Mengasihi Sesama

Mengasihi Sesama
Ibu Theresa dari Calcuta

Selasa, 20 Oktober 2015

Apakah Komuni akan diberikan pada yang sudah Bercerai ?

Pagi ini, saya membaca di www.ekaristi.org, tentang kemungkinan diijinkannya komuni bagi yang mengalami perceraian ( yang tidak pernah diijinkan Gereja). Dalam Sinode tentang keluarga yang sedang diadakan saat ini, salah seorang pesertanya memberikan masukan dihadapan bapa Paus dan para Uskup Sinode. Saya copas dari hasil terjemahan DeusVult (www.ekaristi.org), yang sangat baik dan perlu kita renungkan dengan baik-baik. Thx mas DV atas terjemahannya dan konsistensinya dalam menebarkan ajaran yang selama ini dijaga oleh Gereja kita. Mari setelah membaca ini, kita mendoakan Sinode ini agar bisa memutuskan dengan tegas dan baik, dan berada di jalur ajaran Yesus dan Gereja-Nya.


ROMA, 17 Oktober 2015 (LifeSiteNews) - Dr. Anca-Maria Cernea, dokter di Pusat Diagnosa dan Perawatan Vicotr Babes dan Presiden Asosiasi Dokter Katolik Bucharest (Rumania) memberikan presentasi berikut kepada Paus Fransiskus dan Bapa Sinode pada hari Jumat (16 Oktober 2015) : 

    Bapa Suci, para Bapa Sinode, Saudara-saudari, aku mewakili Asosiasi Dokter-Dokter Katolik dari Bucharest.

    Aku dari Gereja Katolik Yunani Rumania

    Ayahku adalah seorang pemimpin politik Kristen, yang dipenjara oleh kaum komunis selama 17 tahun. Orang tuaku dipertunangkan utuk kemudian menikah, tapi pernikahan mereka baru terjadi 17 tahun kemudian.

    Ibuku menunggu ayahku bertahun-tahun, meskipun dia bahkan tidak tahu apakah ayahku masih hidup atau tidak. Mereka dengan heroik patuh kepada Allah dan pertunangan mereka.

    Teladan dari mereka menunjukkan bahwa rahmat Allah bisa mengatasi kondisi-kondisi sosial yang buruk dan kemiskinan material.

    Kami, sebagai dokter-dokter Katolik, dalam membela kehidupan dan keluarga, bisa melihat bahwa hal ini utamanya adalah sebuah pertarungan spiritual.

    Kemiskinan material dan konsumerisme bukanlah penyebab utama krisis keluarga.


    Penyebab utama revolusi seksual dan kebudayaan bersifat ideologis.

    Perawan Fatima telah mengatakan bahwa kesalahan Rusia akan menyebar ke seluruh dunia.

    [Kesalahan Rusia itu] pertama-tama terjadi dalam bentuk yang penuh kekerasan, yaitu [bentuk] Marxisme klasik, dengan [terjadinya] pembunuhan puluhan juta [orang].

    Sekarang hal itu kebanyakan dilakukan oleh Marxisme kebudayaan. Ada keterlanjutan dari revolusi seksual Lenin, [yang terjadi melalui] Gramsci dan aliran sekolah Frankfurt, menuju kepada gerakan persamaan hak kaum gay dan ideologi gender saat ini.

    Marxisme klasik berpura-pura ingin mendesain ulang masyarakat, melalui pengambil alihan secara kekerasan barang-barang kepemilikian [catatan DeusVult: dalam komunisme semua barang adalah milik bersama, tidak ada yang boleh memiliki barang secara pribadi]

    Sekarang revolusi [Marxisme] merambat lebih dalam; revolusi itu berpura-pura mendefinisikan ulang keluarga, identitas seksual dan kodrat manusia.

    Ideologi ini menyebut dirinya sendiri sebagai ideologi yang progresif. Tapi sebenarny ideologi ini tidak lebih dari seedar tawaran kuno si ular, yaitu agar manusia menggantikan Tuhan dan mengambil alih keselamatan disini di dunia ini [bukannya di surga].

    Ini adalah sebuah kekeliruan yang sifatnya religius, ini adalah Gnosticism.

    Adalah merupakan tugas para gembala utnuk mengenali kekeliruan ini dan memperingatkan kawanan domba akan bahaya ini.

    "Carilah dulu Kerajaan Allah, dan keadilanNya, dan semuanya akan ditambahkan bagimu."

    Misi Gereja adalah untuk menyelamatkan jiwa-jiwa. Didunia ini kejahatan datang melalui dosa. Bukan dari ketidaksetaraan pendapatan atau "perubahan iklim."

    Solusinya adalah: Penginjilan. Pertobatan.

    Bukannya kontrol oleh pemerintah yang semakin meningkat. Bukannya satu pemerintahan bagi seluruh dunia. Sekarang ini ada orang-orang yang memaksakan Marxisme kebudayaan kepada bangsa-bangsa kita, dalam bentuk pengendalian penduduk, kesehatan reproduksi, hak kaum gay, pendidikan gender, dan lain-lain.

    Apa yang diperlukan dunia sekarang ini bukanlah pembatasan kebebasan, tapi kebebasan sejati, pembebasan dari dosa. Keselamatan.

    Gereja kami ditindas oleh pendudukan Soviet. Tapi tidak satupun dari 12 Uskup kami yang berkhianat dari persekutuan dengan Bapa Suci. Gereja kami bertahan hidup berkat keteguhan dan teladan uskup-uskup kami dalam melawan pemenjaraan dan teror.

    Uskup-uskup kami meminta kepada komunitas [Gereja] untuk tidak mengikuti dunia. Untuk tidak bekerjasama dengan komunis.

    Sekarang kami memerlukan Roma untuk mengatakan kepada dunia: "Bertobatlah dari dosa-dosamu dan berpalinglah kepada Allah karena Kerajaan Allah sudah dekat."
Bukan hanya bagi kita umat awam Katolik, tapi juga bagi banyak umat Kristen Orthodox yang juga berdoa bagi sinode ini. Karena, kata mereka, bila Gereja Katolik takluk terhadap roh-roh dunia ini, akan sulit bagi semua sekte Kristen lain untuk melawannya.