SEKSI DUA
TUJUH SAKRAMEN GEREJA
1210. Sakramen-Sakramen Perjanjian Baru ditetapkan oleh Kristus.
Ada tujuh Sakramen: Pembaptisan, Penguatan, Ekaristi, Pengakuan, Urapan Orang Sakit, Tahbisan, dan Perkawinan. Ketujuh Sakramen ini mencakup semua tahap dan saat-saat penting kehidupan seorang Kristen: mereka memberikan kelahiran dan pertumbuhan, penyembuhan dan perutusan kepada iman orang Kristen. Jadi, ada semacam keserupaan antara tahap kehidupan kodrati dan tahap kehidupan rohani.1 1113 1211. Sesuai dengan analogi ini akan dibicarakan
- pertama-tama tiga Sakramen inisiasi Kristen (Bab I),
- lalu sakramen penyembuhan (Bab II)
- dan akhirnya Sakramen-Sakramen yang diperuntukkan bagi persekutuan dan perutusan umat beriman
(Bab III).
Urutan ini bukan kemungkinan satu-satunya, melainkan memperlihatkan bahwa Sakramen-Sakramen ini membentuk satu keseluruhan organis, di mana setiap Sakramen mendapat tempatnya yang penting bagi kehidupan. Di dalam organisme ini Ekaristi sebagai "Sakramen segala Sakramen" mendapat tempat khusus: "Semua Sakramen yang lain diarahkan kepadanya sebagai tujuannya" (Tomas Aqu., s.th. 3, 65, 3). 1374
BAB SATU
SAKRAMEN-SAKRAMEN INISIASI KRISTEN
1212. Sakramen-Sakramen inisiasi Kristen - Pembaptisan, Penguatan, dan Ekaristi – meletak-kan dasar-dasar kehidupan Kristen.
"Dianugerahi oleh rahmat Kristus, manusia diberi bagian dalam kodrat ilahi. Dalam hal ini terdapat keserupaan tertentu dengan jadinya, bertumbuhnya, dan dikuatkannya kehidupan kodrati itu. Dilahirkan kembali dalam Pembaptisan, umat beriman diteguhkan oleh Sakramen Penguatan dan dikuatkan oleh roti kehidupan abadi dalam Ekaristi. Jadi, oleh Sakramen-Sakramen inisiasi mereka dibawa masuk semakin jauh ke dalam kehidupan Allah dan semakin mendekati cinta yang sempurna" (Paulus VI, Ap. Konst. "Divinae consortium naturae").2
1 Bdk. Tomas Aqu., s.th. 3, 65, 1.
2 Bdk. OICA praenotanda 1-2.
ARTIKEL 1 : SAKRAMEN PEMBAPTISAN
1213. Pembaptisan suci adalah dasar seluruh kehidupan Kristen, pintu masuk menuju kehidupan dalam roh [vitae spiritualis ianua] dan menuju Sakramen-Sakramen yang lain. Oleh Pembaptisan kita dibebaskan dari dosa dan dilahirkan kembali sebagai putera-puteri Allah; kita menjadi anggota-anggota Kristus, dimasukkan ke dalam Gereja dan ikut serta dalam perutusannya:1 "Pembaptisan adalah Sakramen kelahiran kembali oleh air dalam Sabda" (Catech. R. 2, 2, 5).
I. * Bagaimana Sakramen ini dinamakan?
1214. Orang menamakannya Pembaptisan sesuai dengan inti ritusnya: membaptis [bahasa Yunani "baptizein"] berarti "mencelup". Pencelupan ke dalam air melambangkan dimakamkannya katekumen ke dalam kematian Kristus, dari mana ia keluar melalui kebangkitan bersama Dia2 sebagai "ciptaan baru" (2 Kor 5:17; Gal 6:15).
1215. Sakramen ini juga dinamakan "permandian kelahiran kembali dan pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus" (Tit 3:5), karena menandakan dan melaksanakan kelahiran dari air dan dari Roh, yang dibutuhkan setiap orang untuk "dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah" (Yoh 3: 5).
1216. "Pembaptisan ini dinamakan penerangan, karena siapa yang menerima pelajaran [katekese] ini, diterangi oleh Roh" (Yustinus, apol. 1, 61, 12). Karena di dalam Pembap-tisan ia telah menerima Sabda, "terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang" (Yoh 1:9), maka orang yang dibaptis itu, setelah "menerima terang" (Ibr 10:32) menjadi putera "terang" (1 Tes 5:5), ya malah menjadi "terang" itu sendiri (Ef 5:8).
"Pembaptisan adalah anugerah Allah yang paling indah dan paling mulia.... Kita menamakannya anugerah, rahmat, pengurapan, penerangan, busana kebakaan, permandian kelahiran kembali, meterai, dan menurut apa saja yang sangat bernilai. Anugerah, karena ia diberikan kepada mereka yang tidak membawa apa-apa; rahmat, karena ia malah diberikan kepada orang yang bersalah; pembaptisan, karena dosa dikuburkan di dalam air; pengurapan, karena ia adalah kudus dan rajawi (seperti orang yang diurapi); penerangan, karena ia adalah terang yang bersinar; busana, karena ia menutupi noda-noda kita; permandian, karena ia membersihkan; meterai, karena ia melindungi kita dan merupakan tanda kekuasaan Allah" (Gregorius dari Nasiansa, or. 40, 3-4).
II. * Pembaptisan dalam Tata Keselamatan
Pratanda Pembaptisan dalam Perjanjian Lama
1217. Waktu pemberkatan air pembaptisan dalam liturgi Malam Paska, Gereja memperingati secara meriah peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah keselamatan yang sudah menunjuk kepada misteri pembaptisan:
"Allah, kekuasaan-Mu yang tidak kelihatan mengerjakan keselamatan umat manusia oleh tanda yang kelihatan. Dengan aneka ragam cara Engkau telah memilih air, supaya ia menunjuk kepada rahasia Pembaptisan" (MR, Malam Paska 42: Pemberkatan air pembaptisan).
1 Bdk. Konsili Firense: DS 1314; CIC, cann. 204 §1; 849; CCEO, can. 675 §1.
2 Bdk. Rm. 6:3-4; Kol 2:12.
1218. Sejak awal dunia, air - makhluk yang sederhana, tetapi mengagumkan ini - adalah sumber kehidupan dan kesuburan. Menurut Kitab Suci ia seakan-akan dinaungi oleh Ron Kudus:1
"Sudah sejak awal ciptaan Roh melayang-layang di atas air dan memberi kekutan kepadanya, supaya menyelamatkan dan menguduskan" (MR, Malam Paska 42: Pemberkatan air pembaptisan).
1219. Gereja memandang bahtera Nuh sebagai pratanda keselamatan oleh Pembaptisan. Di dalam bahtera Nuh hanya "sedikit yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu" (1 Ptr 3:20):
"Malahan air bah adalah tanda Pembaptisan, karena air membawa keruntuhan bagi dosa dan satu awal baru untuk kehidupan kudus" (MR, Malam Paska 42: Pemberkatan air pembaptisan).
1220. Air dari mata air adalah lambang kehidupan, air laut lambang kematian. Oleh karena itu, air juga dapat menunjuk kepada misteri salib. Atas dasar lambang ini lalu Pembaptisan merupakan satu keikutsertaan di dalam kematian Kristus.
1221. Terutama penyeberangan melalui Laut Merah - pembebasan Israel yang sebenarnya dari perhambaan Mesir - menyatakan pembebasan yang dilaksanakan oleh Pembaptisan:
"Ketika anak-anak Abraham, setelah dibebaskan dari perhambaan Firaun, melewati Laut Merah dengan kaki kering, mereka adalah pratanda bagi umat beriman, yang oleh air pembaptisan dibebaskan dari perhambaan yang jahat" (MR. Malam Paska 42: Pemberkatan air pembaptisan).
1222. Akhirnya pratanda Pembaptisan juga adalah penyeberangan sungai Yordan, yang olehnya Umat Allah menerima hadiah tanah, yang dijanjikan kepada keturunan Abraham - satu pratanda kehidupan abadi. Janji akan warisan yang membahagiakan ini terpenuhi dalam Perjanjian Baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar