KGK ke 162
Pembaptisan Kristus
1223. Semua pratanda Perjanjian Lama mendapatkan penyempurnaannya di dalam Yesus Kristus. Ia memulai kehidupan-Nya di depan umum sesudah Pembaptisan-Nya di sungai Yordan.2 Setelah kebangkitan-Nya Ia memberi perutusan kepada para Rasul: "Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintah-kan kepadamu" (Mat 28:19-20).3
1224. Untuk "menggenapkan seluruh kehendak Allah" (Mat 3:15) Tuhan kita telah menerima dengan sukarela pembaptisan oleh Yohanes, yang ditentukan untuk para pendosa. Dalam tindakan ini terlihatlah "pengosongan diri" Yesus.4 Roh, yang melayang-layang di atas air penciptaan pertama, turun ke atas Kristus, untuk menunjukkan penciptaan baru, dan Bapa memberi kesaksian tentang Yesus sebagai "Putera-Nya yang kekasih" (Mat 3:17).
1225. Di dalam Paska-Nya Kristus telah membuka sumber-sumber Pembaptisan untuk semua manusia. Ia berbicara mengenai kesengsaraan-Nya, yang akan Ia alami di Yerusalem, sebagai satu "pembaptisan", yang dengannya Ia harus "dibaptiskan" (Mrk 10:38).5 Darah
1 Bdk. Kej 1:2.
2 Bdk. Mat 3:13 par.
3 Bdk. Mrk 16:15-16.
4 Bdk. Flp 2:7.
5 Bdk. Luk 12:50.
dan air, yang mengalir dari lambung Yesus yang tertikam,1 merupakan gambaran asli Pembaptisan dan Ekaristi, Sakramen kehidupan baru.2 Dengan demikian kita dimungkin-kan untuk "dilahirkan dalam air dan Roh", supaya masuk ke dalam Kerajaan Allah (Yoh 3:5):
"Lihatlah, di mana engkau dibaptis, dari mana Pembaptisan datang, kalau bukan dari salib Kristus, dari kematian Kristus. Di dalamnya terletak seluruh misteri: Ia telah menderita untuk engkau. Di dalam Dia engkau telah ditebus, di dalam Dia engkau telah diselamatkan (Ambrosius, sacr. 2, 6).
Pembaptisan di dalam Gereja 1226. Pada hari Pentekosta, Gereja sudah merayakan dan menerimakan Pembaptisan kudus. Santo Petrus berkata kepada rakyat, yang sangat terharu oleh khotbahnya: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus" (Kis 2:38). Para Rasul dan rekan kerjanya menawarkan Pembaptisan kepada semua orang yang percaya kepada Yesus: orang Yahudi, orang yang takut akan Allah, dan orang kafir.3 Pembaptisan selalu dihubung-hubungkan dengan iman: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu", demikian perkataan santo Paulus kepada kepala penjaranya di Filipi. Dan "seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis" (Kis 16:31.33).
1227. Menurut santo Paulus, seorang yang percaya diikutsertakan di dalam kematian Kristus oleh Pembaptisan; ia dimakamkan bersama Dia dan bangkit bersama Dia.
"Tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru" (Rm 6:3-4).4
Umat beriman "telah mengenakan Kristus [sebagai busana]" (Gal 3:27).
Berkat Roh Kudus, Pembaptisan adalah permandian yang menyucikan, menguduskan, dan membenarkan.
1228. Jadi, Pembaptisan adalah permandian dalam air, di mana "benih yang tidak fana", yakni Sabda Allah, menghasilkan daya yang menghidupkan.5
Santo Agustinus mengatakan tentang Pembaptisan: "Perkataan ditambah pada unsur [materi], dan terjadilah Sakramen" (ev. Jo. 80, 3).
III. * Bagaimana Sakramen Pembaptisan dirayakan?
Inisiasi Kristen
1229. Orang menjadi Kristen - sudah sejak zaman para Rasul - dengan mengikuti jalan inisiasi dalam beberapa tahap. Jalan ini dapat ditempuh cepat atau perlahan. Tetapi ia harus selalu mempunyai beberapa unsur hakiki: pewartaan Sabda, penerimaan Injil yang
1 Bdk. Yoh 19:34.
2 Bdk. 1 Yoh 5:6-8.
3 Bdk. Kis 2:41; 8, 12-13; 10:48; 16:15.
4 Bdk. Kol 2:12.
5 Bdk. 1 Ptr 1:23; Ef 5:26.
KGK – 244
menuntut pertobatan, pengakuan iman, Pembaptisan itu sendiri, pemberian Roh Kudus, dan penerimaan ke dalam persekutuan Ekaristi.
1230. Inisiasi ini, dalam peredaran waktu dan sesuai dengan pelbagai situasi, dilaksanakan atas cara berbeda. Dalam abad-abad pertama Gereja, inisiasi Kristen ini mengalami pengembangan yang luas: waktu yang lama untuk katekumenat, dan satu deretan ritus, yang menandakan jalan persiapan secara liturgis, akhirnya mengantar ke perayaan Sakramen-Sakramen inisiasi Kristen. 1231. Di tempat di mana Pembaptisan anak-anak sudah menjadi bentuk yang sangat biasa untuk pemberian Pembaptisan, perayaan ini sangat dipersingkat menjadi satu upacara, yang mencakup juga tahap-tahap awal menuju inisiasi Kristen dalam bentuk sangat singkat. Pembaptisan anak-anak menuntut dengan sendirinya katekumenat sesudah Pembaptisan. Pada kesempatan itu tidak hanya diperhatikan pengajaran iman yang perlu sesudah Pembaptisan, tetapi juga pengembangan rahmat Pembaptisan dalam perkembangan pribadi orang yang dibaptis. Di sinilah pelajaran katekese mendapat tempatnya.
1232. Konsili Vatikan II mengadakan kembali "katekumenat bertahap untuk orang dewasa" dalam Gereja Latin (SC 64). Ritusnya dapat ditemukan dalam Ordo Initiationis Christianae Adultorum (1972). Di samping itu Konsili memperbolehkan, supaya "di daerah-daerah misi... dimasukkan juga unsur-unsur inisiasi yang terdapat sebagai kebiasaan pada masing-masing bangsa, sejauh itu dapat disesuaikan dengan upacara kristiani" (SC 65).1 1204
1233. Dalam segala ritus Latin dan Gereja Timur dewasa ini, inisiasi Kristen untuk orang dewasa mulai dengan penerimaan ke dalam katekumenat, sampai memuncak dalam perayaan ketiga Sakramen, - Pembaptisan, Penguatan dan Ekaristi - dalam satu upacara.2
Dalam ritus Gereja Timur inisiasi Kristen untuk anak-anak mulai dengan Pembaptisan, yang langsung disusul oleh Penguatan dan penerimaan Ekaristi. Sedangkan dalam ritus Roma inisiasi berjalan terus selama tahun-tahun katekumenat, supaya kemudian diselesaikan oleh penerimaan Penguatan dan Ekaristi, puncak inisiasi Kristen.3
Di sini, dirumah ini,di Gereja Katolik Roma, telah kutentukan, dengan iman, pemikiran, dengan segenap hati, segenap kekuatan dan segenap akalbudiku, pilihanku masuk dalam gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus di atas sang batukarang rasul Petrus. Gereja ini akhirnya dinamakan Gereja Katolik Roma. Penamaan ini digunakan untuk menunjukkan identitas gereja yang setia kepada ajaran semula dari Yesus Kristus dan yang diteruskan para rasul.
Mengasihi Sesama
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar