solidaritas dalam Tubuh Kristus, dalam "persekutuan para kudus".5

2851. Dalam permohonan ini, kejahatan bukanlah hanya satu pikiran, melainkan menunjukkan satu pribadi, setan, si jahat, malaikat yang berontak terhadap Allah. "Iblis" [diabolos] melawan keputusan ilahi dan karya keselamatan yang dikedakan di dalam Kristus.

2852. Setan "adalah pembunuh manusia sejak semula... ia pendusta dan asal segala dusta" (Yoh 8:44). Dialah "si ular tua yang bernama iblis, yang menyesatkan seluruh dunia" (Why 12:9). Melalui dia dosa dan kematian masuk ke dalam dunia. Oleh kekalahannya secara definitif "segala ciptaan dibersihkan dari kebusukan dosa dan dilepaskan dari belenggu maut" (MR, Doa Syukur Agung IV).
"Kita tahu bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa, tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya dan si jahat tidak dapat menjamahnya. Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah, tetapi seluruh dunia berada di bawah kuasa sijahat" (1 Yoh 5:18-19).
"Tuhan, yang telah menghapus dosa kalian dan mengampuni kesalahan kalian, mampu melindungi dan membela kalian terhadap tipu muslihat setan, yang berjuang melawan kalian, supaya musuh yang biasanya menimbulkan dosa, tidak mengejutkan kalian. Barang siapa mempercayakan diri kepada Allah, tidak takut akan setan. Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (Rm 8:31)". (Ambrosius, sacr. 5, 30).
1 Bdk. Mat 4:1-11.
2 Bdk. Mat 26:36 -44.
3 Bdk. Mrk 13:9.23.33-37; 14:38; Luk 12:35-40.
4 Bdk. 1 Kor 16:13; Ko14:2; 1 Tes 5:6; 1 Ptr 5:8.
5 Bdk. RP 16.

2853. Pada saat Yesus menerima kematian dengan sukarela guna memberikan kehidupan-Nya kepada kita, kemenangan diperoleh atas "penguasa dunia" (Yoh 14:30) satu kali untuk selama-lamanya. Itulah pengadilan atas dunia ini, dan penguasa dunia ini "dilemparkan ke luar" (Yoh 12:31).1 Ia "memburu wanita itu",2 tetapi ia tidak berkuasa atasnya; Hawa baru yang "terberkati" oleh Roh Kudus, dibebaskan dari dosa dan dari kebusukan kematian (karena dikandung tanpa noda dosa dan karena sebagai Bunda Allah yang selalu perawan, Maria diangkat ke dalam surga). "Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain" (Why 12:17). Karena itu Roh dan Gereja berdoa: "Datanglah, ya Tuhan Yesus" (Why 22:20),3 karena kedatangan-Nya akan membebaskan kita dari yang jahat.

2854. Kalau kita memohon, agar dibebaskan dari yang jahat, kita juga memohon untuk dibebaskan dari.segala kemalangan, yang lampau, yang sekarang, dan yang akan datang, yang asalnya dan penggodanya adalah si jahat. Dalam permohonan terakhir ini Gereja membawa seluruh kesusahan dunia ke depan Bapa. Dengan pembebasan dari yang jahat, yang membebani umat manusia, Gereja memohon hal yang bernilai yakni perdamaian dan rahmat supaya dengan tabah menantikan kedatangan Kristus kembali. Kalau Gereja berdoa demikian, ia mengantisipasi dalam kerendahan hati yang beriman persatuan dari semua dan segala-galanya dalam Dia, yang "memegang segala kunci maut dan kerajaan maut" (Why 1:18), "yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa" (Why 1:8).4
"Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala kemalangan dan berilah kami damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari segala gangguan, sehingga kami dapat hidup dengan tenteram sambil mengharapkan kedatangan Penyelamat kami Yesus Kristus" (MR, Embolisme).

DOKSOLOGI PENUTUP

2855. Doksologi penutup - "Sebab Engkaulah raja, yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya" - mengangkat kembali ketiga permohonan kepada Bapa: kemuliaan nama-Nya, kedatangan Kerajaan-Nya, dan kekuasaan kehendak keselamatan-Nya. Tetapi pengulangan ini terjadi, seperti di dalam liturgi surgawi,5 dalam penyembahan dan ucapan terima kasih. Penguasa dunia ini telah mencaplok ketiga gelar kerajaan, kekuasaan, dan kemuliaan6 atas cara yang curang. Kristus, Tuhan, mengembalikannya kepada Bapa-Nya dan Bapa kita, sampai Dia menyerahkan kembali Kerajaan kepada-Nya, apabila misteri keselamatan diselesaikan secara definitif dan Allah menjadi semua di dalam semua.7
2856. "Pada akhir doa kamu mengatakan ‘Amin’. Dengan perkataan ‘Amin’, artinya ‘Semoga terjadi’, kamu mengesahkan isi doa yang diajarkan Allah" (Sirilus dari Yerusalem, catech., myst. 5:18).
1 Bdk Why 12:11.
2 Bdk. Why 12:13-16.
3 Bdk. Why 22:17.
4 Bdk. Why 1:4.
5 Bdk. Why 1:6; 4:11; 5:13
6 Bdk. Luk 4:5-6.
7 Bdk. 1 Kor 15:24-28.

TEKS-TEKS SINGKAT

2857. Ketiga permohonan pertama dari Bapa Kami menyangkut kehormatan Bapa: pengudusan nama-Nya, kedatangan Kerajaan-Nya, dan pemenuhan kehendak ilahi-Nya. Keempat permohonan yang lain mengemukakan kepada-Nya persoalan yang menyangkut kehidupan kita: semoga Ia memberi makanan kepada kita, menyembuhkan kita dari dosa, dan mendampingi kita dalam perjuangan kita untuk memenangkan yang baik atas yang jahat.

2858. Kalau kita memohon: "Dimuliakanlah nama-Mu," kita masuk ke dalam keputusan Allah. Nama-Nya, yang untuk pertama kali diwahyukan kepada Musa dan kemudian melalui Yesus, harus dimuliakan oleh kita dan di dalam kita serta di dalam setiap bangsa dan setiap manusia.

2859. Di dalam permohonan kedua, Gereja terutama mendoakan kedatangan kembali Kristus dan kedatangan Kerajaan Allah secara definitif. Ia juga berdoa untuk pertumbuhan Kerajaan Allah pada kehidupan kita "hari ini".

2860. Dalam permohonan ketiga kita mohon kepada Bapa, semoga Ia mempersatukan kehendak kita dengan kehendak-Nya, supaya terpenuhilah keputusan keselamatan-Nya dalam kehidupan dunia.

2861. Dalam permohonan keempat "berilah kami", kita mengutarakan dalam persekutuan dengan saudara-saudari kita kepercayaan kita sebagai anak kepada Bapa di surga. "Rezeki" berarti makanan duniawi yang perlu bagi kehidupan kita semua. Ia juga menandakan roti kehidupan, Sabda Allah dan tubuh Kristus. Ia diterima "hari ini" dari Allah sebagai makanan hakiki yang tidak dapat diganti, yakni perjamuan pesta dalam Kerajaan Allah yang diantisipasi dalam Ekaristi.

2862. Permohonan kelima meminta kerahiman Allah untuk kesalahan kita. Ini hanya dapat meresap di hati kita, apabila kita sudah mengampuni musuh-musuh kita menurut contoh Kristus dan dengan bantuan-Nya.

2863. Dengan kalimat "Janganlah masukkan kami ke dalam percobaan" kita memohon kepada Allah, supaya jangan membiarkan kita masuk ke jalan yang menuju dosa. Permohonan ini meminta roh pembeda dan kekuatan; memohon rahmat, supaya tetap waspada dan tabah sampai akhir.

2864. Dalam permohonan terakhir "Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat" orang Kristen berdoa bersama Gereja kepada Allah, supaya Ia menampilkan kemenangan atas "penguasa dunia", setan, yang sudah diperoleh melalui Kristus. Setan adalah malaikat yang secara pribadi berontak terhadap Allah dan keputusan keselamatan-Nya.

2865. Melalui "Amin" kita mengungkapkan "Fiat" kita menyangkut ketujuh permohonan itu: "jadilah demikian".

SINGKATAN
1 Kor
1 Korintus
1 Pet
1 Petrus
1 Raj
1 Raja-raja
1 Sam
1 Samuel
1 Taw
1 Tawarikh
1 Tes
1 Tesalonika
1 Tim
1 Timoteus
1 Yoh
1 Yohanes
2 Kor
2 Korintus
2 Mak
2 Makabea
2 Petr
2 Petrus
2 Raj
2 Raja-Raja
2 Sam
2 Samuel
2 Taw
2 Tawarikh
2 Tes
2 Tesalonika
2 Tim
2 Timoteus
2 Yoh
2 Yohanes
3 Yoh
3 Yohanes
AA
"Apostolicam actuositatem"
AG
"Ad gentes"
Am
Amos
Aman.Ap.
Amanat apostolik
Ams
Amsal
Ayb
Ayub
Bar
Barukh
Ben
De Benedictionibus
Bil
Bilangan
CA
"Centesimus annus"
Catech.R.
Catechismus Romanus
CCEO
Corpus Canonum Ecclesiarum Orientalium
CCL
Corpus Christianorum Lationorum
CD
"Christus Dominus"
CDF
Kongregasi untuk ajaran iman
CIC
Codex Iuris Canonici
CL
"Christifideles laici"
COD
Conciliorum oecumenicorum decreta, edit Istituta per le scienze religiose, Bologna 1973
CSEL
Corpus Scriptorum Ecclesiasticorum
Latinorum
CT
"Catechesi tradendae"
Dan
Daniel
DCG
Directorium Catecheticum Generale
DeV
"Dominum et Vivificantem
DH
"Dignitatis humanae"
DnV
"Donum vitae"
DS
Denzinger Schoenmetzer, Enchidrion Symbolorum, definitionum et declarationum de rebus fidei et morum
DV
"Dei Verbum"
DzH
Denzinger-Huenermann
KGK – 530
Ef
Efesus
EN
"Evangelii nuntiandi"
Ens
Ensiklik
Est
Ester
Esr
Ezra
FC
"Familiaris Consortio"
Flm
Filemon
Flp
Filipi
Gal
Galatia
GE
"Gravissimum educationis"
GS
"Gaudium et spes"
Hak
Hakim
Hos
Hosea
HV
"Humanae vitae"
Ibr
Ibrani
IGLH
Liturgia Horarum (introductio gen-)
IGMR
Missale Romanum (introdvetio gen-)
IM
"Inter mirifica"
Im
Imamat
Instr
lnstruksi
Keb
Kebijaksanaan
Kej
Kejadian
Kel
Keluaran
Kid
Kidung Agung
Kis
Kisah para Rasul
Kol
Kolose
Konst.Ap.
Konstitusi Apostolik
LE
"Laborem exercens"
LG
"Lumen gentium"
LH
Liturgia Horarum (Ibadat Harian)
Luk
Lukas
LXX
Septuaginta
Mal
Maleakhi
Mat
Mateus
Mzm
Mazmur
MC
"Marialis cultus"
MD
"Mulieris dignitatem"
MF
"Mysterium fidei"
Mi
Mikha
MM
"Mater et magistra"
OCf
Ordo confirmationis
OcM
Ordo celebrmidi Matrinumium
OCV
Ordo consecrationis virginum
OE
"Orientalium Ecclesiarum
OEx
Ordo exsequiarum
OICA
Ordo initationis christianae adultormn
OP
Ordo poenitentiae
OT
"Optatam totius"
par
tempat paralel dalam Kitab Suci
PC
"Perfectae caritatis"
PG
Patrologia Graeca
Pkh
Pengkhotbah
PL
Patrologia Latina
PLS
Patrologiae Latinae Supplementum
PO
"Presbyterorum ordinis"
PP
"Populorum progressio"
PR
Pontificale Romanum
KGK – 531
PT
"Pacem in terris"
Rat
Ratapan
RH
"Redemptor hominis"
RM
"Redemptoris missio"
Rm
Roma
RP
"Reconciliatio et poenitentia
SC
"Sacrosanctum concilium"
Sin
Sinode
Sir
Sirakh
SPF
Kredo Umat Allah
SRS
"Sollicitudo rei socialis"
Sur. Ap. Surat Apostolik
Tit Titus
Tob Tobit
UI Ulangan
UR "Unitatis Redintegratio"
Vg Menurut teks Vulgata
Why Wahyu
Yah Yahudi
Yak Yakobus
Ydt Yudit
Yeh Yehezkiel
Yer Yeremias
Yes Yesaya
Yl Yoel
Yn Yunani, teks
Yoh Yohanes
Yos Yosua
Yud Yudas
Yun Yunus
Za Zakharia
Zef Zefanya
Semoga bermanfaat bagi perkembangan iman kita Katolik yang sejati.
Dan semoga Kerajaan Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar